• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keutamaan Dzikir dan Menghadiri Majelis Dzikir Friday, November 12, 2010 8:44:36 AM

Dalam dokumen satu (Halaman 67-73)

TAHAPAN-TAHAPAN MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SWT Friday, November 12, 2010 8:17:08 AM

C. WASHILAH YANG DILARANG

3. Keutamaan Dzikir dan Menghadiri Majelis Dzikir Friday, November 12, 2010 8:44:36 AM

3. Keutamaan Dzikir dan Menghadiri Majelis Dzikir a. Keutamaan dan Fadhilah Dzikir

Sebagaimana diketahui bahwa tujuan berdzikir adalah mensucikan jiwa dan membersihkan hati serta membangunkan nurani, dan berdzikir merupakan pokok pangkal amal-amal saleh maka barangsiapa diberi taufiq untuk melakukannya ia telah diberi kesempatan untuk menjadi Wali Allah. Maka dari itu titik berat amalan penganut thariqah adalah dzikrullah secara berkesinam bungan, pada waktu pagi, sore, siang, malam, duduk, berdiri, diwaktu sibuk dan diwaktu senggang.

Jika dzikir dengan lidah diperkuat dengan dzikir dalam hati, maka hal itu lebih sempurna. Dan jika diperkuat lagi dengan menghadirkan pengertiannya, maka hal itu lebih sempurna lagi. Jika berharap kepada Allah itu dilakukan dengan sepenuh hati dan ikhlas, maka itulah puncak dzikir yang paling tinggi.

Syeikh Abu Sa‟id Al-Kharraz menyatakan : “Apabila Allah hendak melindungi seseorang, maka dibukakan-Nya pintu dzikirnya. Jika kelezatan dzikir telah terasa, maka dibukakan-Nya pintu pendekatan (taqarrub) dan Nya di atas tauhid (akidah yang teguh), dan diangkatkan-Nya pula tabir (hijab), sehingga ia mempunyai pandangan tembus (kasyaf). Kemudian dimasukan-Nya ke dalam darul fardaniah (alam penuh rahasia). Tersingkaplah dinding jalal (kemuliaan) dan „azhimah (kebesaran). Tatkala pandangannya menembus ke alam jalal dan „azhimah, maka tinggallah dia tanpa dia. Pada waktu itu jadilah ia fana beberapa saat, tenggelam dalam menikmati rahasia kebesaran Allah dan terus dilindungi-Nya.”

Syeikh Abu Ali Ad-Daqqaq berkata : “Dzikir adalah tiang penopang yang sangat kuat atas jalan menuju Allah SWT. Sungguh ia adalah landasan bagi thariqat itu sendiri. Tidak seorangpun dapat mencapai Allah SWT kecuali dengan terus menerus dzikir kepada-Nya”. Selanjutnya beliau

berarti telah dianugerahi tebaran itu, dan orang yang tidak dianugerahinya berarti telah dipecat “.

Dikatakan dalam Kitab Risalatul-Qusyairiyah : “Dzikir adalah pedang para pencari yang

dengannya mereka membantai musuh dan menjaga diri dari setiap ancaman yang tertuju kepada mereka. Jika si hamba berlindung kepada Allah swt dalam hatinya, maka manakala kegelisahan membayangi hati untuk dzikir kepada Allah swt semua yang dibencinya akan lenyap darinya seketika itu juga “.

Ketika Al-Wasithy ditanya tentang dzikir, beliau menjelaskan : “Dzikir berarti meninggalkan bidang kealpaan dan memasuki bidang musyahadah mengalah kan rasa takut dan disertai kecintaan yang luar biasa “.

Dzun Nun Al-Mishry menegaskan : “Seorang yang benar-benar berdzikir kepada Allah akan lupa segala sesuatu selain dzikirnya. Allah akan melindunginya dari segala sesutu, dan ia diberi ganti dari segala sesuatu “.

