• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU SISWA PENGETAHUAN ALKITAB Sekolah Dasar Teologi Kristen ( SDTK )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU SISWA PENGETAHUAN ALKITAB Sekolah Dasar Teologi Kristen ( SDTK )"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

(1)

Sekolah Dasar Teologi Kristen i

BUKU SISWA

PENGETAHUAN ALKITAB

Sekolah Dasar Teologi Kristen ( SDTK

)

DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN DIREKTORAT PENDIDIKAN KRISTEN

(2)

Hak Cipta © 2019 pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Direktorat Pendidikan Kristen, Kementerian Agama Republik Indonesia Dilindungi Undang-Undang

Milik Negara Tidak Diperdagangkan

Penulis : Stephen Suleeman Gloria Jennifer Supit Penelaah Materi :

Editor : Dr. Thomas Edison, M.Si.

Katalog dalam Terbitan (KDT)

Indonesia. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, Kemenag RI Pengetahuan Alkitab: Buku Siswa

Kementerian Agama Republik Indonesia

Jakarta: Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, 2019.

Untuk SDTK Kelas VI

ISBN 000-000-000-00-0 (jilid lengkap) ISBN 000-000-000-00-0 (jilid 0)

1. Kristen -- Studi dan Pengajaran

II. Kementerian Agama Republik Indonesia

Cetakan ke-1, 2019

(3)
(4)
(5)

Sekolah Dasar Teologi Kristen v

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Buku ini adalah bahan ajar dalam Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, untuk kelas VI tingkat SD dan sederajatnya, yang dibuat untuk memberikan kemudahan belajar bagi siswa dengan pola belajar mandiri. Buku ini disusun untuk memberikan pembelajaran yang mementingkan proses dan hasil belajar yang maksimal.

Pada buku ini siswa akan mempelajari 4 (empat) bab, bab 1 dan 2 membahas tentang Perjanjian Lama, bab 3 dan 4 membahas tentang Perjanjian Baru dengan materi ajar sebagai berikut:

1. Bab pertama, membahas tentang Pentateukh dan Kitab sejarah di mana siswa akan belajar dari Kitab Kejadian dan Kitab Yosua.

2. Bab kedua, mengupas tentang Kitab sastra dan Kitab nabi-nabi, yaitu dari Kitab Amsal, Kitab Daniel, dan Kitab Yunus.

3. Bab ketiga, mendalami inti isi kitab-kitab Perjanjian Baru yaitu tentang Injil, Kabar Baik untuk semua.

4. Bab keempat, memberikan pemahaman tentang inti ajaran Kitab-kitab Perjanjian Baru dari kisah teladan kehidupan para rasul dan surat-surat dalam Perjanjian Baru yang berisikan cinta kasih untuk semua.

Setiap bab dalam buku ini terdiri dari beberapa subbab. Setiap subbab membahas eksplorasi materi yang dilengkapi dengan kegiatan elaborasi. Setiap kegiatan belajar diawali dengan pendahuluan dan uraian materi dan diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal untuk meninjau ulang pemahaman siswa tentang kegiatan belajar tersebut.

(6)

PRAKATA

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan anugerah-Nya sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan penulisan buku teks utama pelajaran Pengetahuan Alkitab kelas VI sebagai kelengkapan pelaksanaan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK).

Sekolah Dasar Teologi Kristen (SDTK) adalah pendidikan Keagamaan Kristen formal pada jenjang pendidikan dasar yang mengintegrasikan mata pelajaran pendidikan keagamaan Kristen. Buku ini disusun berdasarkan Silabus mata pelajaran Pengetahuan Alkitab pada SDTK yang telah ditetapkan dengan keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 291 tahun 2018.

Tim penulis telah berusaha menyusun materi secara lengkap dan sesuai dengan silabus yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama. Harapan kami, buku ini bermanfaat bagi pendidikan agama Kristen di Indonesia dengan melengkapi pengetahuan teologis dasar siswa serta mempersiapkan siswa pada studi di tingkat yang lebih tinggi.

Kami menyadari bahwa buku ini masih mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat berarti bagi kami. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Desember 2019 Tim Penulis

(7)

Sekolah Dasar Teologi Kristen vii

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

PENGETAHUAN ALKITAB KELAS VI

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pengetahuan Alkitab Kelas VI dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

1.1. Mensyukuri Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

1.2 Mengimani Pelayanan dan Kuasa Yesus 1.3 Menyakini Yesus sebagai Juruselamat melalui

kebangkitan-Nya.

1.4 Mengimani peristiwa Turunnya Roh Kudus. 2. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

2.1. Memberitakan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

2.2 Mengekspresikan keajaiban pelayanan dan kuasa Yesus (menyembuhkan dan berbagai mujizat).

2.3 Mengungkapkan peristiwa Kebangkitan Yesus. 2.4 Mengungkapkan peristiwa turunnya Roh Kudus. 3. Memahami pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

3.1 Memahami Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

3.2 Memahami pelayanan dan kuasa Yesus (menyembuhkan dan berbagai mukjizat). 3.3 Memahami Yesus sebagai Juruselamat melalui

Peristiwa Kebangkitan-Nya.

3.4 Memahami peristiwa turunnya Roh Kudus.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

4.1. Mengekspresikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat

4.2 Melatih diri dalam pelayanan

4.3 Membuat karya tentang peristiwa kebangkitan Yesus

(8)

DAFTAR ISI

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU i

PRAKATA ii

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR DAFTAR ISI

iii iv

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

BAB 1 PENTATEUKH DAN KITAB SEJARAH 1

A. KITAB KEJADIAN 4

1. PENGANTAR 4

2. URAIAN MATERI 4

a. Dari tohu wa bohu Menuju Penciptaan 4

b. Adam dan Hawa 7

3. RANGKUMAN 9

4. SOAL LATIHAN 9

B. DOSA MANUSIA DAN HUKUMAN TUHAN 13

1. PENGANTAR 13

2. URAIAN MATERI 13

a. Adam dan Hawa Jatuh ke dalam Dosa 13

b. Kain dan Habel 15

c. Dosa Manusia dan Kebinasaannya 18

3. RANGKUMAN 20 4. SOAL LATIHAN 21 C. KITAB YOSUA 25 1. PENGANTAR 25 2. URAIAN MATERI 25 a. Siapakah Yosua? 25

b. Yosua Menjadi Mata-mata 26

(9)

Sekolah Dasar Teologi Kristen ix

d. Yosua Melawan Orang Gibeon 32

e. Perang dengan Orang Amori 33

f. Pidato Perpisahan Yosua 33

3. RANGKUMAN 35

4. SOAL LATIHAN 36

BAB 2 KITAB SASTRA DAN KITAB NABI-NABI 40

A. KITAB AMSAL 42

1. PENGANTAR 42

2. URAIAN MATERI 42

a. Sumber Amsal 42

b. Hikmat Berbicara kepada Manusia 45

c. Apa Gunanya Hikmat? 45

d. Contoh-contoh Hikmat 46 3. RANGKUMAN 51 4. SOAL LATIHAN 51 B. KITAB DANIEL 55 1. PENGANTAR 55 2. URAIAN MATERI 55

a. Daniel dan Kawan-kawannya di Babel 55

b. Ketiga Sahabat Daniel di Perapian 57

c. Daniel di Gua Singa 59

d. Binatang-binatang yang Keluar dari Samudera 61

3. RANGKUMAN 64 4. SOAL LATIHAN 65 C. KITAB YUNUS 69 1. PENGANTAR 69 2. URAIAN MATERI 69 3. RANGKUMAN 72 4. SOAL LATIHAN 73

(10)

BAB 3 INTI ISI KITAB-KITAB PERJANJIAN BARU 76

A. INTI ISI KITAB-KITAB PERJANJIAN BARU 77

1. PENGANTAR 77

2. URAIAN MATERI 77

a. Pengertian Perjanjian Baru 77

b. Alur Kisah dalam Kitab-kitab Perjanjian Baru 81

3. RANGKUMAN 86

4. SOAL LATIHAN 86

B. KABAR BAIK UNTUK SEMUA 90

1. PENGANTAR 90

2. URAIAN MATERI 91

a. Pengertian Injil 91

b. Yesus: Allah yang Mengasihi Manusia 92

c. Belajar dari Nick Vujicic: Yesus Cinta Semua Orang 94

d. Kabar Baik itu Nyata 96

3. RANGKUMAN 98

4. SOAL LATIHAN 98

BAB 4 INTI AJARAN KITAB-KITAB PERJANJIAN BARU 102

A. YESUS JALAN KEBENARAN DAN HIDUP 103

1. PENGANTAR 103

2. URAIAN MATERI 103

a. Pengertian Anugerah Keselamatan 103

b. Dampak Keselamatan 105

c. Keselamatan untuk Menyelamatkan yang Lain 107

3. RANGKUMAN 110

4. SOAL LATIHAN 110

B. KISAH PARA RASUL DAN TELADAN KEHIDUPAN 114

1. PENGANTAR 114

2. URAIAN MATERI 115

(11)

