• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manipulasi Pasar

PENEGAKAN HUKUM DALAM TINDAK PIDANA PASAR MODAL D.Tindak Pidana di Pasar Modal

1. Manipulasi Pasar

Tindak pidana penipuan dalam hukum pidana terdapat dalam Pasal 378 KUH Pidana. Maksud dari tindak pidana penipuan adalah tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Bab XI Undang-Undang Pasar Modal mengatur secara tersendiri mengenai tindak pidana penipuan, manipulasi pasar dan perdagangan orang dalam. Berikut digambarkan beberapa tindak pidana yang dianut dalam tindak pidana pasar modal yakni:

1. Manipulasi Pasar

Menurut Pasal 91 Undang-Undang Pasar Modal setiap pihak dilarang melakukan baik secara langsung atau tidak langsung menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, kegiatan pasar atau harga efek di bursa efek. Rumusan Pasal 91 ini menjelaskan gambaran semu mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar atau harga efek antara lain:

b. Melakukan penawaran jual atau penawaran beli efek harga tertentu, dimana pihak tersebut juga telah bersekongkol dengan pihak lain yang melakukan penawaran beli atau penawaran efek yang sama pada harga kurang lebih sama.

32

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

Pasal 92 Undang-Undang Pasar Modal juga menegaskan bahwa melakukan dua atau lebih transaksi efek di bursa efek sehingga menyebabkan harga efek tetap, naik atau turun dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh untu membeli, menjual atau menahan efek tersebut. Akibatnya harga efek tersebut tidak berdasarkan pada permintaan jual atau beli yang sesungguhnya.33 Selanjutnya membuat larangan untuk membuat pernyataan atau memberikan keterangan yang secara material tidak benar atau menyesatkan sehingga mempengaruhi harga efek atau dengan tujuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.34

2). Misinformation dengan cara menyebarkan informasi yang menyesatkan atau informasi yang tidak lengkap (misalnya menyebarkan rumor bahwa emiten A tidak termasuk perusahaan yang akan dilikuidasi oleh pemerintah, padahal emiten A termasuk yang diambil alih oleh pemerintah).

Kegiatan manipulasi pasar dapat berupa:

1). False information, yaitu dengan menyebarkan informasi palsu mengenai emiten dengan tujuan untuk mempengaruhi efek perusahaan yang dimaksud di bursa efek.

35

Yang dimaksud dengan manipulasi pasar adalah :

36

"The illegal buying or selling of security to creat the false impression that active trading exist in an effort to convince other people to buy more shares

33

Ibid, hal. 151

34 Lihat Pasal 93 UUPM 35

Indera Surya, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: Prenada Media, 2004), hal. 258

36

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

or sell the ones they own. Manipulation is done to infliuence prices so the person doing the manipulating can achieve a more advantageous market"

Manipulasi pasar sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal adalah sebagai berikut:

1). Menciptakan gambaran pasar yang semu, antara lain dengan jalan:

a. Melakukan transaksi efek yang tidak mengakibatkan perubahan pemilikan, atau; b. Melakukan penawaran jual atau penawaran beli efek pada hanga tertentu dengan

cara bersekongkol melakukan penawaran beli atau penawaran jual pada harga yang kurang lebih sama.

Delik ini merupakan delik materil yang mana ditujukan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di Bursa Efek (Pasal 91 UUPM).

2) . Melakukan dua atau lebih transaksi efek di Bursa Efek sehingga menyebabkan harga efek tetap naik atau turun dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh untuk membeli, menjual atau menahan efek tersebut dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek (Pasal 92 UUPM). Permasalah yang sering muncul adalah bagaimana dengan harga efek yang sengaja distabilkan (stabilisation).

Dalam hal ini, suatu efek dibeli hanya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya penurunan harga di pasar terbuka, misalnya efek di pasar perdana dibeli oleh sindikasi dan

investment bank kemudian tidak berapa lama setelah itu dijual kembali kepada publik dengan harga yang lebih tinggi. Dalam hal ini, efek di pasar perdana tersebut dibeli oleh sindikasi underwriting. Dalam dunia pasar modal siapa saja yang membeli efek di pasar

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

perdana untuk kemudian segera menjual kembali dengan harapan mendapatkan keuntungan disebut free aiders.

Bila dilihat secara sepintas seakan ada juga manfaat dan tindakan stabilisasi harga ini, yaitu:

1. Ada unsur kepastian harga bagi emiten.

2. Pembayaran dan pihak underwriter kepada pihak emiten dapat dilakukan lebih cepat. 3. Dapat menetralisasikan harga di pasar dan gejolak akibat adanya over supply

(kelebihan pemasokan).

