• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diktat Pembimbing Perjanjian Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diktat Pembimbing Perjanjian Baru"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBIMBING PERJANJIAN BARU PENDAHULUAN

A. ILMU PENGETAHUAN DAN PEMBIMBING PERJANJIAN BARU

Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing PB, yang kadang disebut juga Ilmu Pengantar PB, adalah bagian dalam Ilmu Teologia Biblika yang baru dikenal secara umum pada abad ke 19. Sumbangsih ilmu ini sangat besar khususnya dalam penyediaan bahan-bahan penting yang dapat menolong kita menyelidiki dan menafsirkan Alkitab secara bertanggung jawab.

1. Latar Belakang

Mengapa diperlukan pengetahuan khusus untuk dapat menginterpretasikan Alkitab dengan tepat? Orang Kristen sering mendapati bahwa mengerti isi Alkitab tidaklah mudah, karena ada jurang pemisah yang cukup besar baik dalam hal waktu penulisan maupun dalam latar belakang dan budaya antara jaman PB dan pembaca sekarang. Oleh karena itu dengan mengetahui informasi yang cukup tentang segala sesuatu sekitar latar belakang penulis dan penulisannya, maka hal ini akan dapat membantu kita menjembatani jurang pemisah itu. 2. Definisi

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pembimbing dan Pengetahuan PB adalah ilmu yang menyelidiki dan mempelajari latar belakang sejarah dan budaya sekitar jaman Perjanjian Baru, yaitu jaman ketika Tuhan Yesus dan Rasul-rasul masih hidup. Secara khusus akan dipelajari pula latar belakang penulisan kitab-kitab Perjanjian Baru, yaitu tentang penulis, penerima, tahun dan tempat penulisan, dan hal-hal yang penting sehubungan dengan tema dan tujuan penulis menuliskan kitab-kitab PB.

3. Tujuan

Tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan dan Pembimbing PB adalah untuk mendapatkan informasi tentang latar belakang dunia PB dan penulisan kitab-kitab PB sehingga dapat memperkaya wawasan kita dalam memberikan interpretasi (penafsiran) yang tepat terhadap isi dan pengertian Firman Tuhan yang diinspirasikan dalam kitab-kitab PB.

B. PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN DAN PEMBIMBING PB

Drs. M.E. Duyverman, dalam bukunya Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru, membagi ilmu ini menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Ilmu Pembimbing Khusus

Ilmu yang memeriksa seluk beluk kitab-kitab PB satu persatu, dengan mengajukan serentetan pertanyaan-pertanyaan seperti di bawah ini:

 Siapakah penulis kitab tsb.?

 Kapankah dan dimanakah kitab tsb. ditulis?

 Kepada siapakah dan dengan maksud apakah kitab tsb. ditulis? 2. Ilmu Pembimbing Umum

Ilmu yang memeriksa kitab-kitab Perjanjian Baru secara keseluruhan, termasuk didalamnya adalah Ilmu Salinan (textual criticism) dan Kanonisasi.

C. PEMBAGIAN KITAB-KITAB DALAM PERJANJIAN BARU

Seluruh jumlah kitab kanon Perjanjian Baru adalah 27 kitab dan biasanya digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Kitab-kitab Sejarah: 4 Kitab-kitab Injil dan 1 Kisah Para Rasul 2. Kitab Surat-Surat:

a. 13 Surat-surat Paulus dan 1 Surat Ibrani b. 7 Surat-surat Am (Umum)

3. Kitab Eskatologi: Kitab Wahyu Tugas Baca:

(2)

LATAR BELAKANG DUNIA PERJANJIAN BARU A. MASA PERALIHAN: MASA SESUDAH PL DAN SEBELUM PB

Masa-masa sesudah PL dan sebelum PB sering dikatakan sebagai masa-masa gelap karena Allah tidak mengirim nabi-nabi-Nya untuk berbicara kepada umat Israel. Namun demikian masa ini justru menjadi masa yang sangat penting karena sekalipun kelihatannya diam Allah bekerja dibalik sejarah umat manusia untuk mempersiapkan mereka menerima pelaksanaan rencana Agung-Nya.

Masa "sesudah PL dan sebelum PB" ini disebut sebagai Masa Peralihan atau Jaman Intertestamental yang berlangsung kurang lebih 400 tahun. Dalam masa ini Allah memakai 3 bangsa yang mengambil peranan utama dalam mempersiapkan masa Perjanjian Baru. Dari catatan kitab-kitab Makabe dan tulisan-tulisan Yosefus, kita mengetahui fakta-fakta berikut ini: 1. Bangsa Yahudi/Ibrani

Bangsa pilihan Allah ini tidak selalu berhasil dalam mentaati dan mengemban tugasnya sebagai umat pilihan Allah, sehingga Allah sering harus menghukum mereka dengan membuang mereka menjadi tawanan bangsa-bangsa lain. Namun justru dengan cara itu Allah menggunakannya untuk maksud baik-Nya. Pada waktu bangsa Israel dibuang ke tanah Babilonia, mereka tercerai berai ke seluruh dunia. Ketika bangsa ini hidup di tengah-tengah bangsa kafir yang tidak mengenal Tuhan, bangsa Israel disadarkan akan pentingnya mempertahankan iman, menyembah Allah yang monotheisme dan mentaati Hukum Taurat. Melalui bangsa inilah Allah menyediakan jalan yang sangat baik untuk melihara kelangsungan sejarah keselamatan yang dijanjikan-Nya bagi umat manusia.

