METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
H. Teknik Pengujian Instrumen
I. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah:
1. Analisis Data Deskriptif
Sugiyono (2007: 29) mengatakan bahwa statistik deskriptif adalah
statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan data atau memberi
gambaran terhadap obyek yang akan diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Tujuan analisa deskripsi ini adalah untuk mengetahui deskripsi
tentang responden, cita-cita siswa dan motivasi belajar siswa. Untuk
pengujian deskripsi variabel cita-cita dan motivasi belajar siswa
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penilaian Acuan
Patokan (PAP) adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil
belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya,
suatu hasil yang seharusnya dicapai oleh siswa. Dalam PAP tipe II
penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah
56% dari total yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Tuntutan pada
karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batasan
penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah (Masidjo, 1995: 151).
Adapaun tabel PAP II adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Nilai Huruf Kategori Kecenderungan
Variabel
81% - 100% A Sangat Tinggi
66% - 80% B Tinggi
56% - 65% C Sedang
46% - 55% D Rendah
Dibawah 46% E Sangat Rendah
Berdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor : Nilai Terendah + % (Nilai Tertinggi – Nilai Terendah)
Berikut ini adalah perhitungan kategori kecenderungan untuk masing-masing variabel penelitian:
a. Kategori kecenderungan variabel cita-cita siswa
Jumlah pertanyaan = 23; Jumlah opsi = 4
Skor maksimal = 4 ; Skor terendah = 1
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 23 = 92
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 23 = 23
Berikut ini perhitungan rentang skor untuk variabel cita-cita siswa:
(A) Sangat tinggi : {≥ 23 + 81% (92-23)}= 79
(B) Tinggi :{23+66% (92-23)}=68 s/d {23+81% (92-23)}=78
(C) Sedang :{23+56% (92-23)}=62 s/d {23+66% (92-23)}=67
(D) Rendah :{23+46% (92-23)}=55 s/d {23+56% (92-23)}=62
Dari perhitungan di atas dapat ditentukan kategori kecenderungan
variabel sebagai berikut:
Tabel 3.16
Rentang Kategori Kecenderungan Variabel Cita-Cita Siswa
No Interval Kategori Kecenderungan Variabel
1. 79-92 Sangat Tinggi
2. 68-78 Tinggi
3. 62-67 Sedang
4. 55-61 Rendah
5. 23-54 Sangat Rendah
b. Kategori kecenderungan variabel motivasi belajar
Jumlah pertanyaan = 18 ; Jumlah opsi = 4
Skor maksimal = 4 ; Skor terendah = 1
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 18 = 72
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 18 = 18
Berikut ini perhitungan rentang skor untuk variabel motivasi belajar:
(A) Sangat tinggi : {≥ 18 + 81% (72-18)}= 62
(B) Tinggi :{18+66% (72-18)}=54 s/d {18+81% (72-18)}=61
(C) Sedang :{18+56% (72-18)}=48 s/d {18+66% (72-18)}=53
(D) Rendah :{18+46% (72-18)}=43 s/d {18+56% (72-18)}=47
(E) Sangat Rendah: {≤ 18 + 0% (72-18)}=18
Dari perhitungan di atas dapat ditentukan kategori kecenderungan variabel sebagai berikut:
Tabel 3.17
Rentang Kategori Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar
No Interval Kategori 1 62 – 72 Sangat Tinggi 2 54 – 61 Tinggi 3 48 – 53 Sedang 4 43 – 47 Rendah 5 18 – 42 Sangat Rendah
2. Uji Prasyarat Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis III akan dilakukan teknik analisis regresi, maka perlu
dilakukan uji prasyarat pengujian hipotesis yang meliputi sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah
sebenarnya data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal
atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus kolomogorov smirnov
test dengan rumus sebagai berikut:
D = maksimum [F0(x) – Sn(x)]
Keterangan :
D = Deviasi atau penyimpangan
F0(x) = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis Sn(x) = Distribusi frekuensi yang diobservasi
Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan one sample kolmogrov-smirnov test, pada program
SPSS version 17.0 for windows. Kriteria pengujian normalitas yaitu
nilai asymp.sig (2-tailed) lebih besar dari alpha (α) = 0,05, berarti data
berdistribusi normal, sedangkan jika nilai asymp.sig (2-tailed) lebih
kecil dari alpha (α) = 0.05 berarti data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
memiliki pengaruh yang linier atau tidak secara signifikan. Pengujian
linieritas dilakukan dengan meregres masing-masing variabel bebas
dengan variabel terikat (Premastuti, 2014: 37). Kriteria pengujian
variabel X dengan variabel Y tidak linier, sebaliknya jika nilai
signifikan > 0,05 maka hubungan antara variabel X dengan variabel Y
adalah linier.
3. Pengujian Hipotesis dan Penarikan Kesimpulan
a. Rumusan Hipotesis
1) Rumusan Hipotesis I
Ha1 : Ada pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota
Yogyakarta.
