TAHAPAN-TAHAPAN MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH SWT Friday, November 12, 2010 8:17:08 AM
C. WASHILAH YANG DILARANG
1. Pengertian Dzikir
Friday, November 12, 2010 8:42:10 AM 1. Pengertian Dzikir
Didalam kitab Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq dijelaskan bahwa : Dzikir atau mengingat Allah ialah apa yang dilakukan oleh hati dan lisan berupa tasbih atau mensucikan Allah, memuji dan menyanjung-Nya, menyebut kan sifat-sifat kebesaran dan keagungan serta sifat-sifat kein dahan dan kesempurnaan yang telah dimiliki-Nya.
Dalam pada itu dipandang juga dzikrullah dengan mengerjakan segala rupa keta‟atan. Lantaran itu majelis-majelis yang diadakan untuk mempersoalkan agama bisa juga dinamai Majelis Dzikir. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh „Atha :
“Majelis-majelis yang dibentuk untuk memper katakan soal halal dan haram dipandang juga sebagai majelis dzikir (majelis menyebut Allah) karena majelis-majelis itu memindahkan kita dari sikap lalai kepada kesadaran.”
Al-Hafizh berkata pula : “Juga dinamai dzikir mengerjakan segala tugas agama yang diwajibkan Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena itu membaca Al-Qur‟an, membaca hadits, mempelajari ilmu-ilmu agama, melaksanakan shalat sunnat dinamakan juga dzikir.”
Ringkasnya, dzikir itu adakalanya mengingat dan mengenangkan nikmat Allah, adakalanya
menyebut nama-Nya, menurut kaifiat yang disyari‟atkan. Kemudian yang perlu ditegaskan bahwa menyebut Allah (dzikrullah) hendaknya harus diikuti supaya penyebut itu mem perhatikan Tuhan yang disembah, mengagungkan-Nya, mensucikan-Nya, merasa takut kepada-Nya, mengharap dan meyakini bahwa manusia seluruhnya adalah dalam genggaman-Nya serta menurut kehendak-Nya. Orang yang hidup didunia tanpa mengingat Allah SWT dengan berdzikir kepada-Nya, tidak heran bila hidup menjadi lalai dan terlena. Tanpa mengingat Allah dia akan melupakan kematian yang akan menjemputnya kelak. Ketika itu ia merasa dunia masih terlalu panjang padahal Allah SWT mengingatkan kita bahwa ajal manusia itu lebih dekat dari urat lehernya. Orang yang
membiarkan hidupnya terombang ambing di dunia akan menyesali diri sendiri bila ruh telah berpisah dari jasadnya dan menuju ke akhirat. Jiwanya akan kosong dari ma‟rifat karena hatinya telah mati sebelum badannya mati.
Hati yang tidak disuburkan dengan dzikrullah lama kelamaan akan mati. Hati yang mati tidak akan dapat menerima cahaya Allah dan dia akan selalu dalam bahaya selama hati itu tidak dipulihkan dan dihidupkan kembali.
Cara yang baik untuk menghidupkan hati yang mati ialah dengan menuntut ilmu kepada guru ruhani (Syekh / Mursyid) yang dapat menghidupkan hati. Dengan berguru kepada mereka akan membawa ketenangan hidup di dunia dan di akhirat.
2. Perintah-Perintah Dzikir dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits Friday, November 12, 2010 8:42:47 AM
2. Perintah-Perintah Dzikir dalam Al-Qur‟an dan a. Perintah Dzikir dalam Al-Qur‟an
Q. S. Al-Ahzab : 41-42 :
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”
Q. S. Al-Baqarah : 152 :
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku.”