Dzikrullah yaitu mengingat Allah dengan hati dan menyebut-Nya dengan lisan adalah merupakan tempat persinggahan orang-orang pilihan, yang di sanalah mereka membekali diri, berniaga dan ke sanalah mereka kembali.

Dzikir merupakan santapan hati, yang jika tidak mendapatkannya maka badan menjadi seperti kuburan dan mati. Dzikir merupakan senjata yang digunakan untuk menghadapi para perampok jalanan, merupakan air yang bisa menghilangkan rasa dahaga ditengah perjalanan, merupakan obat yang dapat menyembuhkan penyakit. Jika seseorang hamba tidak mendapatkannya, maka hatinya akan mengkerut, karena dzikir merupakan perantara dan penghubung antara diri hamba dengan alam ghaib. Dengan dzikir seseorang dapat menolak bencana dan menyingkirkan

kesusahan, sehingga musibah yang menimpa menjadi ringan. Yang pasti dzikir merupakan taman surga dan modal kebahagiaan. Dzikir mengajak hati yang dirundung kepiluan untuk tersenyum gembira dan menghantarkan pelakunya kepada Dzat yang dizikiri yaitu Allah.

Dzikir adalah pembersih dan pengasah hati serta obatnya jika hati sakit. Selagi orang yang berdzikir semakin tenggelam dalam dzikirnya, maka cinta dan kerinduannya semakin terpupuk terhadap Dzat yang diingat. Jika ada keselarasan antara hati dan lisan, maka pelakunya akan lalai terhadap segala sesuatu. Sebagai gantinya Allah akan menjaganya dari segala sesuatu. Dengan dzikir, pendengaran menjadi terbuka, lisan tidak kelu dan kegelapan menyingkir dari pandangan. Dengan dzikir,Allah menghiasi lisan orang-orang yang berdzikir, sebagaimana IA menghiasi pandangan orang-orang yang bisa memandang dengan cahaya. Lisan yang lalai seperti mata yang buta, telinga yang tuli dan tangan yang buntung. Dzikir merupakan pintu Allah yang paling lebar dan besar, terbuka diantara Allah dan hamba-Nya, selagi pintu itu tidak ditutup sendiri oleh hamba dengan kelalaiannya.

Dengan dzikir, seorang hamba bisa mengalahkan setan, sebagaimana setan yang dapat

mengalahkan orang-orang yang lalai dan lupa diri. Dikatakan : “Jika dzikir ada dalam hati, lalu setan mendekatinya, maka dia langsung kalah”.

Dzikir merupakan ruh amal-amal yang sholeh. Jika amal terlepas dari dzikir, maka amal itu seperti badan yang tidak memiliki ruh.

Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah bahwa dzikir kepada Allah mempunyai lebih dari seratus faedah, dibawah ini kami cantumkan beberapa faedah berdzikrullah tersebut, diantaranya ; 1. Dzikir menjauhkan diri dari syaithan dan menghancur kan kekuatannya.

2. Dzikir menyebabkan ia dicintai Allah SWT.

3. Dzikir menjauhkan kegelisahan dan kesedihan hati. 4. Dzikir menjadikan hati lapang, gembira dan berseri-seri. 5. Dzikir menguatkan tubuh dan hati.

6. Dzikir menjadikan bercahayanya rumah dan hati. 7. Dzikir dapat menarik rezeki.

8. Orang yang selalu berdzikir akan dipakaikan kepadanya pakaian kehebatan dan kegagahan yaitu orang yang melihat akan merasa gentar dan akan merasakan kesejukan.

9. Dzikir dapat menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah, sedangkan cinta kepada Allah ini merupakan ruh Islam dan jiwa Agama, juga sebagai sumber keberhasilan dan kebahagiaan, keduanya akan mudah dicapai oleh orang yang selalu berdzikir. Barangsiapa yang ingin dapat mencintai Allah dengan benar, hendaklah memperbanyak dzikrullah, karena dzikir merupakan pintu cinta kepada Allah.