Sekolah Dasar Teologi Kristen xi

b. Berani Hidup untuk Sesama 117

3. RANGKUMAN 119

4. SOAL LATIHAN 119

C. SURAT-SURAT DAN CINTA KASIH UNTUK SEMUA 123

1. PENGANTAR 123 2. URAIAN MATERI 125 3. RANGKUMAN 129 4. SOAL LATIHAN 130 GLOSARIUM 134 DAFTAR INDEKS 138 DAFTAR PUSTAKA 140 BIOGRAFI PENULIS 141

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hari Penciptaan 5

Tabel 3.1 Makna Lagu 90

Tabel 3.2 Pengalaman Baik dan Pengalaman Buruk 91

Tabel 4.1 Arti Anugerah 103

(13)

Sekolah Dasar Teologi Kristen xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden 14

Gambar 1.2 Kain setelah membunuh Habel 16

Gambar 1.3 Musa dengan para mata-mata ke Yerikho 27

Gambar 1.4 Penyerangan ke Yerikho 29

Gambar 2.1 Semut makan madu 49

Gambar 2.2 Daniel menjawab Raja 60

Gambar 2.3 Yunus dan ikan besar 70

Gambar 2.4 Bangsa Niniwe bertobat setelah mendengar ajaran Yunus 71

Gambar 3.1 Nama-nama Kitab Perjanjian Baru 77

Gambar 3.2 Potongan Papirus dari Kitab Filemon 78

Gambar 3.3 Lemari Kitab-kitab Perjanjian Baru 81

Gambar 3.4 Nick Vujicic 94

Gambar 4.1 Sepucuk surat untuk ibu 123

Gambar 4.2 Katakombe dengan dinding tengkorak 126

(14)
(15)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 1 Perjanjian Lama adalah nama yang diberikan oleh orang Kristen untuk sekumpulan kitab-kitab suci yang dipakai oleh orang-orang Yahudi. Kitab-kitab-kitab ini biasa disebut juga sebagai Kitab Suci Ibrani. Kitab-kitab ini diyakini oleh orang Kristen sebagai kitab-kitab yang mendahului kedatangan Yesus Kristus yang kisah kehidupan-Nya dan kehidupan orang-orang Kristen perdana diberitakan dalam kitab-kitab Perjanjian Baru.

Kitab-kitab Perjanjian Lama dibagi menjadi lima bagian besar yaitu, Kitab-kitab Pentateukh, Sejarah, Sastra, Nabi-nabi Besar, dan Nabi-nabi Kecil. Masing-masing kelompok kitab terdiri dari kitab-kitab berikut.

1) Pentateukh: a. Kejadian b. Keluaran c. Imamat d. Bilangan e. Ulangan 2) Kitab-kitab Sejarah: a. Yosua b. Hakim-hakim c. Rut d. 1 dan 2 Samuel e. 1 dan 2 Raja-raja f. 1 dan 2 Tawarikh g. Ezra h. Nehemia i. Ester

BAB 1

(16)

3) Kitab-kitab Sastra: a. Ayub b. Mazmur c. Amsal d. Pengkhotbah e. Kidung Agung 4) Nabi-nabi Besar: a. Yesaya b. Yeremia c. Ratapan d. Yehezkiel e. Daniel 5) Nabi-nabi Kecil: a. Hosea b. Yoel c. Amos d. Obaja e. Yunus f. Mikha g. Nahum h. Habakuk i. Zefanya j. Hagai k. Zakharia l. Maleakhi

Pada bagian ini kita akan mempelajari Perjanjian Lama dan mencoba menggali tema utamanya, Rencana Keselamatan Allah Untuk Semua, yang kita temukan di dalam kitab-kitab tersebut, dan bagaimana kitab-kitab-kitab-kitab ini masih berbicara kepada kita yang hidup di masa kini, masa yang sangat jauh dari zaman ketika kitab-kitab tersebut ditulis.

(17)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 3

Peta Konsep

Kata kunci:

(18)

Kitab Kejadian mengisahkan penciptaan alam semesta dan manusia-manusia pertama yang mendiami bumi. Ciptaan Allah sangat baik dan sempurna, namun manusia mengacaukan semuanya ketika mereka melanggar perintah Allah untuk tidak memakan buah terlarang di Taman Eden. Akibatnya, dosa masuk ke dalam dunia dan akhirnya menghasilkan kehancuran.

Karena itulah, Allah kemudian membuat rencana keselamatan untuk manusia dan seluruh makhluk di muka bumi. Kita akan melihat bagaimana Allah mengerjakan rencana keselamatan-Nya untuk manusia dan seluruh makhluk di muka bumi. Ketika rencana-Nya terus-menerus dilanggar oleh manusia, akhirnya Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, yang akan menyelesaikan rencana tersebut. Bagian itu nanti kita temukan dalam pembahasan mengenai Perjanjian Baru.

a. Dari tohu wa bohu Menuju Penciptaan

Kitab Perjanjian dibuka dengan kisah Penciptaan. Pertama-tama kita akan mempelajari kitab Kejadian 1 – 9, yang menggambarkan kisah tentang Allah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, termasuk manusia. Kisah itu berlanjut dengan jatuhnya manusia ke dalam dosa, serta akibat-akibatnya yang sangat menyedihkan. Kisah itu kemudian ditutup dengan kisah pemanggilan Abram (nanti namanya diganti menjadi Abraham) sebagai cikal-bakal bagi rencana penyelamatan Allah atas diri manusia dan alam semesta.

A. KITAB KEJADIAN

1.

PENGANTAR

(19)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 5 Dalam Kejadian 1:1—2:4a kita membaca kisah penciptaan seperti ini:

• Pada hari pertama, Allah menciptakan langit dan bumi. Saat itu semuanya masih gelap. Karena itulah, kemudian Allah menciptakan terang dan terang itu dipisahkannya dari gelap. Maka terjadilah petang dan pagi.

• Pada hari kedua, Allah menciptakan darat dan laut.

• Pada hari ketiga, Allah menciptakan tumbuhan yang berbiji dan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan buah-buahan yang berbiji.

• Pada hari keempat, Allah menciptakan benda-benda terang di langit, yaitu matahari, bulan, dan bintang. Benda-benda inilah yang menguasai siang dan malam, terang dan gelap.

• Pada hari kelima, Allah menciptakan makhluk-makhluk air dan burung-burung di udara.

• Pada hari keenam, Allah menciptakan berbagai makhluk hidup lainnya, yaitu ternak, binatang melata, binatang liar. Akhirnya, Allah menciptakan manusia, menurut gambar dan rupa Allah. Manusia diciptakan untuk berkuasa atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara, dan segala ternak dan binatang melata yang merayap di bumi. Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan.

• Pada hari ketujuh, Allah memberkati dan menguduskan hari itu dan memberkati segala pekerjaan penciptaan.

• Allah menyatakan bahwa semua ciptaan-Nya itu baik.

Dalam kisah penciptaan ini kita menemukan bagaimana Allah bekerja dengan keteraturan, sesuai dengan pemikiran orang pada masa itu. Kita bisa membagi kisah kejadian ini menjadi dua bagian, yaitu:

Tabel 1.1: Hari Penciptaan

Hari pertama : terang dan gelap Hari keempat : matahari, bulan, bintang Hari kedua : darat dan laut Hari kelima : ikan-ikan dan burung-burung Hari ketiga : tumbuh-tumbuhan Hari keenam : ternak, binatang melata dan

liar, manusia

Dari gambaran di atas, kita melihat bahwa pada hari pertama Allah menciptakan bahan dasar untuk membuat matahari, bulan, dan bintang yang Ia ciptakan pada hari keempat.

(20)

Pada hari kedua, Allah menciptakan tempat untuk ikan-ikan dan burung-burung yang Ia ciptakan pada hari kelima. Pada hari ketiga, Allah menciptakan bahan kehidupan untuk ternak, binatang melata dan liar, serta manusia yang Allah ciptakan pada hari keenam.

Keteraturan yang menjadi cara kerja Allah ini adalah langkah pertama karya keselamatan Allah bagi seluruh bumi ini. Mengapa demikian? Karena pada Kejadian 1:2 digambarkan bahwa sebelum Allah mencipta, keadaan bumi belum berbentuk dan kosong. Dalam Bahasa Ibrani keadaan itu digambarkan sebagai tohu wa bohu, yang berarti kekacauan,

ketiadaan apapun. Dalam keadaan itu, pekerjaan Allah digambarkan sebagai “penciptaan keteraturan”.

