• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

49

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).

Variabel yang diteliti pada penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu variabel yang diklasifikasikan dalam terikat (dependen) dan variabel tidak terikat (independen). Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independen (terikat) (Sugiyono, 2016:39).

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah minat menggunakan internet banking pada bank syariah, sedangkan variabel tidak terikat (X) dalam penelitian ini adalah fitur layanan (X1), kepercayaan (X2) dan keamanan (X3).

Variabel-variabel tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa indikator, yang selanjutnya indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi beberapa item-item pernyataan dalam kuesioner menggunakan skala likert.

1.) Tingkat kemudahan akses tentang informasi produk barang dan jasa.

1 Likert

Keberagaman Layanan Transaksi

1.) Tingkat keberagaman

layanan transaksi. 2 Keberagaman

Fitur

1.) Tingkat keberagaman

fitur. 3

Inovasi Produk

1.) Tingkat inovasi produk.

4 Bersambung ke halaman selanjutnya

50

Trusting Belief 1.) Bertransaksi

menggunakan internet

2.) Internet banking mampu memberikan pelayanan yang terbaik.

6

3.) Transaksi melalui internet banking dapat dipercaya dengan kesepakatan yang telah dibuat.

7

Trusting Intention

1.) Bersedia memberikan informasi keuangan yang diperlukan untuk bertransaksi

menggunakan internet banking.

8

2.) Bersedia memenuhi syarat dan ketentuan dalam menggunakan internet banking.

9

3.) Bersedia menerima risiko yang mungkin akan terjadi atas keputusan yang telah diambil.

1.) Memberikan jaminan keamanan saldo di rekening.

11 Likert

2.) Adanya jaminan keamanan bahwa uang yang ditransfer sampai pada tujuan yang tepat.

12

Bersambung ke halaman selanjutnya

51 kerahasiaan data internet banking pada bank syariah dalam menjaga data pribadi.

13

2.) Kerahasiaan data internet banking tetap terjaga jika transaksi dilakukan sendiri.

1.) Minat bertransaksi menggunakan layanan internet banking dalam waktu dekat.

15 Likert

2.) Internet banking menjadi pilihan utama untuk sistem internet banking melalui internet.

17

2.) Mencari tahu tentang sistem internet banking langsung ke bank syariah.

18

Minat Prefensial

1.) Minat menggunakan sistem internet banking dibanding mengantri di teller.

19

2.) Internet banking sebagai prioritas pilihan pertama dalam bertransaksi.

20

Minat Referensial

1.) Mereferensikan layanan internet banking kepada teman.

21

2.) Mereferensikan layanan internet banking kepada keluarga.

22

52 BAB 1V

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Generasi Milenial (Generasi Y)

Generasi milenial menurut Yuswohady dalam artikel Milenial Trends yaitu generasi yang lahir dalam rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun 2000. Generasi ini sering disebut juga sebagai Gen-Y, Net Generation, Boomerang Generatio, Peter Pan Generation dan lain-lain.

Disebut generasi milenial karena generasi yang hidup di pergantian milenium. Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi baby boomers dan gen-x yang tua.

Teori istilah tentang perbedaan generasi pertama kali di populerkan oleh Neil Howe dan William Strauss dalam bukunya yang berjudul Millennials Rising: The Next Great Generation (2000). Howe dan Strauss membagi generasi berdasarkan kesamaan rentang waktu kelahiran dan kesamaan kejadian-kejadian historis. Peneliti lain juga melakukan pembagian generasi dengan label yang berbeda-beda, namun secara umum memiliki makna yang sama. Selanjutnya menurut peneliti Kupperschmitt generasi adalah sekelompok individu yang mengidentifikasi kelompoknya berdasarkan kesamaan tahun kelahiran, umur, lokasi dan kejadian dalam kehidupan kelompok individu tersebut yang memiliki pengaruh signifikan dalam fase pertumbuhan mereka (Budiati, et al., 2018). Beberapa pendapat tentang perbedaan generasi dapat dilihat pada tabel berikut:

4.1 Pengkelompokan Generasi

53 Sumber:Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi Oleh Yanuar Surya putra (2016)

Generasi milenial merupakan generasi pertama yang tumbuh dan merasakan teknologi, gagasan, ide dimana di era inilah semua daya tarik dari generasi milenial dan retensi terbaiknya sangat penting untuk pembisnis apapun itu dalam mempertahankan hidup dimasa depan.