Q. S. Ar-Ra‟d : 28 :
: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Q. S. Ali Imran : 190-191 :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Q. S. Az-Zukhruf : 36 :
“Barangsiapa yang berpaling dari zikir akan Allah, Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” Q. S. Al-Anfaal : 45 :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”
Q. S. Al-Jumu‟ah : 10 :
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Q. S. Al-Ahzab : 35 :
“Sesungguhnya laki dan perempuan yang muslim, laki dan perempuan yang mu'min, laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki-laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki-laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Q. S. Al-A‟raaf : 205 :
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
Q. S. Al-Hasyr : 19 :
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Dari beberapa ayat Al-Qur‟an tersebut di atas, sudah jelaslah bahwa Allah SWT memerintahkan kita supaya banyak berdzikir kepada-Nya serta menegaskan bahwa dzikir itu adalah suatu rangka dari kesempurnaan iman yang harus dikekalkan oleh hamba-hamba-Nya yang beriman dan dengan berdzikrulah hati menjadi tenang.
Dan orang-orang yang lalai dalam mengingat Allah maka dia akan menjadi temannya setan. Walhasil, orang Mu‟min yang benar-benar beriman kepada Allah dan ingin memperoleh kesempurnaan imannya, maka dia tidak akan melengahkan untuk selalu ber-dzikrullah. b. Perintah Dzikir dalam Hadits
Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Allah berfirman :
“Aku ini adalah menurut dugaan hamba-Ku, dan Aku menyertainya dimana saja ia berdzikir kepada-Ku, jika ia berdzikir atau ingat pada-Ku dalam hatinya maka Aku akan ingat pula padanya dalam hati-Ku, dan kalau ia mengingati-Ku di depan umum, maka Aku akan mengingatinya pula di depan khalayak yang lebih baik. Dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya sehasta, dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku secara berjalan kaki, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”
Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda : “Telah majulah orang-orang istimewa !”
Tanya sahabat : “Siapakah orang-orang istimewa itu ?”
Ujar Rasulullah SAW : “Mereka ialah orang-orang yang berdzikir kepada Allah, baik laki-laki maupun perempuan.”
Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW bersabda :
“Perumpamaan orang-orang yang dzikir kepada Allah dengan yang tidak, adalah seperti orang yang hidup dengan yang mati!”
seorang laki-laki bertanya : “Mengenai syariat-syariat Islam telah banyak anda sebutkan padaku sekarang sebutkan pula padaku sesuatu yang harus aku pegang teguh”, maka Rasulullah SAW bersabda : “Mulutmu tidak akan kering disebabkan dzikir kepada Allah.”
Dan kepada sahabat-sahabatnya dipesankannya : “Maukah kamu saya tunjukkan yang lebih utama dan lebih suci di sisi Tuhanmu, lebih meningkatkan derajatmu dan lebih berharga dari
menafkahkan emas dan perak, bahkan lebih baik dari menghadapi musuhmu dimana kamu berusaha akan menebas leher mereka, sebaliknya mereka berusaha akan menebas lehermu ?” “Mau, wahai Rasulullah”, ujar mereka.
Maka sabdanya : “Yaitu berdzikir kepada Allah !”
Hadits yang diriwayatkan oleh Mu‟adz ra, Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak satupun amal yang dikerjakan oleh anak cucu Adam, yang lebih membebaskannya dari siksa Allah dari pada dzikir kepada Allah „azza wajalla.”
Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya apa-apa yang kamu sebut waktu berdzikir tentang keagungan Allah „azza wajalla, baik berupa tahlil, takbir dan tahmid, akan beredar keliling „arasy sambil memiringkan kepala mereka ke kiri dan kanan dan men-dengungkan bagai dengungan lebah menyebutkan irama orang yang mengucapkannya. Nah, tidak sukakah kamu memiliki sesuatu yang akan mengumandangkan namamu itu ?”
2. Perintah-Perintah Dzikir dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits Friday, November 12, 2010 8:42:52 AM
2. Perintah-Perintah Dzikir dalam Al-Qur‟an dan a. Perintah Dzikir dalam Al-Qur‟an
Q. S. Al-Ahzab : 41-42 :
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.”
Q. S. Al-Baqarah : 152 :
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku.”
