BAB III METODE PENELITIAN
3.6. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian adalah hambatan-hambatan yang di hadapi peneliti dalam melakukan penelitian pada saat di lapangan. Dalam hal ini peneliti mengalami hambatan antara lain: Dalam melakukan wawancara mendalam terhadap informan, adanya kesulitan menemui informan kunci sehingga dialihkan ke Informan lain, adanya keterbatasan waktu yang dimiliki informan dalam melakukan proses wawancara dikarenakan adanya kesibukan-kesibukan informan sehari-hari, selain itu pada saat melakukan wawancara waktu yang di gunakan sangat terbatas. Walaupun demikian peneliti akan berusaha melakukan penelitian ini dengan semaksimal munkin agar data yang dimiliki peneliti dalam melakukan peneliti bersifat vailed dan tujuan yang di inginkan dalam penelitian dapat tercapai.
BAB IV
INTERPRETASI DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian yang dilakukan di tiga Desa yaitu Desa Kuala Tanjung, Desa Kuala Indah dan Desa Lalang di Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara. Dan mayoritas penduduk tinggal didesa ini adalah etnis melayu dan jawa, yang merupakan mata pencaharian masyarakat didesa adalah nelayan pedagangan petani dan sebagaian karyawan perusahaan. Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis merupakan daerah kawasan Industri yang merupakan tempat berdirinya PT. Inalum sebuah perusahaan besar Perseroan Terbatas Indonesia Asahan Aluminium (PT. Inalum) yang menerima dampak langsung dimasyarakat sekitar perusahaan.
Salah satu tempat berdirinya perusahaan Inalum adalah Desa Kuala Tanjung. Dimana dahulunya merupakan daerah yang terisolir. Dikatakan demikian, karena masih sangat minim kondisinya, seperti masih rendahnya ekonomi masyarakat sekitar, kurang memadainya fasilitas dan sarana umum seperti jalan, tempat ibadah dan pengetahuan masyarakat sekitar yang terbatas.
Untuk itu perusahaan berperan melalui tanggung jawab sosial yang berkepanjangan secara sustainability dalam meningkatkan sosial ekonomi pengembaangan keahlian dan pendidikan SDM masyarakat sekitar perusahaan, dengan memberikan bantuan dan program-program CSR kepada masyarakat sekitar lingkungan perusahaan pada program bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pemberdayaan masyarakat, Bedah Rumah, pendidikan
beasiswa, Kegiatan Sosial, Kepemuda olahraga dan Keagamaan maupun Pembangunan Sarana Ibadah, bantuan dan program ini diberikan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sebab perusahaan memahami bahwa kemajuan dari sebuah perusahaan tidak hanya mencari keuntungan saja tetapi juga harus memikirkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan. Untuk itu pada pelaksanaan kewajiban program CSR, melibatkan Pemerintah Desa beserta forum pemuda bersinergi untuk berkerja sama saling koordinasi, komunikasi yang lebih baik dalam hal teknis perencanaan dan pelaksanaan program. Sehingga dalam pelaksanaan program-program CSR Inalum dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
4.1.1. Sejarah PT. Inalum
Sejarah singkat setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut. tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima laporan dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkannya. Pada tanggal Tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 perusahaan penanam modal jepang menandatangani perjanjian induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium
Asahan yang kemudian dikenal dengan sebutan Proyek Asahan. PT. Inalum (Persero) resmi menjadi BUMN pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.
PT. Inalum adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pabrik Peleburan Aluminium. Inalum membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air Terdiri dari Stasiun pembangkit listrik Siguragura dan tangga yang juga dikenal dengan PLTA No. 2, berlokasi di Paritohan Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara. kedua stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memakai air sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu tenaga listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada tinggi muka air Danau Toba. kapasitas terpasang dari kedua stasiun pembangkit adalah 603 MW, output tetap sebesar 426 MW dan output puncak sebesar 513 MW.