Bisakah kamu membayangkan suasana peperangan, atau ketika terjadi bencana alam –

entah banjir, tsunami, atau kebakaran melanda suatu wilayah tertentu? Hasilnya adalah kehancuran dan kekacauan yang dapat dibandingkan dengan tohu wa bohu.

Aktivitas 1 : Mencari Kata

Coba temukan kata-kata berikut pada kotak di bawah. Kata-kata tersebut dapat kamu temukan secara horizontal (kiri ke kanan, kanan ke kiri), vertikal (atas ke bawah, bawah ke atas), ataupun menyamping. Temukan semuanya ya!

- Terang - Matahari - Ternak

- Gelap - Bulan - Binatang melata

- Daratan - Bintang - Binatang Liar

- Lautan - Ikan - Laki-laki

(21)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 7 b. Adam dan Hawa (Kej. 2:4b – 2:25)

Dalam bagian yang kedua, kisah penciptaannya lebih singkat. Kisah dimulai dengan keadaan bumi yang masih kosong. Kemudian TUHAN Allah menciptakan pepohonan, manusia (adam) dengan cara mengambil tanah liat (adamah), membentuknya, lalu mengembuskannya dengan napas Allah, dan Taman Eden. Manusia ditempatkan di Taman itu dan TUHAN Allah mengizinkan manusia memakan segala jenis buah yang ada di sana.

Namun TUHAN Allah melarang manusia memakan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Dalam pasal berikutnya kita akan menemukan bahwa ternyata manusia sangat mudah melupakan perintah TUHAN Allah. Ia segera terjatuh ke dalam pencobaan

(22)

Iblis. Pengalaman seperti ini sering kita temukan dalam hidup kita. Sering kita berjanji kepada Allah untuk berbuat baik dan meninggalkan kejahatan kita, namun dalam waktu singkat kita selalu terjatuh kembali ke dalam dosa-dosa kita yang sama.

Kemudian TUHAN Allah melihat bahwa manusia itu (adam) sendirian. Maka TUHAN Allah

berfirman, “Tidak baik, kalau manusia (adam) itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan

penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. Karena itulah kemudian TUHAN Allah

menciptakan binatang-binatang, dan belakangan menciptakan seorang perempuan yang menjadi pendamping Adam.

Mengapa TUHAN Allah menciptakan manusia (adam) dari tanah liat (adamah)? Dari sini TUHAN Allah ingin menunjukkan kepada manusia bahwa ia bukanlah manusia yang hebat. Ia tercipta hanya dari tanah liat yang tidak berarti dan hanya oleh karena embusan napas TUHAN Allah semata-mata. Artinya, ia sangat bergantung kepada TUHAN Allah. Ia tidak mampu hidup dengan kekuatannya sendiri.

Manusia (adam) ternyata sangat kesepian. Ia membutuhkan seorang pendamping yang sepadan dengannya. Apa artinya ini? Cerita ini ingin mengajarkan manusia bahwa betapa pun hebatnya manusia, ia tetap membutuhkan kehadiran seseorang yang lain, yang sepadan dengannya. Pertama-tama TUHAN Allah menciptakan binatang-binatang. Namun mereka bukanlah pendamping yang sepadan bagi manusia. Karena itulah, TUHAN Allah kemudian membuat manusia tertidur dan dari tulang rusuknya Ia menciptakan si

pendamping yang kelak dinamainya Hawa, artinya “napas”, “kehidupan”.

Kedua cerita tentang penciptaan itu berbeda, namun demikian kita tidak perlu dibingungkan oleh keduanya, sebab maksud kedua cerita itu sama. Di balik kejadian alam semesta yang sangat dahsyat ini, kita melihat bagaimana Allah bekerja dengan segala keteraturan dan perencanaan yang baik. Dan bila di bagian kedua ini kita membaca bahwa manusia diciptakan dari debu tanah, maka itu berarti kita tidak boleh merendahkan sesama ciptaan Allah, siapa pun juga.

(23)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 9 Kisah Kejadian ingin mengajarkan kepada kita bahwa di

balik alam semesta yang kita lihat, sesungguhnya ada Allah yang menciptakannya. Alam semesta bukanlah sebuah kekuatan tersendiri yang harus ditakuti manusia. Alam semesta juga tidak terjadi karena peperangan antara kekuatan yang baik melawan kekuatan jahat seperti yang diyakini orang-orang Babel. Di balik alam ciptaan yang kita lihat, Allah bekerja terus demi kebaikan dan keselamatan manusia, walaupun manusia berulang kali jatuh ke dalam dosa.

Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1) Nama “Adam” berarti ….

A. Laki-laki B. Manusia C. Perwira D. Suami

2) Nama “Hawa” berarti ….

A. Perempuan B. Ibu C. Bijaksana D. Napas

3.

RANGKUMAN

4.

SOAL LATIHAN

(24)

3) TUHAN melarang manusia memakan buah ….

A. Pohon apel B. Pohon jeruk C. Pohon persik

D. Pohon pengetahuan yang baik dan jahat

4) Taman Eden berada di ….

A. Surga

B. Tidak ada yang tahu C. Indonesia

D. Irak

5) Manusia diciptakan pada hari yang terakhir karena ….

A. Manusia tidak begitu penting.

B. Manusia membutuhkan proses yang lebih rumit untuk membuatnya. C. Manusia berada di luar rencana karya TUHAN.

D. TUHAN ingin menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan manusia.

6) Makanan manusia selama berada di Taman Eden terdiri dari gandum, daging, dan sayur-sayuran yang dipetik dari taman itu.

(Benar / Salah)

7) Adam membutuhkan seorang pendamping yang setara. Ini berarti, dibandingkan

dengan Adam, Hawa ….

A. Lebih percaya diri B. Sama kuat

C. Kurang kuat D. Lebih ditakuti

(25)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 11 8) Hawa diciptakan untuk menjadi ….

A. Penolong B. Istri Adam C. Sahabat Adam D. Pelayan bagi Adam

9) Tanda kasih TUHAN kepada manusia yang berdosa adalah ….

A. TUHAN memberikan rumah kepadanya.

B. Memberikan tanda kepada Adam dan Hawa agar tidak dianiaya dan dibunuh orang di luar Taman Eden.

C. Memberikan pakaian dari kulit binatang kepada Adam dan Hawa. D. Memberikan makanan yang secukupnya di luar Taman Eden.

10)Dari pengamatan saya sehari-hari, saya melihat bahwa perempuan itu mestinya ….

A. Lebih lemah daripada laki-laki. B. Lebih pandai daripada laki-laki. C. Kurang kuat menolong orang lain. D. Setara dan sejajar dengan laki-laki.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1) Proses penciptaan mengubah tohu wa bohu menjadi keteraturan. Jelaskan bagaimana hal ini kemudian dilihat sebagai proses penyelamatan oleh Allah?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

2) Allah menyatakan bahwa seluruh ciptaan-Nya itu baik. Apakah artinya bagi hidupmu? ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

(26)

3) Apa hubungan adam (manusia) dengan adamah (tanah liat)? Apa maksud penulis kisah Kejadian dengan mengaitkan kedua kata itu di dalam cerita ini?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

4) Dalam Kej. 1:26, Allah berfirman, “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar

dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang

merayap di bumi.” Tugas ini kembali ditekankan dalam perintah TUHAN Allah kepada

manusia di Taman Eden. Menurut kamu, apakah arti perintah itu bagi kita sekarang? ______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

5) Manusia diciptakan Allah dalam rupa-Nya. Apakah artinya itu ketika kamu melihat teman-temanmu yang mungkin mempunyai cacat tubuh atau hal-hal yang mungkin dianggap berbeda?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

(27)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 13 Bagian selanjutnya dari kitab Kejadian ini adalah kisah tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa. Ada tiga bagian penting dalam kisah ini, yaitu 1) Adam dan Hawa melanggar perintah TUHAN, 2) Kain membunuh Habel, dan 3) Hukuman TUHAN atas manusia karena dosanya dalam kisah Nuh.

a. Adam dan Hawa Jatuh ke dalam Dosa

Kejadian 3 menceritakan kepada kita kisah tentang kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa. Walaupun TUHAN Allah telah melarang manusia memakan buah dari pohon pengetahuan tentang hal yang baik dan yang jahat, si ular berhasil menggoda Hawa dan membuatnya memakan buah dari pohon yang terlarang itu.

Kejadian menceritakan demikian:

“Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah

berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

(Kej. 3:1).

Dengan cerdik si ular menggoda Hawa, sehingga akhirnya Hawa jatuh ke dalam dosa dan

memakan buah itu, dengan harapan bahwa ia akan “menjadi seperti Allah, tahu tentang

yang baik dan yang jahat.” Kemudian Hawa menyerahkan buah itu kepada Adam dan ia memakannya juga.