2. Bangsa Yunani

Bangsa Yunani melalui Aleksander memberikan sumbangan yang besar dalam mempersatukan seluruh dunia dalam satu bahasa, yaitu bahasa Yunani. Hal ini memberikan pengaruh yang besar, karena bahasa Yunani akhirnya dipakai menjadi bahasa internasional pada masa itu. Ini memberikan keuntungan yang sangat besar karena bahasa Yunani adalah bahasa berpikir, bahasa yang sangat dibutuhkan oleh penulis-penulis kitab-kitab PB dalam mengungkapkan istilah-istilah teologia dengan benar dan akurat.

3. Bangsa Romawi

Penguasa Romawi yang menduduki tanah Israel (Palestina) menciptakan suasana yang relatif damai sehingga pembangunan jalan-jalan dan keamanan menjadi prioritas negara. Keadaan ini sangat diperlukan dalam mempersiapkan kedatangan Kristus dan juga ketika Injil disebarkan. Selain itu ada banyak kontribusi yang diberikan oleh orang-orang Romawi, baik dalam bidang hukum maupun filsafat yang sangat berguna bagi persiapan penulisan kitab-kitab PB.

C. DUNIA PERJANJIAN BARU 1. Latar Belakang Politik

Latar belakang politik dalam dunia Perjanjian Baru adalah kekaisaran Romawi. Merrill C. Tenney dalam bukunyaSurvei Perjanjian Baru telah memberikan uraian terperinci tentang hal ini. Negara Romawi berdiri tahun 753 SM, yang sebelumnya hanya terdiri dari beberapa kelompok masyarakat di beberapa desa yang akhirnya merebut banyak kota dan menjadi kerajaan yang besar tahun 265 SM.

Berikut ini adalah kaisar-kaisar Romawi yang memerintah pada masa Perjanjian Baru: a. Agustus (27SM – 14 M). Ketika Tuhan Yesus lahir, pemerintahan sedang dipegang oleh

Kaisar Agustus. Dialah yang memerintahkan sensus penduduk di Palestina. b. Tiberius (14-37 M). Ia memerintah semasa Tuhan Yesus dewasa - mati.

c. Caligula (37-41 M). Kaisar yang menganggap dirinya dewa untuk disembah. Banyak orang Kristen mula-mula yang mati karena melawan perintah untuk menyembah kepada kaisar.

d. Nero (54-68 M). Kaisar yang kejam dan semena-mena menganiaya orang Kristen. Paulus dan Petrus mati syahid pada masa pemerintahannya.

e. Vespasian (69-79 M). Pada masa pemerintahannya kota Yerusalem dihancurkan, termasuk bangunan Bait Allah.

f. Domitianus (81-96 M). Melakukan penindasan yang sangat kejam terhadap orang-orang Kristen. Memerintah pada masa tua Rasul Yohanes.

Palestina menjadi salah satu negara jajahan Kerajaan Romawi diperkirakan sejak tahun 63 SM. Kisah dalam PB diawali dari masa pemerintahan Herodes (37SM - 4M) yang

(3)

ditunjuk oleh pemerintah Romawi sebagai raja Yahudi. Sebutan provinsi diberikan kepada daerah-daerah baru yang ditaklukkan Romawi. Untuk provinsi yang relatif damai dan setia pada Roma, pemerintahan dipimpin oleh seorang gubernur. Sedangkan wilayah yang rawan dipimpin oleh seorangwali negeri.

[Lihat: Kis. 13:7; 18:12; Mat. 27:11]

Daerah-daerah jajahan (provinsi) ini biasanya mendapat kebebasan (otonomi) untuk berdiri sendiri. Kebebasan agama pun juga diberikan kepada mereka (religio licita). Penarikan pajak juga diserahkan kepada pemerintahan setempat, tetapi di bawah pengawasan Roma.

2. Latar Belakang Sosial

Di kalangan masyarakat Yahudi, para alim ulama adalah kelompok ningrat yang kaya karena merekalah yang menguasai perdagangan dan pajak di bait suci. Sedangkan kelompok mayoritas penduduk biasanya miskin. Mata pencaharian mereka antara lain, petani, peternak, nelayan dan wiraswastawan kecil lainnya.

Dalam masyarakat non-Yahudi, ada pembagian kelas masyarakat sbb.: kaum ningrat, kelas menengah, rakyat jelata, kaum budak dan penjahat.

