• Tidak ada hasil yang ditemukan

36 KITAB WAHYU

Dalam dokumen Diktat Pembimbing Perjanjian Baru (Halaman 75-78)

A. LATAR BELAKARNG WAKTU

(Lihat Surat Kiriman Yohanes Pertama) 1. Keunikan kitab Wahyu

Wahyu berasal dari kata "apokalipsis", artinya rahasia yang dinyatakan. Kitab Wahyu mempunyai keunikan yaitu menjadi Kitab penutup kanon PB. Namun tidak jelas apakah berarti bahwa Kitab Wahyu adalah kitab yang paling akhir ditulis. Kitab Wahyu juga satu-satunya kitab PB yang berisi hampir sepenuhnya tentang nubuatan yang menyangkut tentang masa depan.

2. Ciri-ciri buku apokaliptik yang ada di kitab Wahyu:

a. melukiskan tentang keputusasaan yang besar dalam menghadapi keadaan yang sedang berlangsung dan pengharapan yang besar akan campur tangan Allah dimasa mendatang.

b. memakai bahasa-bahasa simbolik; impian dan penglihatan iblis dll.

c. menampilkan kuasa-kuasa surgawi dan iblis sebagai utusan dan perantara dalam perencanaan Allah.

d. sebagai nubuat bahwa kecelakaan untuk orang-orang fasik, tapi orang benar akan dilewati.

nama penulis biasanya tidak disebut. 3. Keadaan saat Kitab Wahyu ditulis

Gereja-gereja (7 gereja) di propinsi Asia yang sudah berdiri lama, tapi mengalami pasang surut dalam pertumbuhan rohaninya. Keadaan itu di latar belakangi oleh kelaparan, perang, wabah penyakit, kemiskinan, penganiayaan.

Digambarkan bahwa Romawi adalah kekuasaan yang menjadi musuh utama umat Kristen (binatang dan pelacur). Kekaisaran saat itu mungkin diperintah oleh Domitianus, kalau dilihat dari sifat pemerintah saat itu yang sewenang-wenang dari diktator dan juga desakan untuk menyembahnya sebagai dewa. Pada akhir abad pertama orang Kristen dimusuhi dimana-mana.

4. Pulau Patmos

Sebuah pulau karang di perairan pantai Yunani, dari kepulauan Dodekanese. Panjang pulau 12 km lebar 7 km. Sekarang termasuk daerah Yunani. Yohanes dibuang dari Efesus selama beberapa bulan kira-kira tahun 95 M. Dibuang karena imannya, sebagai hukuman atas ketaatannya pada Allah (Wah. 1:9). Ketika berada disana, ia mendapat penglihatan yang harus dituliskannya dan disampaikan kepada ke 7 jemaat di Asia (1:10), 95 km dari Efesus. B. PENULIS, TAHUN DAN TEMPAT PENULISAN

1. Penulis

Penulis Kitab Wahyu disebutkan sebagai Yohanes, murid Yesus dan seorang yang sangat dikenal di kalangan gereja-gereja di Asia Kecil. Penulis juga adalah saksi mata dari segala sesuatu yang telah dilihatnya (1:1-2). Para Bapak gereja menerima kitab itu sebagai tulisan Yohanes. Tapi pada abad 3 ada beberapa pendapat yang kurang menyetujui melihat penyelidikan terhadap jenis sastra dan gaya bahasa Kitab Wahyu yang bertentangan dengan Injil & Surat 1-3 Yohanes dan bahkan kitab-kitab PB yang lain. Ahli bahasa memperkirakan bahwa sastra Wahyu kurang begitu matang/berkembang. Jadi mungkin ditulis lebih awal dari pada Injil dan Surat Yohanes. Atau kemungkinan lain Kitab Wahyu ditulis sendiri oleh Yohanes sedang yang lain oleh penulisnya.

2. Tahun Penulisan

Kitab Wahyu jelas ditulis pada masa penganiayaan gereja. Ada 2 pemerintahan kaisar Romawi yang sangat kejam dan penganiayaan orang Kristen, yaitu kaisar Nero dan Domitianus. Kalau mengambil tahun masa kekaisaran Nero, terlalu awal dan orang-orang Kristen masih baru dan masih bersemangat. Tapi keadaan saat itu sudah semakin sulit dan capai untuk orang Kristen berjuang melawan penindasan-penindasan itu, jadi mungkin kitab Wahyu ditulis setelah masa Nero, yaitu pemerintahan Domitianus, tahun 95 M.

