• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewajiban Bertata Krama dengan Allah

Ʉ^ɜɄ/ ɄʏɄXɄr = Tuhanmu perintah atau wasiat berpesan ɄɄɫɆ]Ɉ` = usia besar atau usia tua

D. Kewajiban Bertata Krama dengan Allah

Sebagaimana disebutkan pada QS. Al-Baqarah/2: 83 yaitu Bertata krama dan sopan santun kepada Allah adalah:

1. Tidak menyembah selain kepada Allah, 2. mendirikan shalat dan

3. menunaikan zakat.

Perintah Allah tidak menyembah selain Allah adalah bermakna tauhid yaitu dengan mengesakan-Na, membenarkan para Rasul dan mengamalkan kitab yang diturunkan kepada mereka. Perintah shalat aspek ibadah dan zakat aspek social. Shalat dilakukan Bani Israil sesuai dengan cara pada masanya. Sedang zakat menurut Ibnu Athiyah sebagaimana dikutip al-Syaukani: Mereka meletakkan harta zakat itu di suatu tempat kemudian api turun datang untuk memakannya jika diterima dan api itu tidak turun bagi zakat yang tidak diterim.33

Beberapa hal yang diperintahkan kepada Bani Israil di atas juga diperintahkan kepada umat Nabi Muhammad dan Bani Israil yang hadir masa Nabi Muhammad saw karena mereka juag sama dengan para pendahulunya, kecuali sedikit di antaranya Abdullah Salam dan teman-temannya.34 Jika seseorang menyembah Allah tetapi juga

menyekutukan-Nya dengan seauatu berarti ia tidak mempunyai adab dan tidak punya sopan kepada Allah. Bagaimana orang tersebut sopan kalau ia lahirnya shalat menyembah Allah, tetapi hatinya pamer, riya, dan ingin dipuji manusia. Bagaimana seorang itu disebut sopan, kalau ia menyembah batu, pohon, pangkat, jabatan, uang, wanita dan lain-lai. Sementara Allahlah sesungguhnya yang menciptakan dia dan yang menciptakan benda-benda itu.

Seorang yang sopan santun dengan Allah selalu melaksanakan shalat. Dirikanlah shalat (Ȩ ÈȐċǐdz¦ ¦ȂÉǸȈÊǫȢȠ), mendirikan shalat berbeda dengan melaksanakan shalat. Makna mendirikan shalat adalah mensdirikannya secara kontinew terus temerus sampai mati sedang melaksanakan berarti mungki sekali-kali atau terkadang. Orang yang sopan dengan Allah berarti selalu mengerjakan shalat dan dilaksanakan secara khusyu’ dan sempurna

Zakat wajib dikeluarkan bagi yang berharta mencapai ukuran minimal zakat (nishab). Zakat yang dikeluarkan semata tanda syukurnya kepada Allah yang telah memberi kelimpahan harta benda dan sebagai tanda syukurnya kepada fakir miskin yang telah banyak membantu usahanya sehingga sukses. Orang kaya yang tidak mengeluarkan zakatnya berarti tidak sopan dengan Allah.

Yatimin Abdillah menyebutkan secara garis besar akhlak manusia dengan Allah adalah tawakkal hanya kepada Allah semata, bersyukur hanya kepada Allah, beribadah hanya kepada Allah, minta pertolongan hanya kepada Allah, ikhlas dan rida akan segala keputusan Allah.35 Akhlak di atas hanya menekankan pada aspek tauhid

dan ibadah saja belum menampakkan social sebagaimana dalam al-Qur’an di atas. E. Kewajiban Bertata Krama dengan Manusia

Urutan manusia yang paling berhak mendapatkan perlakuan tata karma dan sopan santun yang baik adalah sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah/2: 83 yaitu sebagai berikut:

33 al-Syaukaniy, Fath al-Qadîr al-Jâmi’ bain Fannay al-Riwâyah wa al-Dirâyah min Ilm al-Tafsîr,

http://www.altafsir.com, juz 1, h. 133

34 al-Syaukaniy, Fath al-Qadîr…, juz 1, h. 133

35 Henny Narendrani Hidayati, Pengukuran Akhlakul karimah Mahasiswa, (Jakarta: UIN Press, 2009), cet. 1,

1. Orang tua,

Orang pertama yang berhak mendapat penghargaan tata karma dan sopan santun adalah orang tua. Bertata karma dengan kedua orang tua berarti mempergauli dengan baik (mu’âsyarah bi al-ma’rûf), rendah hati (tawâdhu’) di hadapannya, mengikuti segala perintahnya dan segala hak orang tua yang diwajibkan Allah swt. 36 Karena merekalah yang menjadi sebab wujudnya anak, merekalah yang

merawat anak sejak kecil. Kata “Ihsan” berbuat baik berarti berbuat sesuatu yang melebihi dari kewajiban.37

Berdosa besar seorang anank yang tidak punya sopan santun kepada kedua orang tuanya yakni anak yang mengutuk, mencaci atau mencela kepada orang tuanya baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Pada Hadis di atas yang muttafaq ‘alaih menjelaskan keadaan anak yang mengutuk orang tuanya sendiri. Yakni anak itu mencela bapaknya seorang anak lain, kemudian ia membalas mencela bapaknya. Maka ia berarti sama dengan mencela bapaknya sendiri.

