• Tidak ada hasil yang ditemukan

YESUS JALAN KEBENARAN DAN HIDUP

INTI AJARAN KITAB-KITAB PERJANJIAN BARU

A. YESUS JALAN KEBENARAN DAN HIDUP

Anugerah adalah: ---

1. PENGANTAR

2. URAIAN MATERI

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 104

Namun apakah artinya menjadi umat yang mendapat anugerah keselamatan? Apakah maknanya menjadi umat yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus?

Dietrich Bonhoeffer, seorang pendeta kelahiran Jerman pernah mengatakan bahwa keselamatan adalah sebuah anugerah. Namun anugerah itu dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu anugerah yang murah (cheaply grace) dan anugerah yang mahal (costly grace). Sama seperti ketika seseorang melihat nilai sebuah barang. Jika barang itu memiliki nilai mahal, maka akan dipelihara dan dijaga agar tidak rusak atau hilang. Namun ketika barang itu murah, bahkan sangat murah, maka hanya akan dibiarkan begitu saja tanpa dipelihara.

Anugerah keselamatan dari Allah adalah anugerah yang mahal karena berasal dari pengorbanan Anak Allah. Oleh karena itu, kita perlu memelihara keselamatan yang datang dari Tuhan dengan melakukan tindakan yang baik, berkata jujur, mengaku kesalahan ketika berbuat salah, dan masih banyak lagi. Ketika anugerah keselamatan dilihat sebagai anugerah yang murah, maka ketika ada hal lain yang menggoda kita, kita tidak akan mampu mengabaikannya. Contohnya seperti ini.

Pada suatu hari Minggu pagi, ketika waktunya ke gereja, hujan lebat melanda. Saat itu kita mungkin berpikir, “ah, ga usah ke gerejalah! Hujan begini enaknya tidur lagi…” Jika kemudian itu yang lakukan, itu berarti dalam hidup kita anugerah keselamatan dari Tuhan menjadi anugerah yang murah karena tidak patut diperjuangkan.

Cara lain memperlakukan anugerah keselamatan sebagai anugerah yang mahal misalnya dengan senantiasa menunjukkan anugerah itu dalam berteman dan bersahabat dengan yang lain, memaafkan kesalahan teman, bahkan menolong teman yang berada dalam kesulitan. Kini coba berikan contoh lain dalam kehidupanmu sehari-hari tentang memperlakukan anugerah yang murah dan anugerah yang mahal.

Tabel 4.2: Anugerah yang murah dan anugerah yang mahal

Anugerah yang murah Anugerah yang mahal

Apa yang dikatakan Bonhoeffer di atas dapat membantu kita dalam melihat kembali apa saja yang sudah kita lakukan dalam tindakan keseharian kita. Sebagai anak Tuhan yang sudah diselamatkan, kita diminta untuk menjaga anugerah keselamatan melalui tindakan baik. Kita dipakai oleh Tuhan menjadi teladan bagi teman-teman yang lainnya. Jangan sampai kita menjadi teladan buruk dan bukannya teladan kebaikan.

b. Dampak Keselamatan

Pada titik ini, mungkin saja kita bertanya, “saya sudah diselamatkan, lalu apa?” Maka dari itu, keselamatan selalu memiliki dampak yang mendorong kita untuk menjadi remaja yang lebih baik dalam kehidupan di sekitar kita. Keselamatan selalu punya daya dorong dan daya ubah agar melalui keselamatan ada perubahan kehidupan. Keselamatan tidak bisa didiamkan atau bahkan berdiam diri, namun sebaliknya keselamatan membawa kita kepada gaya hidup yang berdaya guna bagi yang lain.

Kini bacalah Matius 25:14-30, Perumpamaan tentang talenta. Di dalam perumpamaan itu dikisahkan tentang tiga hamba yang diberikan talenta oleh sang Tuan. Hamba pertama mendapat lima talenta, hamba kedua mendapat dua talenta, dan hamba ketiga mendapat satu talenta. Ketika sang Tuan itu pergi, masing-masing hamba mencoba mengusahakan talenta yang sudah dititipkan kepada mereka.