3. Tempat Penulisan

Yohanes menuliskan Surat Wahyu sesudah ia dibebaskan dari pembuangan di Pulau Patmos, dan kemungkinan ia kembali ke di Efesus ketika menuliskan ini.

C. PENERIMA/PEMBACA SURAT

Dari Wah. 1:4 disebutkan Surat ini ditujukan kepada "Ketujuh Jemaat di Asia Kecil.", mereka adalah Efesus (2:1-7), Smirna (2:8-11), Perganus (2:12-17), Natra (2:18-24), Filadelfia (3:7-13), Sardis (3:1-6), Laudikia (3:14-22).

Beberapa tafsiran tidak membatasi hanya ditujukan kepada 7 jemaat ini melainkan meliputi gereja dari segala abad dan segala tempat. Kitab wahyu penuh dengan lambang-lambang angka 7 sebagai lambang kepenuhan yang suci. Jadi 7 jemaat bisa menjadi lambang kepenuhan umat suci (Wah. 1:6).

D. TEMA UTAMA

1. 7 jemaat-jemaat di Asia Kecil a. Efesus (2:4)

Pengajaran tepat tapi dicela karena mereka telah meninggalkan kasih mula- mula. b. Smirna (2:10)

Akan mengalami penderitaan c. Pergamos (2:13) - 15 .

Menyimpang, tapi setia. 316 M Konstatianus menjadi Kristen, tidak ada aniaya tetapi gereja suam.

d. Tiatira (2:20)

Menyimpang pengajarannya tapi sedang bertumbuh. Berhala kekafiran dibawa ke dalam jemaat.

e. Sardis (3:1-3)

Melakukan pekerjaan baik, tapi kerohanian sudah mati dan perlu bertobat. f. Filadelfia. (3:7-9)

Anak-anak Tuhan hidup ditengah kemurtadan. Tapi Tuhan "membuka pintu yang yang tiada dapat ditutup oleh seorangpun."

g. Laodikia (3:17)

Melambangkan zaman akhir, keadaan mereka kaya tapi miskin. Akan dimuntahkan oleh Tuhan. Pada masa-masa akhir jemaat Tuhan akan banyak yang murtad.

2. Kristus sebagai Anak Domba

Kristus sebagai Anak Domba yang akan membuka gulungan kitab bermeterai. Ini melukiskan arti sentral kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus secara historis (Wah. 5:1-8).

3. Penglihatan oleh Yohanes

Berisi penglihatan bagaimana Allah menghakimi semua kekuatan yang melawanNya (Wah. 6:1-21:4), seperti tulah-tulah yang terjadi di Mesir. Tapi Tuhan berjanji akan ada dunia baru dan Yerusalem baru, dimana manusia dapat mengenal Allah langsung (21:9-27)

4. Penyembahan yang meninggikan Kristus

Bahwa segalanya akan terbukti bahwa Allah dan umatNya menang. Dan Kristus berkuasa atas raja-raja (Wah. 1:5; 15:3), kemuliaan adalah bagi Dia untuk selama-lamanya (Wah. 1:6; 19:1-7).

E. TUJUAN PENULISAN

Kitab Wahyu dituliskan oleh Yohanes untuk:

1. Memberikan teguran terhadap 7 gereja-gereja di Asia kecil.

2. Memberikan penghiburan kepada jemaat-jemaat yang terus menerus melihat umat Tuhan dimusuhi, bahwa semua itu akan ada akhirnya.

3. Menunjukkan kepada hamba-hamba Tuhan apa yang akan atau harus terjadi, mis. bagaimana kembalinya Kristus, apa yang terjadi sebelum itu dll.

F. CATATAN

1. Hal-hal penting

a. Angka 7 dan simbol-simbol: 7 Meterai (Wah. 6:1-8:1)

7 penglihatan tentang ular naga dan kerajaan (Wah. 12-13) 7 penglihatan tentang Anak domba Allah (\wah. 14) 7 cawan murka Allah terhadap kejahatan (Wah. 15-16) 7 penglihatan tentang jatuhnya "Babel" (Wah. 17-19:10) 7 penglihatan tentang jaman akhir (Wah. 19:11-21:4) b. Masa 1000 tahun (20:4-6)

c. Nama yang tertulis dalam kitab kehidupan. 2. Berbagai Tafsiran

Ada 4 Golongan/kelompok tafsiran: a. Golongan Preterist

Simbolisme dalam kitab Wahyu hanya berhubungan dengan kejadian-kejadian pada saat ia ditulis dan tidak ada kaitannya dengan masa depan. Terjadi hanya pada masa lalu tidak ada hubungannya dengan sekarang.

