• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterkaitan Implementasi Program Deli Serdang Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang, dan Indah dengan Sumber Daya Organisasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.2.3 Keterkaitan Implementasi Program Deli Serdang Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang, dan Indah dengan Sumber Daya Organisasi

Sumber daya adalah faktor penting untuk mengimplementasikan suatu kebijakan.

Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakannya, maka implementasi tidak akan berjalan efektif (Subarsono 2010:91). Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Manusia merupakan sumber daya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi. Tahap-tahap tertentu dari keseluruhan proses implementasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan pekerjaan yang diisyaratkan oleh kebijakan yang telah diterapkan secara politik.

Tetapi di luar sumber daya manusia, sumber daya sumber daya lain yang perlu diperhitungkan ialah sumber daya finansial .Dikarenakan selain membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas dan kompetensi yang tinggi telah tersedia, sedangkan kuncuran dana melalui anggaran tidak tersedia menjadi persoalan yang krusial untuk merealisasikan apa yang hendak dituju oleh kebijakan publik. Serta sumber daya pendukung menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan proses kebijakan yang berupa fasilitas-fasilitas yang akan digunakan selama proses kebijakan publik itu berlangsung.

a. Sumber Daya Manusia (Staff / Pegawai)

Sumber daya yang utama dalam implementasi program adalah sumber daya manusia karena pada setiap pelaksanaan kebijakan membutuhkan manusia dalam pelaksanaan implementasi program Deli Serdang BERSERI ini, para implementor atau sumber daya manusia yang terlibat adalah Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan Lubuk Pakam, dan Bank Sampah di Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, jumlah sumber daya manusia yang tersedia masih sangat kurang untuk menangani permasalahan pengolahan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup di Kabupaten Deli Serdang. Jika dilihat dari kuantitas atau jumlahnya, untuk beban kerja yang ditanggung oleh pelaksana teknis dalam pengolahan sampah dan lingkungan hidup tidak sesuai dari beban kerjanya. ( Lihat transkrip wawancara halaman 15 tentang variabel Sumber Daya Organisasi ).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bahwasanya dalam implementasi program Deli Serdang BERSERI ini, para implementor atau sumber daya manusia yang terlibat adalah Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan Lubuk Pakam, Kelurahan / Desa dan Bank Sampah di Kabupaten Deli Serdang. Kualitas implementor cukup baik karena berdasarkan pengamatan peneliti pada tanggal 23 Februari 2018 pukul 10.05 wib di Kantor Lurah Syahmad Kecamatan Lubuk Pakam, seluruh staff / pegawai Dinas Lingkungan Hidup terjun langsung dalam kegiatan TBBS (Tiga Bulan Bersih Sampah) dengan berpartisipasi aktif untuk bergotong royong membersihkan lingkungan kelurahan syahmad, memilah, mengolah dan menimbang sampah yang telah dikutip oleh masyarakat sekitar. ( Lihat transkrip observasi halaman 11 tentang variabel Sumber Daya Organisasi )

Gambar 4.2.3.1

Kondisi Para Implementor Dalam Kegiatan TBBS di Kantor Kepala Desa Lubuk Pakam III

Sumber : Dokumentasi Dinas Lingkungan Hidup, Februari 2018

Berdasarkan dokumentasi diatas mengenai sumber daya organisasi terlihat bahwasanya dari gambar 4.2.3.1 menunjukkan beberapa staff pegawai Dinas Lingkungan Hidup yang tampak sedang melakukan aksi memungut, memilah, dan setor sampah ke Bank Sampah yang dikutip oleh seluruh masyarakat kelurahan Lubuk Pakam III. Kegiatan ini dikoordinir oleh Dinas Lingkungan Hidup dan ditanggungjawabi oleh Bapak Azizurrahman selaku Lurah Lubuk Pakam II. Adapun nama agenda kegiatan pengolahan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup ini yaitu Lubuk Pakam III Clean Up Kec.Lubuk Pakam yang dilaksanakan pada hari Jumat, 02 Februari 2018 dengan total peserta atau masyarakat yang menjadi partisipan yaitu 160 orang.

Gambar 4.2.3.2

Kondisi Para Petugas Kebersihan di Fasilitas Sampah Skala Kota

Sumber : Muhammad Aulia Rizki, Februari 2018

Gambar 4.2.3.3

Kondisi Para Implementor Dalam Kegiatan TBBS di Kantor Kepala Desa Lubuk Pakam III

Sumber : Dokumentasi DInas Lingkungan Hidup, Maret 2018.