Tenaga listrik yang dihasilkan dipakai untuk industri Aluminium di Kuala Tanjung dan sesuai dengan perjanjian Induk kelebihan tenaga tenaga listrik dari kebutuhan perusahaan untuk operasi PLTA, pabrik peleburan dan sarana penunjang lainnya di salurkan kepada masyarakat melalui PLN dengan batasan beban puncak 50 MW dan energi listrik sebesar 218 GWh setiap tahun. Inalum memulai pembangunan pabrik peleburan aluminium dan fasilitas pendukungnya di atas area 200 ha Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira 110 km dari kota Medan, Ibu kota Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 6 Juli 1979 dan tahap I operasi dimulai pada tanggal 20 Januari 1982.
Pembangunan ini diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto yang didampingi oleh 12
Menteri Kabinet Pembangunan II. Operasi pot pertama dilakukan pada tanggal 15 Februari 1982 dan Maret 1982, aluminium ingot pertama berhasil dicetak.
Pabrik peleburan dengan kapasitas produksi sebesar 225.000 ton aluminium per tahun ini dibangun menghadap Selat Malaka. Pada tanggal 14 Oktober 1982, Inalum memulai pengiriman aluminium ingot menuju Jepang dengan kapal Ocean Prima yang memuat 4.800 ton meninggalkan Kuala Tanjung dan Inalum menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor aluminium didunia. Produksi satu juta ton berhasil dicapai pada tanggal 8 februari 1988, kedua juta ton pada 2 Juni 1993, ketiga juta ton pada 12 Desember 1997, ke empat juta ton pada 16 Desember 2003 dan ke lima juta ton pada 11 Januari 2008.
Produk Inalum diserap industri menjadi komoditi bahan baku industri hilir seperti ekstrusi, kabel dan lembaran aluminium. Kualitas produk Inalum adalah 99.70%
dan 99.90%. Pabrik peleburan aluminium di Kuala Tanjung bergerak dalam bidang mereduksi alumina menjadi aluminium dengan menggunakan alumina, karbon, dan listrik sebagai material utama. Pabrik ini memiliki 3 pabrik utama, pabrik karbon, pabrik reduksi, dan pabrik penuangan serta fasilitas pendukung lainnya (https://inalum.id).
\
Struktur organisasi CSR PT. Inalum Ismail Midi
SCD
Fahmi Hidayat Salma Aribah
Sumber : (Data Primer)
a. Visi Misi PT. Inalum Visi:
1. Menjadi Perusahaan Global Terkemuka Berbasis Aluminium Terpadu Ramah Lingkungan.
Misi:
1. Menjalankan operasi peleburan aluminium terpadu yang menguntungkan, aman dan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan.
2. Memberikan sumbangsih kepada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional melalui kegiatan operasional dan pengembangan usaha berkesinambungan.
(Ismail Midi)
(Program Kemitraan & Bina Lingkungan)
Edi Permadi A. Muthalib Efendi Ibrahim
Taofan Dinar Bambang widianto
Nabilah Calista B.A (Magang) Muhammad Alex Ridwan
3. Berpartisipasi dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekitar melalui program CSR yang tepat sasaran.
4. Meningkatkan kompetensi SDM secara terencana dan berkesinambungan untuk kelancaran operasional dan pengembangan industri aluminium.
4.1.3. Kondisi Geografis kependudukan
Kecamatan Sei Suka merupakan kecamatan yang terletak di Kabupaten Batubara luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan Sei Suka menempati luas 17,147 Km2 (17147 Ha) Letak di atas permukaan Laut: 0-18 meter dpl.
Wilayah kecamatan Sei Suka sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Medang Deras di sebelah Selatan Kecamatan Air Putih, sebelah barat dan timur Kabupaten Simalungun Barat, Kabupaten Serdang Bedagai, kecamatan yang terdiri dari yang terdiri dari 20 desa. dan 162 dusun, dan dengan jumlah penduduk di Kecamatan Sei Suka tahun 2017 berjumlah yang terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan.
