• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

E. Keterbatasan Penelitian

Penulis sangat menyadari adanya ketebatasan di dalam melaksanakan penelitian. Keterbatasan yang dialami oleh penulis adalah dalam hal mendapatkan responden dan instrumen pengukur tingkat keterampilan mahasiswa. Penyebaran instrumen dilakukan saat mahasiswa IPPAK selesai ujian sehingga tidak ada jadwal untuk kuliah ataupun pergi ke kampus, hal ini mengakibatkan responden yang didapat hanya berjumlah 60 mahasiswa yang merupakan angka minimal dari syarat analisis statistik regresi. Peneliti mengalami kesulitan untuk mengukur tingkat keterampilan mahasiswa yang merupakan salah satu aspek dari variabel penghayatan tugas pewartaan. Akhirnya peneliti membuat pengandaian apabila mahasiswa mempunyai keterampilan dalam berkatekese maka mereka dapat menyebutkan model-model ataupum keterampilan-keterampilan dalam bidang katekese.

Pada bagian akhir ini penulis meyampaikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat berguna bagi Prodi Ilmu Pendidikan Agama Katolik dalam rangka menumbuhkembangkan penghayatan mahasiswa terhadap Sakramen Tobat sehingga mereka semakin menghayati tugasnya sebagai seorang pewarta.

A. Kesimpulan

Berdasarkan gagasan pemikiran dan analisis penelitian dari bab pertama hingga bab empat penulis menarik kesimpulan bahwa penghayatan Sakramen Tobat sangat mempengaruhi mahasiswa IPPAK terhadap penghayatannya akan tugas pewartaan yakni sebesar 77.1%. Oleh karena itu supaya terjadi peningkatan akan penghayatan tugas pewartaan maka perlulah mahasiswa IPPAK terlebih dahulu meningkatkan penghayatannya akan Sakremen Tobat dengan memahami arti Sakramen Tobat dan menjadikan Sakramen Tobat sebagai kebutuhan hidup sehingga tidak ada lagi hambatan dalam menerima Sakramen Tobat bahkan dapat sesering mungkin menerima Sakramen Tobat.

Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan tujuh poin yang dapat digunakan untuk meningkatkan penghayatan tugas pewartaan mahasiswa IPPAK sebagai seorang calon katekis, yakni:

• Penghayatan Sakramen Tobat berarti menghidupi Sakramen Tobat dengan memahami maknanya sehingga mampu melaksanakan unsur-unsur yang ada di dalamnya dengan penuh kesadaran mulai dari penyesalan akan dosa, pengakuan, absolusi dan menjalankan penitensi yang ada.

• Penghayatan Tugas Pewartaan berarti mahasiswa IPPAK sebagai seorang calon katekis dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri sebagai seorang pewarta dengan menggali pengetahuan, berlatih keterampilan-keterampilan dan juga mempunyai spiritualitas sebagai seorang katekis

• Mahasiswa IPPAK mempunyai mean untuk penghayatan Sakramen Tobat dan penghayatan tugas pewartaan sebesar 39 dan 24.8 yang berarti penghayatan pada kedua variabel tersebut masih pada kriteria cukup atau dapat dikatakan belum baik.

• Pada penghayatan Sakramen Tobat aspek penyesalan, pengakuan dan pelaksanaan penitensi mempunyai mean sebesar 14.6, 6.8 dan 3.9 yang artinya mahasiswa mempunyai kriteria baik pada ketiga aspek tersebut sedangkan pada aspek pemahaman mempunyai nilai mean sebesar 13.8 yang artinya mahasiswa belum begitu baik memahami Sakramen Tobat atau masih pada kriteria cukup.

• Penyebab utama mahasiswa hanya merayakan Sakramen Tobat dua kali dalam satu tahun pada masa Pra Paska dan masa Natal yakni dikarenakan malu terhadap imam dan tidak mempunyai kesadaran atas kesalahan atau dosa yang dimiliki. • Pada penghayatan tugas pewartaan aspek pengetahuan mempuyai mean sebesar

3.5 yang artinya mahasiswa mempunyai pengetahuan yang baik, aspek spiritualitas mempunyai mean sebesar 11.4 yang artinya mahasiswa belum mempunyai spiritualitas yang baik atau masih pada kriteria cukup dan aspek keterampilan mempunyai mean sebesar 10.2 yang artinya mahasiswa mempunyai keterampilan sangat baik.

• H0 ditolak dan H1 diterima artinya melalui analisis regresi membuktikan bahwa penghayatan Sakramen Tobat secara signifikan mempengaruhi tugas pewartaan

mahasiswa IPPAK dengan P-valuenya sebesar 0.000 yang lebih kecil dari α = 0.05 dengan rumus regresinya adalah Y : -2.5930+0.703X.