B. DOSA MANUSIA DAN HUKUMAN TUHAN

1.

PENGANTAR

(28)

Gambar 1.1: Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden.

Lukisan oleh Jean-Achille Benouville (1841). Sumber: Wikimedia Commons.

Karena pelanggarannya itu, TUHAN Allah pun menghukum manusia. TUHAN Allah berkata,

kepada Hawa, “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan

kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu

dan ia akan berkuasa atasmu” (Kej. 3:16).

Kepada Adam, TUHAN Allah berkata,

“Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan dari buah pohon,

yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu; semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” (Kej. 3: 17-19).

Karena dosa mereka, manusia pun merasa malu kepada TUHAN Allah, namun TUHAN Allah kemudian membuatkan pakaian dari kulit binatang untuk mereka. Setelah itu, Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden.

(29)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 15 b. Kain dan Habel

Di luar Taman Eden, Adam dan Hawa membangun keluarganya. Mereka dikaruniai dengan dua anak laki-laki, yaitu Kain dan Habel. Kain bekerja sebagai petani, sementara Habel menjadi gembala kambing domba.

Pada suatu hari, kedua bersaudara itu pergi mempersembahkan kurban kepada TUHAN. Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya, dan Habel mempersembahkan anak sulung kambing dombanya. Kisah Kejadian melukiskan bahwa TUHAN menerima kurban Habel, tetapi menolak kurban Kain.

Ada orang yang mengatakan bahwa penolakan itu disebabkan karena TUHAN lebih suka kurban yang mengandung darah daripada hasil pertanian. Namun kenyataannya tidak demikian. Dalam Imamat 2, dan 6:14-23 disebutkan bahwa umat Israel juga mempersembahkan hasil pertanian seperti gandum dan jelai yang diolah menjadi tepung, sebagai korban sajian. Namun korban sajian itu hanya sedikit saja yang dipersembahkan kepada TUHAN. Sisanya dipersembahkan kepada Harun dan anak-anaknya, untuk makanan mereka (Im. 2:3).

Jadi memang kita tidak tahu apa alasan TUHAN menolak kurban Kain dan menerima kurban Habel. Kita tidak akan pernah bisa mengetahuinya. Jangan pula mencoba menerka-nerka, mengapa TUHAN lebih menyukai kurban Habel. Pada kenyataannya, hal ini membuat Kain marah. Karena itu, ia memutuskan untuk membunuh Habel, adiknya.

TUHAN bertanya kepada Kain, “Di manakah Habel, adikmu itu?” Mendengar pertanyaan itu, Kain menjawab, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” Mendengar kata-kata

itu, TUHAN Allah berfirman kepada Kain, “Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu.”

(30)

Gambar 1.2: Kain setelah membunuh Habel, pergi dari negerinya. Karya Melanie Kapp (Siebeaster), Wikimedia Commons.

Kain sangat ketakutan karena ia diusir dari tanahnya sendiri. Ia membayangkan betapa besar ancaman dan bahaya yang akan ia hadapi bila harus tinggal di luar tanahnya. Di

Kejadian 4:14 ia berkata, “Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan

tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku”. Namun

TUHAN menjawab, “Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan

kepadanya tujuh kali lipat.” Lalu TUHAN membuat tanda pada Kain, supaya ia tidak akan

dibunuh oleh siapapun yang menjumpai dia di negerinya yang baru.

Dalam cerita ini digambarkan bahwa Kain khawatir ia akan dibunuh oleh orang lain yang dijumpainya. Namun TUHAN Allah berjanji, Kain tidak akan dibunuh siapapun juga. Untuk itu TUHAN Allah memberikan tanda pada dirinya, supaya tidak ada seorang pun yang akan membunuhnya. Kain pergi dan menetap di tanah Nod.

(31)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 17 Di sana ia menikah dan menghasilkan anak yang dinamai Henokh, Henokh ini kemudian dijadikan nama kota yang dibangun Kain. Di sana Henokh kemudian menghasilkan keturunannya, yaitu Irad. Keturunan Irad adalah Lamekh yang mempunyai dua istri, Ada dan Zila. Ada melahirkan Yabal, bapa orang yang diam di kemah dan beternak binatang. Adiknya bernama Yubal, yang menjadi bapa para seniman musik. Zila melahirkan Tubal-Kain, bapa para tukang tembaga dan tukang besi.

Meskipun Kain orang berdosa, namun TUHAN tetap memberkatinya. Kain menjadi perintis kehidupan kota (kota Henokh). Anak-anaknya menjadi cikal bakal kebudayaan manusia: petani dan peternak (Yabal), seniman musik (Yubal), dan para tukang tembaga dan tukang besi (Tubal-Kain). Jadi dari orang-orang inilah kita memperoleh benih-benih kebudayaan manusia yang masih terus berkembang hingga kini.

Namun bagian terakhir dari kisah Kain dan keturunannya itu kedengaran sangat mengerikan. Lamekh, keturunan keempat dari Kain, berkata kepada istri-istrinya,

“Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai istri-istri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; sebab jika

Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat”

(Kej. 4:23-24).

Lamekh, keturunan Kain, melanjutkan kekerasan yang akan ditimpakan kepada Kain dengan lebih hebat. Bila Kain dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh akan membalaskannya tujuh puluh kali lipat. Di sini kita menyaksikan betapa kejahatan manusia menjadi berlipat ganda.

(32)

Aktivitas 2 : Diskusi Kelompok

Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa, lalu diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1) Mengapa Kain menjawab demikian? Apakah tepat jawaban Kain, yang menyatakan bahwa ia bukanlah penjaga adiknya? Apabila kamu mendapat pertanyaan seperti itu, apakah jawabmu?

2) Berikan contoh kasus sehari-hari, bagaimana seseorang memperlihatkan ketidakpeduliannya sama seperti yang diucapkan Kain tentang Habel, adiknya.

3) Saat ini terjadi banyak peperangan dan konflik di Timur Tengah bahkan juga di negara kita sendiri. Dalam cara apakah kita pernah bertindak seperti Kain, tidak peduli akan penderitaan orang lain?

c. Dosa Manusia dan Kebinasaannya

Dosa manusia semakin lama semakin bertambah-tambah. Karena itulah TUHAN merasa kecewa dan bermaksud untuk memusnahkan seluruh ciptaan-Nya (Kej. 6:6). Namun demikian, TUHAN tidak membinasakan semuanya. Ia masih ingin menyelamatkan sebagian dari orang-orang dan binatang-binatang yang dimusnahkan-Nya (Kej. 6:7).

TUHAN melihat Nuh orang yang lurus dan jujur. Ia mempunyai tiga orang anak, yaitu Sem, Ham, dan Yafet. Karena Nuh orang jujur, TUHAN ingin menyelamatkannya serta keluarganya. TUHAN menyuruh Nuh membangun sebuah bahtera. Dengan bahtera itulah TUHAN akan menyelamatkan manusia dan binatang yang akan menjadi cikal bakal dari bumi yang baru kelak. Nuh taat kepada TUHAN dan ia membangun bahtera itu, di tengah-tengah ejekan dan cemooh orang-orang di sekitarnya.

(33)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 19 Setelah bahtera selesai, TUHAN memerintahkan Nuh dan keluarganya masuk ke dalamnya. Begitu pula segala jenis binatang yang ada di darat dan di udara diselamatkan TUHAN sepasang demi sepasang. Khusus binatang yang tidak haram dan burung-burung yang ada di udara TUHAN memerintahkan masing-masing binatang itu masuk 7 pasang (Kej. 7:2-3).

Setelah Nuh dan seluruh keluarganya serta semua binatang naik ke bahtera, TUHAN Allah mengirimkan hujan lebat yang membuat bumi terbenam. Semua makhluk hidup pun mati. Setelah 40 hari, hujan berhenti, namun bahtera masih terus berlayar karena air belum surut. Cerita Kejadian menggambarkan bahwa bumi tenggelam selama 150 hari (Kej. 7:24).

Setelah air benar-benar surut, maka bahtera itu mendarat di Gunung Ararat. Nuh, seluruh keluarganya dan binatang-binatang yang ada di bahteranya keluar. Kemudian Nuh membangun sebuah mezbah dan mengambil dari binatang-binatang yang tidak haram dan burung-burung yang ada di bahteranya, menyembelih mereka dan mempersembahkannya sebagai kurban bakaran bagi TUHAN. Dengan persembahan itu, TUHAN berjanji untuk tidak pernah lagi mengutuk bumi (Kej. 8:22).

Dalam Kejadian 9:11-13 Allah mengadakan perjanjian dengan manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia untuk tidak pernah lagi mengadakan pemusnahan massal seperti yang pernah terjadi dengan air bah itu. Sebagai tandanya, Allah membentangkan busurnya berupa pelangi di awan.

