• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.4 Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Deli Serdang

DINAS

4.2 Implementasi Program Deli Serdang Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang dan Indah dalam Pengelolaan Sampah dan Lingkungan Hidup di Kecamatan Lubuk Pakam

Pada tahapan kebijakan publik, implementasi kebijakan publik merupakan tahapan yang penting dan harus dilalui demi mencapai hasil dari suatu kebijakan. Implementasi kebijakan publik merupakan pelaksanaan atau eksekusi dari suatu kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berupa peraturan perundang-undangan sehingga tujuan dari kebijakan publik itu akan tercapai apabila dilalui dengan tahapan pelaksanaan atau implementasi. Pada tahapan implementasi ini, tentunya akan ditemukan variabel-variabel terkait keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan implementasi kebijakan akan sangat membantu untuk perbaikan dan penyempurnaan tahapan implementasi kebijakan di masa yang akan datang.

Pada penelitian ini, data yang peneliti dapatkan lebih banyak berupa penggambaran / deskripsi kata-kata dan tindakan informan yang diwawancarai merupakan sumber utama dalam penelitian. Adapun sumber utama tersebut yaitu peneliti mencatat semua informasi dalam transkip wawancara, observasi dan dokumentasi, selanjutnya sebagian besar didokumentasikan melalui alat perekam dan kamera handphone yang peneliti gunakan selama proses wawancara berlangsung. Peneliti juga menggunakan data dokumentasi yang berada di unit pelaksanaan penelitian, yaitu Dinas lingkungan hidup, Kecamatan Lubuk Pakam, Desa/

Kelurahan dan Bank Sampah yang ada di Deli Serdang.

Pada bab pembahasan ini, peneliti menggunakan teori yang disampaikan oleh Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondinelli bahwa implementasi kebijakan publik digunakan untuk menganalisis program-program pemerintah yang bersifat desentralisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan kebijakan. Akan tetapi, dalam pembuatan kebijakan, seharusnya pemerintah mengkaji apakah kebijakan tersebut memang diperlukan masyarakat atau tidak sehingga kebijakan publik tersebut akan berpihak kepada masyarakat

yang nantinya akan memberikan dampak yang positif kepada mereka, bukan malah merugikannya.

Proses pengkajian implementasi kebijakan menurut Shabbir Cheema dan Dennis A.

Rondinelli memiliki 4 (empat) variabel yang merupakan faktor terkait dalam implementasi kebijakan, yakni hubungan antar organisasi, karakteristik dan kapabilitas, sumber daya organisasi dan kondisi lingkungan

4.2.1 Keterkaitan Implementasi Program Deli Serdang Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang, dan Indah dengan Hubungan Antar Organisasi.

Organisasi menjadi suatu kesatuan sosial yang dikoordinasi secara bebas, dengan batas yang relatif dapat diidentifikasi, yang berfungsi atas dasar yang relatif berkesinambungan untuk mencapai suatu atau sejumlah tujuan bersama. Diagnosis organisasi bertalian dengan apa yang dikelola oleh manajemen, yaitu, hubungan antar organisasi.

Hubungan antar organisasi dilakukan untuk memperlancar proses implementasi kebijakan publik. Pembagian kerja, koordinasi, kepemimpinan, dan integrasi merupakan unsur yang perlu diperhatikan agar terciptanya suatu hubungan yang bersifat timbal balik antara organisasi internal maupun organisasi yang bersifat eksternal. Hal ini diperlukan agar tercipta keselarasan antara pihak implementor sehingga terjalin hubungan yang baik dengan mengetahui hubungan atau proses komunikasi antara pihak-pihak yang terkait atau implementor dari sebuah kebijakan.

