• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewajiban Manajer Kantor

Dalam dokumen Manajemen Perkantoran (Halaman 52-0)

Bab 3 Peranan dan Kewajiban Manajer Kantor

3.4 Peran Manajer

3.4.1 Kewajiban Manajer Kantor

Kewajiban seorang manajer dalam sebuah organisasi atau perusahaan yaitu 1. Memimpin organisasi/ perusahaan

2. Mengendalikan dan mengatur organisasi/perusahaan 3. Kepercayaan antar karyawan

4. Mengembangkan kualitas organisasi/perusahaan 5. Mengevaluasi aktivitas organisasi/perusahaan

6. Menjadi problem solver bagi permasalahan organisasi/perusahaan 7. Mencapai tujuan organisasi/perusahaan bersama dengan para

karyawan yang dipimpin

8. Bertanggung jawab terhadap proses manajemen secara keseluruhan.

Jadi kesimpulannya kewajiban manajer dalam organisasi/perusahaan yaitu untuk memastikan mewujudkan agar tujuan organisasi itu bisa tercapai secara efektif dan efisien dengan menggunakan kegiatan manajemen secara fungsional dan operasional (Muizu Zusnita dan Sule Tisnawati Ernier, 2017).

Bab 4

Organisasi Kantor

4.1 Pendahuluan

Manajemen perkantoran sangat erat dengan kegiatan pengolahan data dan informasi untuk membantu manajemen mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi maka diperlukan pengorganisasian.

Pengorganisasian merupakan hal yang sangat penting untuk mengembangkan perusahaan terutama dalam mengalokasikan sumber daya secara terintegrasi.

Pengorganisasian adalah salah satu fungsi manajemen yang dilakukan secara efektif dan efisien. Fungsi dalam manajemen ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di organisasi.

Fungsi organisasi didefinisikan sebagai kegiatan dalam menentukan tugas dan aktivitas sumber daya manusia, apa yang harus dikerjakan, siapa yang akan mengerjakan, bagaimana proses pengerjaan, dan kepada siapa hasil pekerjaan itu dilaporkan. Semua aktivitas dalam organisasi merupakan tanggung jawab dari manajer sehingga manajer perlu mendesain struktur organisasi kantor dengan baik. Struktur organisasi sangat tergantung pada model manajemen yang terjadi di kantor. Dalam membuat struktur organisasi manajemen perlu memperhatikan masing-masing fungsi dalam organisasi kemudian menentukan personil yang akan melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.

Fungsi organisasi biasanya bersifat permanen sedangkan orang yang berada dalamnya cenderung berubah atau berganti. Design pengorganisasian yang di design manajer merupakan petunjuk dasar dalam memadukan aktivitas perusahaan dengan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan merancang, menganalisis dan mendeskripsikan pekerjaan mampu meningkatkan kinerja organisasi. Dalam struktur organisasi kantor ada empat bagian yang perlu diketahui yaitu analisis sistem, memproses data, proses kata dan jasa kantor (Rahmawati, 2014).

4.2 Pengertian Organisasi Kantor

Organisasi diperlukan karena ketidakmampuan untuk mengerjakan gagasan, ide maupun kegiatan tanpa bantuan orang lain. Organisasi menjadi tempat atau wadah kerja sama antar manusia untuk mencapai tujuan. Berbagai definisi organisasi dijelaskan oleh beberapa ahli, di mana organisasi merupakan sebuah sistem kerja sama antara sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Organisasi dijelaskan sebagai sekelompok orang bekerja sama untuk mencapai tujuannya.

Sedangkan menurut peneliti lain organisasi diartikan sebagai sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu, terikat dalam tugas, saling berhubungan satu dengan lain, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Akhmad, 2012). Organisasi juga diartikan sebagai pembentukan kelompok kerja, mendefinisikan wewenang dan mendelegasikannya serta mampu menetapkan hubungan-hubungan antar individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Silintowe and Dewi, 2020).

Sedangkan kata kantor berasal dari bahasa belanda yaitu kantoor yang berarti sebuah tempat yang digunakan sebagai tempat perniagaan atau perusahaan yang melakukan kegiatannya secara rutin. Kantor juga dapat diartikan sebagai tempat terselenggaranya kegiatan mengenai informasi dan proses menangani berbagai informasi mulai dari kegiatan menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan maupun menyalurkan informasi (Soetrisno dan Renaldi, 2006).

Kantor menjadi pusat melaksanakan kegiatan organisasi yang di dalamnya terdapat manusia, uang, metode, material, dan pasar uang dikelola.