Teknologi dengan generasi milenial tidak dapat dipisahkan, karena mereka beranggapan bawah teknologi bagian dari kebutuhan mereka.

Generasi milenial juga menyukai hal yang simpel, sesuatu yang serba instan dan memiliki keyakinan diri yang tinggi.

Menurut Hasanuddin Ali dan Lilik Purwandi (2017) dalam bukunya Millennial Nusantara menyebutkan bahwa Generasi milenial adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 sampai dengan tahun 2000 yang pada saat ini berusia sekitar 19-38 tahun.

2. Sejarah Berdirinya Kota Tangerang Selatan

Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten, Indonesia. Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang

54

diresmikan oleh Menteri dalam Negeri Indonesia, Mardiyanto, berdasarkan Undang-Undang No. 51 tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang Selatan, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Pemerintah telah melakukan pengkajian secara mendalam dan menyeluruh mengenai kelayakan pembentukan daerah dan berkesimpulan bahwa perlu dibentuk Kota Tangerang Selatan.

Pembentukan Kota Tangerang Selatan yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, terdiri atas 7 (tujuh) kecamatan, yaitu Kecamatan Serpong, Kecamatan Serpong Utara, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Ciputat Timur, Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Setu. Kota Tangerang Selatan memiliki luas wilayah +1.159.05 km2 dan jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang Selatan dirasakan belum sepenuhnya terjangkau.

Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintah melalui pembentukan daerah otonom baru, yakni Kota Tangerang Selatan, sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

B. Analisis Deskriptif

Sebelum melakukan analisa data dalam penelitian ini, akan terlebih dahulu dikemukakan gambaran karakteristik responden dan statistik deskriptif yang di gunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner yaitu masyarakat Tangerang Selatan baik yang sedang ataupun pernah melakukan layanan internet banking pada Bank Syariah. jumlah data

55

yang berhasil didapatkan sebanyak 100 responden. Adapun uraian gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil data yang telah diolah, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Keterangan Jumlah Persentase (%)

Laki-laki (L) 39 39%

Perempuan (P) 61 61%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021

Dari Tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 39 responden dari 100 responden dengan persentase 39% dan untuk responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 61 responden atau sebanyak 61%. Dengan demikian karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan dengan tingat persentase 61%

b. Responden Berdasarkan Tahun Kelahiran

Berdasarkan hasil data yang telah diolah, karakteristik responden berdasarkan tahun kelahiran sebagai berikut:

Tabel 4.3

Tahun Kelahiran Responden

Tahun Lahir Jumlah Persentase (%)

1981-1985 3 3%

1986-1990 9 9%

1991-1995 32 32%

1996-2000 56 56%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021

56

Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden didominasi oleh responden dengan tahun kelahiran 1996-2000 sebanyak 56 responden dari 100 responden dengan persentase sebesar 56%. Kemudian untuk responden dengan tahun kelahiran 1991-1995 sebanyak 32 responden atau sebanyak 32%, diikuti oleh responden dengan tahun kelahiran 1986-1990 sebanyak 9 responden atau sebanyak 9% dan untuk responden dengan tahun kelahiran 1981-1985 sebanyak 3 responden atau sebanyak 3%

Hal ini menunjukan bahwa responden dengan rentang tahun 1996-2000 adalah responden yang telah mengenal teknologi dan lebih menyukai hal-hal yang cepat dan memudahkan untuk kegiatan mereka sehari-hari (transfer, membayar tagihan).

c. Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil data yang telah diolah, karakteristik responden berdasarkan usia sebagai berikut:

Tabel 4.4 Usia Responden

Kelompok Usia (Tahun) Jumlah Persentase (%)

