Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
Yang kami hormati menteri hukum dan ham sumbar, para senior dan peserta konferensi yang kami banggakan, bapak ibuk hadirat yang kami muliakan.
Puji dan syukur kepada Allah SWT Tuhan YME keberkahan dan kesehatanyang menghadiri KHTN.
Sebelum dimulai mari kitadengarkan perancangan demokrasi internasional partai politik bersama mentri hukum dan ham RI Bapak Simon Laoli, kepada bapak kami persilahkan dengan segala hormat.
Assalamualaikum Wr Wb
Salam sejahtera untuk kita semua. Yang saya hormati direktur pusako Prof. Saldi Isra dan segenap panitia penyelenggara, dari Fahmi Idris, dan hadir disini, ketua IFES Belanda Prof. Hans Kummeling thank you for coming sir, pembicara yang hadir pembicara yang hadir Mr thank you for coming. Pak dekan FH, pak Tadung Mulya Lubis yang hadir dan seluruh hadirin yang saya muliakan dan terkhusus para peserta KHTN ke-3 pada hari ini kita ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas ksrunianya kita dapat bertemu disini untuk menghadiri acara KNHTN ke- 3. Kmi menyambut baik atas kegiatan hari ini, mandate konstitusi UUD RI 1945 telah menegaskan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD sesuai bab 7B pasal 2E ayat 3 adalah parpol pemilihan umum terhadap kepala negara dan kepala daerah adalah parpol bukti dari penegakan embrio demokrasi, parpol juga merupakan orang yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok WNI secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita perjuangan kepemimpinan maupun anggotanya, masyarakat bangsa dan negara serta maupun anggotanya, serta memelihara kesatuan RI, berdasarkan pancasila danUUD 1945.
Dan partai politik baik secara konstitusi, baik pada tingkat kab/kota provinsi, nasional, program rakyatnya adalah medium untuk reqruitment parpol. Pada umumnya parpol di Indonesia, itu difungsikan sebagai mesin politik untuk merebut kekuasaan sedemikian rupa. Namun saat ini perpolitikan Indonesia menganut asas prinsip modern, sebagai sebuah partai yang mengapresiasikan kepentingan masyarakat mengenyapingkan kepentingan berpolitik dalam bentuk demokrasi kebijakan menjadi senuah agenda yang bisa mendapat dukungan rakyat disaat pemilu.
Bapak ibuk sekalian yang saya hormati, pembaharuan partai politik di Indonesia merupakan cita-cita yag ideal, dan akan lebih baik ketika parpol menjadi lebih baik suksesi kepemimpinan dan proses kaderisasi parpol saat banyak bergantung pada figure tertentu dan juga pola demokrasi yang seharusnya sudah mulai bergeser menuju kea rah yang lebih terbuka lebih demokratis, lebih kompetitif, dan berdasarkan demokrasi. Disisi lain pola demokrasi yang terpusat saat mengambil keputusan akan bergantung pada figure yang berada dipucuk pemimpin pusat, hal ini akan sangat berpengaruh pada moralisasi kader, atau calon wakil rakyat yang menjadi salah satu factor kunci dari pembangunan parpol.
Kita melihat pembaharuan ini dari tingkat kab/kota/daerah, provinsi maupun tingkat nasional, kualitasnya yang sebetuknya diperlukan. Saya melihat terjadi kecendrungan penurunan kualitas dari pada parpol ini berbelit-belit.
Saya kira perlu sumbangan pikiran dadi bapak ibu sekalian bagaimana membuat demokrasi yang dilahirkan dari partai politik bangsa baik dari segi kualitas SDM dan jugasoal integritas dan idealism dalam memimpin bangsa dan negara, selanjutnya dalam kajian nasionalism public yang terdapat dalam hal ini sudah diatur dalam UUD 1945, AD dan ART masing dari parpol yang berada ditangan dan juga dimungkinkan dalam aturan dasar rumah tangga parpol yang diatur oleh pusat baik secara symbolis
maupuntidak. Artinya, ada perlu penegasan pengaturan dalam AD ART parpol termasuk saya kira didalamnya, melihat perkembangan parpol melalui UU parpol perlu kita pikirkan bersama. Kedewasaan parpol dalam menyelesaikan konflik internanya barangkali juga kami punya pengalaman seharusnya parpol yang sudah dipilih harus mampu menyelesaikan persoalan internalnya. Hari ini juga adasatu parpol yang hamper sama persoalannya melahirkandua produk.
Tapi saya ras perlu pengaturan kembali secara terbaik, saya terlibat melahirkan UU parpol, terimakasih pak senior melahirkan UU parpol yang membentuk mahkamah partai yang mengatasi persoalan dasar konflik internal. Parpol sebelumnya dengan tidak mempengaruhi ekonomi, saya mengambil referensi itu lahir dari pemikiran kita sehingga kita membentuk mahkamah parpol, dalam kasus baik p3 maupun golkar, penyelesaian melalui mahkamah partai politik juga menimbulkan persoalan oleh karenanya barangkali dalam proses ini perlu kita tekankan bersama tidak hanya dalam UU.