Q. S. Ar-Ra‟d : 28 :
: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Q. S. Ali Imran : 190-191 :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Q. S. Az-Zukhruf : 36 :
“Barangsiapa yang berpaling dari zikir akan Allah, Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” Q. S. Al-Anfaal : 45 :
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”
Q. S. Al-Jumu‟ah : 10 :
“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”
Q. S. Al-Ahzab : 35 :
“Sesungguhnya laki dan perempuan yang muslim, laki dan perempuan yang mu'min, laki dan perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki-laki-laki dan perempuan yang khusyu`, laki-laki-laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
Q. S. Al-A‟raaf : 205 :
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
Q. S. Al-Hasyr : 19 :
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Dari beberapa ayat Al-Qur‟an tersebut di atas, sudah jelaslah bahwa Allah SWT memerintahkan kita supaya banyak berdzikir kepada-Nya serta menegaskan bahwa dzikir itu adalah suatu rangka dari kesempurnaan iman yang harus dikekalkan oleh hamba-hamba-Nya yang beriman dan dengan berdzikrulah hati menjadi tenang.
Dan orang-orang yang lalai dalam mengingat Allah maka dia akan menjadi temannya setan. Walhasil, orang Mu‟min yang benar-benar beriman kepada Allah dan ingin memperoleh kesempurnaan imannya, maka dia tidak akan melengahkan untuk selalu ber-dzikrullah. b. Perintah Dzikir dalam Hadits
Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Allah berfirman :
“Aku ini adalah menurut dugaan hamba-Ku, dan Aku menyertainya dimana saja ia berdzikir kepada-Ku, jika ia berdzikir atau ingat pada-Ku dalam hatinya maka Aku akan ingat pula padanya dalam hati-Ku, dan kalau ia mengingati-Ku di depan umum, maka Aku akan mengingatinya pula di depan khalayak yang lebih baik. Dan seandainya ia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya sehasta, dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekatkan diri-Ku kepadanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku secara berjalan kaki, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.”
Hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda : “Telah majulah orang-orang istimewa !”
Tanya sahabat : “Siapakah orang-orang istimewa itu ?”
Ujar Rasulullah SAW : “Mereka ialah orang-orang yang berdzikir kepada Allah, baik laki-laki maupun perempuan.”
“Perumpamaan orang-orang yang dzikir kepada Allah dengan yang tidak, adalah seperti orang yang hidup dengan yang mati!”
Hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad juga oleh Hakim, dikatakan bahwa ada seorang laki-laki bertanya : “Mengenai syariat-syariat Islam telah banyak anda sebutkan padaku sekarang sebutkan pula padaku sesuatu yang harus aku pegang teguh”, maka Rasulullah SAW bersabda : “Mulutmu tidak akan kering disebabkan dzikir kepada Allah.”
Dan kepada sahabat-sahabatnya dipesankannya : “Maukah kamu saya tunjukkan yang lebih utama dan lebih suci di sisi Tuhanmu, lebih meningkatkan derajatmu dan lebih berharga dari
menafkahkan emas dan perak, bahkan lebih baik dari menghadapi musuhmu dimana kamu berusaha akan menebas leher mereka, sebaliknya mereka berusaha akan menebas lehermu ?” “Mau, wahai Rasulullah”, ujar mereka.
Maka sabdanya : “Yaitu berdzikir kepada Allah !”
Hadits yang diriwayatkan oleh Mu‟adz ra, Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak satupun amal yang dikerjakan oleh anak cucu Adam, yang lebih membebaskannya dari siksa Allah dari pada dzikir kepada Allah „azza wajalla.”
Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya apa-apa yang kamu sebut waktu berdzikir tentang keagungan Allah „azza wajalla, baik berupa tahlil, takbir dan tahmid, akan beredar keliling „arasy sambil memiringkan kepala mereka ke kiri dan kanan dan men-dengungkan bagai dengungan lebah menyebutkan irama orang yang mengucapkannya. Nah, tidak sukakah kamu memiliki sesuatu yang akan mengumandangkan namamu itu ?”
3. Keutamaan Dzikir dan Menghadiri Majelis Dzikir