19-25 59 59%

26-31 32 32%

32-38 9 9%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021

Dari tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang mengisi kuesioner dari 100 responden terrnyata yang berusia 19-25 tahun sebanyak 59 responden atau sebanyak 59%, responden yang berusia dari 26-31 tahun sebanyak 32 responden atau sebanyak 32%, dan terakhir yang berusia 32-38 tahun sebanyak 9 responden atau sebanyak 9%. hal ini menunjukan bahwa responden usia 19-25 tahun lebih mendominasi. dimana usia milenial tersebut yang sangat bergantung pada kemajuan teknologi pada era teknologi sekarang

57

yang sangat berpengaruh besar pada generasi milenial yang memudahkan pekerjaan dan efisien.

d. Responden Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil data yang telah diolah, karakteristik responden berdasarkan dareah tempat tinggal sebagai berikut:

Tabel 4.5

Daerah Tempat Tinggal Responden

Daerah Tempat Tinggal Jumlah Persentase (%)

Ciputat 21 21%

Ciputat Timur 27 27%

Pamulang 23 23%

Pondok Aren 10 10%

Serpong 13 13%

Serpong Utara 3 3%

Setu 3 3%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021

Dari tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden didominasi oleh responden yang bertempat tinggal di Ciputat Timur sebanyak 27 responden dari 100 responden dengan persentase sebesar 27%, untuk daerah Ciputat sebanyak 21 responden dengan presentase sebesar 21%, untuk daerah Pamulang sebanyak 23 responden dengan presentase sebesar 23%, untuk daerah Pondok Aren sebanyak 10 responden dengan presentase sebesar 10%, untuk daerah Serpong sebanyak 13 responden dengan presentase sebesar 13%, kemudian daerah Serpong Utara sebanyak 3 responden atau sebesar 3% dan untuk responden di Setu sebanyak 3 dengan presentase sebesar 3%.

e. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan hasil data yang telah diolah, karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir sebagai berikut:

58

Tabel 4.6

Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)

SMA 53 53%

Akademi/Diploma 14 14%

S1 29 29%

S2 4 4%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021

Dari tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden didominasi oleh pendidikan terakhir SMA berjumlah 53 responden dari 100 responden dengan persentase sebesar 53%, kemudian pendidikan akademi/diploma berjumlah 14 responden atau sebesar 14%, pendidikan S1 berjumlah 29 responden atau sebesar 29%, pendidikan S2 berjumlah 4 responden atau sebesar 4%. Hal ini menunjukan, tingkat pendidikan terakhir SMA sangat berpengaruh pada perkembangan teknologi terutama pada internet banking yang sangat memudahkan pekerjaan dan sangat efisien terhadap waktu.

f. Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil data yang telah diolah, karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Jumlah Persentase (%)

Pelajar/Mahasiswa 41 41%

Karyawan Swasta 16 16%

Pegawai Negeri Sipil 10 10%

Wiraswasta 16 16%

Lainnya 17 17%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021

59

Dari tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden didominasi oleh responden yang berprofesi pelajar/mahasiswa dengan jumlah 41 responden dari 100 responden dengan persentase sebesar 41%, kemudian berprofesi karyawan swasta dengan jumlah 16 responden atau sebesar 16%, kemudian berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dengan jumlah 10 responden atau sebesar 10%, berprofesi sebagai wiraswasta dengan jumlah 16 responden atau sebesar 16%.

Dan yang berprofesi lainnya dengan jumlah 17 responden atau sebesar 17%. Dengan demikian pelajar/mahasiswa dianggap generasi yang cenderung mudah memperoleh informasi dan mengikuti arah perkembangan yang terjadi di sekitarnya salah satunya informasi layanan yang ada diperbankan syariah.

g. Responden Berdasarkan lama penggunaan

Berdasarkan hasil data yang telah diolah, karakteristik responden berdasarkan lama penggunaan internet banking sebagai berikut:

Tabel 4.8

Lama Responden Menggunakan Internet Banking

Lama Penggunaan (Tahun) Jumlah Persentase (%)

<1 18 18%

1-2 37 37%

>2 45 45%

Total 100 100%

Sumber: Data Primer yang telah diolah, 2021

Dari tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa responden yang mengisi kuesioner dari 100 responden ternyata sebanyak 18 responden atau 18% adalah responden yang telah mengunakan internet banking pada bank syariah selama kurang dari 1 tahun, sebanyak 37 responden atau 37% adalah responden yang telah mengunakan internet banking pada bank syariah selama 1-2 tahun, sebanyak 45 responden atau 45%

adalah responden yang telah mengunakan internet banking pada bank

60

syariah selama lebih dari 2 tahun. Dengan demikian, penelitian ini didominasi oleh responden yang telah menggunakan internet banking selama lebih dari 2 tahun.

