• Tidak ada hasil yang ditemukan

KHARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN Sifat-Sifat Rasul sebagai Etos Kerja

Dalam dokumen Pedoman Perkaderan LK I BPL (Halaman 75-78)

Landasan Sosiologis

KHARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN Sifat-Sifat Rasul sebagai Etos Kerja

Dalam Islam kepemimpinan adalah bagian dari kepribadian Islam, sabda Rasulullah Saw. “ Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan kamu

bertanggngjawab terhadap kepemimpinan itu” (Shahih Bukhari & Muslim)

Setiap manusia pasti memerankan suatu kepemimpinan. Hadis Rasulullah mengatakan, “ Setiap anda adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap

rakyatnya. Pemimpin adalah pengasuh dan bertanggungjawab terhadap rakyat. Laki-laki adalah pengasuh dikeluarganya dan bertanggungjawab terhadap asuhannya. Wanita adalah pengasuh di rumah suaminya dan bertanggungjawab pada asuhannya, pembantu adalah pengasuh harta majikannya dan bertanggungjawab pada asuhannya”. (H.R. Imam Bukhari & Muslim).

Dimensi Moral Kepemimpinan

Akhlak seorang m,uslim adalah tidak mengejar kepemimpinan untuk dirinya. Tidak merebut kepemimpinan dari orang yang layak memiliki kepemimpinan itu. Apabila diberi tanggungjawab kepemimpinan, sementara dia lemah dan sanggup memikul, hendaknya dia menolak tanggungjawab itu. Kecuali, pabila dia yang harus memegangnya maka dia wajib melaksanakannya. Bila menghindar berarti berdosa, dan bila dia melaksanakan kewajiban itu dia mendapat pahala. Nash-nash berikut ini menjelaskan hal tersebut di atas :

Jangan meminta dan jangan memberikan amanah kepada orang yang berambisi / meminta dijadikan pemimpin.

Dari Abu Hurairah, rasulullah Saw bersabda “ Sesungguhnya kalian akan

berambisi memperoleh kepemimpinan dan itu akan menjadi penyesalan nanti pada hari kiamat. Alangkahnya bahagianya orang yang terus menyusui (melaksanakan tugasnya) dan alangkah buruknya orang yang menyapinya (melalaikan tugasnya) “ (H.R Bukhari & Nasai)

Jangan menolak bila diberi amanah / kepercayaan

Dari Abu Dzar katanya “Aku masuk menemui Nabi bersama-sama dengan

dua orang anak, pamanku, satu diantaranya” Wahai Abu Dzar Sesungguhnya kammu lemah dan tugas itu amanah dan (dapat mengakibatkan) kehinaan dan penyesalan pada hari kiamat. Kecuali bagi orang yang mengambil dengan benar dan melaksanakan amanah yang diberikan kepada” (H.R.

Muslim)

Kepemimpinan yang Efektif

Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang organisasi.

Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan tersebut.

Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.

Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota untuk mencpai tujuan organisasi.

Ciri-ciri Pemimpin Islam

Setia ; pemimpin dan orang yang dipimpinnya terkait kesetiaan kepada Allah Tujuan Islam secara menyeluruh

Berpegang pada syariat dan Akhlak Islam Pengemban amanat / bertanggungjawab.

Prinsip Dasar Operasional Kepemimpinan Islam Musyawarah

Adil

Kebebasan berfikir

Karakter Kepemimpinan Islam

Tahu kemana harus diarahkan, kuasai waktu dan jangan biarkan waktu mengontrol anda dengan menjadikan setiap saat bekerja untuk Islam.

Mengarah pada hasil yang kongkrit, memusatkan perhatian diri pada hasil, ketimbang pada pekerjaannya itu sendiri.

Membangun kekuatan bukan kelemahan, termasuk diri anda dan para sahabat anda, akui kelebihan orang lain tanpa merasa kedudukan anda terancam.

Memusatkan perhatian pada beberapa bidang utama, dimana kerja keras secara terus menerus yang akan memberikan hasil yang cemerlang.

Bertawakal kepada Allah dengan meletakkan cita-cita yang tinggi, jangan batasi diri anda pada persoalan yang mudah dan aman.