3. Latar Belakang Ekonomi

Keadaan tanah daerah sekitar Laut Tengah masa itu cukup subur sehingga hasil pertanian menjadi sumber hasil utama. Industri belum berkembang, hanya untuk menghasilkan kebutuhan sehari-hari, misalnya bejana kain linen, hasil keramik barang rumah tangga. Barag-ng-barang mahal adalah hasil import negara lain.

a. Mata uang

Mata uang logam yang berlaku saat itu adalah denarius (dinar), dan uang emas aureus (pound). Satu dinar adalah upah pekerja untuk satu hari kerja (Mat. 20:2). Tetapi karena pemerintahan provinsi diijinkan mencetak uang sendiri, maka tidak heran kalau banyak beredar mata-mata uang yang berbeda (Mat. 21:12). Usaha pinjam meminjam uang juga sangat populer saat itu.

b. Arus perjalanan

Arus perjalanan sangat lancar jaman itu, karena adanya sistem jalan raya yang sangat baik. Sistem jalan raya ini menghubungkan kota Roma dengan daerah-daerah jajahan yang terbentang luas.

c. Arus perdagangan

Arus perdagangan dari dan ke luar negeri dilakukan lewat laut. Pelabuhan Aleksandria adalah salah satu pelabuhan terpenting. Banyak kapal-kapal besar berlayar dari sini. Hasil perdagangan yang banyak didatangkan adalah biji-bijian.

4. Latar Belakang Budaya

Di bawah pemerintahan kaisar Augustus, kesusasteraan Romawi dibangkitkan lagi. Tulisan-tulisan mereka berupa drama-drama dan cerita-cerita mitos Yunani.

a. Ilmu Pengetahuan

Dalam hal ilmu pengetahuan sudah dikenal ilmu alam sederhana, ilmu pengobatan umum, ilmu bahasa dan pidato. Seni dan ilmu arsitektur adalah yang paling maju pesat. Banyak dibangun jembatan, saluran air, gedung-gedung kesenian dan patung-patung. Ilmu perbintangan banyak dinikmati masyarakat.

b. Hiburan

Untuk hiburan banyak dipertunjukkan pertunjukkan-pertunjukkan musik untuk menghibur kaum jelata. (tambur, kecapi, seruling dan harpa). Sedangkan hiburan untuk kaum ningrat (kaya) adalah pertarungan berdarah antara manusia dan hewan (gladiator) di arena-arena pertunjukkan.

c. Bahasa

Bahasa yang dipakai bermacam-macam: Latin, Yunani, Aramaik dan Yahudi (Ibrani), masing-masing bahasa mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan untuk tujuan yang berbeda.

d. Sistem pendidikan

Sistem Pendidikan sudah lama dikenal, baik dikalangan masyarakat Yahudi ataupun non-Yahudi. Masyarakat Yahudi, terutama keluarga memberikan perhatian yang sangat besar dalam pendidikan terhadap generasi penerusnya. Tujuan utama adalah agar mereka memelihara budaya dan agama nenek moyang. Ketika ada di tanah Pembuangan pendidikan dilaksanakan di tempat ibadah Sinagoge.

(4)

5. Latar Belakang Agama

Agama primitif orang Romawi adalah pemujaan terhadap dewa-dewi Yunani, walaupun tidak berlangsung lama, (hanya sampai abad pertama) karena rakyat tidak lagi melihat manfaatnya. Bahkan justru sebaliknya, cerita dewa-dewi itu merusak moral dan kehidupan kaum muda.

Pemujaan kepada kaisar sangat menguntungkan negara karena mendatangkan kesatuan. Tetapi di lain pihak mendatangkan penganiayaan bagi orang Kristen.

Selain pemujaan-pemujaan itu ada juga pemujaan kepada agama-agama rahasia dan alam gaib. Namun inipun kurang memuaskan kehidupan rohani mereka.

Untuk mengatasi itu lahirlah banyak filsafat-filsafat pemikiran yang sistematis yang lebih disukai karena sanggup memuaskan intelektual yang mereka puja. Contoh aliran-aliran filsafat yang ada pada saat itu: Platonisme, Gnostisisme, Neo-platonisme, Epikurianisme, , Stoicisme, Skeptisisme dll.

D. YUDAISME

Bangsa Yahudi dan agama Yudaisme adalah dua sisi mata koin yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya mempunyai peran yang sangat penting dalam membentuk dunia Perjanjian Baru, karena dari sanalah kekristenan lahir. Hampir semua penulis-penulis PB adalah orang-orang Yahudi yang mempunyai latar belakang agama Yudaisme. Oleh karena itu untuk memahami tulisan-tulisan PB dengan baik akan ditentukan dari seberapa jauh kita mengerti tentang bangsa Yahudi dan agama Yahudi.

1. Latar Belakang

Untuk memahami sejarah bangsa Yahudi, kita harus kembali melihat jauh ke belakang kepada panggilan Allah terhadap Abraham. karena dari Abrahamlah bangsa "pilihan" ini berasal.