H01 : Tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota
Yogyakarta.
2) Rumusan Hipotesis II
Ha2 : Ada pengaruh positif jenis pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.
H02 : Tidak ada pengaruh positif jenis pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota
Yogyakarta.
3) Rumusan hipotesis III
Ha3 : Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.
H03 : Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.
b. Pengujian Hipotesis
1) Hipotesis I dan II
Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan uji
chi-square. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a) Mencari nilai chi-square
uji chi-square digunakan untuk menguji perbandingan
variabel adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Siregar,
2010: 231):
∑
n Keterangan: 2 : chi-square hitung O : observasiE : diharapkan/ Frekuensi harapan n : jumlah data
b) Menentukan besarnya derajat asosiasi
Untuk mengetahui ada dan tidaknya pengaruh variabel X
terhadap variabel Y. Apabila chi-square hitung dengan nilai
probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y, sebaliknya jika
chi-square hitung dengan nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Apabila dalam pengujian Ha diterima, selanjutnya adalah menentukan besarnya derajat asosiasi/ hubungan antara
variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, maka koefisien
kontingensi (C) dibandingkan dengan koefisien kontingensi
maksimum (Cmax), adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Siregar, 2004: 186-187): √ √ Keterangan: C : Koefisien kontingensi
Cmax : Koefisien kontingensi maksimum x2 : Koefisien chi-square
m : Jumlah minimum antara baris dan kolom
n : Banyaknya sampel
r : Derajat asosiasi
Secara umum kriteria nilai r adalah sebagai berikut:
Tabel 3.18
Kriteria Nilai C/Cmax
C/Cmax Derajat Asosiasi
0,80 < r < 1 Sangat Tinggi 0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi 0,40 < r ≤ 0,60 Sedang 0,20 < r ≤ 0,40 Rendah 0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah r = 1 Asosiasi Sempurna r = 0 Tidak Berasosiasi
(Nilai interval rasio C/Cmax dan interpretasi diadaptasi dari korelasi product moment (r). Hal ini sesuai dengan Pearson R)
Apabila Ha ditolak maka penentuan derajat asosiasi di atas tidak perlu dilakukan. Pengujian chi-square dalam penelitian
ini menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 for
windows.
2) Hipotesis III
Pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan model
persamaan regresi sederhana yang bertujuan untuk menguji
pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis
regresi juga dapat dilakukan untuk mengetahui linieritas variabel
terikat dengan variabel bebasnya. Adapun persamaan analisis
regresi sederhana sebagai berikut:
Y = a + bX
Cara mencari konstanta b
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Cara mencari nilai konstanta a
∑ ∑ Keterangan: Y : variabel terikat X : variabel bebas a&b : konstanta n : jumlah data
Untuk mengetahui apakah dua variabel memiliki pengaruh
yang linier atau tidak secara signifikan maka dapat dilihat dengan
membandingkan nilai t hitung dan t tabel. Jika t hitung > t tabel dengan nilai probabilitas < 0,05, maka Ho2 ditolak dan Ha3 diterima, sebaliknya, jika t hitung > t tabel dengan nilai probabilitas > 0,05, maka Ho3 diterima dan Ha3 ditolak. Apabila Ha3 diterima maka selanjutnya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X
dengan xariabel Y, maka dapat dilihat dari tabel output model
summary koefisien nilai R dengan interpretasi tabel 3.13
(Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi). Pengujian regresi
dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for
windows.
c. Penarikan Kesimpulan Hipotesis
1) Hipotesis I
a) Jika nilai chi-square hitung dengan nilai asymp. sig < α = 0,05, maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Artinya ada pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap cita-cita siswa
Kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.
b) Jika nilai chi-square hitung dengan nilai asymp. sig > α = 0,05, maka H01 diterima dan Ha1 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh positif tingkat pendidikan orang tua terhadap cita-cita siswa
2) Hipotesis II
a) Jika nilai chi-square hitung dengan nilai asymp. sig < α = 0,05, maka H02 ditolak dan Ha2 diterima. Artinya ada pengaruh positif jenis pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas
XI SMA di Kota Yogyakarta.
b) Jika nilai chi-square hitung dengan nilai asymp. sig > α = 0,05, maka H02 diterima dan Ha2 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh positif jenis pekerjaan orang tua terhadap cita-cita siswa Kelas
XI SMA di Kota Yogyakarta.
3) Hipotesis III
a) Jika nilai t hitung > t tabel dengan nilai Sig < α = 0,05, maka H03
ditolak dan H a3 diterima. Artinya ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA di Kota
Yogyakarta
b) Jika nilai t hitung > t tabel dengan nilai Sig > α = 0,05, maka H03
diterima dan H a3 ditolak. Artinya tidak ada pengaruh yang positif motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Kelas XI SMA
65
BAB IV