BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DI KOTA SIBOLGA
B. Hak dan Kewajiban Para Pihak Terkait dalam Perjanjian Kerjasama Setiap orang dapat melakukan perjanjian dengan siapa saja yang
dikehendaki sepanjang orang tersebut tidak dilarang oleh undang-undang untuk melakukan kontrak. Pihak-pihak dalam kontrak ini dapat berupa orang perorangan atau badan usaha yang berbadan hukum. Di dalam KUHPerdata perjanjian pemborongan pekerjaan yang dinyatakan pada Pasal 1601 (b) dan Pasal 1604 sampai dengan Pasal 1606 KUH Perdata tentang persetujuan tertentu pada Buku III Bab 7A bagian ke 6 Pasal 1601 (b) KUH Perdata memberi arti tentang perjanjian pemborongan sebagai suatu perjanjian dengan mana pihak pertama, si pemborong mengikatkan diri untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan bagi pihak pemberi pekerjaan borongan dengan menerima suatu harga yang telah ditentukan.
Hak dan kewajiban dapat timbul dari adanya suatu perjanjian yang dibuat para pihak yang telah ditentukan oleh undang-undang. Suatu perjanjian yang dibuat oleh para pihak, akan menimbulkan suatu perikatan, yang mana perikatan merupakan isi dari suatu perjanjian. Jadi, perikatan yang telah dilaksanakan para pihak dalan suatu perjanjian, memberikan tuntutan pemenuhan hak dan kewajiban terhadap pelaksanakan isi dari perjanjian, khususnya perjanjian kerjasama antara Dinas Pekerjaan Umum Kota Sibolga dengan PT. Andika Putra Perdana.
Pihak PT. Andika Putra Perdana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan apa yang telah dijanjikan dalam kontrak tersebut. Apabila salah satu pihak atau bahkan kedua belah pihak tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati kedua belah pihak, hal tersebut dikatakan wanprestasi. Pihak yang wanprestasi dalam kontrak dapat dituntut oleh pihak yang merasa dirugikan, namun pihak yang dituduh melakukan wanprestasi
juga dapat melakukan pembelaan agar terbebas dari pembayaran ganti rugi dalam kontrak tersebut.68
Hak dan kewajiban tersebut didasarkan pada sebab tertentu yang membuat terjadinya kesepakatan kedua belah pihak atas semua syarat perjanjian. Hal ini terikat pada Pasal 1337 KUH Perdata yang menyatakan bahwa : “Suatu sebab terlarang, apabila dilarang oleh undang-undang atau apabila berlawanan dengan kesusilaan atau ketertiban umum”. Sehingga terdapat keterikatan yang tidak dapat dilepas karena di dalam melakukan perjanjian dibutuhkan hukum untuk mengatur jalannya suatu perjanjian dengan baik antara hukum dan perjanjian
Hak dan kewajiban penyedia, antara lain :
1. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak.
2. Berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
3. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodic kepada PPK.
4. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai debgan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
5. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan kea tau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak.
68 Hasil wawancara dengan Mahmuddin Waruhu, selaku Direktur Utama PT. Andika Putra Perdana, tanggal 17 Februari 2017
70
6. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK.
7. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
8. Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan penyedia.69
Hak dan kewajiban PPK, antara lain :
1. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
2. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa.
3. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia.
4. Mengenakan denda keterlambatan (apabila ada) 5. Membayar uang muka (apabila diberikan) 6. Memberikan instruksis sesuai jadwal
7. Membayar ganti rugi, melindungi dan membela penyedia terhadap tuntutan hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul karena kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan PPK.
8. Mengusulkan penetapan sanksi daftar hitam kepada PA/KPA (apabila ada)70
69 Hasil wawancara dengan Mahmuddin Waruhu, selaku Direktur Utama PT. Andika Putra Perdana, tanggal 17 Februari 2017
70 Hasil wawancara dengan Mahmuddin Waruhu, selaku Direktur Utama PT. Andika Putra Perdana, tanggal 17 Februari 2017
Berdasarkan beberapa penjelasan yang telah dikemukakan dalam Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Pekerjaan Umum Kota Sibolga dengan PT.
Andika Putra Perdana dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan hak dan kewajiban antara kedua belah pihak telah diatur dengan baik termasuk mengenai penyelesaian perselisihan yang terjadi antara kedua belah pihak.
Terkait dengan ketentuan yang mewajibkan para pihak menyampaikan pemberitahuan tertulis mengenai keadaan force majeur yang terjadi dalam batas waktu tertentu, maka berdasarkan ketentuan Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, klausul tersebut tetap memiliki kekuatan hukum untuk dipatuhi oleh pihakpihak yang bersepakat mengenai hal tersebut, termasuk terhadap konsekuensi jika terjadi keterlambatan pemberitahuan tersebut.
Jika pekerjaan tidak selesai pada tanggal penyelesaian bukan akibat keadaan kahar (peristiwa kompensasi atau karena kesalahan/kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda, jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh peristiwa komponsasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika penyelesaian disepakati oleh para pihak untuk diperpanjang.71
Kapan penyelesaian kontrak dilakukan, setelah pekerjaan selesai 100%
penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan, dalam rangka tersebut penilai hasil pekerjaan, PPK menugaskan panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan, PPK menerima penyerahan pertama
71Hasil wawancara dengan Mahmuddin Waruhu, selaku Direktur Utama PT. Andika Putra Perdana, tanggal 17 Februari 2017.
72
pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak dan diterima oleh panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan.
Perubahan kontrak, kontrak hanya dapat diubah melalui addendum kontrak. Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi: Perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu yang dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam kontrak;
Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
dan/atau Perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan, perubahan jadwal pelaksanaan pkerjaan, dan/atau penyesuaian harga. Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 34.2 tidak dapat dilakukan untuk bagian lump sum dari kontrak gabungan lump sum dan harga satuan. Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat Pelaksanaan Kontrak atas usul PPK.
Perubahan Lingkup Pekerjaan, untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan, apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak, maka: PPK bersama penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi antara lain: Manambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak; Mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau Melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan. Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak awal. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar penyusunan adendum kontrak. Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum, tidak dapat dilakukan perubahan kontrak.
Perubahan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, (Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian harga satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: Pekerjaan tambah, Pekerjaan desain, Keterlambataan yang disebabkan oleh PPK, Masalah yang timbul diluar kendali penyedia dan/atau Keadaan kahar)(untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada bagian lump Sum, perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut: Keterlambatan yang disebabkan oleh PPK Masalah yang timbul diluar kendali penyedia; dan/atau Keadaan kahar) Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang waktu pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan penelitian
74
terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia. PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu pelaksanaan. Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam addendum perjanjian.72
Keadaan kahar, Suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi: Bencana alam;Bencana non alam; Bencana social; Pemogokan;
Kebakaran; dan/atau Gangguan industry lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia memberitahukan kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan pertanyaan Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa keadaan kahar harus diperpanjang paling kurang sama dengan jangka waktu terhentinya kontrak akibat keadaan kahar. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat keadaan kahar yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi. Pada saat terjadinya keadaan kahar, Kontrak ini akan dihentikan sementara hingga Keadaan kahar berakhir dengan ketentuan, penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
72 Hasil wawancara dengan Mahmuddin Waruhu, selaku Direktur Utama PT. Andika Putra Perdana, tanggal 17 Februari 2017
keadaan Kahar PPK memerintahkan secara tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum kontrak.
Penghentian perjanjian dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai tau terjadi Keadaan Kahar. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk: Biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik PPK; Biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan Peralatan; Biaya langsung demobilisasi personil. Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK.73
Berpedoman ketentuan tentang suatu perjanjian dapat dinyatakan berakhir apabila para pihak telah memenuhi hak dan kewajibannya masing-masing pihak, namun pada pelaksanaannya perjanjian kerjasama peningkatan jalan Ahmad Yani dari Hotmix menjadi Beton Semen Kecamatan Sibolga, Kota Sibolga yang dalam hal ini pelaksanaanya diwakilkan oleh Dinas Pekerjaaan Pekerjaan Umum Kota Sibolga, meski telah habis waktu pelaksanaannya
73 Hasil wawancara dengan Mahmuddin Waruhu, selaku Direktur Utama PT. Andika Putra Perdana, tanggal 17 Februari 2017
76
pekerjaan tetapi belum terpenuhi hak dan kewajiban masing-masing pihak, maka secara yuridis formal kontrak telah otomatis putus