Namun demikian, agama Yudaisme sebenarnya baru dimulai pada masa "penyebaran" (diaspora) yang terjadi sejak tahun 734 SM, ketika puluhan ribu orang Yahudi dibuang keluar dari tanah kelahiran mereka. Di tanah pembuangan itulah orang-orang Yahudi yang setia kepada Taurat mulai merasakan kesulitan besar untuk tetap beribadah dan mentaati Hukum dan Taurat mereka.

Sebagian dari mereka yang dibuang ini mulai tergoda untuk mengadopsi cara-cara hidup kafir, bahkan juga agama kafir. Melihat tantangan yang besar ini mulailah orang-orang Yahudi sadar betapa berharganya kepercayaan yang mereka warisi dari nenek moyang mereka. Oleh karena itu mereka mulai memikirkan tentang bagaimana mempelajari agama nenek moyang mereka yang berisi hukum Taurat itu dengan sungguh-sungguh supaya mereka tidak dicemari dengan budaya dan dunia kafir. Dari sinilah Yudaisme secara resmi lahir. Salah seorang pelopor utama gerakan ini adalah Ezra, ia mengetuai badan yang disebut sinagoge agung. Badan yang terdiri dari 120 orang ini bertugas untuk menghidupkan, memulihkan dan menggolong-golongkan kitab-kitab PL. Tapi akhirnya badan ini diganti dengan dewan sanhedrin.

[Lihat: Dan. 1:5-8; 3:4-7: Ezr. 7:1-6] 2. Pusat Ibadah Yahudi di Yerusalem

Sebelum masa penyebaran/pembuangan, Bait Suci di Yerusalem (yang dibangun oleh Raja Salomon) adalah satu-satunya pusat ibadah bagi orang Yahudi. Isi ibadah mereka adalah melakukan perjalanan ke Yerusalem secara teratur dan mengadakan upacara korban sembelihan di sana. Setelah mereka dibuang ke tanah asing, mereka tidak mungkin lagi ke Bait Suci untuk beribadah, apalagi setelah Yerusalem dihancurkan (586 SM). Upaya yang mereka lakukan untuk menggantikan ibadah adalah dengan menggiatkan kembali pengajaran tentang Hukum dan Taurat sebagai pusat ibadah mereka yang baru.

Walaupun Bait Suci kemudian dibangun kembali, ada banyak orang Yahudi yang masih tinggal di tanah asing dan tidak kembali ke Palestina, bahkan ternyata lebih banyak orang Yahudi yang tinggal di luar negara mereka. Untuk memenuhi kebutuhan rohani dan ibadah mereka maka dibangunlah sinagoge-sinagoge di kota-kota dimana orang Yahudi tinggal. Sinagoge (artinya rumah ibadat orang Yahudi) tidak bisa dikatakan sebagai tiruan Bait Suci Yerusalem, karena selain ukuran yang jauh lebih kecil, juga tidak disediakan tempat untuk membakar korban. Sebagai gantinya dilakukan doa, membaca Taurat, memelihara hari Sabat, sunat dan memelihara hukum-hukum PL yang mengatur soal makanan. Inilah yang akhirnya menjadi pusat ibadah Yudaisme.

(5)

3. Tempat Ibadah Yahudi - Sinagoge

Sejak jaman penyebaran/pembuangan peranan sinagoge dalam melestarikan agama dan budaya Yahudi sangat besar. Di sinilah Yudaisme bertumbuh dan mengalami kedewasaan. Di setiap kota besar dimana ada kelompok orang Yahudi tinggal didirikanlah sinagoge. Akhirnya sinagoge juga menjadi balai sosial di mana penduduk Yahudi di kota itu berkumpul setiap hari minggu untuk belajar tentang tradisi dan agama Yudaisme. Kesuksesan pemakaian rumah ibadat orang Yahudi ini sangat mengesankan, sehingga pada waktu orang-orang Yahudi perantauan pulang ke tanah airnya, sistem ibadah di sinagoge ini dibawa dan tetap dipraktekkan sampai jaman Yesus dan para Rasul.

Pemimpin sinagoge disebut "kepala rumah ibadat", yang diangkat dari antara penatua berdasarkan hasil pemungutan suara. Tugasnya adalah memimpin kebaktian, menjadi penengah dalam suatu perkara dan memperkenalkan pengunjung pada jemaat. Penjaga sinagoge disebut hazzan. Tugasnya menjaga dan memelihara bangunan dan jgua harta benda yang ada di sinagoge.

Dalam sinagoge ada lemari untuk menyimpan gulungan kitab Taurat, sebuah podium dengan sebuah meja untuk meletakkan Kitab Suci yang sedang dibaca, dan juga lampu dan bangku serta kursi duduk jemaat.

