• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Pasar Modal

PENEGAKAN HUKUM DALAM TINDAK PIDANA PASAR MODAL D.Tindak Pidana di Pasar Modal

E. Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Pasar Modal

Selain kedua karakteristik tersebut, masih terdapat karakteristik lain yang membedakan dari tindak pidana lainnya, yaitu pembuktiannya cenderung sulit dan dampak pelanggaran dapat berakibat fatal dan luas. Selain itu, karakter penanganan terhadap pelanggaran tindak pidana pasar modal harus bersifat preventif daripada repesif. Hal tersebut dikarenakan penanganan yang bersifat preventif memiliki keuntungan yang lebih diantaranya pembiayaan lebih murah dibandingkan dengan melakukan penanganan secara

represif.

Hukum berfungsi Hukum berfungsi untuk menciptakan dan menjaga ketertiban serta kedamaian di dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu terdapat adagium " Ibi ius ubi Societas", (dimana ada maayarakat disitu ada hukum). Hukum adalah sebagai perlindungan kepentingan dari berbagai kegiatan manusia, dimana hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung secara normal, damai tetapi dapat juga terjadi berbagai

48

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

pelanggaran terhadap hukum. Dalam hal ini hukum harus ditegakan. Penegakan hukum atau yang dikenal dengan istilah law enforcement merupakan suatu keharusan untuk mewujudkan suatu perlindungan dan kepastian hukum. Melalui penegakan hukum inilah hukum itu menjadi suatu kenyataan yang hidup didalam masyarakat.

Penegakan hukum dinegara manapun tentu haruslah sesuai dengan cita-cita hukum negara bersangkutan. Artinya, penegakan hukm tersebut haruslah sesuai dengan falsafah, pandangan hidup, kaidah dan prinsip yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan, sehingga akan sesuai dengan kesadran hukum yang mereka miliki.

Di dalam menegakan hukum ada tiga hal yang harus diperhatikan, diantaranya:49

Sebaliknya juga masyarakat mengharapkan manfaat dalam pelaksanaan atau penegakan hukum. Hukum adalah diciptakan untuk mengatur manusia maka pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberi manfaat atau kegunaan bagi masyarakat. Jangan sampai justru karena hukumnya dilaksanakan atau ditegakan timbul keresahan didalam masyarakat.

1. Kepastian hukum (rechtssicherheit)

Kepastian hukum merupakan suatu perlindungan yuatiabel terhadap tindakan sewenang-wenang yang berarti bahwa seseorang akan dapat memperoleh sesuatu yang diharapkan dalam keadaan tertentu. Masyarakat mengharapkan adanya kepastian hukum, dimana dengan kepastian hukum masyarakat akan lebih tertib.

2. Kemanfaatan (zweckmassigkeit)

49

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

3. Keadilan (gerechtigkeit),

Keadilan juga sangat berperan penting didalam pelaksanaan dan penegakan hukum dimasyarakat. Jangan ada keberpihakan hukum terhadap salah satu kentingan selain kepentingan-kepentingan bersama yang hidup di dalam masyarakat. Berfungsinya suatu kaidah hukum merupakan faktor penentu suatu efektivitas penegakan hukum. Apabila kita meneliti masalah berfungsinya hukum didalam masyarakat, biasanya pikiran diarahkan kepada kenyataan apakah hukum tersebut benar-benar berlaku atau tidak. Tentang hal berlakunya kaidah hukum ada anggapan sebagai berikut:50

1. Kaidah hukum berlaku secara yuridis, apabila penentuannya didasarkan kepada kaidah yang lebih tinggi (Hans Kelsen), atau bila terbentuk menurut cara yang telah ditetapkan (W. Zevenbergen), atau apabila menunjukan hubungan keharusan antara suatu kondisi dan akibatnya (J.H.A. Logeman).