Gambar 4.2.3.2 mendeskripsikan dokumentasi peneliti dengan petugas kebersihan yang sedang bekerja mencacah atau proses penggilingan sampah dedaunan menjadi pupuk kompos. Adapun kegiatan dokumentasi peneliti dilakukan pada Hari Kamis, 22 Februari 2018 di Fasilitas Sampah Skala Kota (FSSK). Pada gambar 4.2.3.3 menjelaskan kegiatan Car Free Day dan aksi pungut sampah yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat Lubuk Pakam.Kegiatan itu berlangsung pada Hari Minggu, 11 Maret 2018 pukul 07.00 wib s.d selesai dengan melibatkan seluruh para implementor yang terkait . Deskripsi kegiatan ini meliputi penerapan Less Waste Event

dalam kegiatan Car Free Day ( Pengelolaan sampah terpadu dengan penyelenggaraan acara yang bebas dari emisi kendaraan bermotor) dengan meningkatkan interaktifitas dan harmonisasi antar masyarakat Kota Lubuk Pakam, mereduksi polutan dari emisi sumber bergerak di Kawasan perkotaan, seta menghadirkan ruang publik bagi masayrakat perkotaan yang bersih, rapi rindah sejuk, indah, nyaman, dan sehat.

b. Sumber daya Pendukung (Fasilitas)

Sumber daya pendukung atau fasilitas merupakan suatu sarana prasarana untuk memperlancar dan mempermudah proses pelaksanaan program Deli Serdang Berseri. Faktor pendukung merupakan faktor penting, meskipun kualitas dan dan kuantitas sumber daya manusia baik, tetapi jika tidak didukung oleh fasilitas pendukung maka implementasi kebijakan tersebut akan terhambat. Berdasarkan pengamatan peneliti pada tanggal 13 Februari 2018 di Bank Sampah Cemara yaitu terdapat ruangan dan peralatan seperti komputer, buku laporan keuangan, buku bank sampah, lemari, goni, meja, peralatan alat pemotong sampah, serta alat-alat bangunan lainnya digunakan untuk operasi kegiatan sesuai yang meliputi kegiatan pengelolaan dan pemilahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifat sampah serta difungsikan untuk memelihara kebersihan lingkungan hidup. ( Lihat transkrip observasi halaman 13 tentang variabel Sumber Daya Organisasi ).

Selain itu, terkait dengan proses daur ulang persampahan ada beberapa sampah gelas plastik yang dikumpulkan oleh Direktur Bank Sampah Cemara untuk di daur ulang menjadi produk atau kemasan yang akan dijual kepada masyarakat, lalu terdapat buku Bank Sampah yang menjadi transaksi jual beli antara masyarakat dengan Direktur Bank Sampah. Ketika masyarakat mempunyai sampah yang sudah cukup untuk dijual, selanjutnya bisa menukarkan sampahnya lalu akan ditimbang lalu diberikan ke Bank Sampah Cemara dengan buku tabungan tersebut lalu terdapat mesin pencacah organik yang biasanya dilakukan proses

penghalusan sampah daun-daunan yang akan menjadi pupuk kompos. (Lihat transkrip dokumentasi halaman 21 tentang variabel Sumber Daya Organisasi )

Gambar 4.2.3.4 Gambar 4.2.3.5

Tong Sampah di Kecamatan Lubuk Pakam Bank Sampah Cemara Asri

Gambar 4.2.3.6 Gambar 4.2.3.7 Sampah Plastik yang di Daur Ulang Buku Tabungan Bank Sampah

Cemara Asri

Sumber : Muhammad Aulia Rizki, Februari 2018

Gambar 4.2.3.4 merupakan tempat pembuangan sampah (tong sampah) yang berada di kawasan perkantoran Kecamatan Lubuk Pakam dengan beberapa kategorisasi tempat sampah, yaitu sampah organic merupakan sampah yang dapat dijadikan pupuk seperti

daun-daunan, sisa makanan, kulit buah, dan kertas. Sampah reduce merupakan sampah yang dapat didaur ulang menjadi produk yang menghasilkan seperti botol-botol, kardus, kotak-kotak, kantong plastik. Sampah risidu merupakan sampah rusak atau dibakar / dipadatkan seperti kaleng-kaleng, plastic rusak, tempat lem, pecahan kaca. Sampah reuse merupakan sampah yang masih dapat digunakan kembali. Seperti botol-botol, kardus, kotak-kotak dan kantong plastic. Lalu sampah residu merupakan limbah berbahaya dan beracun seperti batu baterai, tempat pembersih lantai, tempat lem, lampu neon / listrik.

