• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2018:63). Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data atau kuesioner.

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh Fitur Layanan (X1) Terhadap Minat (Y) Generasi Milenial Menggunakan Internet Banking Pada Bank Syariah.

Menurut Rithmaya (2016), fitur layanan adalah salah satu faktor dari pesaing yang akan membuktikan suatu kepercayaan untuk konsumen dalam melakukan transaksi baik secara online atau offline. Fitur layanan juga menjadi aspek yang mempengaruhi minat kosumen karena dengan fitur ini melatarbelakangi konsumen untuk memilih suatu produk. Bagi pemasar produk fitur layanan sebagai alat mempersentasikan produknya agar dapat bersaing dengan pesaing (Wibowo et al., 2015).

34

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dirwan dan Latief (2020) yang menunjukan bahwa fitur layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan dompet digital. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Abrilia dan Sudarwanto (2020) menunjukan bahwa fitur layanan memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan e-wallet pada aplikasi dana di Surabaya.

Dari teori dan penelitian terdahulu di atas dapat diambil kesimpulan bahwa fitur layanan adalah suatu produk yang berfungsi untuk seorang pemasar yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk pesaing. Maka, adanya fitur layanan ini dapat memilih suatu produk untuk memilih produk yang diinginkannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

Ho1 Fitur Layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

Ha1 Fitur Layanan berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

2. Pengaruh Kepercayaan (X2) Terhadap Minat (Y) Generasi Milenial Menggunakan Internet Banking Pada Bank Syariah.

Kepercayaan merupakan ukuran keyakinan seseorang dalam mempercayai orang lain untuk dipercaya tanpa harus mengawasi dan mengedalikannya (Azizi, 2016). Kepercayaan mengacu pada keyakinan pelanggan bahwa janji-janji yang diberikan perusahaan kepada pelanggan dapat dipercaya dan memberikan aksi yang saling menguntungkan (Fajarratri, 2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rodiah dan Melati (2020) yang menunjukan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap minat generasi milenial menggunakan e-wallet. Kemudian penelitian yang

35

dilakukan Khoiriyah et al., (2020) yang menunjukan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh terbesar terhadap minat menggunakan fintech.

Dari teori dan penelitian terdahulu di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepercayaan adalah keyakinan bahwa pihak yang dipercayai akan memenuhi segala kewajibannya secara baik dan sesuai yang diharapkan, karena masyarakat masih cenderung mencari tahu apakah perusahaan tersebut dapat dipercaya atau tidak.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

Ho2 Kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

Ha2 Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

3. Pengaruh Keamanan (X3) Terhadap Minat (Y) Generasi Milenial Menggunakan Internet Banking Pada Bank Syariah.

Menurut Pratama (2015), keamanan adalah hal yang mutlak disediakan oleh para pelaku bisnis, baik produk, layanan maupun keduanya, keamanan memberikan kenyamanan pada pengguna (konsumen) dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Keamanan merupakan kunci utama dari tingkat keyakinan yang dimiliki oleh konsumen terhadap teknologi yang digunakannya dalam bertransaksi (Kartika, 2016).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanto et al., (2020) yang menunjukan bahwa keamanan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat pemakaian finacial technology pada aplikasi Ovo. Dengan alasan, karena keamanan aplikasi ovo yang dirasakan konsumen dapat menunjang aktivitas sehari-hari saat bertransaksi maka perasaan aman dan nyaman dirasakan oleh konsumen.

36

Dari teori dan penelitian terdahulu di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keamanan merupakan kunci utama dari transaksi online dimana keamanan mencakup perlindungan mengenasi privasi dan penipuan yang melibatkan masalah informasi keuangan maupun non-keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

Ho3 Keamanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

Ha3 Keamanan berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

4. Pengaruh Fitur Layanan (X1), Kepercayaan (X2) dan Keamanan (X3) terhadap Minat Generasi Milenial Menggunakan Internet Banking Pada Bank Syariah.

Pengukuran pengaruh variabel secara simultan digunakan untuk mengetahui variabel independen yang secara bersamaan mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan penjelasan tiap variabel independen yaitu fitur layanan, kepercayaan dan keamanan pada pengukuran pengaruh variabel secara parsial dengan pengukuran secara simultan variabel dependen yaitu minat.

Berdasarkan teori-teori dan beberapa penelitian terdahulu di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa fitur layanan, kepercayaan dan keamanan dapat mempengaruhi minat menggunakan, yang artinya jika nilai dari fitur layanan, kepercayaan dan keamanan meningkat atau menurun, maka akan mempengaruhi tinggi rendahnya perubahan nilai minat menggunakan.

37

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut:

Ho4 Antara fitur layanan, kepercayaan, dan keamanan tidak berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

Ho4 Antara fitur layanan, kepercayaan, dan keamanan berpengaruh signifikan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

38 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul penelitian yaitu fitur layanan, kepercayaan dan keamanan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking. Pengukuran penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner Generasi Milenial di Wilayah Tangerang selatan yang sedang ataupun pernah menggunakan layanan internet banking pada Bank Syariah.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu penelitian yang hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan angka-angka statistik (Sugiyono, 2018:12). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengaruh variabel-variabel independen fitur layanan (X1), Kepercayaan (X2) dan Keamanan (X3) terhadap variabel dependen minat menggunakan internet banking (Y). Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari pengujian penelitian sampai terlaksananya laporan penelitian yakni pada bulan Febuari 2021 hingga Juni 2021.