1. Desa Kuala Tanjung
Merupakan salah satu dari 10 desa yang terletak di dekat Pantai Timur, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara dengan letak geografis pada posisi 03° 22’ 30” LU dan 99° 26’ 00” BT. Masyarakat yang tinggal di Desa ini, sebagaimana desa-desa yang ada di Batubara, mayoritas suku Melayu. Hal ini dapat dilihat dari kentalnya budaya melayu yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat tersebut dari memakai bahasa melayu yang dipakai dalam sehari-hari dan tetap melestarikan kain songket. Selain itu, masyarakat yang tinggal Desa Kuala Tanjung memiliki mata pencaharian yang beragam, tetapi mayoritas adalah nelayan dan petani, meskipun ada beberapa orang yang
berdagang dan juga memiliki ternak sapi, dan ayam, tetapi bukan menjadi prioritas penghasilan, karena di daerah ini berdekatan dengan laut dan yang menjadi sumber utama penghasilan. dari hasil nelayan. Jumlah rumah tangga (RT) di Desa Kuala Tanjung adalah 1.494 dan jumlah penduduk sebanyak 6.427 jiwa dengan rasio jenis kelamin Laki-laki 3.237 jiwa dan Perempuan 3.190 jiwa. Desa Kuala Tanjung mempunyai luas wilayah 7.15 Ha, yang terbagi atas 6 dusun yang wilayahnya memiliki batas batas yakni:
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Selat Melaka Sumatera
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pakam
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kuala Indah
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lalang
2. Desa Lalang
Desa Desa Lalang posisi terletak pada daerah pantai yakni berjarak 0-2 km dari laut. Letak Wilayah yaitu 3.0.20”1–3.0.24”20 Lintang Utara dan 99.0.18”36–
99.0.19”4 Bujur Timur. Pantai yang dekat dengan desa secara alamiah menyebabkan masyarakat memanfaatkan potensi alam yang ada dengan menjadi nelayan guna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Desa Lalang adalah salah satu desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
Jumlah rumah tangga (RT) di Desa lalang adalah 764 dan jumlah penduduk sebanyak 3.312 jiwa dengan rasio jenis kelamin Laki-laki 1.620 jiwa dan Perempuan 1.692 jiwa. Desa Lalang mempunyai luas wilayah 3.95 Ha, yang terbagi atas 7 dusun yang wilayahnya memiliki batas batas yakni:
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Selat Sumatera.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pakam.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pematang Kuing.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Medang.
3. Desa Kuala Indah
Desa Kuala Indah Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara, daerah tidak jauh dari pantai kuala indah, desa kuala indah salah satu daerah tempat berdirinya gardu induk PLN untuk aliran ke industri Inalum, masyarakat asli desa kuala indah mayoritas suku melayu dan sudah turun temurun, adapun mata pencaharian masyarakat di desa sebagian nelayan, pedagang dan juga peternak sapi, masyarakat disana juga memanfaatkan pantai untuk dijadikan objek wisata salah satunya pantai alam datuk yang lumayan banyak pengunjung karena di bangun dengan nuansa yang unik sehingga banyak menarik para wisatawan yang datang.
Jumlah rumah tangga (RT) di Desa Kuala Indah adalah 820 rumah tangga dan jumlah penduduk sebanyak 3.658 jiwa dengan rasio jenis kelamin Laki-laki 1.882 jiwa dan Perempuan 1.776 jiwa. Desa Lalang mempunyai luas wilayah 5,05 Ha, yang terbagi atas 5 dusun yang wilayahnya memiliki batas batas yakni:
Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Selat Sumatera,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kuala Tanjung,
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pematang Kuing
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Medang.
Sumber : Kecamatan Sei Suka Dalam Angka 2015 Tabel 4.1.
Nama Desa/Kelurahan, Luas Wilayah, Jumlah Dusun Dan Jumlah Penduduk Di Kecamatan Sei Suka
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batu Bara 2015 4.1.4 Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat
Masyarakat di Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batubara memiliki beragam jenis pekerjaan yang menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat sekitar bervariasi, kecamatan sei suka merupakan daerah yang sangat dekat dengan laut melaka sehingga tak sedikit masyarakat yang bekerja sebagai nelayan
maupun (buruh nelayan), pada sektor pertanian masyarakat juga menggantungkan hidupnya sebagai petani dan sebagaian masyarakat bekerja sebagai pedagang yang menjual kebutuhan pokok, peternak dan juga karyawan di daerah sekitar kawasan industri, pengolahan minyak kelapa sawit, PT. Multimas, PT. Domba Mas maupun PT. Asahan Aluminium. untuk itu adanya kawasan Industri yang berdiri sangat berdampak langsung pada kondisi sosial ekonomi perusahaan terutama masyarakat sekitar.