b. Golongan Idealis

Wahyu sekedar gambaran simbolis dari peperangan yang tidak ada habisnya antara kebaikan dan kejahatan (orang kristen dan orang kafir). Simbol-simbol dan peristiwa-peristiwa tidak benar secara sejarah. Yang diambil segi etis dan rohaninya. "sifat" pengrohaniayanya telah dihilangkan. Penghakiman datang setiap saat kita membuat keputusan moral.

c. Golongan Historis

Wahyu menceritakan sejarah gereja dari jaman Pantekosta hingga kedatangan Kristus (seperti Organ). Pergumulan gereja dengan dunia. Para penakluk masa lalu berusaha menghancurkan gereja, tetapi mereka selalu gagal.

d. Golongan Keakanan (pendekatan segi akan datang)

Berdasar pasal 1-3, Drama yang akan terjadi pada 7 jemaat hanya terbatas pada abad pertama saja. Dari pasal 4- seterusnya menceritakan tentang masa yang akan datang. 3. Untuk mengerti Wahyu

a. Tidak akan dimengerti dengan mutlak. Kerendahan hati dan ketulusan diperlukan. b. Kitab ini berisi hal-hal rahasia dan peringatan-peringatan untuk anak-anak Tuhan

dan memberi jaminan akan perlindungan Tuhan kepada anak-anaknya dalam jaman yang sulit ini dan penuh penganiayaan.

4. Mengapa penting:

a. Karena berisi pokok-pokok rahasia yang akan digenapkan pada Akhir Zaman.

b. Janji kebahagiaan/berkat kepada barangsiapa yang membaca, mendengar dan menantinya.

c. Tanpa mengerti surat Wahyu, isi kitab-kitab lain tidak jelas kurang lengkap dan kurang berarti.

d. Ada banyak ajaran tentang Kristus, Anak Domba yang tidak ada di buku-buku lain di Alkitab.

e. Banyak petunjuk tentang cara bagaimana Allah akan melaksanakan hukumannya nanti.

f. Dibentangkan kemenangan yang sempurna atas kegelapan. F. GARIS BESAR ISI SURAT WAHYU

Wahy 1:1-8 Prolog

I. Wahy 1:9-3:22 Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya

A. Wahy 1:9-20 Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dian

B. Wahy 2:1-3:22 Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat

II. Wahy 4:1-11:19 Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah A. Wahy 4:1-5:14 Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga 1. Wahy 4:1-11 Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang

Mempesona

2. Wahy 5:1-14 Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak B. Wahy 6:1-11:19 Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh

Meterai dan Tujuh Sangkakala

1. Wahy 6:1-17 Pembukaan Enam Meterai yang Pertama

Wahy 7:1-17 SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak 2. Wahy 8:1-6 Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan

TujuhSangkakala

3. Wahy 8:7-9:21 Enam Sangkakala yang Pertama

Wahy 10:1-11 SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil Wahy 11:1-14 Dua Orang Saksi

4. Wahy 11:15-19 Sangkakala yang Ketujuh

III. Wahy 12:1-22:5 Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis A. Wahy 12:1-15:8 Perspektif mengenai Konflik Itu

1. Wahy 12:1-13:18 Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi a. Wahy 12:1-17 Naga Besar

b. Wahy 13:1-10 Binatang Laut

c. Wahy 13:11-18 Binatang Bumi 2. Wahy 14:1-20 Dari Pandangan Sorga

Wahy 15:1-8 SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka B. Wahy 16:1-19:10 Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu

1. Wahy 16:1-21 Tujuh Cawan Murka Allah 2. Wahy 17:1-18 Hukuman Atas Pelacur Besar 3. Wahy 18:1-24 Jatuhnya Babel yang Besar 4. Wahy 19:1-10 Sorak-Sorai di Sorga C. Wahy 19:11-20:10 Puncak Konflik Itu

1. Wahy 19:11-18 Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus 2. Wahy 19:19-21 Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya

3. Wahy 20:1-10 Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan D. Wahy 20:11-22:5 Sesudah Konflik

1. Wahy 20:11-15 Penghakiman Takhta Putih yang Besar

2. Wahy 20:14-15; 21:8 Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar 3. Wahy 21:1-22:5 Langit yang Baru dan Bumi yang Baru Wahy 22:6-21 Epilog

Tugas Baca:

Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru – (Hal. 473 - 490) Walter M. Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 102 - 111) Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 166 - 181) John Darne, Memahami Perjanjian Baru – (Hal. 500 - 510)

Dalam dokumen Diktat Pembimbing Perjanjian Baru (Halaman 75-78)

Dokumen terkait