[Lihat: Mar. 5:22; Luk. 13:14; Kis. 13:5; 14:1; 15:43, dst.] 4. Bentuk ibadah

Dalam sinagoge kebaktian dilakukan sbb.:

a. Pembacaan pengakuan iman Yahudi yang disebut shema - (Ul. 6:4, 5).

b. Diikuti dengan puji-pujian kepada Allah yang disebut berakot ("Diberkatilah...."). c. Pembacaan doa, dan juga pembacaan doa pribadi oleh jemaat (dalam hati).

d. Selanjutnya adalah pembacaan Kitab Suci (kitab Taurat dan Pentateukh, juga kitab Nabi-nabi).

e. Kemudian diikuti dengan Kotbah untuk menjelaskan bagian yang baru saja dibacakan. f. Kebaktian diakhiri dengan berkat, yang dilakukan oleh imam.

Bentuk/tata cara ibadah sinagoge ini juga diikuti oleh gereja abad pertama. 5. Aliran-aliran keagamaan dalam Yudaisme

Walaupun semua orang Yahudi memegang hukum agama yang sama (Yudaisme) tapi dalam penafsiran dan tujuannya ada bermacam-macam aliran:

a. Kaum Parisi

Berasal dari kata parash, artinya "memisahkan". Aliran yang paling berpengaruh dan banyak pengikutnya dalam masyarakat. Mereka adalah para ahli tafsir PL, yang menjunjung tinggi hukum lisan atau adat istiadat nenek moyang yang mereka taati sampai pada hal yang sekecil-kecilnya. Karena keahliannya inilah mereka disebut sebagai ahli Taurat. Kelompok inilah yang paling banyak dijumpai berselisih paham dengan Yesus. Namun demikian tidak semua orang Parisi munafik ada juga yang sungguh-sungguh. [Lihat: Mat. 23:13-15]

b. Kaum Saduki

Nama Saduki berasal dari bani Zadok (Imam Besar). Mereka berjumlah kecil tetapi sangat berpengaruh dalam pemerintahan, karena anggota mereka adalah para imam di Bait Allah di Yerusalem.

Pengajaran PL yang mereka terima hanyalah 5 kitab Pentateukh, tidak percaya pada kebangkitan dan hal-hal supranatural atau kehidupan sesudah kematian, tetapi mereka berpegang ketat hanya pada tafsiran-tafsiran harafiah Taurat.

[Lihat: 2 Sam. 15:24-29; Kis. 23:8] c. Kaum Zelot

Mereka adalah kaum nasionalis fanatik yang ingin melepaskan diri dari penjajahan Romawi. Mereka percaya bahwa Allah adalah satu-satunya pemimpin mereka. Oleh karena itu mereka sering mengadakan pembrontakkan melawan pemerintah Romawi. [Lihat: Kis. 5:37; Mar. 12:14]

d. Kaum Eseni

Eseni artinya "saleh" atau "suci". Mereka ini tidak secara resmi disebut dalam kitab-kitab PB, tetapi keberadaan mereka diakui oleh tradisi sebagai biarawan-biarawan Yahudi yang hidup membujang. Mereka juga menjalankan hidup sederhana dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama. Kelompok ini sering dihubungkan dengan penemuan-penemuan naskah Qumran, walaupun tidak ada bukti kuat.

(6)

e. Kaum Helenis

Kelompok ini disebut kaum Helenis karena mereka adalah orang-orang keturunan Yahudi tetapi telah mengadopsi kebudayaan dan bahasa Yunani dan tidak lagi mengikuti tradisi dan adat istiadat Yahudi, kecuali dalam hal iman agama mereka.

6. Hari-hari Raya Yahudi

Orang-orang Yahudi banyak merayakan hari-hari penting yang pada umumnya dihubungkan dengan perayaan keagamaan yang memiliki latar belakang erat dengan sejarah kehidupan bangsa Israel. Hari-hari Raya tsb. antara lain: Perayaan Paskah, Hari Raya Roti Tidak Beragi, Hari Raya Pentakosta, Hari Raya Tahun Baru, Hari Perdamaian, Hari Raya Pondok Daun. Lima hari raya ini diadakan berdasarkan aturan dalam Hukum Muda. Sesudah masa pembuangan mereka menambah perayaan Hari Raya Meniup Serunai, Hari Raya Purin. Tugas Baca:

J.I. Packer, dkk. Dunia Perjanjian Baru - (Hal. 3-10. 59-64. 84, 88-89, 91-92) Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 1-7)

Walter M.Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 7-11)

Merrill C. Tenny, Survei Perjanjian Baru – (Hal. 24-30, 60-63, 67-68, 113-123) John Drane, Memahami Perjanjian Baru – (Hal. 7-38)

KANON PERJANJIAN BARU

Pengumpulan naskah-naskah PB terjadi sebagai proses pimpinan Roh Kudus dalam memelihara hasil inspirasi yang dituliskan oleh para penulis Alkitab. Pengumpulan naskah-naskah PB yang akhirnya diterima sebagai kitab-kitab PB dalam Alkitab disebut sebagai Kanonisasi. Melalui beberapa peristiwa, penyeleksian penyusunan daftar kitab (kanon) itu akhirnya diterima gereja.