Maka dari itu Inalum sebagai perusahaan BUMN yang berada di wilayah tersebut perlu memikirkan bentuk tanggung jawab sosial nya (CSR) dalam meningkatkan pembangunan sosial ekonomi maupun lingungan sekitar perusahaan.
4.1.5 . Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang ada di Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara pada bidang pendidikan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
penduduk minimal lulusan SLTA umum berjumlah 277 orang, STM kejuruan berjumlah 116 orang, Diploma I/ Akta I berjumlah 16 orang, Diploma II/Akta II 16 orang, Sarjana muda/Diploma III berjumlah 11 orang, S1 Sarjana lengkap berjumlah 5 orang. dan jumlah orang yang bekerja berjumlah 1.7047.bukan angkatan kerja Ibu rumah tangga berjumlah 10.343 pengangguran berjumlah 2.895 orang, dan lainnya 3.510 .
Tabel 4.2
Tingkat Pendidikan Dan Kegiatan Utama Menurut Jenis Kelamin NO Jenis Kegiatan Utama Laki-Laki Perempuan Jumlah
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Batu Bara 2015
4.1.5.1. Profil Informan
Informan mengatakan awal berjalannya program melalui peraturan menteri BUMN yang memfokuskan kebijakan tanggung jawab sosial BUMN dan kemudian diserahkan ke masing-masing BUMN fokus kebijakannya lebih banyak di anggarkan pada sektor-sektor yang memang di butuhkan masyarakat yaitu PKLBL Program Kemitraan dan Bina Lingkungan program yang di jalankan untuk meningkatkan pembangunan dan memberantas keterbelakangan sosial ekonomi, kemitraan usaha meningkatkan kemandirian masyarakat, berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dan bina lingkungan, Selanjutnya
perushaaan BUMN masing-masing membuat program dengan situasi dan karakteristik sosial lingkungan perusahaan yang melibatkan pemerintah desa untuk menentukan perencanaan program apa saja tetapui harus sesuai rencana yang di jabarkan kementerian BUMN tentang PKBL.
Dalam menjalankan program CSR tidak terlepas dari pihak pihak terkait kepala desa sebagai pemangku kepentingan terkait hubungan kerja sama dalam pembangunan masyarakat secara berkelanjutan dan membina hubungan dengan forum pemuda mendukung sustainability keberlangsungan perusahaan, sehingga efektif dan efisien, sebagai menjembatani hubungan antara perusahaan dan masyarakat dalam, menciptakan hubungan yang harmonis, dalam hubungan kerja sama koordinasi dan program yang paling penting untuk untuk mencapai meningkatkan sumberdaya manusia dan mendukung sustainability keberlangsungan perusahaan, dan membantu menjalankan program sehingga efektif dan efisien. Dalam menjalankan program untuk menentukan penerima manfaat melalui rekomendasi kepala desa, selanjutnya kepalaa desa dan staf yang merangking dan memilah masyarakat yang lebih layak dan tidak mampu, sehingga adanya kesepakatan untuk menentukan masyarakat sebagai menerima program.
Dalam pelaksanaan program bedah rumah dilibatkan kepala desa dalam menjalankan program sebagai pelaksana pembangunan dana yang di keluarkan untuk penerima manfaat harus sesuai anggaran perusahaan. Senilai Rp.25.000.000 per unit rumah, Staf memeberikan kepercayaan ya dalam menjalankan program melalui laporan angaran biaya yang di buat kepala desa mulai dari
bahan-bangunan dan tukang sehingga membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah yang layak.
Adapun program lainnya program yang lebih di utamakan UMKM lebih bisa membuat masyarakat lebih mandiri dan tangguh, melalui pinjaman dengan biaya adminstratif 3% . program- program mitra binaan UMKM yang sudah berhasil di jalan kan dan naik kelas sudah 49 orang, yang pada awalnya target nya BUMN hanya 6 orang, keberhasialan dilihat dari evaluasi dan monitoring pertiga bulan sekali dan hasilnya di lihat dari peningkatan omset, jumlah karyawan, jumlah pegawai dan peningkatan usaha, sehingga adanya kepercayaan untuk menambah pinjaman modal.