10. Dengan dzikir, kita akan mampu bermuraqabah yang akan menyampaikan kita kepada derajat ihsan. Orang yang telah mencapai derajat ihsan dalam ibadahnya seakan-akan melihat Allah SWT.

11. Dzikir merupakan sarana untuk kembali kepada Allah yang akan membawa seseorang berserah diri kepada Allah. Sehingga sedikit demi sedikit, dalam segala urusan, Allah akan menjadi tempat perlindungan, rumah, dan benteng baginya. Dalam menghadapi musibah juga akan cendrung berlindung kepada-Nya.

12. Dzikir dapat menyebabkan seseorang dekat kepada Allah. Semakin banyak seseorang

mengingat Allah, ia akan semakin dekat kepada Allah Ta‟ala. Semakin lalai seseorang mengingat-Nya, ia akan semakin jauh dari Allah Ta‟ala.

13. Dzikir merupakan pintu ma‟rifatullah.

14. Dengan berdzikir, kehebatan dan kebesaran Allah akan masuk ke dalam hati, juga sebagai sarana agar bergairah menghadirkan diri di hadapan Allah.

15. Dzikir merupakan penyebab ingatnya seseorang kepada Allah SWT. 16. Dzikir dapat menghidupkan hati.

17. Dzikir merupakan makanan bagi hati dan ruhani. Jika keduanya tidak memperoleh makanan maka keadaannya sebagaimana tubuh yang tidak memperoleh makanan.

18. Dzikir menjauhkan hati dari karat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa segala sesuatu itu akan berkarat atau kotor. Kotoran hati adalah keinginan hawa nafsu dan kelalaian. Keduanya akan sulit dibersihkan kecuali dengan berdzikir. Untuk itu dzikir bermanpaat untuk membersihkannya.

19. Dzikir menjauhkan diri dari kesusahan dan kesalahan.

20. Dzikir dapat menjauhkan diri dari perasaan takut dan was-was. Apabila seseorang dihinggapi kelalaian, ia akan diselubungi perasaan takut dan was-was. Bila ia berdzikir, semuanya itu akan menjauh.

21. Apabila seseorang berdzikir kepada Allah maka empat penjuru „arsy akan turut berdzikir kepada-Nya.

22. Apabila pada waktu senang seseorang berdzikir mengingat Allah SWT, maka Allah akan mengingat nya ketika dalam keadaan susah.

23. Dzikir merupakan sarana untuk menyelamatkan diri dari adzab Allah SWT.

24. Dzikir menyebabkan turunnya sakinah serta rahmat. Para malaikat akan menaungi majelis dzikir.

25. Dengan berdzikir lidah seseorang akan terjauh dari ucapan-ucapan dosa seperti ; ghibah, memaki, berbohong, perkataan kotor, dan perkataan sia-sia.

26. Majelis dzikir adalah majelis malaikat, sedangkan majelis lalai dan sia-sia adalah majelis syaithan.

27. Dengan berdzikir, seseorang akan menjadi baik dan bahagia. Demikian pula orang-orang yang menyertai nya. Sebaliknya, orang-orang yang menghabiskan waktunya dengan sia-sia adalah orang-orang yang jahat dan celaka, demikian pula orang-orang yang menyertainya.

28. Pada hari kiamat, orang-orang yang selalu berdzikir akan terhindar dari bencana dan penyesalan. Untuk itu disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setiap majelis yang di dalamnya tidak ada dzikrullah akan menyebabkan kesusahan dan kerugian pada hari kiamat.

29. Apabila seseorang berdzikir kepada Allah sendirian sehingga menangis, pada hari kiamat nanti, ia akan memperoleh naungan di bawah „arsy Ilahi, ketika seluruh manusia sedang dihisab dan merasakan panas yang sangat menyiksa.