Selanjutnya pada gambar 4.2.3.5 merupakan suatu kondisi fisik bangunan Bank Sampah yang dibangun oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan beberapa bantuan donatur perusahaan swasta yang menyumbang yaitu PT Laquircraft Industri yang diresmikan sejak tahun 2016 lalu. Gambar 4.2.3.6 mendeskripsikan adanya ratusan sampah gelas plastik yang dikumpulkan oleh Direktur Bank Sampah Cemara untuk di daur ulang menjadi produk atau kemasan menarik yang akan dijual kepada masyarakat sekitar maupun anak anak sekolah untuk kerajinan tangan mereka. Sedangkan gambar 4.2.3.7 merupakan sebuah buku tabungan Bank Sampah untuk masyarakat yang menjadi transaksi jual beli antara masyarakat dengan Direktur Bank Sampah. Ketika masyarakat mempunyai sampah yang sudah cukup untuk dijual, selanjutnya bisa menukarkan sampahnya laliu akan ditimbang lalu diberikan ke Bank Sampah Cemara dengan buku tabungan tersebut. Adapun kegiatan dokumentasi tersebut peneliti melaksanakan pada Hari Senin, 12 februari 2018 Pukul 14.10 wib.

Dalam melaksanakan tugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang didukung oleh sarana dan prasarana untuk kelancaran dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dengan fasilitas-fasilitas fisik yang terdapat di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang sesuai hasil observasi peneliti di gedung kantor Dinas Lingkungan Hidup berada di areal komplek perkantoran Bupati Deli Serdang dan beralamat di Jalan

Karya Utama Nomor 11 Nomor 01 Lubuk Pakam. ( Lihat transkrip observasi halaman 12 tentang variabel Sumber Daya Organisasi ).

Gambar 4.2.3.8 Gambar 4.2.3.9 Mesin Pencacah Organik Becak Motor

Sumber : Muhammad Aulia Rizki, Februari 2018

Dokumentasi diatas menggambarkan suatu kondisi keadaan Laboratorium Kompos yang ada di Dinas Lingkungan Hidup. Gambar 4.1.3.8 menggambarkan terdapat mesin pencacah organik yang biasanya dilakukan proses penghalusan sampah daun-daunan yang akan menjadi pupuk kompos yang akan dijual kepada masyarakat. Sedangkan gambar 4.1.3.9 menunjukkaan fasilitas sarana dan prasarana becak motor (betor) yang biasanya untuk mengangkut sampah-sampah dedaunan yang dilakukan oleh petugas kebersihan Kecamatan Adapun kegiatan dkomumentasi tersebut peneliti melaksanakan pada hari senin, 19 Maret 2018 pukul 10.00 wib di Dinas Lingkungan Hidup.

Fasilitas sarana dan prasarana yang digunakan di Fasilitas Sampah Skala Kota dalam pengolahan sampah dengan prinsip 3 R dengan peralatan-peralatan alat pemotong sampah, ada juga termasuk goni, mesin pencacah daun-daunan, untuk membuat pupuk, cangkul, ayaan / garukan, bak sampah, becak motro dan alat-alat bangunan lainnya termasuk bangunan.

(Lihat transkrip wawancara halaman 19 tentang variabel Sumber Daya Organisasi)

C . Sumber Daya Finansial

Sumber daya finansial menjadi penting juga dalam menentukan berhasil atau tidaknya sebuah program. bahkan terkadang memerlukan banyak budget yang banyak untuk mengahsilkan program yang berkualitas terkiat dengan program Deli Serdang Berseri ini.

Sumber daya finansial juga dikatakan sebagai kecukupan modal (keuangan) dalam sebuah program atau kebijakan yang akan mendukung segala aktivitas serta fasilitas yang dibutuhkan agar terlaksananya kebijakan tersebut. sumber daya finansial merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam pengolahan sampah dan lingkungan hidup. (Lihat transkrip wawancara halaman 19 tentang variabel Sumber Daya Organisasi)

Menurut dari beberapa informan yang telah dilakukan pengamatan oleh peneliti sampai saat ini sumber daya finansial pada implementasi Deli Serdang berseri dalam pengolahan sampah dan lingkungan hidup di kecamatan lubuk pakam masih kurang, dikarenakan untuk merawat dan menambah fasilitas fasilitas publik seperti memperbanyak tong sampah yang ada disekitaran wilayah lubuk pakam, merawat tanaman dan pepohonan hijau di ruang terbuka hijau (RTH), memperbaiki sistem Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yanga ada di Kabupaten Deli Serdang, serta menambah personil petugas kebersihan yang akan menggaji setiap bulannya secara operasional akan menambah jumlah anggaran yang cukup besar. (Lihat transkrip observasi halaman 14 tentang variabel Sumber Daya Organisasi)

4.2.4 Keterkaitan Implementasi Program Deli Serdang Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang, dan Indah dengan Kondisi Lingkungan.