Ketujuh poin tersebut sungguh perlu diperhatikan oleh pihak Prodi IPPAK demi menumbuhkembangkan penghayatan Sakramen Tobat para mahasiswanya sehingga mereka dapat semakin menghayati tugasnya sebagai pewarta.

B. Saran

Berdasarkan hasil studi pustaka dan penelitian telah dipaparkan bahwa penghayatan Mahasiswa IPPAK terhadap Sakramen Tobat secara signifikan dapat mempengaruhi penghayatan tugas pewartaan. Oleh karena itu penulis memberikan masukan yang kiranya dapat diusahakan dalam rangka meningkatkan penghayatan mahasiswa IPPAK akan tugas pewartaannya sebagai seorang calon katekis :

• Demi memperbaiki sekaligus meningkatkan penghayatan tugas pewartaan mahasiswa, sangat perlu menumbuhkan penghayatan Sakramen Tobat. Pada pembahasan penelitian telah dipaparkan bahwa penghambat utama mahasiwa dalam menerima Sakramen Tobat adalah malu terhadap imam dan tidak adanya kesadaran atas dosa yang telah dilakukan oleh karena itu perlulah ditekankan pada mahasiswa mengenai makna Sakramen Tobat yang merupakan pengampunan dari Allah sendiri melalui imam dan sungguh besarnya buah dari Sakramen Tobat. Hal ini dapat disampaikan melalui kuliah umum yang sering dilaksanakan di kampus IPPAK yang mengikutsertakan seluruh mahasiswa dari tingkat pertama sampai keempat.

• Diadakannya rekoleksi mengenai pertobatan dari mahasiswa tingkat pertama sampai dengan tingkat keempat supaya menumbuhkembangkan semangat

pertobatan pada mahasiswa IPPAK. Adapun contoh program sekaligus satuan persiapan kegiatan rekoleksi dapat dilihat pada lampiran 10: (20)-(33).

• Kampus IPPAK perlu mengusahakan dan menggalakkan pelayanan Sakramen Tobat bagi mahasiswa secara rutin demi memperkembangkan penghayatan Sakramen Tobat sehingga akhirnya dapat meningkatkan penghayatan tugas pewartaan mahasiswa. Penulis menyarankan untuk waktu pelayanan Sakramen Tobat satu bulan sekali.

Ketiga hal ini diharapkan mampu menumbuhkembangkan mahasiswa IPPAK dalam penghayatannya akan Sakramen Tobat sehingga penghayatannya akan tugas pewartaan juga semakin baik.

Duckworth, Ruth. (1972). Mendidik Katekis Menghadapi Dunia Pluralis. (Seri Puskat No.109). Yogyakarta: Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya.

Dwi Priyatno. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Gray, Tim. (2007). Sakramen dalam Kitab Suc:i Kehadiran Sejarah Keselamatan. Malang: Dioma.

Groenen, C. (1990). Dasar Biblis bagi Tugas Pewartaan. Rohani, 9, 342-351.

Heryatno, F.X (dkk). (2004). Panduan Akademik Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik. Yogyakarta: IPPAK USD.

Heuken, A. (2002). Spiritualitas Kristiani. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka.

Jacobs, Tom. (1987). Rahmat Bagi Manusia Lemah Sakramen Tobat Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Yogyakarta: Kanisius.

________________. (1996). Teologi Pewartaan. Yogyakarta: Program Magister Theologi USD

Kitab Hukum Kanonik. (2006). (R.D.R. Rubiyatmoko, Editor). Bogor: Grafika Mardi Yuana.

Komisi Kateketik KWI. (1995). Pendidikan Agama Katolik untuk SLTP: Yesus adalah Guruku: Buku Guru 2. Yogyakarta: Kanisius.

______________. (1997). Pedoman untuk Katekis. Yogyakarta: Kanisius.

______________. (2004). Pendidikan Agama Katolik untuk SMP: Buku Guru 2.

Yogyakarta: Kanisius.

Konferensi Waligereja Indonesia. (1996). Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisius.

Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Obor. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1996).

Lalu, Yosef. (2005). Katekese Umat. Jakarta: Komisi Kateketik KWI. Maas, Kees. (1999). Teologi Moral Tobat. Flores: Nusa Indah.

Martasudjita, E. (2003). Sakramen-sakramen Gereja. Yogyakarta : Kanisius.

O’ Collins, Gerarld dan Farrugia, Edward G. (1996). Kamus Teologi. Yogyakarta: Kanisius.

Paulus VI. (2003). Evangelii Nuntiandi. (J. Hadiwikarto, Alih Bahasa). Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 1975).

Prasetya, L. (2007). Menjadi Katekis Siapa Takut? Yogyakarta: Kanisius.