30. Orang yang menyibukkan diri dengan berdzikir akan mendapatkan karunia lebih banyak daripada orang-orang yang berdo‟a, sebagaimana disebutkan dalam hadits : “Barangsiapa karena sibuk berdzikir sehingga tidak sempat untuk berdo‟a, maka Allah akan memberikan yang lebih baik daripada orang-orang yang berdo‟a “.

31. Meskipun dzikir merupakan ibadah yang paling ringan, tetapi mempunyai fadhilah yang paling utama karena menggerakkan lidah lebih mudah daripada menggerakkan anggota badan lainnya. 32. Dzikrullah merupakan pohon di surga.

33. Nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada seseorang karena berdzikir tidaklah

diberikan karena amal-amal lainnya. Dalam hadits dijelaskan : “Barangsiapa membaca kalimat „Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu lahulmulku walahulhamdu wahuwa „alaa

memerdekakan sepuluh hamba sahaya dan dicatatkan di dalam buku amalannya seratus kebajikan, dihapuskan darinya seratus dosa, dipelihara dari godaan syaithan, dan tidak seorangpun yang lebih utama darinya kecuali orang yang amalannya melebihinya”. 34. Seseorang yang berdzikir secara istiqamah akan selamat dari melupakan dirinya yang menyebabkan kecelakaan dunia dan akhirat. Karena melupakan diri sendiri dan tipu-tipuannya berarti melupakan Allah, dan orang yang melupakan Allah niscaya akan memperoleh kerugian. Sebagaimana Allah memperingatkan dalam firman-Nya : “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan kamu seperti orang-orang-orang-orang yang lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (Al-Hasyir : 19).

35. Dengan berdzikir seseorang dapat senantiasa menca pai kemajuan dan kejayaan, baik ketika ia beristirahat atau ketika berada di pasar, ketika sehat maupun ketika sakit, ketika sibuk

mengecap kenikmatan hidup maupun ketika mengalami berbagai kekurangan. Pendek kata, pada setiap saat dan keadaan ia akan memperoleh kejayaan. Tidak ada sesuatupun yang menyebabkan ia mencapai kemajuan secara terus menerus selain dengan berdzikir. Jika hatinya telah bersinar dengan cahaya dzikir, maka dalam setiap keadaan, ia meningkat ke martabat yang sangat tinggi. 36. Nur dzikir senantiasa bersama orang yang berdzikir, baik di dunia maupun di dalam kubur, dan ia membimbing ketika melewati shirath. Pendek kata di manapun berada, ia tidak akan berpisah. Dengan nur tersebut amal perbuatan seseorang akan bercahaya terang benderang sehingga amal perbuatan yang baik dari seseorang itu dibawa naik ke langit, yang didapati padanya cahaya seperti sinar matahari, dan nur seperti itulah yang akan tampak pada wajahnya pada hari kiamat nanti.

# Dzikir adalah intisari ilmu tasawwuf, yang diamalkan oleh setiap ahli thariqah. Jika telah terbuka pintu dzikir bagi seseorang, berarti telah terbuka baginya jalan menuju Allah.

Barangsiapa telah menuju kepada Allah niscaya ia akan memperoleh semua yang dikehendakinya, karena khazanah Ilahi tidak akan berkurang sedikitpun.

# Di hati manusia terdapat bagian yang tidak subur, dan dapat disuburkan dengan berdzikrullah. Apabila dzikir telah menguasai hati, maka yang menjadi subur bukan hati saja, bahkan

menjadikan orang yang berdzikir itu hidup dengan sejahtera walaupun ia tidak berharta benda, ia kan menjadi mulia meskipun tidak berkeluarga, dan ia menjadi seorang penguasa meskipun ia tidak mempunyai kerajaan. Sebaliknya orang yang lalai dari berdzikir pasti akan hina walaupun ia berharta, memiliki kaum keluarga, dan kerajaan yang besar.