Aktivitas 3 : Bermain Peran 1. Buatlah kelompok 5-6 orang.

2. Buatlah naskah drama pendek (± 15 menit) tentang kisah Nuh. 3. Tampilkan drama kelompokmu di depan kelas.

(34)

Lagu:

Bapak Nuh dan istrinya, tiga orang anaknya

Tiga orang mantunya, masuk dalam baht’ra

Hujan lebat turunlah, hujan lebat turunlah,

Hujan lebat turunlah, d’lapan orang s’lamat.

Setelah jatuh ke dalam dosa, semakin tampaklah kuasa dosa menguasai manusia. Kain, anak sulung yang dilahirkan oleh Adam dan Hawa malah membunuh Habel, adiknya sendiri. Setelah itu Kain berpura-pura tidak tahu Habel ada di mana. Karena itu TUHAN menghukum Kain, pergi dari tempat tinggalnya. Kain menetap di tanah Nod. Keturunan Kain menghasilkan kebudayaan. Namun dari kebudayaan yang dihasilkan manusia, kita melihat hal-hal yang positif dan negatif. Jadi kebudayaan tidak selamanya baik. Kita harus memilah-milahnya, supaya kita memperoleh yang baik saja.

(35)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 21 Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1) Ketika TUHAN mengetahui bahwa manusia telah jatuh ke dalam dosa, Adam merasa

….

A. Marah B. Kecewa C. Malu D. Ketakutan

2) Persembahan Kain ditolak TUHAN karena ….

A. Tidak ada yang tahu.

B. Persembahannya tidak dipersembahkan dengan tulus. C. Persembahannya tidak mengandung darah.

D. Persembahannya hasil bumi.

3) TUHAN Allah menyelamatkan Nuh karena ….

A. Nuh orang yang baik.

B. TUHAN Allah mempunyai sebuah perjanjian dengan Nuh. C. Tetangga-tetangga Nuh suka mengejek Nuh.

D. TUHAN Allah prihatin terhadap kehidupan Nuh.

4) Binatang-binatang diselamatkan TUHAN Allah dan disuruh masuk ke dalam bahtera karena ….

A. Nuh dan keluarganya bisa mendapatkan cukup makanan selama air bah. B. TUHAN Allah ingin memulai kehidupan baru dengan manusia dan semua

makhluk yang diselamatkan. C. Nuh sayang kepada binatang.

D. Nuh ingin beternak, bila air bah sudah reda.

4.

SOAL LATIHAN

(36)

5) Jumlah binatang yang tidak haram, yang masuk ke dalam bahtera adalah ….

A. 2 pasang B. 4 pasang C. 6 pasang D. 7 pasang

6) Jumlah orang yang diselamatkan di bahtera tersebut adalah ….

A. 100 orang B. 200 orang C. 10 orang D. 8 orang

7) Bahtera Nuh mendarat di Gunung ….

A. Tangkuban perahu B. Ararat

C. Krakatau D. Himalaya

8) Yang tidak termasuk anak-anak Nuh adalah ….

A. Samuel B. Yafet C. Ham D. Sem

9) Menurut Kitab Kejadian, kebudayaan manusia itu ….

A. Penuh dengan gejolak. B. Aneh.

C. Penuh kontradiksi.

(37)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 23 10) Yang tidak termasuk dalam pesan ingin yang disampaikan oleh cerita-cerita awal di

Perjanjian Lama adalah ….

A. Dosa manusia semakin bertambah. B. Jumlah manusia semakin banyak.

C. Ada janji penyelamatan Allah terhadap manusia dan seluruh isi muka bumi. D. Ular memang jahat.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1) Apa yang menyebabkan Tuhan marah terhadap manusia dan akhirnya menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

2) Sampai sekarang masih banyak kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Bagaimanakah caranya mengajak orang-orang yang berbuat jahat agar mereka berubah menjadi orang-orang yang baik?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

3) Ada orang-orang yang beragama dan rajin ke gereja, tetapi mereka tetap berbuat jahat: membunuh, menipu, melakukan korupsi, dll. Apakah sebabnya?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

4) Nuh adalah orang yang percaya dan taat kepada Tuhan. Masih adakah orang seperti Nuh di zaman sekarang? Kalau ada, siapa? Jelaskan pula apa bukti-buktinya. Kalau tidak ada, apa sebabnya?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

(38)

5) Ada sebuah perjanjian khusus antara TUHAN Allah dengan manusia dan seluruh makhluk hidup di dunia, Sebutkan apa isi perjanjian itu dan sejauh mana perjanjian tersebut masih berlaku sampai sekarang!

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

(39)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 25 Kitab Yosua sering juga disebut sebagai kelanjutan kelima kitab pertama dalam Perjanjian Lama (Pentateukh). Mengapa demikian? Alasannya, karena Kitab Yosua berisi kisah-kisah yang masih melanjutkan kisah Musa yang memimpin bangsa Israel di pengembaraan di padang gurun hingga tiba di Kanaan.

Kitab Yosua tergolong ke dalam Kitab-kitab Sejarah, namun demikian kisah Yosua sudah muncul dalam Kitab Keluaran dan Bilangan. Yosua adalah pemimpin bangsa Israel yang menggantikan Musa. Musa tidak diperkenan Allah masuk ke Tanah Perjanjian karena kesalahannya di Meriba.

a. Siapakah Yosua?

Yosua mulanya bernama Hosea bin Nun. Ia berasal dari salah suku Israel, yaitu suku Efraim. Nama Hosea belakangan diganti oleh Musa menjadi Yosua. Namanya pertama kali muncul dalam Kitab Keluaran, dalam kisah penyerangan kepada orang-orang Amalek. Sebelumnya, Musa memerintahkan Yosua untuk memilih orang-orang yang dapat dibawa berperang melawan orang Amalek (Kel. 17:9 14).

Yosua memimpin pasukan Israel dalam perang itu, sementara Musa dan Harun pergi ke puncak bukit sambil memegang tongkat Allah. Setiap kali Musa mengangkat tongkat itu, pasukan Israel menjadi semakin kuat, namun pada saat-saat Musa menurunkan tangannya, maka orang Amaleklah yang lebih kuat. Karena itu, beberapa orang membantu

C. KITAB YOSUA

1.

PENGANTAR

(40)

Musa. Harun, adiknya dan Hur, menopang kedua tangan Musa agar tentara Israel tetap kuat dalam berperang. Demikianlah cara Yosua mengalahkan orang-orang Amalek.

Dalam Keluaran 24:13 dikisahkan bahwa Yosua mendampingi Musa ketika Musa pergi ke

Gunung Sinai untuk berjumpa dengan Allah. Di sana ia melihat kemuliaan Allah “sebagai

api yang menghanguskan …” (Kel. 24: 17).

Yosua juga orang yang dipercayai Musa untuk mendampinginya ketika ia naik ke Gunung Sinai untuk menerima loh batu perjanjian TUHAN dengan umat-Nya. Ketika sedang menuruni gunung itu, Yosua mendengar suara riuh rendah bangsa Israel di kaki gunung. Ia mengira itulah suara nyanyian kemenangan atau kekalahan bangsanya (Kel. 32:17). Namun demikian, Musa membantahnya. Ketika tiba di bawah bukit mereka berdua melihat bangsa itu sedang menari-nari di sekeliling sebuah patung anak lembu emas yang telah dibuat bangsa Israel dan dianggap sebagai tuhan mereka.

Musa marah dan memecahkan patung itu dengan kedua loh batu yang diberikan TUHAN kepadanya di atas gunung. Karena dosanya itu bangsa Israel dihukum TUHAN. Kata TUHAN kepada Musa, “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku” (Kel. 32:33).

b. Yosua Menjadi Mata-mata

Dalam Bilangan 13:16-17 dikisahkan tentang Yosua yang terpilih sebagai salah satu dari 12 mata-mata yang dipilih dari setiap suku Israel. Mereka diutus Musa untuk menyelidiki tanah Kanaan, apakah memang tanah itu subur. Mereka juga menyelidiki kekuatan tentara Kanaan, apakah kira-kira mereka akan mampu mengalahkannya. Empat puluh hari kemudian semua mata-mata itu kembali. Dari keduabelas mata-mata itu, 10 orang kembali dengan berita negatif. Laporan mereka,

“Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu

berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar…. Negeri yang

(41)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 27 semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan

demikian juga mereka terhadap kami” (ay. 27-28, 31-33).

Berita ini tentu mengecilkan hati orang-orang Israel. Orang Israel menjadi marah. Mengapakah Musa harus membawa mereka menghadapi bangsa yang luar biasa itu? Bagaimanakah mungkin mereka menghadapi orang-orang itu? Mengapa Musa menipu mereka dan membawa mereka ke tanah asing hanya untuk mati di sana?