4. Jika pasar sedang bullish dengan tindakan stabilisasi harga tersebut diharapkan tidak merubah sentimen pasar yang bullish tersebut.

Sebagaimana pada uraian di atas bahwa undang-undang pasar modal melarang tindakan manipulasi pasar, bahkan mengancam pelakunya dengan ancaman pidana yang berat. Terhadap hal ini, Pasal 91 UUPM menentukan bahwa dilarang terhadap barang siapa yang melakukan tindakan baik langsung atau tidak langsung dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar atau harga efek di Bursa Efek. Namun demikian stabilisasi harga yang dilakukan oleh underwriter pada priode tertentu bukan merupakan manipulasi. Hal mana dapat kita lihat dari Peraturan mengenai stabilisasi harga yang mana Bapepam lewat keputusannya No. Kep 88/PW 1996, telah membenarkan suatu tindakan stabilisasi hanga untuk mempermudah penawaran umum, akan tetapi hanya dapat dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Harga stabilisasi tidak berbeda dengan harga penawaran umum.

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

3. Rencana mengadakan stabilisasi harga harus diungkapkan dalam prospektus.

4. Penjamin emisi efek atau perantara pedagang efek yang menjual atau memberi untuk kepentingan setiap pihak, efek yang harganya distabilisasi harus memastikan bahwa pihak tersebut telah mendapat kesempatan membaca pernyataan tertulis bahwa pembelian itu pada harga yang distabilisasikan.

5. Pemberitahuan oleh penjamin pelaksana emisi efek kepada Bapepam, semua agen penjualan dan pemodal tentang tanggal mulai dan berakhirnya stabilisasi hanga yang bersangkutan. Dalam tindak manipulasi pasar terdapat beberapa teknik manipulasi antara lain:37

a. Teknik Manipulasi Harga 1. . Hype and Dump

Talking Up harga suatu saham dengan menggunakan laporan/rumor/rekomendasi

broker yang dilebih-lebihkan atau dibuat-buat ketika harga naik, saham tersebut dijatuhkan. Hal yang bertentangan tersebut dapat disebut sebagai slur and slurp

(menyatakan sesuatu hal dengan kurang jelas untuk memancing pihak lain dan kemudian "memakannya") dan terjadi ketika harga saham tersebut di talked down

sehingga manipulator dapat membeli saham dengan harga murah. 2.. Pump and Dump

Transaksi yang dilakukan secara beruntun pada harga yang tinggi memberikan kesan suatu aktivitas yang seolah-olah nyata dilakukan oleh investor, kemudian men ”dump”

37

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

nya pada harga yang tinggi pula. Teknik ini dapat terjadi sebagai suatu "manipulasi sisi

supply" sebagaimana dengan membuat penawaran yang undisdosed dengan volume kecil, yang dengan demikian menyebabkan pihak lain melakukan penjualan dan memfasilitasi manipulator untuk membeli sejumlah besar saham kemudian pada harga yang lebih murah.

3. Ramping

"Marking (up) harga penutupan" dengan memasang order beli atau melakukan transaksi beli menjelang penutupan perdagangan sehingga mengubah harga penutupan (order beli seringkali jatuh pada pagi hari berikutnya atau pada hari order beli tersebut digunakan). Juga disebut "painting the tape" atau "window dressing".

Teknik ini dapat juga digunakan untuk mendorong harga saham turun. 4. Window Dressing

Teknik Ramping yang dilakukan oleh investor institusional untuk "menyetarakan" harga saham dengan valuasi yang diinginkan.

b. Teknik Manipulasi Volume 1 . Chain Letter Rally

Terjadi ketika spekulator memasuki pasar, maka dengan demikian cara tanpa disadari membantu manipulator dengan pergerakan-pergerakan volume dan harga yang meningkat.

2. Churning

Manipulator memiliki sekumpulan saham dan kemudian melakukan pemasangan pada sisi beli dan jual melalui satu atau beberapa broker untuk

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

menciptakan kesan turnover yang besar. Order-order ini biasanya ditempatkan pada harga yang lebih tinggi secara bertahap yang disebut sebagai "pass theparcel".

3 . Pools

"Pooling” terjadi ketika suatu kelompok investor "kaya" setuju untuk mendaftarkan sejumlah uang untuk mengumpulkan dana yang besar akan dikelola untuk mereka oleh suatu broker. Anggota-anggota "pool" tersebut biasanya setuju bahwa saham-saham dari beberapa emiten akan dibeli dan kemudian dijual dari salah satu anggota "pool" terhadap anggota lainnya, akan tetapi melalui broker terpilih atau broker-broker untuk mendorong turnover dan harga yang dmmaksud diharapkan laporan dan aktivitas yang meningkat pada saham terpilih kemungkinan besar akan menghasilkan harga yang dinaikkan dan akan juga memberikan kesempatan bagi anggota "pool" untuk menjual sahamnya pada investor publik.

