BAB V HASIL PENELITIAN
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu:
1. Dalam melakukan wawancara terhadap informan terkadang sangat sulit menjumpai para informan karena informan bekerja dan tidak memiliki waktu luang yang banyak.
2. Pemilihan informan sangat sulit, dikarenakan masih banyak yang belum bersedia
untuk dijadikan informan.
3. Keterbatasan peneliti dalam mewawancarai informan karena waktu yang dimiliki informan hanya ada pada malam hari.
4. Proses wawancara yang masih terganggu dengan lingkungan sekitar.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Peran petani perempuan di Desa Hutaimbaru dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga yaitu dalam pemenuhan kebutuhan pangan, sandang dan papan, pemenuhan kebutuhan pendidikan, dan pemenuhan kebutuhan kesehatan dilakukan dengan :
a. Bekerja sebagai petani perempuan untuk memperoleh penghasilan keluarga.
b. Menyisihkan penghasilan untuk ditabung guna keperluan pendidikan dan kesehatan.
2. Di samping pekerjaan responden mereka masih kurang memperhatikan kesehatannya, dikarenakan minimnya kesempatan untuk memperoleh informasi tentang pola hidup sehat dan kurangnya kesadaran para responden tentang pentingnya menjaga kesehatan khususnya pada perempuan.
3. Peran perempuan sudah semakin dianggap penting hal ini terlihat bahwa para responden sudah lebih diberikan kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan keputusan dalam keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa peran perempuan dalam hal peningkatan penghasilan keluarga akan mempengaruhi peran perempuan dalam bidang sosial.
125
4. Bekerja sebagai petani masih dianggap merupakan pekerjaan yang baik untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Faktor penghambat dalam pemenuhan kebutuhan dalam penelitian ini yaitu faktor biaya dan pembagian waktu. Subjek penelitian sebagai ibu rumahtangga yang juga bekerja sebagai petani membuat mereka sering terkendala dalam biaya pendidikan anak khususnya pada informan yang anaknya sekolah di swasta. Subjek penelitian ini juga kurang memperhatikan tumbuh kembangnya anak dan kurang memberikan kasih sayang kepada anak sepenuhnya akibat peran ganda yang dimiliki oleh subjek penelitian.
6. Para responden walaupun dengan kesibukannya dalam bekerja sebagai petani masih mampu menyeimbangkan interaksi antara keluarga dan lingkungannya dengan masih senantiasa mengikuti kegiatan kelompok sosial yang ada di desa.
6.2 Saran
1. Diharapkan kepada Pemerintah untuk memberikan penyuluhan yang benar-benar ahli di Desa Hutaimbaru, agar petani perempuan lebih mampu dalam menangani kendala dalam proses pertanian serta memberikan perhatiannya kepada keluarga petani perempuan yang kurang mampu dalam bidang pendidikan seperti memberikan beasiswa kepada anak-anak petani perempuan yang kurang mampu sehingga standar pendidikan masyarakat di desa Hutaimbaru Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun meningkat.
2. Diharapkan petani perempuan mengerti tentang hak-hak mereka didalam rumah tangga maupun dunia kerja. Misalnya pada dunia kerja petani perempuan mempunyai hak untuk menerima beban kerja yang lebih ringan dibanding dengan perempuan, pada rumah tangga perempuan memiliki hak untuk dinafkahi oleh suami.
3. Disarankan bagi petani perempuan agar dapat membagi waktu untuk bekerja di ladang, untuk keluarga, serta mengoptimalkan kemampuan diri untuk mendidik dan membesarkan anak.
4. Diharapkan istri dalam rumah tangga bisa belajar untuk mengerjakan suatu usaha atau keterampilan yang dapat membantu penghasilan keluarga selain sebagai petani, dari keterampilan inilah nanti mereka dapat membentuk kelompok-kelompok usaha yang nantinya membantu keuangan keluarga.