Kantor terdiri dari dua jenis yaitu kantor pusat sebagai tempat kegiatan-kegiatan penting dan besar dan kantor lain yang disebut dengan kantor cabang.

Pekerjaan kantor merupakan seluruh bagian dalam perusahaan Sehingga pemahaman tentang kantor dapat berupa jasa maupun pelayanan, jabatan, gedung atau tempat bekerja, unit kerja, bagian, biru, instansi maupun badan usaha.

Oleh karena itu kantor dapat dicirikan dengan adanya (Soetrisno dan Renaldi, 2006):

1. Pegawai yang bertugas menangani data atau informasi.

2. Sistem, prosedur, tata kerja perkantoran yang jelas sehingga pegawai memiliki uraian tugas yang jelas.

3. Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat perkantoran dalam pengolahan data maupun informasi.

4. Mendayagunakan biaya, dan memiliki tatalaksana yang efektif, efisien.

Dalam organisasi kantor ada beberapa hal yang harus diketahui adalah sebagai berikut ini:

1. Organisasi kantor mencakup pada sumber daya manusia yang terdapat dalam kantor yang melakukan interaksi sosial baik secara formal maupun nonformal.

2. Adanya interaksi sosial yang berhubungan dengan arus pekerjaan maupun arus informasi.

3. Sebuah organisasi perkantoran memiliki hubungan timbal balik antara organisasi ke lingkungan internal maupun organisasi ke lingkungan eksternal.

4. Setiap individu memiliki tujuan dalam organisasi dan menjadi alasan dalam menggerakkan tujuan organisasi.

5. Interaksi yang terjadi dalam organisasi kantor membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bersama.

Beberapa pengertian organisasi kantor berdasarkan pendapat para ahli adalah sebagai berikut (Sadikin and Aiswara, 2019):

1. Organisasi perkantoran merupakan tempat orang-orang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Organisasi kantor merupakan sebuah kerangka dasar yang di dalamnya terdapat individu-individu melakukan kegiatan dalam bentuk menerima, menyimpan, mengolah dan menyajikan informasi dan merawat aktiva.

3. Organisasi perkantoran merupakan sebuah susunan staf dan alokasi tugas serta tanggung jawab dalam menerima, mengolah dan memasok informasi serta merawat aktiva.

Dalam organisasi kantor terdapat dua jenis unsur yaitu unsur inti dan unsur kerja di mana kedua unsur tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Unsur Inti, merupakan unsur penting dalam organisasi perkantoran yaitu manusia yang berada di dalamnya. Adanya interaksi setiap manusia yang ada di dalam kantor.

2. Unsur Kerja, merupakan sumber daya insani, nir-insani dan konseptual yang terdapat dalam kantor.

a. Sumber daya insani adalah kemampuan karyawan dan pengaruh pribadi mereka.

b. Sumberdaya nir-insasi merupakan barang ekonomi contohnya mesin, peralatan kantor, komputer dan lainnya.

c. Sumber daya konseptual merupakan kemampuan dalam mengambil keputusan-keputusan yang tepat yang dilakukan oleh manajer.

Dalam pemanfaatan kemampuan karyawan dan pengaruh pribadinya untuk meningkatkan efektivitas dan efektivitas dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam membangun hubungan antara tujuan individu dan tujuan organisasi merupakan tugas dan tanggung jawab dari manajer.

4.3 Model Organisasi Kantor

Dalam organisasi kantor terdapat tiga jenis model yang biasa digunakan dalam pengorganisasian pekerjaan kantor baik di lingkungan pemerintah maupun di instansi swasta. Sentralisasi merupakan kegiatan yang menitikberatkan pada pengawasan dari pusat dan dinyatakan dalam instruksi secara terperinci

mengenai pekerjaan-pekerjaan yang terpusat. Desentralisasi merupakan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh unit atau bagian-bagian. Sedangkan asas campuran merupakan gabungan dari asas sentralisasi dengan desentralisasi.