2. Statistik Deskriptif

a. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Fitur Layanan

Variabel Fitur Layanan (X1) pada penelitian ini diukur melalui 4 pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Fitur Layanan dijelaskan pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9

Hasil Jawaban Responden Mengenai Fitur Layanan

No Pernyataan STS

%

bank syariah memiliki kemudahan akses informasi tentang produk dan jasa.

0 3 6 47 44 100

2. Layanan internet banking pada bank syariah memiliki keberagaman layanan transaksi.

0 0 0 27 73 100

3. Layanan internet banking pada bank syariah memiliki keberagaman fitur.

0 1 12 47 40 100

4. Layanan internet banking pada bank syariah memiliki inovasi produk.

0 0 1 54 45 100

Mean % 0 1 4,7 43,7 50,5 100

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2021

Tabel 4.9 menunjukan bahwa pada variabel Fitur Layanan mayoritas responden menjawab “sangat setuju” sebesar 50,5%. Dan pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 2 dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no. 2 menjawab

“sangat setuju” sebesar 73%. Hal ini menunjukan bahwa indikator layanan internet banking pada bank syariah memiliki keberagaman layanan transaksi.

61

b. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan

Variabel Kepercayaan (X2) pada penelitian ini diukur melalui 6 pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Kepercayaan dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Hasil Jawaban Responden Mengenai Kepercayaan

No Pernyataan STS

% TS

%

N% S% SS% Total

% 1. Saya percaya bertransaksi

menggunakan internet banking mampu memenuhi kepuasan transaksi saya sebagai generasi milenial.

0 0 3 61 36 100

2. Saya percaya internet banking mampu memberikan pelayanan yang terbaik.

0 1 14 62 23 100

3. Menurut saya, transaksi melalui internet banking dapat dipercaya dengan kesepakatan yang telah dibuat.

0 0 9 63 28 100

4. Saya bersedia memberikan informasi keuangan yang diperlukan untuk bertransaksi menggunakan internet banking.

0 0 14 58 28 100

5. Saya bersedia memenuhi syarat dan ketentuan dari transaksi menggunakan internet banking.

0 0 4 53 43 100

6. Saya bersedia menerima resiko yang mungkin akan terjadi atas keputusan yang saya ambil pada penggunaan internet banking pada bank syariah.

0 3 17 55 25 100

Mean % 0 0,7 10,2 58,7 30.5 100

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2021

Tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel Kepercayaan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 58,7%. Dan pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 3 dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no. 3 menjawab

“setuju” sebesar 63%. Hal ini menunjukan bahwa indikator menurut

62

saya, transaksi melalui internet banking dapat dipercaya dengan kesepakatan yang telah dibuat..

c. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Keamanan

Variabel Keamanan (X3) pada penelitian ini diukur melalui 4 pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Keamanan dijelaskan pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11

Hasil Jawaban Responden Mengenai Keamanan

No Pernyataan STS

%

syariah memberikan jaminan keamanan saldo saya direkening.

0 1 8 63 28 100

2. Adanya jaminan keamanan internet banking dari bank syariah bahwa uang yang ditransfer/dibayar sampai pada tujuan yang tepat.

0 0 8 69 23 100

3. Merasa aman dengan kerahasiaan data internet banking pada bank syariah untuk menjaga data pribadi saya.

0 1 6 67 26 100

4. Kerahasiaan data internet banking akan tetap terjaga karena transaksi dilakukan sendiri.

0 5 16 67 12 100

Mean % 0 1,7 9,5 66,5 22,3 100

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2021

Tabel 4.11 menunjukan bahwa pada variabel Keamanan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 66,5%. Dan pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 2 dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no. 2 menjawab

“setuju” sebesar 69%. Hal ini menunjukan bahwa indikator adanya jaminan keamanan internet banking dari bank syariah bahwa uang yang ditransfer/dibayar sampai pada tujuan yang tepat.