Purwa Hadiwardoyo, Al. (2007). Pertobatan dalam Tradisi Katolik. Yogyakarta: Kanisius.

Purwatmo. (2005). Sakramentologi. Diktat Mata Kuliah Sakramentologi untuk Mahasiwa Semester VI, Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sarjumunarsa, Th. (1982). Spiritualitas Katekis.Rohani, 29, 33-37.

_______________. (1985). Dogma Sakramen dan Liturgi Dasar Sakramen. Yogyakarta: Pradnyawidya.

Staf Dosen IPPAK. (2008). Panduan Program Studi IPPAK. Yogyakarta: IPPAK USD. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT

Asdi Mahasatya.

Sumarno, M. (2008a) Pengantar Pendidikan Agama Katolik Paroki. Diktat Mata Kuliah Pengantar PAK Paroki untuk Mahasiwa Semester III, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Sumarno, M. (2008b). Teori Pendidikan Agama Katolik Paroki. Yogyakarta: Kanisius. Telambanua, Marinus. (1999). Ilmu Kateketik. Jakarta: Obor.

Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Yohanes Paulus II. (1990). Catechesi Tradendae. (R. Hardawiryana, Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI.

(1)

PENGHAYATAN TUGAS PEWARTAAN MAHASISWA IPPAK-USD

A. Identitas Responden

Keterangan : Berilah tanda (√) pada pilihan yang merupakan identitas anda! 1. Tingkat : Pertama

2. Jenis Kelamin : ( P ) / ( L )

3. Status : ( biarawan/wati) / ( awam )

B. Pertanyaan Kuesioner. Isilah sesuai sengan pengetahuan dan pemahaman anda! 1. Menurut anda apakah Sakramen Tobat itu? Jawab:

--- 2. Menurut anda apakah mengakukan dosa di hadapan teman sama saja telah menerima

Sakramen Tobat? Jelaskan :

--- 3. Sebutkanlah 5 manfaat dari merayakan Sakramen Tobat! Jawab :

--- 4. Bagaimanakah anda menyadari bahwa perbuatan yang anda lakukan berdosa atau

tidak? Jelaskan :

--- 5. Sebutkanlah langkah-langkah di dalam membuat Satuan Pembelajaran!

Jawab :

--- 6. Sebutkanlah 4 model Pendidikan Agama Katolik

--- 7. Sebutkanlah 3 bentuk katekese

Jawab :

--- C. Lingkarilah pada jawaban a, b, c, d atau e sesuai dengan kenyataan yang anda alami! 8. Berapa kali anda menerima sakramen tobat?

a. 1 kali setahun e. ≥5 kali setahun b. 2 kali setahun

c. 3 kali setahun d. 4 kali setahun

9. Saat kapan sajakah anda menerima sakramen tobat? a. Setiap menjelang hari raya (Paska dan Natal) b. Setiap hari Minggu (sebelum mengikuti misa) c. Saat ada kesempatan

d. Saat membutuhkan e. Saat disuruh

(2) c. Saat sungguh tidak berdaya

d. Saat Prapaska dan Advent

e. Setiap kali menyadari kesalahannya

11. Dorongan yang dirasakan oleh mahasiswa sehingga menerima Sakramen Tobat a. Kesadaran sebagai pendosa yang membutuhkan pengampunan

b. Rasa takut akan hukuman dari Allah c. Kesadaran akan penebusan dari Allah d. Rasa salah yang selalu membebani

e. Rasa takut pada pembimbing rohani atau orang tua 12. Alasan mahasiswa mengikuti ibadat tobat

a. Sebagai persiapan menerima Sakramen Tobat b. Karena Kebiasaan

c. Ikut-ikutan teman

d. Kalau tidak ikut ibadat tobat sepertinya ada sesuatu yang kurang e. Sudah terjadwal

13. Faktor yang menghambat mahasiswa dalam menerima Sakramen Tobat a. Malu terhadap imam d. Tidak terbiasa menerima Sakramen Tobat b. Tidak ada waktu e. Tidak menyadari kesalahan