4. Short Squeeze

Pembelian sejumlah saham secara signfikan, yaitu membeli "cornering" pasar untuk mendorong para short seller membeli saham untuk meng-cover posisi short mereka pada harga yang lebih tinggi, dengan demikian akan membuat harga menjadi naik.

5. Matched Orders

Teknik yang memfasilitasi pre-arranged trade (perdagangan yang telah diatur sebelumnya), dimana pihak yang terkait melakukan transaksi atas order tertentu yang telah disetujui dengan pihak lainnya.

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

6. Wuh Sales

Pembelian dan penjualan order yang dipasang pada waktu yang bersamaan dimana tidak terdapat perubahan kepemilikan atas saham tersebut.

7. Run

Suatu "run" yang melibatkan suatu kelompok orang yang menciptakan aktivitas pada saham baik melalui transaksi beli atau jual dengan menyebarkan rumor untuk menyebabkan kenaikan harga saham yang signifikan. Harga naik ditujukan untuk menarik pembeli lebih banyak dan mendorong harga lebih tinggi lagi. Seringkali dealer perusahaan-perusahaan dan direktur-direkturnya terlibat dalam "run" dan mendasarkan diri pada inside information untuk menaikkan harga. Ketika harga saham telah naik secara signifikan, pembuat "run" akan menjual saham yang dimilikinya kemudian lari.

c. Teknik Manipulasi Pasar Lainnya 1). Warehousing atau Parking

Menjual sejumlah saham kepada warehouser untuk menyamarkan jalur dan penjual as1inya terhadap pembeli alternatif yang disebut dengan "parking". Teknik ini seringkali digunakan untuk menyamarkan kepemilikan pada situasi take over, atau kontrol pada suatu saham diperlukan untuk menjamin keputusan formal perusahaan terlewatkan tanpa mindisclose hubungan antara warehose dan pemilik.

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

2). Failur to disclose

Setiap kegagalan untuk men-disclose "kontrol" atau "hubungan"dari pembeli atau penjual saham yang ditetapkan menurut undang-undang. Disclosure yang kurang dapat memfasilitasi manipulator untuk menyampaikan informasi yang salah ke pasar tentang demand dan supply dan suatu saham adalah murni (ketika, sebenarnya, hal tersebut berkaitan dengan posisi kepemilikannya).

3). Churning and Burning

Transaksi yang terlampau besar dan suatu rekening oleh ”broken-churning" untuk tujuan mendapatkan komisi sebesar-besarnya tanpa menghiraukan kebutuhan dan tujuan kliennya.

4). Guarantee or Payments

Hal ini terjadi ketika broker-broker atau perantara jasa keuangan (financial intermediary) lainnya menjamin pembelian dan kerugian (loss) atau melakukan pembayaran untuk membuat pihak lain membeli atau menjual saham.

5). Use of Nominee Accounts

Untuk memberikan penampilan transaksi yang independen maka market manipulator biasanya menyusun dan mengontrol banyak rekening nominee yang disebar di beberapa perusahaan broker. Market manipulator menciptakan kesan palsu atas transaksi publik yang independent dengan menggunakan beberapa rekening nominee di beberapa perusahaan broker tersebut.

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. d. Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading)

Perdagangan orang dalam (insider trading) adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang tergolong orang dalam perusahaan (dalam arti luas), perdagangan mana, didasarkan karena adanya suatu "informasi orang dalam" (inside information) yang material dan belum terbuka (disclose) untuk umum dengan perdagangan mana pihak orang dalam (insider) tersebut mengharapkan akan mendaparkan keuntungan ekonomi secara pribadi, langsung atau tidak langsung atau yang merupakan keuntungan dengan jalan pintas {short swing profit).

a.Unsur insider trading dan pengertian insider trading tersebut di atas, didapatkan beberapa unsur dan suatu insider trading, yakni:

1) adanya perdagangan, transaksi efek.

2) dilakukan oleh orang dalam seperti Komisaris, Direktur, Pegawai dan pihak yang karena kedudukannya atau profesinya memiliki informasi orang dalam.

3) adanya inside information.

4) inside information tersebut belum terbuka (disclose) untuk umum. 5) perdagangan dilakukan berdasarkan insider information tersebut. 6) tujuannya untuk mendapat keuntungan.

b. Insider trading dilarang karena:

1). Insider trading berbahaya bagi mekanisme pasar yang wajar dan efisien a) Pembentukan harga yang tidak wajar (teori informed market).