Dengan adanya struktur pembagian tugas pokok dan fungsi serta kebijakan dari Bupati yang dijalankan oleh implementor terkait program Deli Serdang Berseri yang harus

diterapkan di wilayah Kecamatan Lubuk Pakam maka semakin memperlancar dan berjalan dengan baik untuk berkoordinasi dengan para Organisasi Perangkat Daerah, serta petugas pengelola sampah dan petugas kebersihan lingkungan hidup di kecamatan kebijakan yang harus membenahi lokasi yang bisa dijadikan tempat pengolahan sampah dalam system 3 R ( Lihat transkrip wawancara halaman 21 tentang variabel Sumber Daya Organisasi )

Berdasarkan lampiran dokumen dalam pedoman pelaksanaan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup tentang Kerja Bersama untuk Peningkatan Sampah dalam rangka Hari Peduli Sampah 2018 bahwasanya para pejabat pemimpin pusat yaitu Menteri Lingkungan Hidup telah membagi struktur pembagian kebijakan kepada pemerintah daerah provinsi/

kabupaten dan kota untuk melakukan rangkaian kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 22 Februari 2018 , Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) yang dilaksanakan sejak 21 Januari - 21 April 2018 dengan melakukan sosialisasi, dialog, mengkoordinasikan simpul-simpul komunitas peduli sampah, pengelola pasar tradisional, pengelola fasilitas transportasi, pengelola fasilitas ibadah, pengelola fasilitas wisata, pengelola kawasan perumahan, asosiasi dunia usaha dan pemangku kepentingan di Kecamatan Lubuk Pakam. ( Lihat transkrip dokumentasi halaman 33 tentang variabel Kondisi Lingkungan ).

Di setiap kecamatan memiliki kondisi lingkungan yang disebabkan dari eksternal, namun bagaimana pelaksanaannya mereka yang masing-masing. Tentunya setiap wilayah yang terdapat di kecamatan lubuk pakam memiliki lingkungan sosial yang berbeda-beda.

Artinya masyarakat yang sudah terbuka dan terdidik akan relatif mudah menerima program-program pembaharuan dibanding masyarakat yang masih tertutup dan tradisional . Dalam hal ini, berdasarkan pengamatan peneliti selama di lapangan, kepedulian masyarakat terhadap sampah dan kebersihan lingkungan hidup juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana mereka tinggal dan beradaptasi. Hal ini terbukti dengan sudah terimplementasinya pengelolaan sampah konsep 3 R (Reduce, Reuse, & Recycle) di Kelurahan Cemara

Kecamatan Lubuk Pakam. ( Lihat transkrip observasi halaman 15 tentang variabel Kondisi Lingkungan ).

Meskipun proses implementasi telah berjalan dan terlaksana dengan cukup maksimal, tetap ada kendala yang harus dihadapi ketika suatu program kebijakan itu dilakukan, terutama kendala dari Masyarakat menjadi salah satu faktor penyebab terhadap timbunan sampah serta masih kurang terbuka pemikirannya degan membudayakan membuang sampah sembarangan dan adanya pedagang pedagang liar yang masih tidak tertib yang tidak memperhatikan sampahnya dan berasumsi bahwa dalam kegiatan pengolahan sampah dan kebersihan lingkungan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah dan petugas kebersihan. Masyarakat juga belum terampil untuk mengolah dan memilah sampah yang membutuhkan proses serta belum terbiasa untuk menabung sampahnya di Bank Sampah yang ada di wilayah Kecamatan Lubuk Pakam ( Lihat transkrip wawancara halaman 22 tentang variabel Kondisi Lingkungan )

Untuk mendorong tingkat keberhasilan suatu implementasi kebijakan sangat dibutuhkan adanya sentuhan dukungan dari masyarakat. Oleh karena itu, mekanisme partisipasi publik sangat dibutuhkan karena keterlibatan masyarakat yang telah menerima program Deli Serdang Berseri dalam pengelolaan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup dalam proses pelaksanaan kebijakan publik di lapangan. Dukungan publik juga terlihat terhadap kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang untuk terus mempertahankan eksistensi kecamatan lubuk pakam dengan berupaya merevitalisasi tersebut kearah yang lebih baik lagi. ( Lihat transkrip observasi halaman 16 tentang variabel Kondisi Ligkungan ).