Hamba dengan lima talenta ternyata melipatgandakan talenta itu menjadi sepuluh talenta. Maka senanglah hati sang Tuan. Begitu juga dengan hamba dengan dua talenta melipatgandakannya menjadi empat talenta. Hati sang Tuan juga senang melihat hamba

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 106

yang kedua. Namun hamba yang ketiga datang dan mengakui bahwa satu talenta yang dititipkan kepadanya hanya disimpan di dalam tanah dan tidak diusahakan sama sekali. Mengetahui hal itu, marahlah hati sang Tuan serta menegur sang hamba dengan mengatakan bahwa ia sebagai “hamba yang jahat dan malas.” Mengapakah demikian?

Karena apa yang sudah diberikan tidak untuk ditaruh atau disimpan di dalam tanah atau di laci meja. Ibarat talenta dalam perumpamaan di atas, maka keselamatan juga tidak boleh disimpan untuk diri kita sendiri saja, tetapi kita perlu berusaha agar banyak orang diberkati dan menerima keselamatan juga.

Lalu mengapakah ada yang diberikan lima, ada yang dua, dan ada yang satu? Tentu bukan berarti Tuhan pilih kasih namun dalam kondisi dan situasi apapun juga, talenta itu tidak boleh didiamkan. Bukan berarti ketika kita merasa lebih kecil, lebih sedikit mendapat dibanding teman kita, lalu kita ngambek, merasa Tuhan tidak adil, dan diam saja. Namun, usahakanlah dan kerjakanlah talentamu, berapapun yang Tuhan titipkan.

Aktivitas 12 : Belajar dari Alkitab

Bacalah Matius 25:14-30 dengan saksama, dan jawablah pertanyaan berikut:

1. Mengapakah hamba dengan talenta satu tidak melakukan apa-apa? Menurutmu, apakah ada perbedaan jika hamba dengan talenta satu kemudian ditambah menjadi dua talenta? Mengapa? Jelaskan jawabanmu! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 2. Mengapakah sang Tuan menyebut hamba itu dengan “hamba yang jahat dan

malas”? Berikan alasanmu!

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________

3. Perhatikan ayat 29, “Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.” Apakah maksud dari ayat ini? Kepunyaan apakah yang dimaksud?

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 4. Sebenarnya, apa permintaan utama dari sang Tuan? Bagaimanakah kamu

bisa melakukannya dalam kehidupanmu sehari-hari?

_____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________

c. Keselamatan untuk Menyelamatkan yang Lain

Pada suatu hari seorang ayah membawa anaknya ke sebuah danau kecil dekat rumahnya. Ia berkata, “coba kamu perhatikan danau kecil ini. Apakah yang kamu dapati?” Sang anak pun menjawab, “airnya tidak jernih, banyak sampah, dan ikan-ikan tidak ada yang hidup di dalam danau kecil ini. Kenapa begitu ya ayah?” Tanya sang anak. Sang ayah pun tidak menjawab namun membawanya ke sebuah sungai di seberang desa tempat ia tinggal.

Sang ayah berkata, “kini coba lihat sungai ini. Apa bedanya?” Sang anak memerhatikan dan menjawab, “wah beda sekali! Ini airnya lebih jernih, banyak ikan-ikan yang hidup di dalamnya. Airnya tidak berbau dan segar! Kenapa bisa begitu ayah?” Sang ayah pun mencoba menjawab, “lihat, sungai ini memiliki aliran air. Artinya air yang ada di sungai ini tidak berhenti di sungai ini namun mengalir ke tempat-tempat lain. Berbeda dengan dengan danau tadi. Tidak ada aliran air sama sekali! Air yang ia tampung hanya berhenti di danau itu saja. Tidak ke tempat lain, atau digunakan oleh yang lain.

Buku Siswa Pengetahuan Alkitab 108

Seperti itulah hidup. Ketika kita hidup untuk diri sendiri maka tidak lama akan berbau dan kemudian tidak bermanfaat bagi yang lain. Airnya ada namun tidak berguna. Berbeda dengan sungai ini. Airnya selalu segar karena air yang ada di sungai ini mengalir, bermanfaat bagi yang lain. Sehingga ketika hujan datang dan air dari sungai di atas gunung mengalir ke danau itu, maka airnya segar terus.”

Hidup yang menyimpan keselamatan untuk diri sendiri seperti danau itu. Airnya ada tetapi hanya untuk dirinya sendiri. Akibatnya adalah danau itu tidak banyak berguna dan kemudian berbau. Berbeda dengan sungai itu. Keselamatan seperti air sungai, ia perlu dialirkan kepada tempat yang berbeda dan menjadi berdaya guna bagi yang lain.

Dokumen terkait