Ketiga model tersebut antara lain adalah (Kismartini and Maesaroh, 2007;

Akhmad, 2012):

1. Sentralisasi dijelaskan bahwa semua kegiatan administrasi dipusatkan pada sebuah tempat dan dipimpin oleh satu manajer. Perusahaan besar dalam melakukan metode ini dalam menjalankan usahanya seperti pada bagian pengarsipan. Dalam pengambilan keputusan dilakukan di pusat yang dipimpin oleh manajer beberapa kelebihan dalam sentralisasi adalah:

a. Kegiatan kantor dipimpin oleh orang yang ahli dibidangnya.

b. Pengawasan administrasi dapat dilakukan dengan mudah karena dikendalikan oleh satu bagian.

c. Penggunaan peralatan, mesin, atau perabotan kantor menjadi lebih optimal. Hal ini disebabkan karena satu peralatan dapat menyelesaikan pekerjaan

d. Metode kerja dapat dilakukan secara seragam sehingga keseragaman dapat dicapai.

e. Karyawan menjadi ahli dibidangnya hal ini disebabkan karena karyawan hanya melakukan satu pekerjaan saja

f. Pekerjaan senantiasa dapat disempurnakan.

g. Spesialisasi kerja dapat diberlakukan, sehingga beban pekerjaan kantor dapat lebih merata.

h. Penggunaan tenaga kerja yang spesialis.

i. Dapat mencegah duplikasi fungsi atau arsip.

j. Biaya pekerjaan kantor lebih hemat.

Walau asas sentralisasi ini memiliki beberapa kebaikan tetapi juga memiliki kekurangan atau kelemahannya. Kelemahan yang dimaksud antara lain seperti:

a. Tidak mungkin menampung pekerjaan yang cukup banyak dalam waktu bersamaan. Penumpukan kerja pada satu bagian

mengakibatkan pekerjaan menjadi berlarut-larut dan mengalami hambatan.

b. Unit pengelola pekerjaan sering tidak memahami kebutuhan khusus unit lain.

c. Kurang praktis karena pekerjaan dilakukan oleh bagian tertentu saja.

d. Lambat dalam melakukan tugas.

e. Jika jarak antar divisi berjauhan maka sentralisasi sulit untuk dilakukan.

Contoh dari kegiatan ini kegiatan perkantoran dalam lingkungan departemen keuangan yang disentralisasikan seperti penerimaan surat masuk,penataan lingkungan kantor,dan penerimaan tamu.

2. Desentralisasi merupakan kegiatan perkantoran yang dilakukan oleh manajer fungsional sehingga kegiatan dapat dilaksanakan oleh masing-masing bagian. Desentralisasi juga diartikan sebagai pemencaran semua kegiatan yang diserahkan pada manajer fungsional. Model ini sangat tepat dilakukan jika organisasi memiliki lokasi yang berjauhan satu dengan yang lain. Misalnya setiap unit mempunyai sub tata usaha sendiri yang mengurus kebutuhan peralatan kantor, pengetikan, pengadaan barang, alat tulis menulis dan lainnya. Beberapa kelebihannya antara lain:

a. Dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan pokok bagi instansi yang memiliki unit-unit di berbagai tempat.

b. Urutan pekerjaan dalam dilakukan dengan model skala prioritas dengan tingkatan masing-masing bagian.

c. Melayani kebutuhan-kebutuhan khusus unit yang bersangkutan.

d. Lebih hemat waktu sehingga tidak berlarut-larut.

e. Cepat dalam proses pekerjaan kantor.

f. Setiap karyawan dapat mengerjakan pekerjaan yang harus dikerjakan atau karyawan bersifat generalis

Seperti halnya sentralisasi, asas desentralisasi pun memiliki kelemahan.

Kelemahan dengan menggunakan metode desentralisasi adalah:

a. Memerlukan biaya yang cukup besar karma setiap unit harus memiliki peralatan yang sejenis contohnya setiap unit harus memiliki mesin fotokopi untuk menjalankan aktivitasnya.

b. Memerlukan tenaga kerja yang banyak dalam mengoperasikan peralatan kantor.

c. Kurangnya pengawasan administrasi atau pengawasan yang kurang optimal.

d. Penggunaan peralatan kurang optimal.

e. Kemungkinan terjadi pemalsuan arsip.

f. Tidak adanya keseragaman dalam bekerja.

g. Asas Campuran

Asas campuran merupakan asa yang digunakan dengan memadukan kedua asas sentralisasi dengan desentralisasi. Dalam asas campuran pekerjaan kantor yang memiliki sifat pengawasan secara kontinyu maka dilakukan dengan asas sentralisasi. Untuk pekerjaan kantor yang bersifat umum dapat dilakukan dengan asas desentralisasi. Dalam penerapan asas maka kantor sebaiknya mempertimbangkan semua kebaikan maupun kelemahan dari masing-masing asas. Pada organisasi yang sudah berkembang biasanya lebih tepat menggunakan asas campuran.