2. Kaidah hukum berlaku secara sosiologis, apabila kaidah tersebut efektif. Artinya, kaidah tersebut dapat dipakaakan berlakunya oleh penguasa walupun tidak diterima oleh warga masyarakat (teori kekuasaan) , atau kaidah tadi berlaku karena diterima dan diakui oleh masyarakat (teori pengakuan).

3. Kaidah hukum tersbut berlaku secara filosofis, artinya sesuai dengan cita-cita hukum sebagai nilai positif yang tertinggi.

Agar suatu kaidah hukum itu berfungsi, maka ketiga macam unsur tersebut diatas harus dipenuhi. Sebabnya antara lain:51

50

Soerdjono, Op.cit Hal. 29 51

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

2. Bila suatu kaidah hukum hanya berlaku secara yuridis, maka kemungkinan besar kaidah tersebut merupakan kaidah mati (dode regel).

3. Kalau hanya berlaku secara sosiologis (dalam arti teori kekuasaan), maka kaidah tersebut menj adi aturan pemaksa (dwangmaatregel).

4. Apabila hanya berlaku secara filosofis, maka mungkin kaidah hukum tersebut hanya merupakan hukum yang dicita-citakan (ius constituendum). Secara umum penegakan hukum dapat diartikan sebagai tindakan menerapkan perangkat sarana hukum tertentu untuk memaksakan sanksi hukum guna menjamin pentaatan terhadap ketentuan yang ditetapkan tersebut, sedangkan menurut Satjipto Rahardjo penegakan hukum adalah "suatu proses untuk mewujudkan keinginan-keinginan hukum (yaitu pikiran-pikiran badan pembuat undang-undang yang dirumuskan dalam peraturan-peraturan hukum) menjadi kenyataan". Secara konsepsional, inti dan arti penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaedah-kaedah yang mantap dari sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan kedamaian pergaulan hidup.

Tindak Pidana Pasar Modal termasuk kedalam kejahatan kerah putin (white collar crime). Tingkat kesulitan penegakan hukum dalam kasus WCC sendiri memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, berbeda dengan penegakan hukum terhadap kejahatan konvensional. Kenyataan menunjukan bahwa kasus WCC sampai kepengadilan jauh lebih sulit daripada

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

membawa kasus-kasus konvensional.52 Kesulitan ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:53

1. Modus operandi dari white collar crime jauh lebih kompleks dibandingkan dengan kejahatan konvensional.

2. Pelaku white collar crime jarang yang mempunyai riwayat kriminil seperti yang umumnya dimiliki oleh pelaku kejahatan konvensional.

3. Kerugian dari white collar crime tidak sejelas kerugian sebagai akibat dari kejahatan konvensional. Dalam kejahatan konvensional, kerugian jelas misalnya terbunuh atau lukanya korban.

4. Penampilan pihak tersangka white collar crime dipengadilan umumnya seperti orang-orang innoncent, tidak kelihatan seperti penjahat karena pelaku white

collar crime umumnya merupakan orang-orang terdidik, maka dia pintar

merekayasa dan menyembunyikan kesalahannyak, karena pelaku white collar crime umumnya orang terpandang dan memiliki banyak teman dan uang, maka dia dapat menyewa pengacara mahal dan handal, yang dapat membebaskan dia dari jeratan hukum, karena pelaku white collar crime umumnya orang terpandang dan memiliki banyak uang dan koneksi yang banyak maka tidak terlalu sulit baginya untuk mendekati aparat penegak hukum, seperti polisi, jaksa, atau hakim diseluruh tingkat peradilan