A. PENGERTIAN KANON

Kata kanon berasal dari kata Yunani kanon, artinya buluh. Karena pemakaian “buluh” dalam kehidupan sehari-hari jaman itu adalah untuk mengukur, maka kanon juga berarti sebatang tongkat/kayu pengukur atau penggaris.

Namun pada abad ke 4 Athanasius memberikan arti teologis bahwa kanon dipakai untuk menunjuk kepada Alkitab. Sehingga artinya adalah: Daftar naskah kitab-kitab dalam Alkitab yang berjumlah 66 kitab, yang telah memenuhi standard peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh Gereja Tuhan sebagai kitab-kitab Kanonik yang diakui diinspirasikan oleh Allah dan memiliki otoritas penuh dan mutlak terhadap iman Kristen dan perbuatannya.

B. SEJARAH KANON PB

Setelah kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga, pengajaran Injil diteruskan pleh para Rasul Tuhan dengan otoritas penuh karena merekalah saksi-saksi mata tentang keselamatan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Tulisan-tulisan tentang pengajaran iman Kristen oleh para Rasul sangat dibutuhkan mengingat bahwa merekalah pada saksi mata yang dapat memberitakan pengajaran Injil Yesus Kristus dengan jelas dan menafsirkannya dengan tepat, sesuai dengan pimpinan Roh Kudus kepada mereka. Selama thn. 100 – 200 M, tulisan-tulisan para Rasul itu dipakai dan dikumpulkan oleh sidang-sidang jemaat dan kemudian di teruskan oleh gereja-gereja generasi berikutnya.

C. DAFTAR KANON PB

Beberapa Daftar Kanon PB yang pernah berlaku dalam sejarah gereja: 1. Daftar Marcion

Daftar buku PB yang tertua disusun di Roma pada tahun 140 M oleh seorang bidat yang bernama Marcion. Menurut Marcion kitab PL harus ditolak dan juga kitab-kitab PB yang dipengaruhi oleh Yudaisme, karena menurutnya Allah PL mempunyai status yang lebih rendah dari Allah yang dinyatakan dalam diri Kristus. Itu sebabnya kanon Marcion hanya terdiri dari 2 bagian:

a. Kitab Injil Lukas (Injil yang tidak dipengaruhi oleh Yudaisme)

b. 8 Surat Paulus (3 Surat Penggembalaan tidak dimasukkan), yaitu: 1 & 2 Korintus, Efesus (Laodikia), Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika, Filemon.

2. Daftar Muratori

Daftar lain yang lebih muda dikenal dengan sebutan "Fragmen Muratori", berasal dari Roma pada akhir abad dua. Pada daftar kanonnya dimasukkan:

a. Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul. b. 9 Surat Paulus kepada Jemaat dan 4 kepada perorangan.

(7)

3. Konsili Hippo (393M) dan Konsili Kartago (397M)

Konsili gereja di Afrika Utara ini menerima daftar 27 kitab-kitab PB yang kita pakai sekarang. Penerimaan mereka didasarkan pada kesadaran akan nilai kitab-kitab itu sebagai yang diinspirasikan oleh Allah. Ditambah lagi dengan fakta bahwa kita-kitab tsb. telah umum digunakan oleh gereja-gereja saat itu.

D. INJIL DAN KISAH PARA RASUL

Pada mulanya kitab-kitab Injil itu merupakan satu kumpulan kitab dalam bentuk tunggal, tetapi dilaporkan sebagai "Menurut Matius", "Menurut Markus" dsb. Tapi pada tahun 115M, Ignatius mengenal lebih dari satu Injil, jadi mungkin yang dimaksud adalah kumpulan Injil-Injil.

Sekitar tahun 170M, seorang bernama Tatianus membuat Injil rangkap empat menjadi satu cerita yang bersambung, atau disebut "Harmoni Injil-injil" (Diatessaron), salah satu bentuk yang disukai banyak orang.

Walaupun ada lebih dari 4 Injil yang dikenal jaman itu (mis. Injil Barnabas dll.), tapi Ireneus berkata bahwa tidak ada Injil lain selain 4 Injil yang sudah dikenal (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Ia berkata, seperti halnya 4 arah mata angin, maka gereja juga mempunyai 4 Injil sebagai tiang penyangga gereja.

Kitab Kisah Para Rasul mendapatkan pengakuan kanonik karena penulisnya sama dengan Injil ketiga (Lukas). Kedudukan kitab ini penting dalam kanon PB karena merupakan kitab yang sentral, menjadi penghubung antara kitab-kitab Injil dan Surat-surat Kiriman.

Tugas Baca:

F.F. Bruce, Dokumen-dokumen Perjanjian Baru – (Hal. 17-24) John Drane, Memahami Perjanjian Baru – (Hal. 183-187)

4 KITAB-KITAB PERJANJIAN BARU A. NAMA

Nama Perjanjian Baru berasal dari bahasa Latin Novum Testamentum. Istilah Testament atau covenant (bhs. Inggris) ini, artinya persetujuan antar dua pihak yang mengikat, lebih kuat dari hanya sekedar janji.

