• Tidak ada hasil yang ditemukan

29 SURAT KIRIMAN YAKOBUS

Dalam dokumen Diktat Pembimbing Perjanjian Baru (Halaman 62-65)

A. LATAR BELAKANG NAMA YAKOBUS

Di dalam Kitab-kitab PB paling sedikit ada 3 nama Yakobus: a. Yakobus Zebedeus, saudara Yohanes, murid Yesus (Luk 6:16). b. Yakobus anak Alfeus, murid Yesus.

c. Yakobus saudara Yesus (Gal. 1:19). Yakobus saudara Yesus

Dari referensi banyak orang berpendapat bahwa Yakobus yang dimaksud sebagai penulis Surat Yakobus adalah adik Yesus. Saudara penulis yang lain adalah Yudas dan Yohanes/Simon (Mat 13:55; Mar. 6:3). Namun demikian pada waktu. Yesus masih hidup, Yakobus tidak mengakui otoritasNya (Yoh 7:5). Tapi ia akhirnya bertobat justru sesudah penampakkan Yesus (1Kor. 15:7) dan menjadi pemimpin Gereja Kristen Yahudi di Yerusalem (Gal. 2:9). Yakobus terkenal sebagai seorang yang saleh dan taat pada hukum dengan ketat. Mendapat gelar "orang benar". Ia juga seorang yang sangat berpengaruh dan menjadi uskup pertama melalui penunjukkan Yesus. Ia jugalah yang menjadi pemimpin Sidang Pertama di Yerusalem (Kis. 15). Menurut cerita dikatakan bahwa kulit lutut Yakobus menjadi tebal seperti kulit unta karena terlalu banyak digunakan untuk berdoa.

Yakobus diperkirakan mati syahid sebelum Yerusalem dihancurkan tahun 70 an jaman Imam Besar Ananias. Para imam takut dengan jumlah orang Kristen yang bertambah banyak, maka akhirnya mengancam Yakobus untuk dibunuh kecuali kalau mau menyangkali dan menghujat Yesus di depan umum, yaitu dengan berdiri di serambi Bait Allah untuk dilihat oleh semua dan berkata " Yesus bukan Mesias". Tapi Yakobus menolak untuk menyangkal Yesus, dan justru sebaliknya ia mengatakan bahwa "Yesus adalah Putra dan Hakim dunia". Hal ini

membangkitkan kemarahan orang-orang Yahudi, Yakobus akhirnya mati syahid setelah dilemparkan dari lantai atas Bait Allah dan dirajam batu pada thn. 62 M.

B. PENULIS, TAHUN DAN TEMPAT PENULISAN 1. Penulis

Yak. 1:1 menyebutkan bahwa Surat Yakobus ditulis "dari Yakobus, hamba Allah dan Yesus Kristus". Namun demikian, sampai pada abad ke 4 Surat Yakobus ini belum mendapat pengakuan sebagai kitab kanon secara umum. Hanya setelah diselidiki bahwa Yakobus yang dimaksud bukanlah Yakobus bin Zebedeus (yang sudah mati martir pada tahun ke 4) tapi Yakobus saudara Yesus maka Surat ini akhirnya diterima secara resmi sebagai kitab kanon, karena memenuhi syarat kerasulan.

Martin Luther adalah salah seorang teolog yang menolak menerima Surat Yakobus sebagai kitab kanon, karena menurutnya pandangan Yakobus mengenai "dibenarkan karena perbuatan" (Yak. 2:24) bertentangan dengan pandangan Paulus "dibenarkan karena iman" (Rom. 3:28). Kitab ini oleh Martin Luther disebut sebagai "surat gadungan/surat jerami". 2. Tahun Penulisan

Surat Yakobus tidak menyebutkan dengan jelas tahun penulisannya. Tetapi para ahli memperkirakannya antara tahun 44- 62M. Acuan yang dipakai adalah sekitar tahun-tahun dimulainya penganiayaan atau sekitar persidangan pertama di Yerusalem (Kis. 15), yaitu tahun 49M. Kalau hal itu betul maka Surat Yakobus ini menjadi dokumen PB yang ditulis terpagi.

3. Tempat Penulisan

Tidak disebutkan tetapi kemungkinan besar di Yerusalem, karena Yakobus melayani jemaat Yerusalem untuk selang waktu yang cukup lama (30 tahun).

C. PENERIMA/PEMBACA SURAT

Meskipun tidak ada keterangan jelas kepada siapa Surat ini ditujukan, tapi sesuai dengan judul Suratnya maka Surat ini mungkin ditujukan kepada sekelompok orang Kristen Yahudi yang ada di perantauan (Yak. 1:1), yang mengalami banyak aniaya dan penderitaan. Tapi ini sulit dimengerti kalau diartikan sebagai orang-orang Kristen diseluruh dunia. Bisa jadi hanya semacam istilah yang biasa dipakai untuk sebutan Israel.

Tapi yang jelas selama banyak Tahun Yakobus melayani di Jemaat Yerusalem, yang sangat mungkin bahwa jemaatnya hanya terdiri dari orang-orang Kristen Yahudi, karena dalam Surat itu tidak disinggung sama sekali tentang masalah pertentangan dengan orang Kristen non-Yahudi.