Insider trading, mengakibatkan harga yang terbentuk menjadi tidak wajar karena kurangnya informasi tentang keadaan yang sebenarnya. Seyogyanya

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

harga yang wajar tersebut merupakan signal akurat mengenai jumlah sumberdaya keuangan (financial resources) yang perlu dialokasikan.

b) Tindakan yang kurang adil bagi para pelaku pasar (teori market egalitarism

atau fair play)

Suatu pasar yang baik adalah pasar dimana semua pelaku pasar diperlakukan secara sama dan adil. Di pasar modal, semua pelaku pasar berhak atas informasi yang sama. Sedangkan dengan adanya insider trading maka hanya orang tertentu yang mempunyai informasi.

c) Berbahaya bagi kelangsungan hidup pasar modal

Jika keadaan pasar tidak wajar maka banyak pihak akan meninggalkan pasar modal untuk beralih ke pasar modal di negeri lain ataupun ke berbagai investasi lainnya, sehingga eksistensi masa depan pasar modal yang bersangkutan akan relarif menjadi lebih sulit (daya saing menurun).

2). Insider trading berdampak negatif bagi emiten

Praktek insider trading akan mengakibatkan investor kehilangan kepercayaannya terhadap pasar modal. Selain itu, juga dapat mencemarkan nama baik emiten tersebut yang berakibat emiten tersebut akan sulit baginya untuk berkembang atau menambah permodalan selanjutnya. Bahkan mungkin saja pihak pelaku insider trading tersebut berbuat hal-hal yang merugikan emiten agar harga bergejolak, sehingga dapat mengambil keuntungan dan situasi tersebut.

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

3) Kerugian langsung bagi investor

Terjadinya perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam insider trading maka pihak investor akan mengalami kerugian secara langsung. Mungkin mereka telah membeli efek dengan harga (nilai) yang terlampau tinggi, ataupun menjualnya dengan harga yang terlampau rendah. Adapun insider trading yang dilarang sebagai berikut:

1) Orang Dalam (UUPM)

a) Komisaris, direktur atau pegawai perusahaan publik atau terbuka. b) Pemegang saham utama perusahaan publik atau terbuka.

c) Orang yang karena kedudukannya, profesinya atau karena hubungan usahanya dengan perusahaan terbuka memungkinkan memperoleh informasi orang dalam. Dengan kedudukan di sini dimaksudkan sebagai lembaga, institusi atau badan pemerintah. Sementara yang merupakan "hubungan usaha" adalah hubungan kerja atau kemitnaan dalam kegiatan usahanya, seperti nasabah, pemasok, kontraktor, pelanggan, kreditur, dan Iain-lain.

d) Pihak yang tidak lagi menjadi pihak sebagaimana tersebut dalam point a), b) dan c) tersebut sebelum ewat jangka waktu 6 bulan.

2) Larangan Bagi Orang Dalam

Menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 (Pasal 95, 96 dan 97) yang termasuk trading yang dilarang adalah orang dalam yang melakukan pembelian atau penjualan atas:

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

a) efek perusahaan di mana informasi berasal.

b) efek perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan perusahan terbuka atau publik tersebut.

c) mempengaruhi pihak lain untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek tersebut.

d) memberi informasi orang dalam kepada pihak lain manapun yang patut diduga dapat nenggunakan informasi tersebut untuk melakukan pembelian atau penjualan efek.

e) secara melawan hukum memperoleh informasi orang dalam yang digunakan untuk transaksi.

3) Pihak yang dikecualikan.

a) Memperoleh informasi secara tidak melawan hokum.

b) Perusahaan efek yang memiliki informasi orang dalam dengan ketentuan transaksi dilakukan bukan atas tanggungan sendiri, tetapi atas perintah nasabah. Perusahaan efek tersebut tidak memberikan rekomendasi kepada nasabahnya mengenai efek yang bersangkutan. Sementara yang dilarang oleh undang-undang pasar modal hanyalah tippee yang aktif dan dengan inisiatifnya sendiri mencari informasi, di mana:

a) Informasi tersebut dicari dengan jalan melanggar hukum, seperti dengan mencuri, membujuk, kekerasan atau ancaman, atau juga;

b) Informasi tersebut disertai dengan pembatasan-pembatasan (seperti kewajiban merahasiakan).