Perusahaan juga membantu mitra binaan di bantu melalui pemasaran dan bekerja sama dengan Rumah Kreatif BUMN, yang memasarkan lewat aplikasi belanja online sehingga lebih mudah memasarkannya, ada juga pelatihan kewirausahaan dalam bentuk manajemen usaha,pelatihan kursus adanya pelatihan tujuannya untuk meningkatkan skill dan keterampilan dalam berwirausaha dan meningkatkan produktifitas, sehingga program UMKM berhasil di jalankan.
Dalam pinjaman modal yang di berikan adanya kepercayaan, melalui pembayaran pengembalian yang tepat waktu, dan dana pengembaliannya sesuai yang di tetapkan tidak dikurangi, waktu yang diminta untuk pengembalian pinjaman dalam setahun, adanya aturan yang buat agar mitra binaan bertanggung jawab dan lebih giat menjalankan usaha. Adanya bantuan beasiwa pendidikan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dan sumberdaya pendidikan untuk pelajar siswa dan mahasiswa sekitar perusahaan. Dan juga bantuan fisik fasilitas tergantung kebutuhan dari masyarakat, seperti alat, pertanian, alat. Dalam bina
lingkungan, perushaan melakukan gerakan menanam pohon mangrove sebagai pelestarian lingkungan. Masing-masing program perusahaan tujuannya meningkatkan pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.
2. Informan Staf CSR Inalum
1. Nama : Thaofan Dinar 2. Usia : 27 Tahun 3. Agama : Islam 4. Suku : Melayu 5. Jenis Kelamin : Laki-Laki
6. Alamat : Komplek perumahan Inalum, Tanjung Gading 7. Pendidikan Terakhir : D3 Akuntansi
8. Pekerjaan : Karyawan BUMN
9. Jabatan : Staff CSR PT. Inalum (Persero)
Informan mengatakan bahwa perusahaan dalam menjalankan usahamya tidak hanya mementingkan keuntungan, tetapi juga wajib menjalankan tanggung jawab sosialnya (Coorporate social Responsibility) bagi masyarakat sekitar perusahaan yang merupakan skala prioritas, CSR yaitu desa kuala tanjung, kuala indah dan Desa lalang, karena daerah tersebut merupakan daerah transmisi, accesrod dan komplek perumahan dimana dapat memberikan manfaat secara luas dari segi sosial ekonomi dan lingkungan, Informan mengatakan setiap pelaksnaan program CSR dana yang di keluarkan merupakan dana dari setiap keuntungan perusahaan, semakin tinggi keuntungan semakin banyak juga program, hibah dan bantuan yang di salurkan kemasyarakat, dana yang di keluarkan untuk daerah kabupaten batubara sekitar enam sampai tujuh milyar.
Dalam strategi perencanaan dan impelentasi program CSR, melibatkan daerah stakeholder dan pihak yang relevan dalam merancang dan mempersiapkan program CSR, melalui pemetaan sosial yang dillakukan partisipatif yang
tujuannya untuk sama-sama melihat masalah dan kebutuhan masyarakat sehingga dapat menentukan program yang akan di jalankan dan menyentuh kebutuhan masyarakat.
Strategi informan pada tahap pelaksanaan staf menerima rekomendasi usulan proposal dari kepala desa maupun forum pemuda setelah proposal di terima kemudian staf dan kepala desa berkoordinasi untuk merangking yang layak, melakukan survey dan sepakat menetapkan penerima manfaat yang tepat sasaran kemudian proses kelengkapan administrasi dan setelahnya pencairan dana anggaran biayanya, selanjutnya program di jalankan.
Informan mengatakan cukup banyak program dan bantuan untuk masyarakat sekitar perusahaan seperti program bedah rumah 65 unit bedah rumah pertahun, dana yang di keluarkan 25 juta per unit rumah, dalam pembangunannya staf melibatkan kepala desa sebagai pelaksananan pembangunan, dana dikirim melalui rekening kepala desa, dan selanjutnya kepala desa membuat laporan anggaran biaya untuk membeli bahan bangunan dan menyiapkan tukang setelah selesainya pembangunan bedah rumah, kepala desa memberikan serah terima kepada pemilik rumah.
