• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Konsep

A. KITAB AMSAL

1. PENGANTAR

“Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.”

Dalam 1 Raja-raja 4:32 disebutkan bahwa Salomo “… menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.” Ini menyiratkan bahwa Kitab Amsal adalah bagian dari amsal Salomo yang demikian banyak. Apalagi memang ada kebiasaan di masa lampau untuk memberikan nama seorang tokoh atau raja tertentu di masa itu kepada tulisan-tulisan tertentu, untuk memberikan kewibawaan atau otoritas kepadanya. Namun demikian, masalah apakah penulis kitab ini benar Salomo atau bukan, kita tidak perlu memperdebatkannya. Hal yang lebih penting adalah bahwa kitab ini ada di tangan kita dan tetap mempunyai kewibawaan sebagai firman Allah, sebab dari situ kita menemukan banyak sekali petunjuk hidup yang penting kita gunakan sebagai pedoman dalam rencana keselamatan Allah.

Apa perlunya amsal atau pedoman hidup itu? Pada bagian pembukaan kitab ini kita sudah menemukan petunjuk dari si penulis tentang kegunaan amsal khususnya untuk orang muda:

• untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, • untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta mengenal dan

mempraktikkan kebenaran, keadilan dan kejujuran,

• untuk memberikan kecerdasan dan tuntunan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda (ay. 2-4).

Bagian ini menjelaskan bahwa orang muda seringkali tidak mengerti bagaimana sebenarnya menjalani kehidupan itu. Ada banyak tipu muslihat dan kejahatan yang sering tidak dipahami dan diabaikan oleh orang muda. Banyak dari mereka yang menganggapnya semua itu sederhana saja, sekadar main-main, kalau orangtua menasihati mereka, itu hanya dianggap sebagai kecerewetan orang tua. “Nasihat basi. Orang tua cuma tidak

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 44

mengerti bahwa dunia sudah berubah,” begitu yang sering kita dengar dari orang-orang muda ketika mereka dinasihati.

Amsal atau nasihat sering digambarkan sebagai teka-teki orang bijak. Kata-katanya membingungkan, karena sering dianggap tidak penting. Namun penulis amsal mengingatkan kita, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (1:7). Rasa takut akan TUHAN adalah sumber segala pengetahuan. Rasa hormat kepada TUHAN yang dalam hidup kita boleh dikatakan diwakili oleh orangtua kita dan para tokoh agama kita, itulah yang akan membimbing hidup kita ke jalan yang benar.

Penulis Amsal kemudian melanjutkan sebuah contoh tentang seorang anak muda yang diajak berbuat jahat:

“Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; jikalau mereka berkata: “Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena; biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan …. Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah” (1:10-16).

Nasihat di atas jelas: dalam hidup kita ada dua pilihan. Kita mengikuti jalan yang benar atau jalan yang salah. Kita mendengarkan teman-teman yang baik, atau yang jahat.

b. Hikmat Berbicara kepada Manusia

Pada bagian berikutnya dari bagian pembukaan, kita diajak untuk memerhatikan hikmat, membuka hati dan pikiran kita terhadap kerja hikmat.

Menurut penulis Amsal, hikmat ada di mana-mana. Ia berseru-seru di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok kota, di depan pintu gerbang kota, dll. Masalahnya, tidak selamanya orang menemukan dan mendengar suara hikmat berkata-kata kepada kita.

Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

“Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan? … Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka” (1:20-23, 33).

Di masa modern seperti sekarang, kita dapat menemukan banyak sekali informasi di surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya, namun jarang sekali kita menemukan hikmat. Namun demikian, kalau kita cermat dan berhati-hati, maka kita akan menemukan hikmat di antara semuanya itu. Sebaliknya, kalau kita tidak berhati-hati, maka kemungkinan sekali kita akan menemukan sampah yang berbahaya. Nah, mampukah kamu membedakannya?

c. Apa Gunanya Hikmat?

Tuhan memberikan kita hikmat supaya hidup kita lurus dan kita berlaku adil kepada semua orang. Ini yang kita temukan di dalam Amsal ps. 2.