Dalam proses pengambilan keputusan dalam parpol baik DPR maupun presiden dan wakil presiden, calon kepala daerah dan wakil kepala daerah masih terdapat perbedaan pendapat yang tajam, antara pengurus 1 dengan yang lainnya, juga antara pusat dan daerah. Hal ini mengajukan pada kita bersama bahwa mechanism pengambilan keputusan dalam parpol dalam kepengurusan mengatakan adayang dimaksud dan fair.
Bapak ibu sekalian perlu juga saya sampaikan mengenai sengketa parpol, saya kira bisa dalam perbedaan pendapat pengurus, penyelesaianya melalui internal partai ataupun melalui jalur internal partai yang berlarut-larut diharapkan diselesaikan dengan adil dan demokrasi.
Tetapi pengalaman seperti itu selalu penyelesaian internal itu menyangkut kadanng- kadang tidak hanya hubungan pusat daerah disatu politik mempunyai dua tingkatan pada tingkatan nasional dan pada tingkatan provinsi pada tingkat kab/kota. Seharusnya parpol yang aktif dan modern.
Pengalaman saya juga hanya system terbuka yang menimbulkan persaingan yang lebih hebat dari kerjasama. Persaingan internal partai lebih tajam daripada persoalan
antar internal partai politik. Sehingga apa yang terjadi, banyak pertarungan yang ada dibeberapa daerah.
Kalo kita lihat parpol yang baru yang berbicara tentang idiologi partai yang sedang gencar mengambil reqruitment anggota baru dan saat ini masih ya partai baru misalnya dan dipertimbangkan sebenarnya masuk parpol karna idiologi parpol atau apa. Jadi sebenarnya masuk parpol karena idiologi parpol atau apa jadi sebenarnya banyak pertanyaan yang membuat kita bertanya. Memperjuangkan kekuasaan politik yang hendak diraih ini soal yangsaya kira, filosofinya harus kita jawab.
Dalam hal ini saya kira bapak ibu apa yang saya sampaikan beberapa hal tentang penegasan pembaruan parpol dan pembahasan UU parpol, harus dirumuskan terbentuknya UU yang sesuai dengan konteks penegakan parpol. Jadi dasar suatu pembentukan system politik juga memiliki moralitas, relevan ddengan system parpol. 1. Pengambilan keputusan yang demokratis, transparan dan adil. Saat ini parpol, saat ini seharusnya parpol benar menjadi wadah bagi pengurus parpol, demokrasi khususnya yang tergabung dalam parpol.
2. Penyelesaian sengketa parpol untuk menyelesaikan perselisihan parpol.
3. Dalam konteks pemikiran rakyat, parpol yang punya visi platform yang jelas bagi masyarakat.
Ada beberapa yang memiliki sekolah parpol perlu untuk pengkaderan parpol. Dan ada juga pertarungan antar popularitas, lebih mementingkan popularitas dari kumpulan parpol menjadi magnet saat pemilihan kita perlu memikirkan secara baik.
Orang yang baik akan tersingkir jika tidak punya moralitas, kalau kita lihat baik pemilihan pemimpin maupun presiden yang punya pemahaman yang cukup. 4. Mempertimbangkan keputusan MK dalam pemilihan calon-calon pemimpin
rakyat harus diusulkan oleh parpol, sehingga dapat terlaksana dengan baik. Barangkali konferensi ini perlu juga nelahirkan bagaimana melaksanakan pemilihan umum. Pelaksanaan pemilu yang dilakukan didaerah yang utamanya pemilihan legisllatif pada tingkat partai, dibanyak daerah, barangkali semua
daerah pertarungan parpol benang hal yang panas dalam merebut kuasa pada tangan kecamatan.
Saya kira ini banyak persoalan yang saya hadapi dipastikan tidak jarang anggota DPRD tidak memperoleh kursi parpol. Jadi kalau sudah ada koalisi, kita semua perlu menyaksikan persoalan seperti ini, itu jamak terjadi dari beberapa teman parpol. Bapak ibu sekalian kiranya pada kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada ketua pelaksana KNHTN dan pemberian Anugerah Konstitusi M. Yamin serta memberikan kesempatan kepada saya untuk memberikan keynote speech kepada saya. Semua dari kita mendapatkan pengakuan yang bermanfaat juga bagi bangsa dan negara.
Terimakasih atas perhatiannya. Assalamualaikum Wr Wb
SEMINAR TANTANGAN DEMOKRASI INTERNAL PARTAI POLITIK