5. Berusaha rutin menyisihkan pendapatan untuk ditabung guna keperluan pendidikan dan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Ahmad. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta
Abdullah, Irwan (ed), Sangkan Peran Gender. Cet.1; Yogyakarta: Pustaka Pelajar untuk PKK UGM, 1997
Abu Kadir. (2012). Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Beilharz, Peter. (2003). Teori-teori Sosial. Cet. 1; Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bungin, M. Burhan. (2008). Penelitian Kualitatif. Cet. 2; Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
C.Ollenburger, Jane dan Helena A. Moore. (1996). Sosiologi Wanita. Jakarta: PT Rineka Cipta
Fatimah. (2010). Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta: Trans Info Media, (Diakses Pada Tanggal 21 April 2019)
Families, C.a.S.S. (2010). The State of Victoria’s Children. Victoria Fmilies, Comunities and Social Support. (Diakses Pada Tanggal 21 April 2019) Fahrudin, Adi. (2012). Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT Refika
Aditama
Faqih, Mansur, et.al. (1996). Diskursus Gender Persfektif Islam. Surabaya:
Risalan Gusti
Huda, Miftachul. (2009). Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Belajar
Ihromi, Omas. (1995). Para Ibu Yang Berperan Tunggal dan Yang Berperan Ganda. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Ihromi, T. (1995). Kajian Wanita Dalam Pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V. 2016
Kasiram, H. Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang:
UIN Maliki Press
128
Khairudin H.SS.Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty
Listanti, dkk. (2002). Gender dan Komunitas Perempuan Pedesaan. Kondisi Nyata
yang Terjadi di Lapangan. Medan: BITRA Indonesia
Martono, Nanang. (2015). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Parsada
Macdonal, Sperenger, Dubel. (1999). Gender dan Perubahan Organisasi.
Amterdam: INSIST
Mayling OG. Dkk. (1996). Perempuan Indonesia Dulu dan Kini. Jakarta:
Gramedia
Pustaka Utama
Miftachul Huda. (2009). Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Ghalia Indonesia.
Moleong, Lexy J (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Mudzakar, H.M. Atho. (2001). Wanita Dalam Masyarakat Indonesia.
Yogyakarta:
Sunan Kalijaga Press
Murniati, A. Nunuk P. (2004). Gentar Gender. Magelang: Indonesia Tera Narwoko, Dwi& Suyanto, Bagong. (2004). Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan
(Edisi Ketiga). Jakarta: Kencana Prenada Media Group Notopuro, Nardjito.(1984). Peran Wanita. Jakarta: Balai Akasar
Primariantari, Pratiwi, Nelwan, Hardy. (1998). Perempuan dan Politik Tubuh Fantastis. Yogyakarta: Kanisius
Rahardi. (1994). Petani Berdasi. Jakarta: Penebar Swadaya
Sadono, Sukirno. (2006). Teori Pengantar Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindon
Persada
Sajogyo, Pudjiwati. (1983). Peranan Wanita dalam Pembangunan Masyarakat Desa. Jakarta: CV. Raja Wali
Santoso S. (2009). Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta Scoot, James C. (1994). Moral Ekonomi Petani. Jakarta: LP3ES
Setiodi, E. M. Dan Kolip, U. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Siagian, Matias. (2011). Metode Penelitian Sosial-Pedoman Praktis Penelitian Bidang Ilmu-Ilmu Sosial dan Kesehatan. Medan: PT Grasindo Monoratama
Siagian, Matias. (2012). Kemiskinan dan Solusi. Medan: PT. Grasindo Monoratama
Silalahi, Uber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Sihite, Romany. (2007). Perempuan, Kesetaraan, Keadilan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Soetrisno, Loekman. (1997). Kemiskinan, Perempuan dan Pemberdayaan.
Yogyakarta: Kanisius
Soehartono, Irawan. (2004). Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suardiman, Siti Partini. (2001). Perempuan Kepala Rumah Tangga. Yogyakarta:
Penerbit Jendela
Suhardono, Edy. (2000). Teori Peran, Konsep Derivasi dan Implikasinya. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum
Suratiah, dkk. (1999).Delima Wanita antara Industri Rumah Tangga dan Aktifitas Domestik. Yogyakarta: Aditya Medika
Subri, Mulyadi. (2007). Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Soelaeman, Munandar. (2006). Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial.
Bandung: Refika Aditama
Su‟adah. (2005). Sosiologi Keluarga. Malang: UMM Press
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.
Alfabeta
Suryadi, Ace dan Ecep I. (2004). Kesetaraan Gender dalam Bidang Pendidikan.