c. Tidak suka dengan pastornya

14. Perasaan mahasiswa sebelum menerima Sakramen Tobat a. Bingung karena tidak tahu apa dosanya

b. Biasa-biasa saja

c. Merindukan pembebasn dosa e. Grogi d. Takut

15. Mengakukan dosa di hadapan imam

a. Selalu e. Tidak Pernah b. Sering

c. Kadang-kadang d. Pernah

16. Melaksanakan penitensi yang ada

a. Selalu e. Tidak Pernah b. Sering

c. Kadang-kadang d. Pernah

17. Saya mempunyai IP pada semester satu :

a. ≤2,00 e. 3,51–4,00 b. 2,01–2,50

c. 2,56–3,00 d. 3,01–3,50

(3) b. 2 mata kuliah

c. 3 mata kuliah

d. ≥ (lebih dari ) 4 mata kuliah

19. Menjadi anggota koor lingkungan atau paroki tempat tinggal a. Selalu e. Tidak Pernah b. Sering

c. Kadang-kadang d. Pernah

20. Mengikuti pendalaman iman di lingkungan

a. Selalu e. Tidak Pernah b. Sering

c. Kadang-kadang d. Pernah

21. Saat berbicara dengan teman merasa grogi

a. Selalu e. Tidak Pernah b. Sering

c. Kadang-kadang d. Pernah

(4)

PENGHAYATAN TUGAS PEWARTAAN MAHASISWA IPPAK-USD

A. Identitas Responden

Keterangan : Berilah tanda (√) pada pilihan yang merupakan identitas anda! 1. Tingkat : Kedua

2. Jenis Kelamin : ( P ) / ( L )

3. Status : ( biarawan/wati) / ( awam )

B. Pertanyaan Kuesioner. Isilah sesuai sengan pengetahuan dan pemahaman anda! 1. Menurut anda apakah Sakramen Tobat itu? Jawab:

--- 2. Menurut anda apakah mengakukan dosa di hadapan teman sama saja telah menerima

Sakramen Tobat? Jelaskan :

--- 3. Sebutkanlah 5 manfaat dari merayakan Sakramen Tobat! Jawab :

--- --- 4. Bagaimanakah anda menyadari bahwa perbuatan yang anda lakukan berdosa atau

tidak? Jelaskan :

--- --- 5. Sebutkanlah 5 dari 6 metode mengajar PIA!

Jawab :

--- 6. Sebutkanlah model-model Paroki!

Jawab :

---

7.Sebutkanlah 5 kurikulum PAK PD yang pernah dan sedang dipakai!

Jawab :

--- 8. Sebutkanlah 3 keterampilan- keterampilan dasar mengajar!

Jawab :

--- C. Lingkarilah pada jawaban a, b, c, d atau e sesuai dengan kenyataan yang anda alami! 9. Berapa kali anda menerima sakramen tobat?

a. 1 kali setahun d. 4 kali setahun b. 2 kali setahun e. ≥5 kali setahun c. 3 kali setahun

(5) c. Saat ada kesempatan

d. Saat membutuhkan e. Saat disuruh

11.Waktu yang paling mendorong mahasiswa untuk menerima Sakramen Tobat a. Saat Retret

b. Setiap mendengarkan topik mengenai ”pertobatan” c. Saat sungguh tidak berdaya

d. Saat Prapaska dan Advent

e. Setiap kali menyadari kesalahannya

12.Dorongan yang dirasakan oleh mahasiswa sehingga menerima Sakramen Tobat a. Kesadaran sebagai pendosa yang membutuhkan pengampunan

b. Rasa takut akan hukuman dari Allah c. Kesadaran akan penebusan dari Allah d. Rasa salah yang selalu membebani

e. Rasa takut pada pembimbing rohani atau orang tua 13.Alasan mahasiswa mengikuti ibadat tobat

a. Sebagai persiapan menerima Sakramen Tobat b. Karena Kebiasaan

c. Ikut-ikutan teman

d. Kalau tidak ikut ibadat tobat sepertinya ada sesuatu yang kurang e. Sudah terjadwal

14.Faktor yang menghambat mahasiswa dalam menerima Sakramen Tobat a. Malu terhadap imam

b. Tidak ada waktu e. Tidak menyadari kesalahan c. Tidak suka dengan pastornya

d. Tidak terbiasa menerima Sakramen Tobat

15.Perasaan mahasiswa sebelum menerima Sakramen Tobat a. Bingung karena tidak tahu apa dosanya d. Takut b. Biasa-biasa saja e. Grogi c. Merindukan pembebasn dosa

16.Mengakukan dosa di hadapan imam a. Selalu

b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang-kadang

d. Pernah

17.Melaksanakan penitensi yang ada a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang d. Pernah

(6) c. 2,56– 3,00

d. 3,01–3,50

19.Saya mempunyai prosentasi presensi pada semester ini ≤ 75 % (kurang dari 75%) sebanyak :

a. 1 mata kuliah

b. 2 mata kuliah e. Tidak Ada c. 3 mata kuliah

d. ≥ (lebih dari ) 4 mata kuliah 20.Saya menjadi petugas Lektor

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Pernah e. Tidak Pernah 21.Saya menjadi petugas dirigen

a. Selalu

b. Sering e. Tidak Pernah c. Kadang-kadang

(7)

Dokumen terkait