D. TEMA UTAMA

Jelas melihat dari isi Suratnya, Yakobus sangat menaruh perhatian dengan hal-hal keyahudian dan praktek-praktek hidup yang berkenaan dengan sifat orang Yahudi yang sangat tertutup (eksklusif). Penyajian Surat Yakobus tidak disusun secara sistematis, tapi dari seluruh isi buku dapat dirangkumkan sbb.:

1. Iman dan perbuatan

Pengajaran tentang pentingnya perbuatan tidak boleh disalah artikan, dan menganggap hanya perbuatan saja yang penting untuk keselamatan. Perlu ada keseimbangan yang sehat antara iman karena anugerah dan perbuatan karena usaha manusia sebagai buah dari anugerah (Yak. 2:14-26).

2. Percobaan hidup untuk memurnikan iman

Pencobaan mempunyai segi kebahagiaan, walaupun itu bukan datang dari Allah. Allah mengijinkan pencobaan itu ada untuk menguji iman, apakah iman itu murni atau palsu. Iman yang murni akan bertekun dan bertahan dalam pencobaan (1:2-18; 5:7-11).

3. Pelaku Firman

Bukti bahwa kita taat pada Firman Tuhan adalah apabila kita melakukanNya.Tindakan kita adalah bukti bahwa kita ada iman (Firman) (Yak. 1:19-27). Dicontohkan oleh Yakobus tindakan-tindakan yang benar adalah tidak melakukan dosa lidah, tidak memfitnah orang, tidak bermegah karena kaya, dll. (Yak. 3:1-12; 4:11-12; 5:1-6)

4. Doa orang benar besar kuasanya

Keberhasilan Yakobus dalam pelayanan dan ketekunannya adalah dalam doa. Tercatat dalam cerita tradisi, Yakobus adalah pendoa syafaat (Yak. 5:13-20).

E. TUJUAN PENULISAN

Sebagai seorang Yahudi Kristen yang mempunyai kedudukan pemimpin, Yakobus menanggap perlu untuk menghibur, mendorong dan sekaligus menegur praktek-prakterk hidup Kristen yang tidak benar.

1. Menghibur mereka yang menderita.

Banyaknya tekanan yang menghimpit mereka khususnya dari pihak penguasa dan orang-orang Yahudi yang menolak Injil, membuat orang-orang Kristen Yahudi merasa terasing di daerah sendiri. Percobaan-percobaan dan aniaya yang menimpa adalah ujian untuk menghasilkan ketekunan (Yak. 1:3,4).

2. Menegor mereka yang menyeleweng

Iman yang benar harus menghasilkan hidup benar . Hal ini untuk mengimbangi pengajaran tentang keselamatan yang diselewengkan. Maka Yakobus berkata kalau tidak ada hidup benar maka ini membuktikan tidak adanya iman (Yak 2:14-26).

3. Mendorong jemaat untuk menghasilkan buah-buah iman (pelaku Firman) Yakobus mengajarkan pembacanya untuk menerapkan iman dalam kehidupan praktis khususnya melalui teladan Yakobus sendiri yang menunjukkan ketaatannya pada hukum. Ia kuatir dengan perilaku manusia yang ceroboh sehingga merusak nama baik agama Kristen ( mis. dosa lidah, hawa nafsu yang jahat, tidak mengikut sertakan Tuhan dalam hidup, dll). E. CATATAN

Martin Luther pertama tidak menerima Surat Yakobus sebagai Kitab Kanon, karena menganggap konsep Yakobus tentang "keselamatan karena perbuatan" (Yak. 2:24) bertentangan dengan Paulus bahwa "keselamatan karena anugerah melalui iman" (Gal. 2:9-10). Tapi jelas bahwa Yakobus tidak mempermasalahkan iman, tapi ia berkata iman saja tidak membuktikan apa-apa kecuali ada perbuatan.

F. GARIS BESAR ISI YAKOBUS

Yak 1:1 Salam Kristen

I. Yak 1:2-18 Menghadapi Pencobaan dan Menarik Manfaatnya A. Yak 1:2-4 Menerimanya Sebagai Sarana Pertumbuhan B. Yak 1:5-8 Memohon Hikmat untuk Mengatasinya

C. Yak 1:9-12 Bersukacita Dalam Tindakan Penyamarataannya D. Yak 1:13-18 Mengetahui Bedanya Pengujian dan Pencobaan II. Yak 1:19-27 Mendengarkan Firman Allah dan Melakukannya

III. Yak 2:1-13 Tidak Pilih Kasih dan Menunjukkannya IV. Yak 2:14-26 Mengaku Beriman dan Membuktikannya

V. Yak 3:1-5:6 Menyadari Jebakan-Jebakan dan Mengelakkannya A. Yak 3:1-12 Lidah yang Sukar Dikendalikan

B. Yak 3:13-18 Hikmat yang Tidak Rohani C. Yak 4:1-10 Kelakuan Berdosa

D. Yak 4:11-12 Memfitnah Saudara Seiman E. Yak 4:13-17 Hidup dengan Congkak

F. Yak 5:1-6 Kekayaan yang Mementingkan Diri Sendiri VI. Yak 5:7-20 Kebajikan dan Kehidupan Kristen

B. Yak 5:12 Kejujuran yang Polos

C. Yak 5:13-18 Doa Tak Berkeputusan untuk Orang Sakit D. Yak 5:19-20 Memulihkan yang Terhilang

Tugas Baca:

Walter M. Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 83 - 85) Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 137 - 141) John Darne, Memahami Perjanjian Baru – (Hal. 462 - 471)

Hendry H. Halley, Penuntun Ke Dalam Perjanjian Baru – (Hal. 282 - 287)

30

Dalam dokumen Diktat Pembimbing Perjanjian Baru (Halaman 62-65)

Dokumen terkait