Gambar 1.3: Musa dengan para mata-mata ke Yerikho, karya Giovanni Lanfranco (1582 - 1647). Koleksi Getty. Domain publik.

Dalam keadaan demikian Yosua dan Kaleb, rekannya sesama mata-mata menegaskan kepada bangsa Israel,

“Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika TUHAN

berkenan kepada kita maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu…. Hanya,

janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada

(42)

Mulanya orang-orang Israel itu bermaksud melempari mereka dengan batu. Namun TUHAN kemudian menampakkan kemuliaan diri-Nya. Kemudian Musa meyakinkan bangsanya bahwa TUHAN akan menolong mereka untuk mencapai kemenangan.

c. Yosua Memimpin Penyerangan ke Yerikho

Musa tidak bisa masuk ke Kanaan seperti yang diharapkannya. TUHAN melarang Musa karena dosanya di Meriba. Dalam Kitab Ulangan 32:51-52 dijelaskan alasannya:

“… oleh sebab kamu telah berubah setia terhadap Aku di tengah-tengah orang Israel, dekat mata air Meriba di Kadesh di padang gurun Zin, dan oleh sebab kamu tidak menghormati kekudusan-Ku di tengah-tengah orang Israel. Engkau boleh melihat negeri itu terbentang di depanmu, tetapi tidak boleh masuk ke sana, ke

negeri yang Kuberikan kepada orang Israel.”

TUHAN memberkati Yosua dan menjanjikan kemenangan ke mana pun kakinya melangkah memimpin bangsa Israel. Yosua memimpin bangsanya menyeberangi Sungai Yordan. Di sana Yosua menjumpai sebuah kota yang memiliki benteng pertahanan yang kuat, yaitu Yerikho. Yosua mengirim dua orang mata-mata untuk memasuki kota itu (Yos. 2:1-24).

Kedua orang mata-mata itu berhasil masuk ke Yerikho dan bersembunyi di rumah Rahab, seorang pelacur. Kedatangan mereka diketahui beberapa orang bahwa ada mata-mata musuh yang masuk ke kota. Mereka melaporkannya kepada raja di kota itu. Raja kemudian memerintahkan orang menemui Rahab dan meminta supaya kedua orang itu diserahkan kepada raja. Namun Rahab membohongi orang-orang suruhan itu. Katanya, “Memang,

orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka…” (Yos.

2:4). Katanya lagi, saat gerbang Yerikho akan ditutup di waktu malam, kedua orang

tersebut sudah keluar dan ia tidak tahu lagi ke mana mereka pergi. “Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka” (Yos. 2:5).

Padahal Rahab telah menyembunyikan kedua mata-mata Israel itu di tingkap atas rumahnya, tempat ia menyimpan jerami. Mengapa Rahab menolong mata-mata Israel itu? Katanya kepada mereka,

(43)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 29

“Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa

kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini

gemetar menghadapi kamu.” Kemudian Rahab meminta kedua mata-mata itu membuat sumpah kepadanya agar mereka melindungi Rahab dan keluarganya sebagai balasan atas perlindungan yang diberikan Rahab kepada mereka.

Kedua mata-mata itu kemudian diturunkan dari rumah Rahab dengan tali. Mereka meninggalkan seutas tali kirmizi dan menyuruh Rahab memasang tali itu apabila pasukan Israel datang menyerang. Dengan tanda tali itu, rumah Rahab dan seluruh keluarganya akan aman. Kedua mata-mata itu melaporkan hasil pengintaian mereka kepada Yosua,

“TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita” (Yos. 2: 24).

Gambar 1.4: Penyerangan ke Yerikho. Karya Julius Schnoor von Carolsfeld. Domain publik.

Yerikho meningkatkan penjagaan dan kewaspadaan mereka terhadap kemungkinan serangan bangsa israel. Pintu kota ditutup rapat-rapat sehingga orang tidak bisa keluar masuk dengan bebas. Menjelang penyerangan ke Yerikho, TUHAN memerintahkan Yosua agar para prajurit mengelilingi kota itu satu kali selama enam hari. Tujuh imam akan membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut.

(44)

Di hari ketujuh, mereka harus mengelilingi kota itu tujuh kali, sementara para imam meniup sangkakala. Dengan suara sangkakala itu, seluruh bangsa diperintahkan bersorak sorai dengan suara nyaring, lalu tembok kota akan runtuh. Kemudian seluruh bangsa diperintahkan memanjat reruntuhan itu.

Menjelang penyerbuan ke Yerikho, Yosua menyuruh pasukan-pasukannya untuk menyelamatkan Rahab dan keluarganya. Yosua melarang rakyatnya mengambil segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi karena semuanya kudus bagi TUHAN. Semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN (6:19). Namun diam-diam ada orang Israel bersama keluarganya yang mencuri barang-barang berharga itu. Ini akan berakibat fatal bagi bangsa itu.

Lagu : “Joshua Fought the Battle of Jericho”

Ref.: Joshua fought the battle of Jericho, Jericho, Jericho Joshua fought the battle of Jericho

And the walls came a-tumbling down

You may talk about your men of Gideon You may talk about the men of Saul

But there’s none like good old Joshua

At the battle of Jericho

Up to the walls of Jericho

They marched with spears in hand

“Come blow them ram horns,” Joshua said “‘Cause the battle is in our hands.” Ref.:

Then the lamb ram sheep horns began to blow The trumpets began to sound

Joshua commanded the children to shout

(45)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 31

Sumber: Holy Tales Bible Songs https://www.youtube.com/watch?v=Hu7mJElpE1Y (lagu tradisional kulit hitam Amerika)

Film tentang Yosua

• Joshua leads (I) https://www.youtube.com/watch?v=vqhPOd0JxBs (Bahasa Inggris).

• Cerita tentang Yosua: Tembok Yerikho

https://www.youtube.com/watch?v=vqhPOd0JxBs (Bahasa Indonesia)

Aktivitas 4 : Belajar dari Alkitab

Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa, Baca Alkitabmu dari Yosua 7, kemudian diskusikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1) Apa sebabnya Musa marah dan melemparkan kedua loh batu yang dibawanya turun dari atas gunung untuk menghancurkan patung anak lembu emas itu?

2) Apa sebabnya Yosua dan Kaleb, dua orang mata-mata yang diutus ke Yerikho, begitu yakin bahwa Israel akan menang? 3) Mengapa Allah menggunakan Rahab untuk menolong

Israel, padahal ia seorang pelacur?

4) Mengapa Yosua dan seluruh pasukannya percaya benar bahwa mereka akan dapat dengan mudah menaklukkan kota Ai?

5) Mengapa TUHAN menghukum Israel dengan kekalahan dalam peperangan melawan kota Ai?

(46)

d. Yosua Melawan Orang Gibeon

Sukses bangsa Israel di bawah Yosua terdengar ke mana-mana oleh bangsa-bangsa lain. Karena itu sekelompok bangsa mengadakan persepakatan untuk bergabung melawan Yosua. Namun ketika tahu apa yang terjadi atas Yerikho dan Ai, mereka mencoba mengakali Yosua. Mereka mengutus sejumlah utusan yang mengenakan pakaian yang buruk, kantong anggur yang jelek dan robek dan dijahit kembali, mengenakan sandal yang jelek-jelek, dengan membawa roti yang sudah kering, dll. Lalu mereka menemui Yosua di perkemahannya di Gilgal.

Yosua menyapa mereka, dan mereka menjawab bahwa mereka datang dari jauh.

“… hamba-hambamu ini datang karena nama TUHAN, Allahmu, sebab kami telah mendengar kabar tentang Dia, yakni segala yang dilakukan-Nya di Mesir…. Sebab

itu para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di jalan dan berkatalah kepada mereka, Kami ini hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami” (9:9-11).

Apa yang dilakukan oleh Yosua kepada orang-orang Gibeon itu adalah sebuah tradisi keramahtamahan di padang gurun. Ada kebiasaan bagi orang-orang di Timur Tengah untuk memperlakukan setiap orang asing yang lewat dengan baik. Mereka diajak singgah dua sampai tiga hari, diberikan makanan minuman dan tempat untuk beristirahat karena perjalanan di padang gurun itu sangat kejam. Orang mudah sekali kelaparan dan kehausan sampai mati. Atau mungkin saja di tengah jalan mereka dirampok habis-habisan oleh orang jahat. Jadi tindakan Yosua sudah tepat.