Bandung: Genesindo
Suryadi, Denrich. (2004). Gambaran Konflik Emosional dalam Menentukan Prioritas Peran Ganda. Jurnal Ilmiah Psikologi Arkhe 1
Tambunan, Tulus T.H. (2003). Perkembangan Sektor Pertanian Di Indonesia, Beberapa Isu Penting. Jakarta: Ghalia Indonesia
Wolfman, Brunetta R. (1994). Peran Kaum Wanita. Yogyakarta: Kanisius Jurnal:
Ummah, Nurul. (2018), Kontribusi Petani Perempuan Dalam Peningkatan Sosial Ekonomi
Keluarga di Desa Maligas Bayu Kecamatan Huta Bayu Raja Kabupaten Simalungun.
Nurulmi. (2017), Peran Perempuan Dalam Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Petani di Desa Padangloang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang.
Munandar, Vika Artantri. (2017), Peran Wanita Petani dalam Kehidupan Ekonomi Keluarga di Dusun Blaburan Desa Bligo Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang.
Hutajulu Desi R.S. (2014), Kontribusi Petani Perempuan dalam Peningkatan Sosial Ekonomi Keluarga di Desa Lawe Tua Persatuan Kecamatan Lawe Sigala- gala Kabupaten Aceh Tenggara.
Sumber Lain:
BPS. Simalungun dalam angkatan 2016 BPS. Simalungun dalam angkatan 2015 BPS. Sumatera Utara dalam angkatan 2013
Profi data Desa Hutaimbaru Kecamatan Silimakuta Kabuapten Simalungun Tahun 2014.
Lampiran 1:
Identitas Informan
PEDOMAN WAWANCARA
1. Nama :
2. Umur :
3. Pend terakhir :
4. Agama :
A. Daftar pertanyaan untuk informan kunci ? 1. berapa usia produktif petani perempuan ?
2. apakah ada kegiatan sosisal yang dilakukan oleh ibu-ibu di Desa Hutaimbaru ? 3. apakah ada program pemberdayaan tentang petani perempuan di Desa
Hutaimbaru ?
4. tanaman apa saja yang diproduksi para petani di Desa Hutaimbaru ? 5. apakah harapan kepala desa untuk pemerintah tentang menangani kendala petani perempuan
di Desa Hutaimbaru ?
6. bagaimana peran petani perempuan di Desa Hutaimbaru ? 7. bagaimana kesejahteraan merata menurut pandangan bapak ? B. Daftar pertanyaan untuk informan utama
1. siapakah yang bekerja dalam keluarga ?
2. apakah anda bekerja di ladang sendiri/milik sendiri, kalau tidak apakah bekerja di ladang
sewaan atau bekerja mencari upahan ? 4. berapa jam satu hari anda bekerja ?
6. sejak kapan anda bekerja sebagai petani, apakah sejak awal pernikahan ?
14. berapa pengeluaran untuk kebutuhan hidup /bulan ? Pendapatan
3. berapa pendapatan yang anda peroleh per bulan?
5. dalam bekerja saudara, apakah dapat membantu perekonomian keluarga ? 6. apakah hasil yang anda peroleh bisa ditabung ?
Pangan
8. apakah dengan bekerja kebutuhan pangan bisa makan 3 kali 1 hari, menurut 4 sehat 5
sempurna ? Sandang
9. berapa kali membeli pakaian dalam setahun ? Pendidikan
10. berapa jumlah anak sekolah dan biaya/anak ? Kesehatan
11. kesehatan, apakah BPJS, jika iya biaya BPJS bayar sendiri?
Jika sakit berobat kemana ? Papan/Tempat tinggal
12. rumah permanen/ semi permanen / milik sendiri ?
13. apakah anda bekerja di ladang sendiri/milik sendiri, kalau tidak apakah bekerja di ladang
sewaan atau bekerja mencari upahan ? Interaksi Sosial
15. bagaimana interaksi sosial antar anggota keluarga ?
16. menurut anda, bagaimanakah keluarga yang sejahtera itu ? apakah factor penghambat
kesejahteraan keluarga?
C. Pertanyaan kepada informan tambahan
1. bagaimana tanggapan suami terhadap istri yang bekerja sebagai petani ? 2. bagaimana istri menjalankan peran sebagai pencari nafkah dan sebagai ibu rumah tangga ?
3. apa alasan istri bapak bekerja ?
4. apa yang menjadi kendala bagi istri bapak dalam bekerja ?
5. apakah bapak membantu istri dalam mengurus pekerjaan rumah ? 6. pukul berapa istri berangkat dan pulang kerja ?
7. menurut bapak, bagaimanakah keluarga sejahtera itu ? apakah factor penghambat dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga ?
Lampiran 2
Dokumentasi