Alasan penulis memilih generasi milenial sebagai objek penelitian adalah karena generasi milenial ini yang akan mendominasi perekonomian di Indonesia sampai dalam jangka waktu 30 tahun mendatang. Dan alasan memilih daerah Tangerang Selatan karena penduduk generasi milenial cukup banyak yang memiliki karakteristik urban sehingga Tangerang Selatan berkembang menjadi pusat aktivitas bisnis dengan perdagangan dan jasa sebagai aktivitas utamanya.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

39

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018:131).

Dalam metode penelitian, kata populasi dipakai untuk menyebutkan sekelompok objek yang menjadi tujuan penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah generasi milenial yang menggunakan internet banking pada bank syariah yang berdomisili di Tangerang Selatan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2018:130). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik nonprobability sampling dengan metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2018:138).

1. Generasi milenial yang kelahiran 1981-2000 dengan usia 19-38 tahun 2. Domisili daerah Tangerang Selatan

3. Baik yang sedang ataupun pernah menggunakan layanan internet banking pada Bank Syariah

Mengingat populasi yang diteliti tidak diketahui dengan pasti, maka dari itu peneliti menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi dapat menggunakan rumus Wibisono 2003 (Riduwan dan Akdon, 2013:255) sebagai berikut:

𝑛 = (𝑍𝛼/2𝜎

𝑒 ) ² = ((1,96).(0,25)

0,05 ) ² = 96,04 Keterangan:

N = Besarnya sampel

Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 1,96 dengan tingkat keyakinan kepercayaan 95%

σ = Standar deviasi populasi

е = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi

40

Jumlah sampel yang didapat yaitu 96,04 responden untuk membulatkan jumlah responden peneliti menetapkan sampel menjadi 100 responden.

C. Sumber Data

Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data dapat berwujud suatu keadaan, gambaran, suara, huruf, angka, matematika atau simbol yang digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian bahkan suatu konsep (Rifai, 2017:28). Data yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data (Sugiyono, 2018:213). Untuk memperoleh sumber data primer dalam penelitian ini menggunakan motode pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis yang telah tersusun secara logis yang diberikan kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2018:219).

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data misalnya melalui orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,2018:213). Untuk data sekunder, peneliti memperoleh dari buku-buku, jurnal dan sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan objek yang diteliti.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif deskriptif, yaitu dimana data yang digunakan dalam penelitian ini ingin membuktikan apakah terdapat pengaruh antara fitur layanan, kepercayaan dan keamanan terhadap minat Generasi Milenial menggunakan internet banking pada Bank

41

Syariah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan software Statistical Package for the Sosial Sciense (SPSS) versi 22.0 dan Microsoft Excel 2007.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Dalam hal ini penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan dalam mengolah data dengan cara membaca, mempelajari, menelaah dan mengkaji literatur-literatur melalui data sekunder berupa catatan, buku, jurnal dan sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan objek yang akan penulis teliti.

2. Kuesioner

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan sumber primer dengan memberikan dan menyebarkan kuesioner (angket) atas pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

pada penyusunan kuesioner ini penulis menggunakan skala likert. skala ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2018:93). Berikut ini bobot penilaian pada skala Likert.

Tabel 3.1 Skala Likert

Bobot Kategori

5 Sangat Setuju / Sangat Baik

4 Setuju / Baik

3 Ragu-Ragu / Cukup Baik 2 Kurang Setuju / Tidak Baik 1 Tidak Setuju / Sangat Tidak Baik

Sumber: Sugiyono (2018:94)

42

Pada tabel 3.1 dalam skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan dijadikan titik tolak ukur untuk menyusun item-item pernyataan. Setiap jawaban dari item pernyataan yang menggunakan skala likert mempunyai bobot skor dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju. Sehingga peneliti dapat menghimpun data yang relevan sesuai dengan tujuan penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah keseluruhan data terkumpul agar data tersebut dapat bermanfaat, maka harus diolah dan dianalisa terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Tujuan teknik pengolahan data adalah untuk menginterpretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data terkumpul. Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Deskriptif kuantitatif dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam menganalisis pengaruh antar variabel. Yaitu pengaruh fitur layanan, kepercayaan dan keamanan terhadap minat generasi milenial menggunakan internet banking pada bank syariah.

Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda dengan alat bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2007, untuk mengelola data karakteristik responden. Setelah data primer dimasukan kedalam file Microsoft Excel, data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Software Statistic product and Service Solution (SPSS) versi 22.0 dan di interpretasikan. Ukuran statistik ini digunakan untuk menguji hubungan antara sebuah variabel independen dengan satu variabel dependen. Berikut ini adalah pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini:

43 1. Analisis Statistik Deskriptif

Pembahasan statistik deskriptif dalam penelitian ini akan dibagi menjadi 2 bagian. Pertama, pembahasan statistik deskriptif untuk menjelaskan dan menggambarkan berbagai karakteristik responden secara keseluruhan berdasarkan jenis kelamin, tahun kelahiran, usia, daerah tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan dan lama menggunakan internet banking pada bank syariah yang dilakukan oleh responden. Kedua, untuk mengetahui sebaran jawaban responden dan seberapa jauh variasi jawaban responden dari setiap dimensi dan indikator dalam penelitian ini. Sehingga dapat dibuat kesimpulan dari pembahasan deskriptif tersebut.

2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > dari r tabel dan nilai positif, maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid dengan menggunakan correlation coefficient pearson dengan syarat nilai koefisien tersebut diatas 0,5 (Ghozali, 2016:52).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0.70 (Ghozali, 2016: 48).

44 3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, perlu untuk menguji asumsi klasik terlebih dahulu, sehingga data sampel yang diproses dapat benar-benar mewakili populasi keseluruhan. Dalam penelitian ini, uji asumsi klasik mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. Uji asumsi klasik dijelaskan dengan jelas sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2016:154).

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal (Ghozali, 2016:154). Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan diagram histogram dan grafik p-p plot untuk memprediksi apakah data berdistribusi normal atau tidak.

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika tidak berhati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada alpha sebesar 5%.

Jika nilai signifikan dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih

45

besar dari 0,05 berati data normal, jika tidak maka data tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2016:158).

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji model regresi yang mungkin ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adanya variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2016:105). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas yaitu sebagai berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen/terikat.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas/independen.

Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,09), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinearitas.

Multikolinearitas dapat disebabkan adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

3) Mutikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas (independen) manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas (independen) lainnya (Ghozali, 2016:103).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Berikut

46

beberapa cara dalam mendeteksi adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134-138).

1) Metode Grafik Scatterplot

Jika terdapat pola tertentu pada grafik scatterplot seperti titik-titik yang membentuk pola teratur (bergelombang) maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Glejser

Uji glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan rumus sebagai berikut:

Ut = ∝ + βX1 + Vt

Kriteria terjadinya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah jika signifikansinya < 0,05, yang berati bahwa apabila signifikansinya > 0,05 penelitian dapat dilanjutkan.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menentukan pengaruh dua atau lebih variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel dependen (variabel terikat) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (Y). Penelitian ini menggunakan program Statistical Package for the Sosial Sciense (SPSS). Variabel dependen adalah minat menggunakan sedangkan independen meliputi fitur layanan, kepercayaan dan keamanan. Model persamaan linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + е

47 Keterangan :

Y : Minat generasi milenial menggunakan internet banking α : Koefisien konstanta

β1 : Koefisien fitur layanan β2 : Koefisien kepercayaan β3 : Koefisien keamanan X1 : Fitur layanan

X2 : Kepercayaan X3 : Keamanan е : Standar error

5. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis linear berganda dilakukan dengan uji t, uji f dan uji koefisien determinasi. Model regresi dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Uji t digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen (Ghozali, 2016:97). Uji ini dilakukan dengan:

a) Jika t tabel > t hitung, maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Jika t tabel < t hitung, maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Pengujian juga dapat dilakukan dengan melalui pengamatan nilai signifikansi t pada tingkat α yang digunakan (penelitian ini menggunakan tingkat α sebesar 0,05 atau 5%). Analisis ini didasarkan pada perbandingan antara nilai signifikansi t dengan nilai signifikansi 0,05, dimana syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

1) Jika signifikansi t < 0,05 maka variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ho ditolak, Ha diterima).

48

2) Jika signifikansi t > 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh signifikasi terhadap variabel dependen (Ho diterima, Ha ditolak).

b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila nilai F hitung > F tabel dengan tingkat signifikannya < 5% (0,05), maka hal ini menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima (Ghozali, 2016:96).

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan kedalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2016:95).

G. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

49

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).

Variabel yang diteliti pada penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu variabel yang diklasifikasikan dalam terikat (dependen) dan variabel tidak terikat (independen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen (terikat) (Sugiyono, 2016:39).

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah minat menggunakan internet banking pada bank syariah, sedangkan variabel tidak terikat (X) dalam penelitian ini adalah fitur layanan (X1), kepercayaan (X2) dan keamanan (X3).

Variabel-variabel tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa indikator, yang selanjutnya indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi beberapa item-item pernyataan dalam kuesioner menggunakan skala likert.

1.) Tingkat kemudahan akses tentang informasi produk barang dan jasa.

1 Likert

Keberagaman Layanan Transaksi

1.) Tingkat keberagaman

layanan transaksi. 2 Keberagaman

Fitur

1.) Tingkat keberagaman

fitur. 3

Inovasi Produk

1.) Tingkat inovasi produk.

4 Bersambung ke halaman selanjutnya

50

Trusting Belief 1.) Bertransaksi

menggunakan internet

2.) Internet banking mampu memberikan pelayanan yang terbaik.

6

3.) Transaksi melalui internet banking dapat dipercaya dengan

3.) Transaksi melalui internet banking dapat dipercaya dengan