Bahasa Yunani dari Perjanjian Baru adalah He Kaine Diatheke, artinya pesan atau wasiat terakhir, yang melibatkan dua belah pihak dan sifatnya mengikat dan tidak dapat diubah. Oleh karena itu makna kata "Perjanjian Baru" disimpulkan sebagai perjanjian tertulis yang merupakan wujud persetujuan/kesepakatan yang baru antara Allah dan manusia melalui Kristus.

B. I S I

Isi dari Perjanjian Baru adalah penyataan rahasia janji Allah yang baru yang diwujudkan dalam catatan tentang kata-kata/pengajaran Yesus dan pada pengikut-Nya. Catatan ini terdiri dari 27 buku, yang ditulis dalam kurun waktu 45-50 tahun, ditulis oleh 8-9 orang penulis (berbangsa Yahudi kecuali Lukas). Pengelompokan isi Perjanjian Baru dapat dibagi sbb.:

1. Buku-buku yang berisi sejarah :

Kitab Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul; menceritakan tentang kehidupan dan kematian Yesus dan riwayat para pengikutNya setelah Yesus diangkat ke surga.

2. Buku-buku yang berisi pengajaran doktrin :

Semua surat-surat kiriman Rasul Paulus dan Rasul-rasul lain; surat-surat itu khususnya ditujukan kepada jemaat untuk mengajarkan tentang pokok-pokok iman Kristen serta pelaksanaan hidup Kristen.

3. Buku yang berisi nubuat :

Kitab Wahyu; mengungkapkan nubuatan masa kini dan masa yang akan datang melalui penglihatan dan pengalaman supranatural.

(8)

C. SUSUNAN KITAB-KITAB PB

27 Kitab yang ada dalam Alkitab PB disusun tidak berdasarkan urutan tahun ditulis, melainkan berdasarkan kronologis sejarah kisahnya dan sebagian karena sifat-sifat sastranya. Susunan tsb. adalah sbb.:

Jenis Judul Penulis

Kitab Sejarah Matius Matius

Markus Markus

Lukas Lukas

Yohanes Yohanes

Kisah Para Rasul Lukas

Surat Kiriman Roma

I Korintus II Korintus Galatia Efesus Filipi Kolose Paulus I Tesalonika II Tesalonika I Timotius II Timotius Titus Filemon

---Surat Kiriman Ibrani Anonim

Yakobus Yakobus

I Petrus Petrus

II Petrus Petrus

I Yohanes Yohanes

II Yohanes Yohanes

III Yohanes Yohanes

Yudas Yudas

---Kitab Nubuatan Wahyu Yohanes

D. PERIODE PB

Penempatan susunan kitab-kitab dalam Alkitab tidaklah sesuai dengan urutan usia penulisannya, tetapi kronologi peristiwanya. Untuk memudahkan penyelidikan, masa dalam PB dapat dibagi menjadi 3 periode waktu:

1. Periode Kelahiran (5 SM – 30 M)

Masa kehidupan Yesus diuraikan dalam kitab-kitab Injil. 2. Periode Perkembangan (30 M – 60 M)

Masa perkembangan karya kerasulan, khususnya pelayanan Rasul Paulus kepada jemaat non-Yahudi.

3. Periode Pemantapan (60 M – 100)

Masa ini (60-100M) tidak banyak diketahui, tapi yang jelas banyak tulisan-tulisan para Rasul dan juga kitab Injil yang baru beredar pada tahun-tahun ini.

Tugas Baca:

Tenny, Merrill C., Survei Perjanjian Baru – (Hal. 159-160, 164) Walter M.Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 13-15)

(9)

5 KITAB-KITAB INJIL A. ASAL USUL INJIL

1. Pengertian/Definisi:

Kata Injil dalam bahasa Yunani adalah euanggelion, artinya Kabar Baik. Kabar Baik tentang Yesus Kristus telah ditulis oleh keempat penulis Injil dan mereka mengakui bahwa Yesuslah Tuhan, Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan dalam PL dan yang telah mengubah hidup mereka menjadi ciptaan baru.

2. Isi Kitab-Kitab Injil

Dari maksud yang disebutkan oleh masing-masing penulis kitab-kitab Injil, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa kitab-kitabInjil mempunyai implikasi, yaitu:

a. Kitab-kitab Injil bukanlah kitab-kitab yang ditulis oleh Tuhan Yesus sendiri, tetapi oleh murid dan pengikutNya.

b. Kitab-kitab Injil bukanlah kitab-kitab yang berisikan "biografi" lengkap Tuhan Yesus, tetapi kisah selektif tentang kehidupan dan pengajaran Yesus Kristus selama kira-kira 3 tahun saja.

c. Isi pemberitaan kitab-kitab Injil berhubungan erat dengan teologia sang penulis, yang secara khusus sangat berguna untuk Jemaat Gereja Mula-mula, karena memberikan penyataan-penyataan besar dan definitif tentang diri Tuhan Yesus dan hubungannya dengan Allah.

d. Isi kitab-kitab Injil itu sesuai dengan tujuan masing-masing penulisnya. Oleh karena itu sangat penting untuk mempelajari secara saksama latar belakang penulisnya untuk dapat mengerti isi Injil dengan tepat.