# Dzikir dapat mengumpulkan kembali yang telah bercerai, dan menceraikan yang telah terkumpul, mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Yakni, hati manusia yang diliputi berbagai keraguan duka cita, dan kegelisahan, semuanya itu dapat dilenyapkan

seluruhnya sehingga akan muncullah ketentraman dan ketenangan jiwa. Hati atau jiwa manusia yang dikuasai perbuatan keji akan dibersihkan. Dan manusia yang selalu digoda dan dikuasai oleh tentara syaithan akan diceraikan darinya, akhirat yang jauh akan didekatkan, dan dunia yang dekat akan dijauhkan dari jiwanya.

# Dzikir menggerakkan hati manusia dari tidur dan menyadarkannya dari lalai. Selagi hati dan jiwa manusia tidak sadar, maka selama itulah ia mengalami kerugian demi kerugian.

# Dzikir merupakan pohon yang setiap waktu menghasilkan buah ma‟rifat. Menurut istilah para ulama tasawwuf ; pohon itu mendatangkan buah ahwal, dan maqamat. Semakin banyak berdzikir akar pohon itu akan semakin kokoh, semakin akarnya kokoh, pohon itu semakin banyak

menghasilkan buah.

# Dzikir mendekatkan kepada Dzat yang kepada-Nya ia berdzikir, sehingga orang yang berdzikir akan disertai oleh-Nya, sebagaimana diterangkan dalam al-Qur‟an : “Sesungguhnya Allah SWT beserta orang-orang yang bertaqwa.” Diterangkan dalam sebuah hadits qudsi : “Aku (Allah) menyertai hamba-Ku selama ia mengingat-Ku.” Penyertaan Allah SWT yang dapat dicapai dengan berdzikir merupakan penyertaan yang tidak ada bandingnya. Hakikat penyertaan itu tidak

mungkin dicatat dan tidak mungkin pula dapat dibicarakan. Kelezatannya benar-benar lezat dan arti kata yang sebenarnya, yang hanya dapat dirasakan oleh orang yang telah mencapainya. „Ya Allah, berikanlah kepadaku barang sedikit darinya.‟

# Dzikir seimbang dengan memerdekakan hamba, seimbang dengan membelanjakan harta, dan seimbang pula dengan berjuang di jalan Allah.

# Dzikir merupakan sumber syukur. Barangsiapa yang tidak mengingat Allah, dia tidak dapat bersyukur kepada-Nya. Dalam sebuah hadits diberitakan bahwa Nabi Musa as pernah berkata kepada Allah, “Ya Allah, Engkau telah menganugerahkan kepadaku nikmat yang sangat banyak, maka tunjukkanlah kepadaku cara-cara bersyukur supaya aku senantiasa dapat bersyukur kepada-Mu.” Allah berfirman kepada Musa as, “Semakin banyak kamu berdzikir, maka semakin banyak engkau dapat bersyukur.”

senantiasa sibuk dengan berdzikir karena natijah taqwa adalah surga sedangakan natijah dzikir adalah penyertaan Allah SWT.

# Di hati manusia terdapat semacam kekerasan yang tidah dapat berubah menjadi lembut melainkan dengan berdzikir.

# Dzikir merupakan obat penyakit hati.

# Dzikir merupakan sumber persahabatan dengan Allah, sebaliknya lalai merupakan sumber permusuhan dengan Allah.

# Tidak ada sesuatu apapun yang dapat menambah nikmat Allah dan menyelamatkan dari adzab-Nya selain dzikrullah.

# Allah SWT menurunkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang berdzikir, dan para malaikat-Nya berdo‟a untuk mereka.

# Barangsiapa yang ingin menikmati surga, sedangkan ia masih berada di dunia, hendaklah ia menyertai majelis-majelis dzikir, karena majelis-majelis dzikir itu laksana taman-taman surga. # Majelis dzikir merupakan majelis para malaikat.