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia. Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik” (2:6-9).

Dalam hidup kita memang ada banyak sekali orang yang cerdik dan pandai. Banyak dari mereka yang duduk di jabatan-jabatan penting di tengah masyarakat kita. Itu semua tentu baik, tetapi tanpa hikmat, semua itu akan sia-sia. Kita tidak hanya membutuhkan orang

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 46

yang cerdik dan pandai di masyarakat kita, tetapi juga berhikmat dan yang mau memberlakukan keadilan bagi siapa pun juga.

Contohnya, di sebuah negara besar pernah memerintah seorang presiden yang pandai, tetapi juga berhikmat. Ia berusaha menolong rakyatnya yang miskin dan kekurangan, menyediakan sekolah yang baik, bantuan kesehatan untuk yang tidak mampu, menolong mereka yang menjadi korban kebakaran atau bencana alam. Namun penggantinya adalah orang yang tidak berhikmat. Ia hanya mementingkan dirinya sendiri dan kawan-kawan dekatnya, terus-menerus menambah kekayaan pribadinya dan mengobarkan perang di berbagai tempat. Dari kedua pemimpin seperti itu, manakah yang akan kamu pilih untuk memimpin negara kamu? Mengapa kamu memilih demikian?

d. Contoh-contoh Hikmat

Pada bagian ini kamu akan melihat beberapa contoh hikmat:

1) Hikmat Tidak Membuat Orang Sombong

“Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera akan ditambahkannya kepadamu. …. Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan (3:1-2; 13-16)

Dalam nasihat-nasihat ini penulis Amsal mengatakan bahwa orang yang berhikmat juga akan mendapat kepandaian. Mengapa demikian? Karena orang yang berhikmat pasti tahu bagaimana hidup hemat. Ia pasti tahu bagaimana merencanakan kehidupannya jauh ke depan, sehingga hidupnya tidak boros. Ia akan sangat berhat-hati dalam mengeluarkan uangnya. Namun perlu dicatat, ini tidak berarti ia orang yang kikir, pelit. Tetapi ia tahu untuk apa ia harus mengeluarkan uangnya, siapa yang perlu ditolong, dll.

Mungkin kamu kenal nama Mark Zuckerberg? Kalau kamu biasa menggunakan Facebook, tentu kamu tahu nama ini. Ia seorang biliuner dan menjadi salah sorang terkaya di dunia. Namun Mark tidak lupa untuk membagikan sebagian dari kekayaannya untuk amal. Dia mendirikan Inisiatif Chan-Zuckerberg yang akan mengeluarkan sebanyak $3 milyar dalam 10 tahun mendatang untuk pembaruan pendidikan, kemajuan biomedis, pembaruan imigrasi dan perumahan yang terjangkau harganya. Selain itu, ia juga ingin memperbaiki sistem pendidikan, pembangunan dunia, kebijakan sistem keadilan, kesehatan, dan kriminal.

Ya, kekayaannya sangat banyak, tetapi sehari-hari ia tampil dengan pakaian yang sama. Baju kaos lengan pendek berwarna abu-abu. Bahkan ketika ia akan bertemu dengan presiden Amerika atau pejabat tinggi mana pun, ia mengenakan pakaian yang sama, mobil yang dikendarainya adalah sebuah Honda Acura TSX, yang harganya sekiar Rp 425 juta. Untuk orang-orang kaya di Indonesia, harga itu hanya senilai sebuah Kijang Innova baru yang 2000 cc.

Contoh lain: Presiden Amerika Abraham Lincoln pernah mengatakan, “Hampir semua orang dapat menghadapi kesulitan, namun kalau kamu mau mengenal wataknya, berikan kepadanya kekuasaan.” Apa maksud kata-kata ini? Ya, hampir semua orang mampu bertahan dalam menghadapi berbagai kesulitan, namun watak sejati seseorang dapat kita temukan ketika orang itu memperoleh kuasa. Bagaimana dia menggunakan kuasanya? Apakah untuk dirinya sendiri, memuaskan hawa nafsunya, ataukah justru untuk menolong orang lain, bukan malah menindasnya?