Namun apa yang terjadi? Beberapa hari setelah orang-orang itu pergi, bangsa Israel mendengar bahwa tamu-tamu mereka itu ternyata bukan orang jauh. Karena itu, ketika Israel berperang melawan kota-kota lain, mereka tidak membunuh warga di kota-kota Gibeon, Kefira, Beerot dan Kiryat-Yearim (9:17). Namun sebagai gantinya, Yosua mengharuskan orang-orang itu menjadi tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat itu dan untuk mezbah TUHAN (ay. 27).

(47)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 33 e. Perang dengan Orang Amori

Ketika mengetahui bahwa orang-orang Gibeon telah mengikat perjanjian dengan orang Israel, lima raja Amori mengadakan persekutuan. Mereka adalah raja-raja dari Yerusalem, Hebron, Yarmut, Lakhis, dan Eglon. Mereka berkemah mengepung Gibeon dan memeranginya. Orang-orang Gibeon meminta bantuan kepada Yosua di Gilgal. Dari sana Yosua maju bersama seluruh tentaranya. TUHAN pun berjanji akan menyertai Yosua

bersama pasukannya. “Dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel, sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon… “ (10:10).

Banyak tentara musuh yang melarikan diri, namun di lereng Bet-Horon TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit. Yosua terus mengejar orang-orang Amori. Ia

berkata, “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!”

Matahari dan bulan pun berhenti sampai habis dendam bangsa Israel kepada musuh-musuhnya (10:11-12). Kelima raja yang bersekutu melawan Israel dan Gibeon akhirnya mati dibunuh.

f. Pidato Perpisahan Yosua

Yosua semakin lanjut usianya. Ia sadar bahwa umurnya tidak lama lagi. Ia memanggil seluruh orang Israel, para tua-tua, pemimpin, hakim, dan para pengatur pasukan. Ia mengatakan bahwa TUHAN sudah mengatur segala sesuatunya untuk Israel.

“… sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang telah berperang bagi kamu” (10:7).

“Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama allah mereka dan bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka. …. Maka murka TUHAN

akan bangkit terhadap kamu, sehingga kamu segera binasa dari negeri yang baik, yang telah diberikan-Nya kepadamu” (23: 6-7; 16b).

(48)

Setelah mengucapkan pidatonya itu, Yosua mengajak seluruh bangsa Israel mengadakan pembaruan perjanjian di Sikhem. Setelah itu, Yosua berkata:

“Beginilah firman TUHAN Allah Israel: Dahulu kala di seberang sungai Efrat di situlah

diam nenek moyangmu, yakni Terah, ayah Abraham dan ayah Nahor, dan mereka beribadah kepada allah lain. Tetapi Aku mengambil Abraham, bapamu itu, dari

seberang sungai Efrat dan menyuruh dia menjelajahi seluruh tanah Kanaan” (24:2 -3).

Setelah dengan panjang lebar Yosua mengisahkan kembali perjalanan nenek moyang bangsa Israel, ia mengajak bangsanya untuk memperbarui tekad mereka untuk mengikut TUHAN saja:

“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada

hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu

diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (ay.

(49)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 35 Israel dapat menaklukkan Yerikho, sebuah kota yang kuat dan perkasa, dengan cara yang mudah. Hanya dengan mengelilingi kota itu tujuh kali selama tujuh hari, tembok-tembok pertahanan Yerikho langsung gugur. Tetapi, ketika menghadapi kota Ai, ternyata tentara Israel kalah telak. Setelah diselidiki ternyata benar, ada seseorang yang melanggar perintah TUHAN untuk tidak mengambil harta yang seharusnya menjadi milik Tuhan.

Di negara kita kadang-kadang kita menemukan orang yang yakin bahwa mengambil milik orang lain – walaupun hanya sedikit saja – tidak apa-apa, Si pemilik masih memiliki hartanya atau barang lain yang berlimpah. Tetapi bagi TUHAN, kesalahan itu tetaplah kesalahan, meskipun jumlahnya hanya sedikit saja. Ya, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Pepatah itu tidak berlaku. Sekecil apapun barang yang diambil itu adalah pencurian, dan TUHAN akan mengirimkan hukuman-Nya. Mungkin bukan sekarang, tetapi nanti.

Sebuah catatan kecil lainnya, dalam kisah penaklukan Yerikho, tentara-tentara Israel dibantu oleh seorang perempuan yang bekerja sebagai pelacur. Di kalangan masyarakat umum, pekerjaan ini dianggap hina. Tetapi kita lihat di sini bahwa ternyata TUHAN bisa bekerja melalui siapa saja. Bahkan orang-orang yang dianggap rendah dan hina di masyarakat pun bisa dipakai TUHAN untuk menggenapi rencana-Nya.

(50)

Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1) Nama lain Yosua adalah ….

A. Hosea B. Yehoshua C. Yesaya D. Yosayas

2) Ayah Yosua bernama ….

A. Ruben B. Efraim C. Nun D. Benyamin

3) Yosua termasuk tokoh penting Israel karena ia menggantikan ….

A. Musa B. Abraham C. Lot D. Eli

4) Yosua mengalami kekalahan telak ketika memimpin bangsanya melawan kota ….

A. Gibeon B. Yerikho C. Ai D. Hebron

5) Kemenangan yang dicapai bangsa Israel dalam melawan Yerikho antara lain karena

dibantu oleh Rahab yang bekerja sebagai ….

A. Tukang jahit B. Penari

(51)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 37 C. Pelacur

D. Tukang tenung

6) Yosua dibohongi oleh orang-orang ….

A. Amori B. Gibeon C. Yerikho D. Ai

7) Para penipu itu datang menemui Yosua di perkemahannya di ….

A. Yerusalem B. Gilgal C. Yudea

D. Ramot-Gilead

8) Raja-raja Amori mendengar bahwa Yosua sudah melakukan perjanjian damai dengan

suku ….

A. Gibeon B. Gad C. Naftali D. Dan

9) Bagaimana cara Yosua menaklukkan Yerikho?

A. Dengan mengerahkan pasukannya sebanyak-banyaknya.

B. Dengan mengerahkan para imam untuk berjuang di baris terdepan.

C. Dengan mengelilingi kota itu satu kali selama enam hari, lalu tujuh kali pada hari ketujuh, dengan para imam membawa sangkakala dan meniupnya keras-keras pada waktu yang sudah ditentukan.

(52)

10)Ketika Yosua mengadakan perpisahan dengan bangsanya, ia meminta ….

A. Israel menjaga perjanjian perdamaian dengan negara-negara tetangganya. B. Israel tetap setia kepada TUHAN, Allah nenek moyang Abraham.

C. Israel tetap membangun pertahanan yang kuat untuk menghadapi serangan-serangan musuh.

D. Israel tetap setia kepada TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Yakub.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!

1) Jelaskan bentuk keramahtamahan orang di Timur Tengah. Mengapakah mereka mempraktikkan tradisi seperti itu?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

2) Yosua berniat baik ketika menerima orang-orang Gibeon, memberi makan dan minum kepada mereka. Namun perbuatan baik Yosua ternyata dibalas dengan tipuan. Pernahkah kamu merasakan hal seperti ini juga? Kalau ya, apakah kamu membalas penipuan itu dengan kebaikan atau sebaliknya, dengan tindak kejahatan juga? Jelaskan mengapa kamu bertindak demikian!

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

3) Mengapakah Yosua merasa perlu mengingatkan bangsa Israel agar mereka tetap setia kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

4) Keputusan apakah yang diambil bangsa Israel setelah mereka mendengar pidato perpisahan Yosua? Mengapakah mereka memilih demikian?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

(53)

Sekolah Dasar Teologi Kristen 39 5) Kalau kamu hari ini diminta memilih, Allah manakah yang akan kamu pilih?

Mengapakah kamu memilih demikian?

______________________________________________________________________ ______________________________________________________________________

(54)
(55)

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 40

Kitab-kitab Sastra adalah kumpulan kitab-kitab yang berisi kisah-kisah yang berisi nasihat dan hikmat. Dari namanya, Sastra, kita tahu bahwa kisah-kisah tersebut mungkin sekali tidak benar-benar terjadi, melainkan lebih berupa legenda (Ayub), berbagai nasihat (Amsal), doa (Mazmur), puisi cinta (Kidung Agung), dan persoalan-persoalan hidup yang mendalam (Pengkhotbah).

Berikutnya kita akan membahas kitab para nabi. Ada dua kitab yang akan kita bahas di sini yaitu Daniel dan Yunus. Kitab Daniel diletakkan pada bagian terakhir kitab Nabi-nabi Besar dalam kanon Protestan, namun menariknya, kitab ini diletakkan dalam kumpulan Sastra dalam kanon Yahudi.