# llah SWT membangga-banggakan orang-orang yang berdzikir di hadapan para malaikat. # Barangsiapa senantiasa berdzikir, ia akan memasuki surga sambil tersenyum-senyum. # Semua amalan diwajibkan semata-mata karena dzikrullah.

# Amalan yang paling utama adalah amalan yang disertai dengan berdzikir sebanyak-banyaknya. Puasa yang paling utama adalah puasa yang disertai dengan berdzikir sebanyak-banyaknya. Haji yang paling utama adalah haji yang disertai dengan berdzikir sebanyak-banyaknya. Demikian juga dengan jihad dan amalan-amalan lainnya.

# Dzikir merupakan pengganti ibadah-ibadah nafilah, sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits oleh Ahmad dari Abu Hurairoh ra. bahwa orang-orang fakir dari kaum Muhajirin telah datang, lalu mengadukan keadaan mereka kepada Rasulullah SAW dengan berkata ; “Ya

Rasulullah, saudara kami yang berharta benda telah mencapat derajat yang setinggi-tingginya karena kekayaan mereka. Mereka sholat seperti kami sholat, mereka berpuasa seperti kami berpuasa. Tetapi karena kekayaannya, mereka telah melebihi kami dengan mengerjakan haji, umrah, jihad dan sebagainya. Sebagai jawaban, Rasulullah bersabda : “Mahukah kuberitahukan kepada kalian suatu amalan yang dapat mengejar amalan mereka dan dapat melebihi mereka, bahkan orang-orang tidak dapat melebihi kalian selagi mereka tidak beramal seperti kalian ?”Jawab mereka, “Beritahukanlah kepada kami Ya Rasulullah.” Rasulullah SAW bersabda : “Setiap selesai sholat bacalah oleh kalian, Subhaanallah-Alhamdulillah-Allahuakbar sebanyak 33 kali.” Setelah mengamalkan nasihat Rasulullah SAW tersebut, mereka datang lagi kepada

Rasulullah SAW dan berkata, “Saudara-saudara kami yang kaya mendengar tentang apa yang kami lakukan, lalu mereka juga turut mengamalkannya.” Rasulullah SAW menjawab, “Itu adalah karunia dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.”

# Dzikir merupakan pendorong ibadah-ibadah lainnya. Dengan berdzikir sebanyak-banyaknya, maka ibadah-ibadah lainnya menjadi mudah dan menyenangkan, dan kelezatan ibadah itu dapat benar-benar dirasakan sehingga semua ibadah dapat dikerjakan dengan mudah dan ringan. # Dengan berdzikir, hal-hal yang berat akan menjadi ringan. Setiap kesukaran akan berubah menjadi mudah. Setiap beban akan menjadi ringan, dan semua bencana akan hilang.

# Dzikir akan menghindarkan semua bentuk ketakutan dan kebimbangan. Dzikrullah mempunyai daya khusus untuk menciptakan ketentraman dan menghilangkan ketakutan. Ia mempunyai pengaruh istimewa, yakni dengan semakin banyak berdzikir maka akan semakin diperoleh ketentraman dan akan lenyap ketakutan.

# Dzikir menimbulkan kekuatan dan tenaga istimewa pada manusia. Dengan kekuatan tersebut, pekerjaan-pekerjaan yang sulit dapat diselesaikan. Siti Fatimah r.ha. putri Rasulullah SAW, pernah mengadukan keadaannya kepada beliau, “Ya Rasulullah berikan kepadaku seorang hamba (pembantu) agar aku dapat menyelesaikan urusan-urusan rumah tangga. Rasulullah SAW

bersabda, “Hendaklah engkau ucapkan Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, dan

Allahuakbar 34 kali sebelum tidur pada malam hari.” Kemudian, Rasulullah SAW bersabda lagi, “Ini lebih baik bagimu daripada pembantu yang engkau minta itu.”