2) Nasihat untuk Tidak Berzina

Nasihat berikutnya yang diberikan kepada para pembacanya adalah nasihat untuk tidak berzina. Rupanya di masa itu zina sudah lazim dilakukan orang Israel. Karena itulah Tuhan memberikan nasihat ini:

“Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing? Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 48

terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat” (5:20-23).

Salah satu godaan terbesar dalam hidup manusia adalah godaan seksual. Itulah sebabnya, penulis Amsal juga memberikan peringatan ini kepada para pembacanya, termasuk orang-orang muda yang nafsu seksualnya sangat tinggi pada masa usianya itu. Pemazmur mengingatkan bahwa TUHAN tidak tidur. Tuhan melihat semuanya. Karena itu Tuhan pasti akan menangkapnya dan menjatuhkan hukuman kepadanya.

Dalam hidup kita, banyak orang yang menganggap ini masalah yang umum. Pelacuran ada di mana-mana. Orang menyebutnya sebuah profesi yang sama tuanya dengan kehadiran manusia di muka bumi. Dan pada kenyataannya memang pelacuran tidak pernah bisa dihapuskan dari muka bumi. Di mana ada pembelinya, pasti ada penjualnya. Jadi, apa yang harus dilakukan oleh seorang Kristen? Yang paling bisa dilakukannya adalah menjauhkan diri dari semuanya itu, sebab “semuanya… terbuka di depan mata TUHAN”.

Masalah zina tidak hanya terjadi dalam hubungan sama-sama mau. Akhir-akhir ini kita sering menemukan kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi antara seorang atasan terhadap bawahannya. Ini masalah yang jauh lebih mengerikan daripada zina. Ini adalah pemerkosaan yang biasa terjadi antara orang yang lebih kuat, atau lebih berkuasa kepada bawahannya. Itulah sebabnya pemerintah sedang menggodok Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual. Ini sebuah RUU yang sangat penting yang karenanya perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat kita.

3) Nasihat untuk Orang Malas

Bagian terakhir yang akan kita pelajari dari Amsal adalah nasihat yang diberikan kepada orang-orang malas.

“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari

tidurmu? “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” -- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata (6:6-11).

Dengan nasihat ini, penulis Amsal sebetulnya mengejek kita manusia. Masakan kita manusia yang jauh lebih cerdas dan berhikmat disuruh belajar kepada semut, binatang kecil yang tidak berarti? Tetapi coba perhatikan bagaimana semut bekerja. Mereka bekerja bersama-sama. Kalau ada makanan yang berat, mereka menggotongnya bersama untuk dibawa ke lubang mereka. Di sana mereka menyimpan makanan itu hingga nanti ketika musim dingin tiba, mereka akan punya cukup makanan.

Gambar 2.1: Semut makan madu. Foto oleh Fir0002. Wikisource.

Nasihat kedua diberikan untuk orang yang suka bermalas-malasan. Ah, nanti dulu deh. Bangun sebentar lagi saja. Masih ngantuk. Nanti 30 menit lagi. Tetapi apa yang terjadi? Apa? Membuat pekerjaan rumah? Ah, itu kan tugas untuk minggu depan. Masih banyak hari. Sekarang mau main gim dulu.

Orang seperti itu sering malah berkepanjangan tidurnya atau menunda-nunda tugasnya hari ini, sebab besok masih ada hari lagi. Semboyan mereka kalau bisa ditunda, mengapa harus dikerjakan hari ini? Tetapi kita tidak sadar bahwa esok hari bisa saja terjadi hal-hal yang menghalangi kita mengerjakan tugas kita. Akibatnya, kembali tugas itu akan terbengkalai dan akhirnya tidak pernah selesai. Kalau begitu yang terjadi bagaimana? Mungkin saja pekerjaan itu diserahkan kepada orang lain. Akhirnya kita akan kehilangan pekerjaan, lalu menjadi miskin.

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 50

Dokumen terkait