4.4 Prinsip Organisasi Perkantoran

Prinsip organisasi merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan karena prinsip organisasi akan memberikan dampak efektif maupun efisiensi penggunaan sumber daya yang ada. Beberapa prinsip yang harus dimiliki organisasi perkantoran adalah (Kismartini and Maesaroh, 2007):

1. Spesialisasi Pekerjaan, spesialisasi pekerjaan merupakan pembagian tugas yang spesifik sesuai dengan kebutuhan organisasi. Spesialisasi terbentuk dari pengulangan tugas dengan rentang waktu yang lama akan meningkatkan produktivitas dan meningkatkan efisiensi sebuah

pekerjaan. Dampak lain dari spesialisasi akan menimbulkan kebosanan, stress dan kualitas kerja yang rendah. Untuk mengatasinya maka perlu dilakukan variasi pekerjaan serta memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir atau dengan bertukar pengalaman dengan dalam sebuah tim sehingga meningkatkan kepuasan kerja dan produktivitas kerja.

2. Departementalisasi, melakukan pengelompokan pekerjaan yang serupa dalam sebuah departemen. Misalnya fungsi administrasi yang berhubungan dengan keuangan dapat dikelompokkan dengan divisi keuangan. Tujuan dari departementalisasi adalah mengelompokkan pekerjaan sesuai dengan kesamaan fungsi yang dikerjakan.

Contohnya perusahaan Indofood yang melakukan departementalisasi makanan instan seperti indomie, supermi, sarimi, dan lainnya.

3. Rantai Komando, rantai komando menjelaskan bagaimana laporan pekerjaan akan dilaporkan, siapa yang akan bertanggung jawab dan kepada siapa laporan itu akan disampaikan. Dalam rantai komando terdapat dua unsur penting yaitu adanya otoritas dan perintah.

Otoritas merupakan hak yang melekat pada seseorang untuk memberi tugas dan melakukan evaluasi pekerjaan.

4. Rentang Pengawasan, rentan pengawasan digunakan untuk melakukan pengawasan kepada para bawahan. Rentan pengawasan yang besar akan dapat mendekatkan atasan kepada bawahan sehingga manajer dan atau supervisor mudah untuk mengambil keputusan organisasi.

5. Sentralisasi dan Desentralisasi, sentralisasi dan desentralisasi berhubungan dengan bagaimana pimpinan dalam mengambil keputusan dalam organisasi.

6. Formalisasi, merupakan dokumen tertulis yang mengidentifikasikan, menjelaskan pekerjaan dan tugas serta spesifikasi pekerjaan. Jika pekerjaan sudah diformalisasikan maka karyawan akan mengetahui apa yang harus dikerjakan.

Terdapat beberapa prinsip organisasi kantor yang esensial yang dijelaskan sebagai berikut (Rahmawati, 2014):

1. Prinsip Tujuan, dalam organisasi perkantoran memiliki tujuan yang dirumuskan agar dimengerti pegawainya sehingga menjadi motivasi dalam mencapai tujuan perusahaan.

2. Prinsip Kesatuan Fungsi, organisasi memiliki sejumlah fungsi yang bekerja sama baik individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi perkantoran merupakan sistem yang terdiri dari sejumlah fungsi yang saling berhubungan dan memengaruhi untuk tujuan perusahaan.

3. Prinsip Hubungan Individual, merupakan bentuk kinerja yang efektif dari pribadi individu dalam melakukan pekerjaannya. Kendati organisasi merupakan sebuah fungsi namun individu lah yang menyelesaikan pekerjaanya.

4. Prinsip Kesederhanaan, merupakan prinsip dalam melaksanakan pekerjaan diperlukan kesederhanaan dan interelasi. Kesederhanaan memudahkan untuk memahami dan interelasi yang jelas akan mengurangi tingkat keraguan.

5. Prinsip wewenang dan tanggung jawab, setiap orang yang bekerja dalam organisasi perkantoran diberikan wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan pelaksanaannya.

6. Prinsip laporan kepada atasan tunggal, merupakan prinsip di mana setiap orang akan melapor kepada level yang jelas dan menerima perintah serta bertanggung jawab terhadap atasan.

7. Prinsip pengawasan dan kepemimpinan, di mana pengawasan yang efektif perlu dilakukan agar organisasi mampu mencapai tujuannya.

Pengawasan yang efektif mampu mencegah perubahan arah dalam mencapai tujuan. Pengawasan juga berfungsi sebagai pelajaran bagi organisasi dimasa yang akan datang.