Dari wawancara yang sudah dilakukan dengan informan yang merupakan tugas pokok kerja dari Dinas Lingkungan Hidup yang harus melibatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha yang melakukan pengolahan sampah. Hubungan antar organisasi pada implementasi

Program Deli Serdang Berseri sudah berjalan dengan baik dilihat dari kebijakan yang diluncurkan oleh Bupati Deli Serdang dalam pengelolaan sampah dan lingkungan hidup melibatkan pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Landasan peraturannya dituangkan di Keputusan Bupati No 271 Tahun 2015. tentang pedoman pengolahan sampah dan lingkungan hidup se Kabupaten Deli Serdang. ( Lihat transkrip wawancara halaman 1 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi ).

Organisasi digambarkan sebagai sistem terbuka yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling bergantung satu sama lain serta memiliki konektivitas yang luas untuk beinteraksi dengan lingkungannya. Dalam kajian tersebut bahwa fakta konkret yang dibahas dalam hal ini ialah Dinas Lingkungan Hidup sebagai implementor utama dalam menjalankan kebijakan pemerintah berkenaan dengan pengelolaan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup harus mampu menopang dan bersifat komunikatif dengan para instansi seperti Kecamatan Lubuk Pakam dengan melakukan pembagian fungsi antar instansi dan ketepatan, konsistensi serta kualitas komunikasi antar instansi. Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, implementasi Deli Serdang Berseri ini tidak bisa dilaksanakan oleh satu pihak implementor saja, namun harus dilaksanakan bersama oleh implementor terkait, yang saling bekerja sama dan berkoordinasi, yakni Dinas Lingkungan Hidup dengan pelaksana teknis, Kecamatan, dan Kelurahan (Lihat transkrip wawancara halaman 1 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi)

Berkaitan dengan kualitas komunikasi dan pembagian fungsi tupoksi antar instansi telah tertera di lampiran SK Keputusan Bupati bahwa setiap OPD diberikan tugas dan wewenang. Dalam hal ini semua para implementor ikut terlibat dan berpartisipasi aktif dalam menjalankan program tersebut. Namun sampai saat ini yang paling bertanggungjawab sepenuhnya ialah Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan, dan Desa / Kelurahan. Artinya harus

ada ketepatan informasi yang terkait harus sejalan, koordinasi dan arahan harus sesuai dengan kesepakatan yang telah diatur dalam regulasi untuk menjalankan tugas dan wewenang secara efektif. Selain penjelasan diatas mengenai kejelasan dan konsistensi sasaran program mengenai hal pengolahan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup ( Lihat transkrip wawancara halaman 1 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi)

Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 23 Februari 2018 dengan informan yang mengenai hubungan antar organisasi antara para implementor baik dari Dinas Lingkungan Hidup Kecamatan Lubuk Pakam, Desa/Kelurahan serta melibatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha yang melakukan pengolahan sampah. Hubungan antar organisasi pada implementasi Deli Serdang Berseri sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya program dari pemerintah pusat dengan membuat program yaitu TBBS (Tiga Bulan Bersih Sampah) yang akan diterapkan oleh pemerintah daerah yang ada di seluruh wilayah Indonesia yang dijalankan sejak 21 Januari - 21 April 2018 dengan melakukan kualitas komunikasi dan koordinasi secara interaktif antara para implementor dengan masyarakat dalam hal pemeliharaan lingkungan hidup dan pengelolaan sampah ( Lihat transkrip observasi halaman 1 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi ).

Sosialisasi yang dilakukan para implementor seperti Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan Lubuk Pakam, dan Kepala / Desa se-Kecamatan Lubuk Pakam dilaksanakan setiap hari Jumat dalam kegiatan Tiga Bulan Bersih Sampah dengan melakukan arahan dan bimbingan yang diberikan kepada masyarakat. Hubungan antar organisasi dapat terealisasikan secara konkret yang dijalankan oleh para implementor mulai dari perencanaan, pelaksanaan , sampai kepada sasaran kebijakan yang tepat oleh para penerima program yaitu masyarakat Kecamatan Lubuk Pakam.