Gambar 4.2.4.1 Gambar 4.2.4.2

Taman Buah Lubuk Pakam

Gambar 4.2.4.4 Gambar 4.2.4.5

Kondisi Lingkungan Desa Pagar Merbau III Kondisi Lingkungan Lapangan

Sepak Bola Lubuk Pakam

Sumber : Muhammad Aulia Rizki, Maret 2018

Gambar 4.2.4.1, dan 4.2.4.2, mendeskripsikan salah satu kondisi lingkungan dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yaitu Taman Buah Lubuk Pakam yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidiup dan beberapa implementor lainnya dengan bertujuan menjadi ikon fasilitas publik dengan berbagai macam pohon rindang serta fasilitas seperti tong sampah, kuris duduk, musholla dan fasilitas fitness yang dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai

ikon wisata, aktivitas lari / jogging, tempat rekreasi keluarga, dan sebagainya. Gambar 4.2.4.4 menggambarkan suatu kondisi lingkungan ynng bersih, rindang, dan asri yang berada di Desa Pagar Merbau III Kecamatan Lubuk Pakam. Sedangkan gambar 4.2.4.5 mendeskripsikan suatu kondisi lingkungan lapangan bola sekaligus ruang terbuka hijau yang bersih, rapi dan rindang, adapun kegiatan dokumentasi tersebut dilakukan oleh peneliti dilaksanakan pada hari Minggu, 04 Maret 2018 pukul 13.00 wib. Berdasarkan dokumentasi diatas bahwasanya derajat keterlibatan para penerima program yaitu masyarakat sudah merasa cukup puas dengan fasilitas yang telah diberikan oleh para implementor dengan infrastruktur fisik yang cukup dan memadai, namun ada beberapa yang masih perlu dibenahi dan ditingkatkan untuk menunjang keberhasilan program Deli Serdang Berseri di era tahun 2014-2019.

Infrastruktur fasilitas-fasilitas publik yang telah diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat sudah cukup memadai, namun pemerintah terus untuk mempertahankan dan meningkatkan apa yang diinginkan oleh masyarakat, juga program pemerintah Deli Serdang Berseri semakin berkembang dan akan dilanjutkan Selama organisasi perangkat daerah masih mau berkerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dalam hal pengolahan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup itu seperti infrastruktur fisik yang telah dibuat oleh para implementor sudah cukup maksimal dan memiliki progress yang cukup signifikan dilihat dari prestasi-prestasi lingkungan hidup yang didapatkan sampai saat ini. Seperti infrastruktur fisik untuk masyarakat seperti meningkatkan sarana dan prasarana seperti RTH (Ruang Terbuka Hijau) misalnya di Taman Hutan Kota, Taman Buah, Stadion Baharoddin Siregar, dsb yang ada di Kecamatan Lubuk Pakam. (Lihat transkrip dokumentasi halaman 36 tentang variabel kondisi lingkungan)

Berdasarkan observasi peneliti dilapangan bahwasanya infrastruktur fasilitas-fasilitas publik yang telah diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat sudah cukup memadai, namun pemerintah terus untuk mempertahankan dan meningkatkan apa yang

diinginkan oleh masyarakat, juga program pemerintah Deli Serdang Berseri semakin berkembang dan akan dilanjutkan atau ditingkatkan. Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan suatu kebijakan tidak hanya dukungan dari publik sebagai faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi, tetapi juga harus diimbangi dengan upaya pemerintah sebagai wujud bukti keseriusannya dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai serta benefit yang akan diperoleh masyarakat. Akan tetapi, tidak semua dukungan masyarakat dibuktikan dalam suatu tindakan-tindakan ataupun hal-hal lainnya sebagai wujud kepedulian mereka seperti terlibat dalam proses pemilahan sampah untuk kemajuan Program Deli Serdang Berseri dalam pengolahan sampah serta pemeliharaan lingkungan hidup di wilayah kecamatan lubuk pakam ( Lihat transkrip observasi halaman 18 tentang variabel Kondisi Lingkungan ).

BAB V