63

d. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel Minat

Variabel Keamanan (Y) pada penelitian ini diukur melalui 8 pernyataan yang disebarkan ke 100 responden dan mempresentasikan indikator-indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Minat dijelaskan pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4.12

Hasil Jawaban Responden Mengenai Minat

No Pernyataan STS

% TS

%

N% S% SS% Total

% 1. Saya berminat bertransaksi

menggunakan layanan internet banking dalam waktu dekat.

0 1 4 45 50 100

2. Internet banking menjadi pilihan utama saya untuk bertransaksi non cash.

0 0 0 44 56 100

3. Saya mencari tahu dan membaca artikel tentang internet banking di internet.

0 2 6 56 36 100

4. Saya bertanya langsung kepada bank syariah informasi tentang sistem internet banking.

0 0 7 59 34 100

5. Minat menggunakan sistem internet banking dibandingkan mengantri di teller.

0 4 5 33 58 100

6. Saya akan menjadikan internet banking sebagai prioritas pilihan pertama dalam bertranskasi.

0 3 3 28 66 100

7. Saya akan merekomendasikan layanan internet banking kepada teman saya yang menggunakan jasa perbankan syariah.

0 3 10 63 24 100

8. Saya akan merekomendasikan internet banking kepada keluarga saya.

0 0 4 64 32 100

Mean % 0 1,6 4,9 49 44.5 100

Sumber: Data primer yang telah diolah, 2021

Tabel 4.12 menunjukan bahwa pada variabel Minat mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 49%. Dan pernyataan yang paling berpengaruh adalah pernyataan no. 6 dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pernyataan no. 6 menjawab “sangat setuju”

64

sebesar 66%. Hal ini menunjukan bahwa indikator saya akan menjadikan internet banking sebagai prioritas pilihan pertama dalam bertranskasi.

C. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan kuesioner kepada masyarakat kota Tangerang Selatan dan diperoleh sebanyak 100 responden. Masing-masing kuesioner memiliki 22 butir pernyataan. Sebelum disebarkan kepada 100 responden, penelit i melakukan try out terlebih dahulu terhadap 30 responden pertama untuk diuji validitasnya dari setiap butir pernyataan. Setelah hasil try out tersebut dinyatakan valid, maka peneliti dapat melanjutkan penyebaran kuesioner kepada masyarakat.

Setelah dilakukan try out pada 30 responden peneliti juga melakukan uji validitas pada seluruh jumlah responden yang didapat. Uji validitas ini menggunakan analisa korelasi dengan program SPSS versi 22, dimana apabila koefisien korelasi rhitung > rtabel maka sampel yang digunakan dinyatakan valid. Sehingga 100 responden dengan (df)=100-2=

98 maka rtabel yang didapat adalah 0,1966 dengan taraf sifnifikan 5%

(0,05).

Kuesioner dalam penelitian ini dibagai menjadi 4 variabel, yaitu Fitur Layanan, Kepercayaan, Keamanan dan Minat Maka dapat dilihat dari hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel 4.13

Hasil Uji Validitas Hasil Penelitian

Pernyataan Nilai r tabel Nilai r hitung Keterangan Fitur Layanan (X1)

X1.1 0,1966 0,788 Valid

X1.2 0,1966 0,668 Valid

65

X1.3 0,1966 0,756 Valid

X1.4 0,1966 0,714 Valid

Kepercayaan (X2)

X2.1 0,1966 0,724 Valid

X2.2 0,1966 0,704 Valid

X2.3 0,1966 0,689 Valid

X2.4 0,1966 0,800 Valid

X2.5 0,1966 0,733 Valid

X2.6 0,1966 0,812 Valid

Keamanan (X3)

X3.1 0,1966 0,771 Valid

X3.2 0,1966 0,791 Valid

X3.3 0,1966 0,739 Valid

X3.4 0,1966 0,721 Valid

Minat (Y)