# Pemberes urusan keakhiratan adalah saling mendahu lui antara satu dengan lainnya. Di dalam saling mendahului ini, yang nampak berada di depan adalah orang yang berdzikir. Diriwayatkan dari Umar Khadam Ghufrah, katanya “Apabila amal perbuatan manusia diberi pahala pada hari kiamat, maka sebagian besar manusia akan menyesal sambil berkata, “Alangkah baiknya jika kita dahulu memperbanyak amalan yang ringan dan sangat mudah, yaitu berdzikir.” Di dalam sebuah hadits diberitakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Mereka yang mufarrid telah mendahului.” Para sahabat bertanya, “Siapakah yang mufarrid Ya Rasulullah ?” Beliau menjawab, “Mereka yang mengingat Allah sebanyak-banyaknya, karena dzikir meringankan beban mereka.” # Allah SWT sendiri membenarkan dan memuji orang-orang yang berdzikir. Orang-orang yang

dibenarkan oleh Allah SWT tidaklah akan dibangkitkan bersama-sama orang-orang yang dusta. Di dalam sebuah hadits disebutkan bahwa apabila seorang hamba mengucap kan Laa ilaaha illallah wallahuakbar maka Allah Swt berfirman, “Benar ucapan hamba-Ku, tiada Tuhan melainkan Aku, dan Akulah Yang Maha Besar.”

# Dzikir menyebabkan terbangunnya rumah di surga. Apabila seorang hamba berhenti berdzikir, maka para malaikat berhenti membangun rumah tersebut. Apabila mereka ditanya, “Mengapa kamu berhenti membangun rumah itu ?” Mereka menjawab bahwa biayanya belum datang. Di dalam sebuah hadits lainnya disebutkan bahwa barangsiapa mengucapkan, Subhanallah

wabihamdihi Subhanallahil‟adhiim sebanyak tujuh kali niscaya akan membangun satu menara di surga untuknya.

# Dzikir merupakan perisai atau penghalang dari neraka jahannam. Barangsiapa yang dimasukkan ke dalam neraka karena amal perbuatannya yang tidak baik, maka dzikirnya itu menjadi

penghalang antara dirinya dengan neraka jahannam. Semakain banyak berdzikir, maka semakin kuatlah penghalang itu.

# Para malaikat beristighfar untuk orang yang berdzikir. Amr bin “Ash ra. meriwayatkan bahwa apabila seorang hamba mengucapkan, “Subhanallahi wabihamdihi atau

Alhamdulillahirabbil‟aalamiin “ maka para malaikat berkata, “Ya Allah, ampunilah dia.”

# Jika seorang berdzikir di atas sebuah gunung atau di tanah datar, maka tempat tersebut akan merasa bangga. Di dalam sebuah hadits diberitakan bahwa gunung-gunung tersebut saling bertanya adakah hari ini orang yang berdzikir lewat di atas mereka. Jika dijawab ya ada yang lewat, maka ia merasa gembira dan bangga.

# Memperbanyak dzikir merupakan jalan untuk membebaskan diri dari kemunafikan. Menerangkan tanda kemunafikan, Allah SWT berfirman, “Mereka tidak mengingat Allah, melainkan hanya sedikit.”

# Dibandingkan amalan-amalan lainnya, dzikir mempunyai kelezatan yang tidak dimiliki oleh amalan-amalan lainnya. Jika dzikir tidak mempunyai keutamaan selain kelezatan, ini saja sudah memadai. Malik bin Dinar ra. berkata bahwa seseorang tidak akan merasakan kelezatan apapun selain kelezatan berdzikir.

# Di dunia, wajah orang yang berdzikir akan tampak gembira, dan akan nampak nur pada hari kiamat.

# Barangsiapa mengingat Allah sebanyak-banyaknya ketika dalam perjalanan, ketika di rumah,

Dalam dokumen satu (Halaman 67-73)