Hal ini membangkitkan pertanyaan, mengapa demikian? Orang Yahudi memang memercayai bahwa kisah Daniel sesungguhnya dimaksudkan untuk membangkitkan semangat orang Yahudi ketika mereka dijajah oleh Kerajaan Seleukus di Suriah yang melakukan gerakan Helenisasi besar-besaran. Orang-orang Yahudi dipaksa berbahasa Yunani, berpakaian seperti orang Yunani, bahkan juga memakan makanan orang Yunani, termasuk makanan-makanan yang diharamkan oleh agama Yahudi, yaitu babi. Tentara Seleukus bahkan suatu kali menyerang Yerusalem dan menghina orang Yahudi dengan menempatkan sebuah kepala babi di mezbah di Bait Allah di Yerusalem.

Mungkin kamu menjadi bingung dengan penjelasan ini. Tetapi tidak apa-apa. Yang penting, cerita Daniel memang merupakan cerita tentang penindasan terhadap orang percaya, entah itu terjadi di Babel ataupun di Yerusalem, dan tujuan cerita itu adalah menguatkan semangat umat Tuhan agar terus bertahan di tengah tekanan yang sangat dahsyat itu.

BAB 2

(56)

Peta Konsep

Kata Kunci:

(57)

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 42

Kitab Amsal adalah kumpulan berbagai ucapan bijak atau hikmat yang mirip dengan berbagai nasihat yang kita temukan dalam tradisi berbagai bangsa. Di sini digambarkan bagaimana amsal datang dari Allah sendiri. Amsal adalah nasihat-nasihat yang diberikan untuk menata dan mengatur kehidupan manusia dan masyarakat. Nanti coba kita bandingkan dengan berbagai nasihat yang kita temukan di dalam kebudayaan kita sendiri. Memang, dalam Surat Ibrani 1:1, dikatakan bahwa Allah telah berbicara sejak zaman dahulu kala, melalui berbagai utusannya, yaitu nabi-nabi. Karena itulah, bukan mustahil Allah pun sudah berbicara kepada kita melalui berbagai sarana dan budaya kita.

a. Sumber Amsal

Judul yang diberikan pada kitab ini menyebutkan bahwa kitab ini berisikan Amsal-amsal dari Salomo bin Daud, raja Israel (1:1). Raja Salomo memang dikenal sebagai orang yang bijaksana – walaupun kelak kita akan menemukan berbagai kesalahan yang dibuatnya pada masa hidupnya. Mungkin dari kalian ada yang ingat ketika Salomo diperhadapkan dengan sebuah kasus tentang dua orang ibu yang memperebutkan seorang bayi? Coba baca ceritanya dalam 1 Raja-raja 3: 16-27.

Salomo memang digambarkan sebagai seorang raja yang bijaksana. Kitab 1 Raja-raja 4:29-30 mengatakan:

A. KITAB AMSAL

1.

PENGANTAR

(58)

“Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo

melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.”

Dalam 1 Raja-raja 4:32 disebutkan bahwa Salomo “… menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.” Ini menyiratkan bahwa Kitab Amsal adalah bagian dari amsal Salomo yang demikian banyak. Apalagi memang ada kebiasaan di masa lampau untuk memberikan nama seorang tokoh atau raja tertentu di masa itu kepada tulisan-tulisan tertentu, untuk memberikan kewibawaan atau otoritas kepadanya. Namun demikian, masalah apakah penulis kitab ini benar Salomo atau bukan, kita tidak perlu memperdebatkannya. Hal yang lebih penting adalah bahwa kitab ini ada di tangan kita dan tetap mempunyai kewibawaan sebagai firman Allah, sebab dari situ kita menemukan banyak sekali petunjuk hidup yang penting kita gunakan sebagai pedoman dalam rencana keselamatan Allah.

Apa perlunya amsal atau pedoman hidup itu? Pada bagian pembukaan kitab ini kita sudah menemukan petunjuk dari si penulis tentang kegunaan amsal khususnya untuk orang muda:

• untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna,

• untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta mengenal dan mempraktikkan kebenaran, keadilan dan kejujuran,

• untuk memberikan kecerdasan dan tuntunan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda (ay. 2-4).

Bagian ini menjelaskan bahwa orang muda seringkali tidak mengerti bagaimana sebenarnya menjalani kehidupan itu. Ada banyak tipu muslihat dan kejahatan yang sering tidak dipahami dan diabaikan oleh orang muda. Banyak dari mereka yang menganggapnya semua itu sederhana saja, sekadar main-main, kalau orangtua menasihati mereka, itu

(59)

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 44

mengerti bahwa dunia sudah berubah,” begitu yang sering kita dengar dari orang-orang muda ketika mereka dinasihati.

Amsal atau nasihat sering digambarkan sebagai teka-teki orang bijak. Kata-katanya membingungkan, karena sering dianggap tidak penting. Namun penulis amsal

mengingatkan kita, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan” (1:7). Rasa takut akan TUHAN adalah sumber segala pengetahuan. Rasa hormat kepada TUHAN yang dalam hidup kita boleh dikatakan diwakili oleh orangtua kita dan para tokoh agama kita, itulah yang akan membimbing hidup kita ke jalan yang benar.

Penulis Amsal kemudian melanjutkan sebuah contoh tentang seorang anak muda yang diajak berbuat jahat:

“Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; jikalau mereka berkata: “Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang

darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena; biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan ….

Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah” (1:10-16).

Nasihat di atas jelas: dalam hidup kita ada dua pilihan. Kita mengikuti jalan yang benar atau jalan yang salah. Kita mendengarkan teman-teman yang baik, atau yang jahat.

b. Hikmat Berbicara kepada Manusia

Pada bagian berikutnya dari bagian pembukaan, kita diajak untuk memerhatikan hikmat, membuka hati dan pikiran kita terhadap kerja hikmat.

(60)

Menurut penulis Amsal, hikmat ada di mana-mana. Ia berseru-seru di jalan-jalan, di lapangan-lapangan, di atas tembok-tembok kota, di depan pintu gerbang kota, dll. Masalahnya, tidak selamanya orang menemukan dan mendengar suara hikmat berkata-kata kepada kita.

Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya, di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

“Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada

keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci

kepada pengetahuan? … Tetapi siapa mendengarkan aku, ia akan tinggal dengan

aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka” (1:20-23, 33).

Di masa modern seperti sekarang, kita dapat menemukan banyak sekali informasi di surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya, namun jarang sekali kita menemukan hikmat. Namun demikian, kalau kita cermat dan berhati-hati, maka kita akan menemukan hikmat di antara semuanya itu. Sebaliknya, kalau kita tidak berhati-hati, maka kemungkinan sekali kita akan menemukan sampah yang berbahaya. Nah, mampukah kamu membedakannya?

c. Apa Gunanya Hikmat?

Tuhan memberikan kita hikmat supaya hidup kita lurus dan kita berlaku adil kepada semua orang. Ini yang kita temukan di dalam Amsal ps. 2.

“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian. Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya, sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia. Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik” (2:6-9).

Dalam hidup kita memang ada banyak sekali orang yang cerdik dan pandai. Banyak dari mereka yang duduk di jabatan-jabatan penting di tengah masyarakat kita. Itu semua tentu baik, tetapi tanpa hikmat, semua itu akan sia-sia. Kita tidak hanya membutuhkan orang

Gambar

Gambar 1.1: Adam dan Hawa diusir dari Taman Eden.
Gambar 1.3: Musa dengan para mata-mata ke Yerikho,  karya Giovanni Lanfranco  (1582 - 1647)
Gambar 1.4: Penyerangan ke Yerikho.  Karya Julius Schnoor von Carolsfeld. Domain publik
Gambar 2.1: Semut makan madu. Foto oleh Fir0002.  Wikisource.
+7

Referensi

Dokumen terkait

3.1 Mengenal kegiatan persiapan membaca permulaan (cara duduk wajar dan baik, jarak antara mata dan buku, cara memegang buku, cara membalik halaman buku, gerakan mata dari

Dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini, yaitu cara penyajian buklet disertai dan tanpa penjelasan, pemberian buklet dengan pesan positif

Selain itu, dengan menggunakan media buku cerita bergambar dalam penceritaan mengenai kebudayaan, anak - anak akan lebih tertarik dan termotivasi untuk membaca

Dari table 2 menunjukkan bahwa hasil validasi ahli materi terhadap pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar untuk meningkatkan minat membaca siswa kelas 2

Media pembelajaran berbasis audio visual adalah media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi dari guru kepada peserta didik melalui indera penglihatan

Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan menggunakan media leaflet maupun media inovasi seperti kartu kuartet (PGS Cards). Leaflet merupakan media yang biasa diberikan

Lebih lanjut Sukiman 2012 dalam bukunya menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa sehingga

Pada penelitian ini diketahui bahwa adanya pengaruh menggunakan media audio visual animasi terhadap pengetahuan gizi seimbang anak sekolah dasar dan dibuktikan bahwa pesan visual berupa