8. Prinsip jangkauan pengawasan, merupakan pengawasan langsung yang dilakukan oleh manajer kantor sehingga proses pengawasan berjalan lebih efektif. Semakin jauh pengawasan manajer kantor maka akan semakin besar kemungkinan menurunnya pertambahan kemampuan pengawasan.

4.5 Struktur Organisasi Perkantoran

Struktur organisasi perkantoran adalah pusat melaksanakan aktivitas perkantoran. Struktur organisasi kantor merupakan kerangka dan tata perwujudan pola hubungan antara tiap bagian. organisasi. Organisasi kecil dengan jumlah pekerja sedikit biasanya menggunakan struktur yang sederhana sebaliknya organisasi besar yang memiliki beberapa departemen akan memiliki struktur organisasi yang lebih besar dan rumit. Beberapa hal penting dalam suatu struktur antara lain adalah (a) Adanya spesialisasi di mana berbeda jenis pekerjaan maka berbeda pula tugas dan tanggung jawabnya, (b) Adanya standarisasi atau prosedur baku untuk aktivitas tertentu, (c) Adanya koordinasi yaitu mekanisme kerja sama tiap bagian, (d) Mekanisme pengambilan keputusan, dan (e) Unit kerja. Dalam organisasi biasa dijumpai enam struktur organisasi yaitu: Struktur garis, struktur garis dan staf, struktur fungsional, struktur produk, struktur komite dan struktur matriks(Rahmawati, 2014).

Organisasi Garis.

Organisasi lini merupakan bentuk organisasi yang paling sederhana. Bentuk lini disebut juga sebentuk lurus atau bentuk jalur. Struktur organisasi lini juga disebut sebagai tradisional atau klasik. Ciri utama dalam organisasi ini adalah terdapat jabatan yang tercantum dalam organisasi yang terletak secara vertikal.

Kekuasaan mengalir secara vertikal dari tingkat paling atas melalui tingkat menengah sampai pada tingkat bawah. Prinsip pembentukan organisasi berdasarkan pada pembagian kerja. Dalam organisasi direktur menangani seluruh masalah baik itu yang menyangkut sumber daya manusia, penjualan maupun produksi.

Organisasi lini banyak digunakan perusahaan-perusahaan kecil.

Ciri-ciri bentuk organisasi lini adalah

1. Hubungan antara pimpinan dan bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis wewenang

2. Selain top manajer, manajer di bawahnya hanya sebagai pelaksana.

3. Jumlah karyawan sedikit.

4. Sarana dan alatnya terbatas.

5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, di mana pemilik adalah sebagai top manajer.

6. Organisasi kecil

Kelebihan dari struktur ini adalah Karyawan lebih menyadari akan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan yang diembannya, karena struktur ini mudah dimengerti dan sederhana. Dalam pengambilan keputusan lebih cepat karena tidak ada halangan birokrasi. Kekurangan dari struktur ini adalah:Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi kebutuhan ketika perusahaan menjadi luas atau lebih kompleks.

Organisasi Lini dan Staf

Organisasi lini dan staf merupakan perkembangan dari organisasi lini di mana orang-orang lini terdiri dari orang operasional dan lebih bersifat teknik dalam tugasnya. Sedangkan organisasi staf lebih spesialis dan bertugas sebagai penasihat dan penyedia fasilitas untuk lini. Struktur ini hampir sama dengan struktur garis dengan satu dimensi tambahan berupa staf ahli yang mendukung aktivitas garis dengan pencapaian tujuan utama organisasi.

Ciri-ciri Organisasi Lini dan Staf:

1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung 2. Karyawan banyak

3. Organisasi besar

4. Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi

Kelebihan utama dari struktur ini adalah: Posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang dapat diberikan kepada karyawan staf, jadi manajer pada posisi garis mempunyai waktu untuk melakukan aktivitas yang berperan secara langsung pada pencapaian tujuan utama perusahaan. Kekurangan struktur garis dan staf adalah: Konflik antara karyawan posisi garis dan staf sering menjadi masalah. Misalnya karena staf selalu mendominasi seringkali karyawan posisi garis menghiraukan masukan mereka.

Struktur Produk

Mengingat semakin berkembangnya suatu perusahaan pada beberapa produk, baik produk yang sama maupun produk yang berbeda sama sekali. Perusahaan tersebut memerlukan suatu penyesuaian atau perkembangan terhadap struktur organisasi karena tidak memadai lagi dengan hanya menggunakan struktur organisasi fungsional. Struktur ini digunakan jika perusahaan memutuskan

menggunakan produk yang mereka hasilkan sebagai dasar penetapan atau pembuatan struktur organisasi sebuah perusahaan.

Kelebihan struktur produk adalah struktur ini memungkinkan beberapa divisi untuk mengembangkan proses dan prosedur yang dianggap baik untuk mereka. Ketika struktur alternative digunakan seperti garis dan staf, proses dan prosedur akan terstandarisasi dalam keseluruhan perusahaan. Kekurangan struktur produk adalah dengan dimungkinkannya tiap divisi untuk berjalan dengan cara masing-masing dibandingkan struktur lain hal ini dapat mengakibatkan kegagalan beberapa divisi dalam mencapai tujuan perusahaan.

Struktur Komite

Meskipun tidak semua sependapat bahwa struktur komite merupakan salah satu jenis struktur perusahaan, struktur ini memberikan fungsi utama pada kebanyakan perusahaan. Beberapa komite melakukan fungsi manajerial di mana yang lainnya hanya sebagai penasihat. Struktur perusahaan dengan tipe ini cocok digunakan untuk menjembatani tiga struktur yang telah dijelaskan sebelumnya meskipun beberapa struktur komite dalam perusahaan berjalan, struktur komite yang lain dibubarkan setelah menyelesaikan fungsinya.

Organisasi komite terdiri dari pimpinan komite yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini dan Staf komite yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang staf

Kelebihan dari struktur ini adalah adanya rekomendasi yang diberikan komite terkadang diterima lebih baik dari pada yang dibuat oleh individu atau bawahan yang terdapat dalam wewenang garis. Kekurangan struktur komite komite seringkali dikritik karena membutuhkan waktu yang lama untuk berfungsi dengan baik tidak semua komite sama produktivitasnya, khususnya yang didominasi oleh beberapa individu.

Organisasi Matrik

Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan pemasaran dikumpulkan lagi menjadi satu untuk suatu proyek yang harus diselesaikan. Struktur ini melibatkan karyawan yang direkrut sementara dari beberapa area fungsional seperti keuangan, manufaktur, penjualan, dan mempekerjakan mereka secara part time atau full time pada sebuah projek.

Bab 5

Tata Ruang Kantor

5.1 Pengertian Kantor

Kantor adalah sarana pemusatan kegiatan organisasi atau perusahaan yang bersifat administratif di mana para pegawai melakukan aktivitas manajemen.

Kantor merupakan tempat pusatnya pimpinan perusahaan atau organisasi.

Kantor adalah kata serapan dari bahasa Belanda yakni kantoor yang artinya ruang tempat bekerja atau tempat kedudukan pimpinan perusahaan dan yang lainnya. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kantor disebut dengan office yang artinya ruangan kerja dan posisi. Hal ini sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa kantor adalah gedung, balai ataupun tempat untuk mengelola dan menjalankan suatu pekerjaan dan disebut dengan tempat bekerja.

Pengertian kantor juga dibedakan menjadi 2 yakni dinamis dan statis. Dalam arti dinamis, kantor merupakan proses terlaksananya kegiatan perusahaan atau organisasi seperti mengumpulkan data, mencatat data, mengolah data dan menyimpan kemudian mendistribusikan data. Sedangkan dalam arti statis, kantor merupakan suatu tempat ruangan kerja, biro instansi, lembaga, badan usaha, perusahaan ataupun organisasi. Pengertian kantor secara statis juga dikemukakan oleh Moekijat (2008) bahwa kantor adalah tempat yang biasanya dipergunakan untuk melakukan pekerjaan tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis).

Hal senada juga dinyatakan oleh Prajudi Atmosudirdjo (2000) bahwa kantor merupakan unit organisasi yang terdiri atas 3 hal yaitu tempat, staf personel dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan. Dari pengertian-pengertian diatas, maka disimpulkan bahwa kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata usaha atau administrasi di mana terdapat ketergantungan sistem antara orang, teknologi, dan prosedur untuk menangani data yang dimulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai mendistribusikannya.

Bergerak dari definisi maka fungsi kantor pada perusahaan menurut Moekijat (2008) adalah memberikan pelayanan komunikasi dari berbagai catatan yang

Bergerak dari definisi maka fungsi kantor pada perusahaan menurut Moekijat (2008) adalah memberikan pelayanan komunikasi dari berbagai catatan yang

Dalam dokumen Manajemen Perkantoran (Halaman 52-0)

Dokumen terkait