Bantuan beasiswa pendidikan untuk pelajar sebagai strategi meningkatkan
minat belajar dan mutu pendidikan masyarakat sekitar perusahaan, dan juga program UMKM dalam bentuk pinjaman modal dengan biaya administrasi 0,3%
dalam pelaksanaannya program UMKM adanya evaluasi dan monitoring secara berkala setelah program di salurkan untuk melihat kemajuan usahanya. Selain pinjaman modal mitra binaan juga adanya pelatihan untuk mengembangkan skill dan keterampilan seperti pelatihan manajemen usaha, jahit menjahit, tujuannya
untuk membekali keterampilan skill untuk pemuda setempat dengan harapan agar bisa lebih mandiri untuk mengembangkan bakat wirausaha dan kemampuan bekerja.
Staf juga mendonatur dana pada kegiatan-kegiatan sosial keagamaan dan keolahragaan yang melibatkan pemuda-pemudi FPPKIN (forum pemuda pemudi kuala indah), IPKTB (Ikatan Pemuda Kuala Tanjung Bersatu) dan PAMDL (Pemuda Desa Lalang). dana kegiatan dari berbagai kegiatan di sponsori dan di danai oleh Inalum, kegiatan di ketahui desa melalui proposal yang akan di ajukan ke staf CSR Inalum. kegiatan di ketahui desa melalui proposal yang akan di ajukan ke staf CSR Inalum.
. Informan menyatakan bahwa keberhasilan program karena adanya kepercayaannya yang tinggi dalam membangun hubungan kerja sama, dalam CSR kepercayaan itu yang pertama dibangun, Adapun kendala-kendalanya dalam menjalankan program-program CSR di masyarakat adalah kecemburuannya sosial, kedua dimonitoring ada nya program yang lambat berjalan, judul proposal yang kurang tepat.
. 3. Informan Kepala Desa Lalang 1. Nama : Ruslan 2. Usia : 52 Tahun 3. Agama : Islam 4. Suku : Melayu 5. Jenis Kelamin : Laki-Laki 6. Alamat : Desa Lalang 7. Pendidikan Terakhir : SMA
8. Pekerjaan : Kepala Desa 9. Pendapatan : Rp. 3.500.000
Informan merupakan Kepala Desa yang menjabat di desa lalang yang berdekatan dengan daerah operasional perusahaan, informan mengatakan kepala desa juga berperan aktif dalam menjalankan program CSR Inalum dan selalu berkoordinasi dengan staf untuk merekomendasi masyarakat yang tidak mampu dan layak menerima bantuan dan program seperti bedah rumah, UMKM, bantuan beasiswa. Rekomendasi dilakukan melalui musyawarah bersama dengan perangkat desa, kepala dusun dan masyarakat agar lebih transparan dalam menentukan penerima manfaat didalam dalam musyawarah nanti kita rangking melalui kriteria seperti beasiswa mereka yang kurang mampu, nilai raport nya ada peningkatan, bedah rumah, rumah itu rumah sendiri, UMKM ada syarat yang dipenuhi surat izin usaha, NPWP dan nonbankable. Selanjutnya menentukan nama-nama yang di usulkan, adanya musyawarah supaya tidak ada muncul kecemburuan atau pun salah komunikasi.
Program bedah rumah dana yang di keluarkan 25 juta per unit rumah, dalam pembangunannya staf melibatkan kepala desa sebagai pelaksananan pembangunan, dana dikirim melalui rekening kepala desa, dan selanjutnya kepala desa membuat laporan anggaran biaya untuk membeli bahan bangunan dan menyiapkan tukang setelah selesainya pembangunan bedah rumah, kepala desa
Program bedah rumah dana yang di keluarkan 25 juta per unit rumah, dalam pembangunannya staf melibatkan kepala desa sebagai pelaksananan pembangunan, dana dikirim melalui rekening kepala desa, dan selanjutnya kepala desa membuat laporan anggaran biaya untuk membeli bahan bangunan dan menyiapkan tukang setelah selesainya pembangunan bedah rumah, kepala desa