Gambar 4.2.1.1 Gambar 4.2.1.2

Kondisi Hubungan antar para implementor di Kantor Kepala Lurah Syahmad

Sumber : Muhammad Aulia Rizki, Februari 2018.

Gambar 4.2.1.3

Kondisi Hubungan antar para implementor di Kantor Kepala Desa Tanjung Garbus

Sumber : Muhammad Aulia Rizki, Februari 2018

Berdasarkan dokumentasi diatas terlihat dari gambar 4.2.1.1 bahwasanya terdapat suatu koordinasi dan kerja sama yang kuat antar para implementor, yakni Kepala Kelurahan Syahmad dengan Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan B3 serta dengan masyarakat yang

saling berdiskusi dan berkomunikasi perihal tentang kegiatan yang telah dilaksanakan di hari jumat pagi sejak pukul 08.00 wib hingga siang hari pukul 13.00 wib. Sedangkan di gambar 4.2.1.2 dapat dilihat bahwa adanya sosialisasi tentang pengelolaan sampah serta pemeliharaan lingkungan hidup kepada masyarakat. Adapun pembicara yang terlibat dalam kegiatan sosialisasi itu ialah dari Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan B3 Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kader Lingkungan, Direktur Bank Sampah Marwah ,serta Sekretaris Camat Kecamatan Lubuk Pakam yang dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Februari 2018.

Pada gambar 4.2.1.3 dapat dideskripsikan adanya sosialisasi yang disampaikan oleh para implementor, yaitu dari Camat Lubuk Pakam, Kepala Bidang Pengolahan Sampah dan B3 Dinas Lingkungan Hidup, Kader Lingkungan, Direktu Bank Sampah Marwah, serta Kepala Desa Tanjung Garbus yang melakukan suatu arahan dan bimbingan kepada masyarakat. Maka dari itu dapat disimpulkan dari teori Shabbir Chema dan Rondinelli dengan variabel Hubungan antar organanisasi dapat direalisasikan di lapangan karena secara konkret dapat dilihat dari gambar diatas bahwa suatu komunikasi dan koordinas dapat dijalankan oleh para implementor mulai dari segi perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada sasaran kebijakan yang tepat oleh para penerima program yaitu masyarakat kecamatan lubuk pakam serta telah merancang suatu kegiatan sebelumnya oleh para impelementor dapat direalisasikan dan diwujudkan dikarenakan hubungan suatu organisasi dapat berjalan dengan baik.

Dari pengamatan peneliti pada tanggal 23 Februari 2018 pukul 10.00 wib bahwasanya Dinas Lingkungan Hidup sebagai implementor utama dalam menjalankan kebijakan pemerintah berkenaan dengan pengelolaan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup harus mampu menopang dan bersifat komunikatif dengan para instansi yaitu dengan Kepala Lurah Syahmad serta Sekretaris Camat Lubuk Pakam dengan melakukan koordinasi

dan bersifat komunikatif antar sesama implementor dalam kegiatan TBBS tersebut. Dalam program dari pemerintah pusat tersebut akan memunjang keberhasilan dari Program Deli Serdang Berseri yang dicanangkan oleh Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan sejak Mei 2015 lalu.( Lihat transkrip observasi halaman 1 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi ).

Berdasarkan lampiran dokumen Bupati Deli Serdang yang ditujukan kepada Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Deli Serdang terkait dengan surat edaran perihal tentang pemberlakuan Car Free Day di Lubuk Pakam yang harus diterapkan dan dilaksanakan oleh para implementor serta masyarakat mulai dari 04 Maret hingga 30 Desember 2018 di wilayah Kecamatan Lubuk Pakam. Car free day bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menurunkan ketergantungan mereka terhadap kendaraan bermotor. Dalam hal ini, Bupati Deli Serdang melakukan suatu hubungan antar organisasi dengan melakukan suatu kualitas komunikasi antar instansi, serta melakukan pembagian tugas dan fungsi kepada para instansi dengan mengintruksikan kepada institusi atau organisasi perangkat daerah untuk mengambil peran dan berpartisipasi aktif dalam menjalankan kegiatan Car Free Day tersebut secara bergilir dengan jadwal yang telah ditentukan. ( Lihat transkrip dokumentasi halaman 4 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi )

Terkait dengan pemahaman tentang Deli Serdang Berseri serta hubungan antar organisasi bukan hanya antara pihak kecamatan Lubuk Pakam dengan Dinas Lingkungan Hidup, namun keterlibatan partisipasi masyarakat se-kecamatan Lubuk Pakam sangat dibutuhkan dan diharapkan tenaga mereka untuk menjaga dan melestarikan kelestarian lingkungan hidup dan pengurangan sampah di wilayah masing masing , dalam artian semua lini mendukung, terutama masyarakat. Tidak hanya penyampaian informasi antara Dinas Lingkungan hidup, Kecamatan, dan Kelurahan saja, dan antara pihak internal saja untuk

melihat komunikasi dan hubungan antar instansi yang terkait, peneliti juga mengumpulkan informasi mengenai bentuk komunikasi yang dilakukan oleh Kecamatan, Kelurahan dengan masyarakat, ( Lihat transkrip wawancara halaman 3 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi )

Kemudian terlihat dari komentar positif yang diungkapkan oleh Sekretaris Camat Lubuk Pakam memperjelas lagi mengenai bahwa adanya proses perencanaan yang telah berlaku dan dapat diimplementasikan kedepannya, serta selain dilihat dari proses hubungan antar Dinas Lingkungan Hidup dengan instansi yang terkait, standarisasi perencanaan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan proses implementasi yang akan dijalankan sampai saat ini yaitu dengan membuat regulasi dan konsep yang akan dijalankan, lalu implementasi dilakukan kerja sama dengan OPD lainnya serta membagi fungsi tugas terkait dengan kegiatan pengolahan sampah dan pemeliharaan lingkungan hidup antara Dinas Lingkungan Hidup, serta OPD seperti pihak kecamatan dan desa/kelurahan akan diintergrasikan dan mengadakan musyawarah Bersama untuk mengetahui sejauh mana program tersebut dapat dijalankan dan seberapa besar hambatan yang mereka hadapi. ( Lihat transkrip wawancara hal 4 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi ).

Dalam melaksanakan kegiatan program, tentunya ada suatu standarisasi perencanaan yang akan dijalankan oleh berbagai instansi, baik Dinas Lingkungan Hidup, Kecamatan Lubuk Pakam, maupun Organisasi Perangkat Daerah yang lainnya agar terdapat suatu kejelasan dam konsistensi sasaran terhadap program akan terlihat jelas dan dilaksanakan untuk pengelolaan sampah dan lingkungan hidup di kecamatan Lubuk Pakam. seperti yang dicantumkan dari pedoman umum pengelolaan sampah dan lingkungan hidup se-kecamatan Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan observasi peneliti bahwasanya prosedur perencanaan yang telah dicanangkan oleh bupati telah dijalankan bertahap dan cukup baik dilaksanakan

oleh para implementor. ( Lihat transkrip observasi halaman 3 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi ).

Evektivitas merupakan suatu unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi. Dengan demikian, efektivitas menjadi suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target kuantitas, kualitas, dan waktu agar tercapai, efektivitas dalam implementasi program Deli Serdang Berseri ini ialah dengan melakukan suatu capaian target untuk mendukung program Deli Serdang Berseri ini salah satunya ialah dengan dibentuknya Bank Sampah yang ada di Desa Kecamatan Lubuk Pakam. ( Lihat transkrip observasi hal 3 tentang variabel Hubungan Antar Organisasi )

4.2.2 Keterkaitan Implementasi Program Deli Serdang Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang,