• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kewenangan Bapepam di Pasar Modal

KEWENANGAN BAPEPAM DALAM PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN TINDAK PIDANA PASAR MODAL

A. Kewenangan Bapepam di Pasar Modal

Bapepam merupakan benteng sekaligus ujung tombak dalam melakukan law enforcement yang secara umum UUPM mengatur kewenangan dan tugas Bapepam yang salah satunya sebagai lembaga pengawas di samping sebagai lembaga pembina dan lembaga pengatur pasar modal.73 Sebagai lembaga pengawas, Bapepam dapat melaksanakan kewenangannya dengan cara yakni: Pertama, preventif yaitu dalam bentuk aturan, pedoman, bimbingan dan pengarahan. Kedua, represif yaitu dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan dan penerapan sanksi-sanksi. Berdasarkan kewenangan tersebut apabila terjadi pelanggaran perundang-undangan pasar modal atau ketentuan di bidang pasar modal lainnya maka Bapepam selaku penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang melakukan pelanggaran tersebut.74

Selanjutnya Bapepam merupakan otoritas di bidang pasar modal yang melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal. Bapepam adalah salah satu unit di Departemen Keuangan. Kebijakan sehari-hari di bidang pasar modal dilaksanakan oleh Bapepam, tetapi untuk kebijakan umum yang lebih luas dilaksanakan oleh Menteri Keuangan. Pada awalnya, Bapepam selain menjalankan fungsi

73

Munir Fuady, Op.cit, hal. 115 74

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

sebagai pasar uang dan modal, juga menjadi badan pelaksana bursa (era 1976-1990),75 oleh karenanya pada tahun ini Bapepam disebut dengan Bapepum (Badan Pengawas Pasar Modal dan Uang). Istilah Bapepam baru dikenal tahun 1980 dalam Keputusan Presiden No. 60 tahun 1980 tentang Pasar Modal, namun Bapepam saat itu bukanlah Badan Pengawas Pasar Modal melainkan Badan Pelaksana Pasar Modal.76

Dalam Keputusan Presiden tersebut Bapepam berada dibawah langsung Menteri Keuangan dan mempunyai tugas:77

a. Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham-sahamnya melalui pasar modal, apakah telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan;

b.Menyelenggarakan pasar modal yang efektif dan efisien;

c. Terus menerus mengikuti perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya melalui pasar modal.

Dengan demikian, selain bertindak sebagai penyelenggara dan pelaksana, Bapepam sekaligus merupakan pembina dan pengawas. Bapepam adalah wasit sekaligus pemain. Dualisme fungsi Bapepam ini ditiadakan pada tahun 1990, dengan dikeluarkannya Keppres No. 53/1990 dan SK Menkeu 1548/1990. Hal ini menandai era baru bagi perkembangan pasar modal, sehingga lembaga ini dapat memfokuskan diri pada tugas pengawasan dan pembinaan pasar modal, sehingga menciptakan kegiatan pasar 75 Sejarah Bapepam, 2009 76 Ibid 77

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

modal yang teratur dapat dilaksanakan. Tugas baru yang diemban oleh Bapepam setelah diberlakukannya/dikeluarkannya Keppres No. 53/1990 dan SK Menkeu 1548/1990 dimana istilah Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal adalah :78

a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar dan efisiensi serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum;

b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga sebagaimana dimaksud dalam BAB III, BAB IV, BAB V, BAB VI dan BAB VII; dan

c. Memberikan pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar Modal.

Sebagai lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal. Bapepam diharapkan dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, transparan, efisien serta penegakan peraturan (law enforcement) dan melindungi kepentingan investor di pasar modal. Bapepam secara struktural berada di bawah pengawasan dan pengendalian Menteri Keuangan.

Sejalan dengan Pedoman Strategi dan Kebijakan Departemen Keuangan Tahun 2005-2009 (Road Map Departemen Keuangan), Bapepam bersama Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan telah mempersiapkan langkah pertama menuju terbentuknya integrasi pengawasan disektor keuangan dengan melakukan penggabungan kedua Unit Eselon I tersebut,79

78

Paaal 2 dan Pasal 3 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1990 79

Annual Report Bapepam 2005. Hal. II

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

adanya perubahan penggabungan antara Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK).80

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan tersebut dapat diuraikan lebih lanjut tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing tersebut sebagai berikut:

Diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, susunan organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia serta Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2005. Secara struktural, organisasi Bapepam hingga saat ini telah mengalami beberapa kali perubahan, struktur organisasi Bapepam yang terakhir saat ini berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor: 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Dimana struktur organisasi dari Bapepam menjadi lebih fokus pada pelaksanaan peran pengawasan, penegakan hukum serta pengembangan kebijakan di Industri Pasar Modal Indonesia.

81

1. Tugas Sekretaris Bapepam yang utama adalah memberikan pelayanan teknis dan administratif demi kelancaran tugas Bapepam.

2. Tugas Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum adalah bertanggung jawab

80

Ibid. Dimana disebutkan Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, susunan organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia dan Peraturan Presiden No. S3 Tahun 2005 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2005 Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, maka penggabungan tersebut telah dinyatakan unit Eselon I baru di lingkungan Departemen Keuangan Dengan nama "Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan" (Bapepam-LK)

81

I Putu Gede Ary Suta, Meninjau Pasar Modal Modern, (Jakarta: Yayasan Satria Bhakti, Jakarta, 2000), hal.18-23

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

menyusun peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, menetapkan sanksi atas pelanggaran peraturan pasar modal, memberikan saran dan pendapat dari segi hukum atas masalah yang berkaitan dengan pasar modal, serta melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap para profesi hukum pasar modal.

3. Tugas utama Biro Pemeriksaan dan Penyidikan adalah bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan dan penyidikan terhadap emiten atau perusahaan publik, lembaga pengelolaan investasi, lembaga dan transaksi efek serta pihak lain yang diduga melakukan pelanggaran terhadap UU Pasar Modal. Selain itu, Biro Pemeriksaan dan Penyidikan juga memiliki wewenang dan tugas untuk mengadakan dan menangani kerjasama pemeriksaan dan penyidikan internasional.

4. Biro Pengelolaan Investasi dan Riset bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan kepada manajer investasi, wakil manajer investasi, agen penjual reksa dana dan lembaga pemeringkat efek dan melakukan penelaahan pada aspek hukum, keterbukaan dan akuntansi atas pernyataan pendaftaran emiten reksa dana serta bertanggung jawab atas kegiatan riset yang bertujuan memajukan pasar modal.

5. Biro Transaksi dan Lembaga Efek bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan efek, wakil perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring dan penyelesaian, lembaga penyimpanan dan penjamin, bank kustodian, biro administrasi efek serta transaksi-transaksi.

6. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor jasa, bertugas dan bertanggung jawab dalain bidang pembinaan, pengawasan, serta'penelaahan aspek hukum, keterbukaan, akuntansi atas pernyataan pendaftaran emiten atau perusahaan publik yang bergerak di bidang

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

jasa termasuk, perbankan, asuransi dan institusi-institusi keuangan lainnya kecuali emiten atau perusahaan publik di bidang reksa dana dan penyelenggara jasa jalan tol. 7. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil, bertugas dan bertanggung jawab

dalam bidang pembinaan, keterbukaan dan akuntansi atas pernyataan pendaftaran emiten atau perusahaan publik yang bergerak di bidang produksi barang, baik pabrikan maupun non pabrikan, termasuk pula, emiten atau perusahaan publik di bidang penyelenggaraan jasa jalan tol.

8. Biro Standar Akuntasi dan Keterbukaan, bertugas dan bertanggung jawab untuk menyusun dan mengembangkan standar akuntansi dan pemeriksaan serta melakukan pemeriksaan di bidang akuntansi untuk memenuh tanggung jawab Bapepam yang semakin luas sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Selain hal tersebut, untuk mendorong "ketaatan pelaku pasar terhadap prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (prinsip GCG) serta guna mempercepat proses pengaduan masyarakat yang terkait dengan dugaan pelanggaran dipasar modal, Biro ini memiliki Bagian Pengembangan Keterbukaan dan Tata Kelola dan Sekretariat Bapepam memiliki Sub Bagian Pengaduan.

Selanjutnya, fungsi dari Bapepam dijelaskan di dalam Pasal 3 Kepmenkeu RI No : 503/KMK.01/1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal, yaitu :82

1. penyusunan peraturan di bidang Pasar Modal;

2. pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin usaha,

82 Ibid

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan Pihak lain yang bergerak di Pasar Modal;

3. penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik;

4. penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

5. penetapan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal;

6. Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan fungsi tersebut, Bapepam mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan dan pendaftaran kepada para pelaku Pasar Modal, memproses pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Bahkan Bapepam telah senantiasa berupaya untuk berperan aktif menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) kepada semua pelaku pasar di pasar modal Indonesia. Penerapan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia. Sebagai implementasi penerapan GCG di pasar modal Bapepam terus berupaya memasukkan prinsip-prinsip GCG yakni transparency, fairness, responsibility dan

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

GCG tersebut dan pasar yang aman, transparan dan likuid; Bapepam dalam menjalankan tugasnya memiliki kewenangan sebagai berikut :83

1) Memberi izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek;

2) Memberi izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, dan Wakil Manajer Investasi; dan;

3) Memberi Persetujuan bagi Bank Kustodian;

a. mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat; b. menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk

sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang baru;

c. menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta menyatakan, menunda atau membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran; d. mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal

terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang dan ataun peraturan pelaksanaanya;

e. mewajibkan setiap Pihak untuk:

83

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

1) Menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan dengan kegiatan di Pasar Modal; atau

2) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi dimaksud.

g. melakukan pemeriksaan terhadap:

1) setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam; atau

2) Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang;

h. menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam huruf g; i. mengumumkan hasil pemeriksaan;

j . membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek atau menghentikan transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal;

k. menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat;

l. memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dsan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalakan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud;

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

m. menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal;

n. melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal;

o. memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas UUPM atau peraturan pelaksanaannya;

p. menetapkan instrumen lain sebagai Efek selain yang telah ditentukan dalam Pasal 1 angka 5 UU PM; dan

q. melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang Pasar Modal. Wewenang yang dimiliki oleh Bapepam tersebut merupakan penjabaran dari kewenangan luar biasa Bapepam yang diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 dapat dikatakan luar biasa karena wewenang tersebut meliputi kewenangan untuk membuat peraturan, melakukan pemeriksaan dan penyidikan, menjatuhkan sanksi administratif dan denda. Meskipun demikian Menteri Keuangan masih dapat mencampurinya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yaitu bahwa Menteri menetapkan kebijaksanaan umum di bidang pasar modal.