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010. 2. Misleading Information

Maksud dari melakukan penipuan menurut UUPM Pasal 90 huruf c adalah membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapkan fakta material agar pernyataan yang dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindari kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek. Larangan ini ditujukan kepada semua pihak yang terlibat dalam perdagangan efek, bahkan turut serta melakukan penipuan pun ini tidak terlepas dari jerat pasal ini.

Tindak pidana Penipuan di pasar modal sangat erat kaitannya dengan pemberian informasi secara tidak benar atau tidak diungkapkannya adanya suatu informasi. Jadi ada 2 (dua) yaitu diberikannya informasi yang tidak benar atau pernyataan yang tidak benar baik secara tertulis, misalnya melalui prospektus ataupun statement resmi yang dilakukan melalui media; atau bisa juga secara lisan yang mungkin dikutip oleh media atau bicara di televisi.

Selain itu, adanya suatu informasi yang tidak disebutkan, misalnya ada utang yang jatuh tempo atau ada kontrak yang sudah akan diputus tetapi tidak diungkapkan. Padahal kontrak tersebut sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan seperti kontrak pengadaan bahan baku. Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) khususnya dalam Pasal 378 disebutkan bahwa penipuan yaitu tindakan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan cara :

1) Melawan hukum

2) Memakai nama palsu atau martabat palsu 3) Tipu muslihat

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

4) Rangkaian kebohongan

5) Membujuk orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang atau menghapuskan piutang

Memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), UUPM memberikan beberapa sfesifikasi mengenai pengertian penipuan yaitu terbatas dalam kegiatan perdagangan efek yang meliputi kegiatan penawaran, pembelian, dan atau penjualan efek yang terjadi didalam rangka penawaran umum, atau terjadi di bursa efek maupun di luar bursa efek atas emiten atau perusahaan publik. Diantara penipuan tersebut adalah:

1. Melakukan Kegiatan di bidang pasar modal tanpa izin, persetujuan atau terdaftar dari Bapepam.

2. Tindakan menghilangkan, memusnahkan, menghapuskan, mengubah, mengaburkan, menyembunyikan atau memalsukan catatan dan Pihak yang mcmperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran dan Bapepam.

3. Pemberian informasi yang tidak benar seperti:

a. Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau; b. tidak mengungkapkan fakta yang material.

Kedua butir ini merupakan delik materiil yang mana ditujukan untuk menguntungkan diri pelaku atau untuk keuntungan pihak lain, dimaksudkan untuk mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.

4. Menipu atau mengelabuhi pihak lain dengan menggunakan sarana dan atau cara apapun.

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

5. Membuat pernyataan atau memberikan keterangan tidak benar atau menyesatkan.

Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi dalam tindak pidana ini sebagai berikut:

a) Pihak tersebut mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa pernyataan atau keterangan tersebut secara material tidak benar dan menyesatkan atau pihak tersebut tidak cukup hati-hati dalam menentukan kebenaran material dan pernyataan atau keterangan tersebut.

b) Pernyataan tersebut mempengaruhi harga efek di Bursa.

Karakteristik tindak pidana penipuan di pasar modal khususnya misleading information dilihat dari kegiatan pasar modal yang berkenaan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Adapun karakteristik misleading information sebagai berikut:

a). Penipuan melalui sarana prospektus

Pada waktu penawaran umum, penipuan dapat terjadi melalui sarana prospektus baik menyangkut laporan keuangan, laporan juru taksir (penilai) atau hal-hal lain yang merupakan isi dari prospektus. Salah satu kasus yang terjadi di Amerika Serikat mengenai penipuan di pasar perdana melibatkan sebuah perusahaan perangkat komputer yang dapat mengenali suara (computerized speech recognition): Kurzweil Applied Intelligence, Inc. Penipuan (fraud) ini dilakukan dengan melakukan pembukuan atas penjualan-penjualan yang sebenarnya fiktif (phony), untuk

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

melakukan kejahatannya ini, Bernard F. Bradstreet, president dari perusahaan tersebut memerintahkan pembukuan atas barang-barang yang sebenarnya belum terjual sebagai telah terjual. Dengan demikian barang-barang tersebut telah keluar dari gudang perusahaan dengan tujuan tempat pembeli. Untuk menutupinya barang dikirim ke gudang lain, dokumen pengiriman dibuat dan tandatangani langganan sebagai bukti penerimaan barang dipalsukan. Tindakan ini dilakukan dua tahun sebelum penawaran umum dilakukan pada bulan Agustus 1993. Dengan tindakannya ini pembukuan perusahaan memperlihatkan keuntungan, padahal sebenarnya rugi. Ini semua dilakukan dalam rangka penawaran umum perusahaan tersebut.38

Pelanggaran peraturan prinsip keterbukaan dapat dikategorikan dalam