2. Kerabat sanak famili,

Kerabat adalah orang kedua setelah orang tua. Tata karma dengan kerabat adalah dengan mengadakan shilaturrahim dan membantu segala yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan. Andaikata semua orang melakukan hal ini yakni bertanggung jawab terhadak kerabat, bertata karma dengan kerabat maka tidak ada keluarga yang kekurangan. Kerabat ini jika miskin memiliki dua hak; yaitu hak miskin dan hak kerabat. Hadis yangdiriwayatkan imam Ahmad dari Salman bin Amir, Rasulullah saw bersabda:

ɁɄa Ɇ<ɄrɁɄXɄ,Ʉ<ɆiɄɄkɈ ɆgɆ$ɛ0`xɆ- Ʉ˱ɄLɅɄXɄ,ɛ=`ɄrɁɄXɄ,Ʉ<Ɇ˾Ɇ]Ɉ5ɆfɈ` Ʉ˱ɄLɅɄXɄ,ɛ=`

Sedekah terhadap miskin adalah sedekah sedang sedekah terhadap kerabat mempunai dua pahala yaitu pahala sedekah dan pahala shilaturrahim (HR. Ahmad)

3. Anak-anak yatim

Anak yatim adalah anak yang ditinggal wafat bapaknya semasa usia masih kecil, sedang yatim pada binatang adalah yang ditinggal mati ibunya. Anak yatim kehilangan seorang bapak yang mengurus kehidupannya. Tata karma terhadap anak yatim menjadikan masyarakat Islam sebagai bapaknya yang melindungi dan mencukupi segala kebutuhannya. Hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dari Sahal bin Sa’ad Rasulullah saw bersabda:

mr/͹ Ʉ˴ɅpɄkɈzɄɄɛ0ɄTɄrͅwɄEɈ4Ʌs`ɄrɆɄɛɛ5`Ʉ/8ɄɄr͸͸.Ʉ]ɄoɆɛkɄ!`ʓ ɆgzɆɄz` ɅbTɄ\ɄrɄjɄ͹͹

͸x/)`

Saya dan yang mengurus yatim di dalam surga begini, beliau isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan antara keduanya. (HR. al-Bukhari)

Secara umum al-Qur’an memandang perlunya bertata karma dengan anak yatim:

36 al-Syaukaniy, Fath al-Qadîr…, juz 1, h. 132 37 al-Sya’rawi, Tafsir al-Sya’rawiy, juz 1, h. 249

a. Berbuat baik sebagai tanda orang yang benar imannya b. Menyantuni adalah kewajiban social setiap orang Islam c. Membela dan melindungi adalah salah satu perjuangan Islam

d. Problema social timbul karena empat sebab; a) tidak memuliakan anak yatim, b) tidak memberi makan kepada orang miskin, c) memakan kekayaan dengan rakus, d) mencintai harta benda secara berlebihan

e. Bila orang membagikan harta warisan diperintahkan agar sebagian dibagikan kepada kerabat, yatim, dan msikin yang tidak mempunyai hak waris

f. Orang Islam diperintahkan berhati-hati dalam memelihara harta anak yatim, jangaan dicampur adukannya dengan harta sendiri, karena memakan harta anak yatim berdosa besar.

g. Orang Islam dilarang mempelakukan anak yatim seweang-wenang dan dilarang menghardiknya.38

4. Orang miskin

Miskin lebih sengsara dibandingkan fakir, miskin tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki harta apa-apa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tata karma terhadap orang miskin menjadikan masyarakat Islam bertanggung jawab terhadap kemiskinan mereka dengan bantuan harta zakat, sedekah dan infak. Dengan demikian akan menghilangkan rasa benci dan dendam.

5. Semua manusia

Tata karama dengan sesama manusia dengan ucapan yang baik menurut syara’ sebagian ulama mengatakan ungkapan kalimah tauhid 39 dan menurut logic.

Rasulullah saw bersabda pada Hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi dari Muadz bin Jabal:

ɰ`mr/͸͸ɃlɄ5Ʉ$ɃZɅaɅ)Ɇ Ʉ3ɛk`ɆZɆ`Ʉ(ɄrͅɄpɅ%Ɉ ɄɱɄɄkɄ5Ʉ%`ɄɄɝzɛ5`ɆNɈɄr ɄɈkɅ\ Ʉ˴ɅɈzɄ$˿ɆZɛ͹͹

ͅx.e

͸͸l5$y,$͹͹ͧ Ʉ_XɄr

Takutlah kepada Allah di mana saja engkau berada, ikutilah kejahatan dengan kebaikan maka ia menghapuskannya dan pergaulan manusia dengan akhlak yang baik. (HR. al-Turmudzi dan berkata Hadis hasan)

F. Rangkuman

Tata karma, adab dan sopan santun di sini dimaksudkan bersifat nashshiy

berdasarkan al-Qur’an Hadis dan ijitihadiy berdasarkan budaya dan tradisi yang diseleksi secala islami.

Ayat di atas QS. Al-Baqarah/2: 83 perintah bertata karma atau bersopan santun secara seimbang antara kepada Allah dan kepada sesama manusia:

1. Bertata krama dan sopan santun kepada Allah adalah tidak menyembah selain kepada Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Di sini ada keseimbangan antara ibadah, akidah dan akhlak, antara ibadah yang

38 Jalauddin Rahmat, Islam Alternatif, (Bandung: Mizan, 1991), h. 86-87 39 al-Syaukaniy, Fath al-Qadîr…, juz 1, h. 132

berhubungan langsung dengan Allah seperti shalat dan berhubungan dengan manusia yakni zakat.

2. Bertata karma dan sopan santun dengan sesama manusia yakni berbuat ihsan (kebaikan) kepada orang tua, kerabat, yatim, miskin dan semua manusia. Perbuatan ihsanpun ada keseimbangan antara perbuat dan ucapan, perbuatan baik dan ucapan yang baik pula.

G. Latihan

1. Diskusikan dengan teman-teman kelas saudara tentang panti jompo 2. Diskusikan dengan teman-teman kelas saudara tentang zakat harta (mal)

Bagian VI