Y.1 0,1966 0,744 Valid

Y.2 0,1966 0,645 Valid

Y.3 0,1966 0,649 Valid

Y.4 0,1966 0,764 Valid

Y.5 0,1966 0,771 Valid

Y.6 0,1966 0,693 Valid

Y.7 0,1966 0,669 Valid

Y.8 0,1966 0,611 Valid

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2021

Berdasarkan tabel 4.13 hasil validitas diatas, diperoleh data yang menyatakan bahwa dari item pernyataan yang diberikan kepada 100 responden bahwa semua butir pernyataan pada variabel fitur layanan, kepercayaan, keamanan dan minat memiliki r hitung lebih besar daripada nilai 0,1966 r tabel. Berdasarkan hal tersebut, semua variabel dinyatakan valid.

66 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Berikut adalah hasil uji relialibilitas dari variabel fitur layanan, kepercayaan, keamanan dan minat yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.14

Hasil Uji Reliabilitas Hasil Penelitian

Variabel Cronbach’s Alpha N of items Keterangan

Fitur Layanan (X1) 0,701 4 Reliabel

Kepercayaan (X2) 0,837 6 Reliabel

Keamanan (X3) 0,742 4 Reliabel

Minat (Y) 0,844 8 Reliabel

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2021

Berdasarkan hasil tabel 4.14 menunjukan nilai cronbach’s alpha atas variabel fitur layanan sebesar 0,701, kepercayaan sebesar 0,837, keamanan sebesar 0,742 dan minat sebesar 0,844. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini realiabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,70.

D. Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Terdapat dua cara dalam uji normalitas untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan analisis grafik dan statistik dengan menggunakan pengolahan SPSS 22.0 yang menghasilkan sebagai berikut:

67

Gambar 4.1

Uji Normalitas Histogram

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2021

Berdasarkan gambar 4.1 histogram Regression Standardized Residual membentuk kurva seperti lonceng dan berbentuk simetris tidak miring ke kanan atau ke kiri. maka nilai residual tersebut normal atau data berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data selain menggunakan histogram grafik juga menggunakan P=P Plot.

Gambar 4.2

Uji Normalitas dengan P=P Plot

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2021

68

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah dengan garis diagonal menandakan bahwa model asumsi regresi memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas yaitu fitur layanan, kepercayaan dan keamanan terhadap variabel terikat yaitu minat menggunakan internet banking pada bank syariah.

Tabel 4.15

Uji Normalitas One Sample Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 2,89915924

Most Extreme Differences Absolute ,045

Positive ,033

Negative -,045

Test Statistic ,045

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

Sumber: data diolah dengan SPSS 22, 2021

Berdasarkan tabel 4.15 hasil pengujian menunjukan bawa tingkat signifikan residual (Asymp. Sig) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian memiliki distribusi data normal atau memenuhi asumsi klasik.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Dalam mendeteksi hal tersebut dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor. Untuk menunjukan tingkat multikolinearitas adalah nilai toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥10. Jika nilai toleransinya ≤ 0,10 atau sama dengan VIF ≥ 10, maka antar variabel

69

terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi multikolinearitas apabila sebaliknya (Ghozali, 2016:103-104). Berikut adalah hasil uji multikolinearitas dengan menggunakan pengolahan SPSS 22.0.

Tabel 4.16

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: data diolah dengan SPSS, 2021

Berdasarkan tabel 4.16 hasil perhitungan masing-masing variabel independen memiliki VIF dengan nilai < 10, yaitu 1,220 untuk variabel fitur layanan, 2,023 untuk variabel kepercayaan, dan 1,815 untuk variabel keamanan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan nilai Tolerance > 0,10 yaitu 0,820 untuk variabel fitur layanan, 0,494 untuk variabel kepercayaan, dan 0,551 untuk variabel keamanan. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat multikolinearitas antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Adapun uji yang digunakan dalam uji heteroskedastisitas ini ialah melalui pengujian scatter plot atau

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Adapun uji yang digunakan dalam uji heteroskedastisitas ini ialah melalui pengujian scatter plot atau