Sifat “mutu” yang harus dimiliki pemimpin Akhlak yang baik

Memiliki daya imajinasi Berfikir menurut fungsinya

Mampu bersikap adil kepada semua Memiliki banyak minat

Bersikap sebagai pendidik Memiliki emosional yang matang Bersikap sebagai perencana

Mampu menghormati diri dan orang lain

Teku, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih Ekspresif (berbicara dan menulis)

Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras Setia kepada semua kepentingan

Tipe-tipe Kepemimpinan

Dilihat bagaimana pemimpin itu menggunakan kekuasaannya, ditentukan tiga buah tipe dasar, yakni :

1) Tipe Otoriter (autocratic)

Pemimpin yang bertipe demikian dipandang sebagai orang yang memberikan perintah dan mengharapkan pelaksanaannya secara dogmatis dan selalu positif. Dengan segala kemampuannya, ia berusaha menakut-nakuti bawahannya dengan jalan memberikan hukuman tertentu bagi yang berbuat negatif, dan hadiah untuk seorang bawahan yang bekerja dengan baik (correct).

2) Tipe Demokratis atau Partisifasi

Pemimpin demikian mengadakan konsultasi dengan para bawahannya mengenai tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan yang diusulkan / dikehendaki oleh pimpinan serta berusaha memberikan dorongan untuk turut serta aktif melaksanakan semua keputusan dan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan itu.

3) Sedang pada tipe yang terakhir,

Pemimpin sangat sedikit menggunakan kekuatannya, bahkan memberikan suatu tingkatan kebebasan yang tinggi terhadap para bawahannya atau bersifat “Free rein” (Laissez Faire) di dalam segal tindakan mereka. Pemimpin demikian biasanya mempunyai ketergantungan yang besar pada anggota kelompok untuk menetapkan tujuan-tujuan dan alat-alat / cara mencapainya. Mereka (para pemimpin ‘ laissez faire’) menganggap bahwa peranan meraka sebenarnya sebagai orang yang berusaha memberikan kemudahan (fasilitas) kerja para pengikut, umpama dengan jalan menyampikan informasi kepada orang-orang yang dipimpinnya, serta sebagai penghubung dengan lingkungan yang ada di luar kelompok.

Unsur-unsur Manajemen

Unsur dasar yang merupakan sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dalam manajemen adalah :

Man (manusia) Material (bahan) Machine (mesin / alat) Methods (tata kerja) Money (uang) Market (pasar)

Unsur Manusia dalam Manajemen

Manusia salah satu dari unsur manajemen yang merupakan motor penggerak bagi sumber-sumbe dan lat-alat baik yang bersifat “ Human Resources “ maupun “Non Human Resources” dalam suatu organisasi.

Tingkatan Manajemen

Manajemen dalam organisasi, Pemimpin (manajer) dapat dibedakan menurut tingkatan dan jenis pekerjaannya, yakni :

1) Menurut tingkatannya (hierarchie), pimpinan dalam organisasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Manajemen Puncak (Top Management) Manajemen Media (Middle Management) Manajemen Rendah (Lower Management)

2) Apabila dilihat dari Pembagian Kerjanya,. Yaitu antara kerja “pikir” dan kerja “fisik”, dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a) Admistrative Management, pada tingkat “Top Management “ b) Middle Management, pada tingkat “Pimpinan Menengah” c) Supervisory Management, ada di tingkat “Paling Bawah”

Pada tingkatan Admistrative Pemimpin lebih banyak menggunakan kerja pikir daripada kerja fisik dalam memipin organisasinya, misalnya menentukan tujuan organisasi, perumuan kebijakan, penggerakkan kelompok pimpinan pada tingkat lebih rendah dan memikirkan hal-hal yang sifatnya lebih menyeluruh. Untuk itu “Manajerial Skill” lebih dibutuhkan.

Pada tingkat Middle Management, dalam tugas kegiatannya sehari-hari antara kegiatan pikir dan fisik hampir sepadan ; kedua-duanya dilaksanakan hampir serentak dan bersama-sama. Sebaliknya pada tingkat Supervisory Management, dalam tugasnya sehari-hari pimpinan lebih banyak mempergunakan kerja fisik dari pada kerja pikir. Untuk itu ia lebih banyak membutuhkan “technical Skills” daripada “Managerial Skills”.

Dalam dokumen Pedoman Perkaderan LK I BPL (Halaman 75-78)