52

Munir Fuady, Op.cit, hal. 180 53

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

Di dalam penegakan hukum terhadap kejahatan pasar modal, Bapepam merupakan lembaga regulator yang berperan melakukan pengawasan dan penyelidikan kejahatan di pasar modal. Bapepam merupakan palang pintunya hukum pasar modal. Lembaga ini merupakan benteng sekaligus ujung tombak dalam melakukan law enforcement dari kaedah-kaedah hukum pasar modal. Pada waktu pasar modal Indonesia dihidupkan kembali pada tahun 1976, Bapepam dibentuk sebagai satu lembaga Pembina dan Pengawas pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No.58 Tahun 1976 yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan Presiden No.54 Tahun 1984 atau yang sekarang kita kenal dengan Bapepam. Selain sebagai Penyelenggara dan Pelaksana, Bapepam sekaligus merupakan Pembina dan Pengawas. Bapepam adalah Wasit sekaligus Pemain. Dualisme fungsi Bapepam ini akhirnya ditiadakan dengan keluarnya Keputusan Presiden No.53 Tahun 1990 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.1548 Tahun 1990. Tugas yang dibebankan kepada Bapepam sangat berat, yaitu seperti dinyatakan oleh Ary Suta, "

"as the market regulator, Bapepam's job is not only to ensure that securities trading is fair, efficient and orderly, but also that the market continues to expand".

Bapepam adalah lembaga regulator dan pengawas pasar modal, dipimpin oleh seorang ketua, dibantu seorang sekretaris, dan tujuh orang kepala biro terdiri atas:54

1. Biro perundang-undangan dan Bantuan Hukum. 2. Biro Pemeriksaan dan Penyidikan.

3. Biro Pengelolaan dan Riset.

54

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

4. Biro Transaksi dan Lembaga Efek.

5. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa. 6. Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Riil. 7. Biro Standar dan Keterbukaan.

Bila terjadi pelanggaran perundang-undangan pasar modal atau ketentuan di bidang pasar modal lainnya maka Bapepam sebagai penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap pihak yang melakukan pelanggaran tersebut, hingga bila memang telah terbukti akan menetapkan sanksi kepada pelaku tersebut. Penetapan sanksi akan diberikan atau diputuskan oleh ketua Bapepam setelah mendapat masukan dari bagian pemeriksaan dan penyidikan Bapepam. Bila mereka yang dikenai sanksi dapat menerima putusan tersebut. Maka pihak yang terkena sanksi akan melaksanakan semua yang telah ditetapkan oleh Bapepam. Permasalahan akan berlanjut bila sanksi yang telah ditetapkan tersebut tidak dapat diterima atau tidak dilaksanakan, misalnya denda yang telah ditetapkan oleh Bapepam tidak dipenuhi oleh pihak yang diduga telah melakukan pelanggaran maka akan dilanjutkan dengan tahap penuntutan dengan menyerahkan kasus tersebut kepada pihak Kejaksaan sebagai lembaga yang berwenang melakukan penuntutan.

Demikian pula dengan Bursa Efek sebagai lembaga yang menyelenggarakan pelaksanaan perdagangan efek, apabila di dalam melakukan transaksi perdagangan efek menemukan suatu pelanggaran berindikasi adanya pelanggaran yang bersifat pidana. Lembaga ini akan menyerahkan pelanggaran tersebut kepada Bapepam untuk dilakukan pemeriksaan dan penyidikan.

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

Kewenangan melakukan penyidikan terhadap setiap kasus (pelanggaran peraturan perundangan pidana) bagi Bapepam diberikan oleh KUHAP seperti tercantum di dalam ketentuan Pasal 6 (ayat 1) huruf (b) yang menyebutkan ;55

1. Ada laporan, pemberitahuan atau pengaduan dari pihak tentang adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan pasar modal.

"Penyidik adalah aparat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang." Kewenangan ini merupakan penerapan dari fungsi Bapepam sebagai lembaga pengawas".

Tata cara pemeriksaan di bidang pasar modal dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 1995. Bapepam akan melakukan pemeriksaan apabila:

2. Bila tidak dipenuhinya kewajiban oleh pihak-pihak yang memperoleh perizinan, persetujuan atau dari pendaftaran dari Bapepam ataupun dari pihak lain yang dipersyaratkan untuk menyampaikan laporan kepada, Bapepam, dan;

3. Adanya petunjuk telah terjadinya pelanggaran perundang-undangan di bidang pasar modal.

Di dalam melaksanakan fungsi pengawasan menurut UUPM Nomor 8 Tahun 1995 bertugas dalam pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pelaku ekonomi di pasar modal. Dalam melaksanakan berbagai tugasnya ini, Bapepam memi1iki fungsi antara lain menyusun peraturan dan menegakkan peraturan di bidang pasar modal, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin, persetujuan dan

55

I Putu Gede Ary Suta, Foundations of Our Capital Market, (Jakarta:Yayasan Sad Satria Bhakti, 2 0 0 0 ) , hal. 47

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

pendaftaran dari Bapepam dan pihak lain yang bergerak di bidang pasar modal, menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, lembaga kliring dan penjaminan maupun lembaga penyimpanan dan penyelesaian serta lainnya. Bobot dari pengawasan yang dilakukan oleh Bapepam atas bursa efek hanya sebatas pada hal-hal yang strategis saja, khususnya dalam menjaga integritas pasar modal secara keseluruhan. Bursa Efek sebagai Self Regulatory Organization (SRO) yang memiliki fungsi pengawasan atas pasar secara langsung, dituntut inovatif dan kreatif dalam mengantisipasi dan mengakomodasi berbagai kepentingan yang ada di pasar itu sendiri. Kepentingan-kepentingan yang perlu dilindungi adalah Kepentingan-kepentingan emiten atas sahamnya terhadap ajang spekulasi dan manipulasi pasar, kepentingan pialang yang ingin mendapatkan berbagai fasilitas murah dan berguna untuk mengakumulasikan brokerage fee sebagai imbalan dari biaya transaksi yang dipungut bursa, kepentingan investor atas investasinya terhadap praktik curang dan kejahatan pasar modal, dan kepentingan pemerintah agar indikator-indikator ekonomi yang bersumber dari indeks saham dapat terus melambung tinggi. Hal ini sebagaimana hubungan Securities and Exchange Cowission (SEC) di Amerika Serikat dengan Otoritas Bursa Efeknya bahwa : 56

Kedudukan dan kewenangan Biro Pemeriksaan dan Penyidikan di Bapepam sebagai lembaga penyidik bukanlah "kelanjutan" dari kedudukannya sebagai "Stock exchange had been regulating the activities of their members for more than 140 years prior to the passage of the Securities Exchange Act of 1934, and that Act incorporated the exchanges into the regulatory structure, subject to certain oversight powers in the SEC"

56

Budi Satrio : Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Pasar Modal, 2010.

lembaga pemeriksa, melainkan merupakan kewenangan yang "mandiri".101 Sehingga oleh pembentuk Undang-undang Pasar Modal, kewenangan ini dipisahkan yaitu, Kewenangan Pemeriksaan dalam Bab XII dalam Pasal 100, sedangkan kewenangan Penyidikan dalam Bab XIII dalam Pasal 101. Karena itu, dapat saja Bapepam langsung menggunakan kewenangan penyidikannya tanpa harus sebelumnya melakukan tindakan yang tergolong ke dalam kewenangan pemeriksaan. Dengan tugas barunya ini berarti Bapepam mempunyai kewenangan yang sama seperti yang dipunyai oleh otoritas pasar modal di negara lain seperti

Securities and Exchange Comission (SEC) di Amerika Serikat.

Berdasarkan fungsinya tersebut maka Bapepam dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar modal yang teratur dan efisien serta dapat melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Dalam melaksanakan fungsi penegakan hukum, Bapepam bersikap proaktif bila terdapat indikasi pelanggaran peraturan perundang-undangan pasar modal. Dengan melakukan pemeriksaan dan atau penyidikan yang didasarkan kepada laporan atau pengaduan dari pelaku-pelaku pasar modal, data tersebut dianlisis oleh Bapepam dan dari hasil tersebut dijadikan konsumsi publik dengan melakukan pemberitaan melalui media massa.57