B. INJIL-INJIL SINOPTIK

Istilah "Sinoptik" berarti "melihat dari sudut pandang yang sama". Dalam hal ini Kitab-kitab Injil yang dimaksud adalah Injil Matius, Markus, dan Lukas. Sedangkan yang disebut sebagai "masalah sinoptik" adalah masalah yang muncul sehubungan dengan sumber apa yang dipakai oleh ketiga Injil; apakah sumber yang dipakai sama? Kalau betul sama, mengapa mereka membuat 3 kesaksian yang berbeda? Jawaban terhadap "masalah sinoptik" ini adalah:

1. Injil Matius ditulis lebih dahulu

Dari maksud yang disebutkan oleh masing-masing penulis kitab-kitab Injil, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa kitab-kitabInjil mempunyai implikasi, yaitu:

Agustinus, pada abad ke 4, berpendapat bahwa Matius menulis lebih dahulu, lalu Markus membuat ringkasannya dan Lukas menulis berdasarkan Matius dan Markus. Masalah yang timbul dengan pendapat ini:

a. Markus tidak menuliskan inti pemberitaan dengan proporsional yang baik.

b. Bahasa yang dipakai Markus memiliki kualitas lebih rendah dari pada Matius dan Lukas.

2. Injil Markus ditulis lebih dahulu

Lebih banyak ahli kritik sastra Alkitab yang menerima pendapat bahwa Markus telah ditulis terlebih dahulu dan menjadi sumber bagi Matius dan Lukas. Hal ini terlihat dari:

a. Pemakaian kata-kata

Setengah kosakata yang dipakai Markus terdapat dalam Matius dan Lukas; tetapi ada bagian yang sama yang hanya ada di Matius dan Lukas.

b. Urutan

Matius, Markus dan Lukas memakai urutan peristiwa dan garis besar yang sama dalam penyusunan tulisannya.

c. Isi

606 ayat dari 661 ayat dalam Markus ada di Matius (1060); dan 350 ayat dari Markus ada di Lukas (1150). Kalau Matius dan Lukas dibandingkan maka ada 250 ayat yang sama, tapi tidak ada dalam Markus.

d. Gaya bahasa

Markus memakai bhs. Yunani yang lebih rendah kualitasnya daripada Matius dan Lukas. Juga Markus memakai beberapa bhs. Aram ditulisannya.

3. Teori Lain

Beberapa Ahli kritik sastra Alkitab menawarkan teori lain yaitu dengan membedakan sumber-sumber Injil Sinoptik menjadi 4 sumber, yaitu:

(10)

a. Markus

Tulisan Markus ditulis di Roma (+60M). b. Q (Quelle - sumber)

Tulisan Q ditulis di Antiokia (+50M), yang berisi kumpulan ajaran Yesus; sumber yang tidak digunakan oleh Markus, tapi digunakan oleh Matius dan Lukas.

c. M

Tulisan M ditulis di Yerusalem (+65M), berisi ajaran yang hanya digunakan oleh Matius tetapi tidak oleh Markus maupun Lukas.

d. L

Tulisan L ditulis di Kaisarea (+60), berisi ajaran yang hanya digunakan oleh Lukas dan tidak oleh Markus maupun Matius.

Jadi hasilnya disimpulkan oleh Drs. B.E. Drewes, M.Th. sbb.:

Matius = memakai bahan Markus + Q + M (dan bahan dari penginjil sendiri) Matius, yang terdiri dari 1060 ayat, memakai bahan sebagai berikut:

kurang dari separo (47%) berasal dari Markus, kurang dari seperempat (23%) berasal dari Q. dan sisanya (30%) dari M (dan penginjil).

Lukas = bahan Markus + Q + L (dan bahan dari penginjil sendiri) Lukas, terdiri dari 1150 ayat, memakai bahan sebagai berikut: kurang dari sepertiga (28%) berasal dari Markus, kurang dari seperempat (21%) berasal dari Q,

dan separo dari Injil itu (51%) berasal dari L (dan penginjil)."

M Markus Q L

MATIUS LUKAS

C. PERBANDINGAN PELAYANAN TUHAN YESUS DALAM EMPAT INJIL

Peristiwa Matius Markus Lukas Yohanes ---Inkarnasi 1:1-5 Kelahiran dan masa kecilNya 1,2 1,2

Yohanes Pembaptis 3:1-12 1:1-8 3:1-20 1:6-34 Pembaptisan Yesus 3:13-17 1:9-11 3:21-22

PencobaanNya 4:1-11 1:12-13 4:1-13

MujizatNya yang pertama 2:1-11 PelayananNya yang di Yudea 2:13-4:3 KunjunganNya ke Samaria 4:4-42 PelayananNya di Galilea 4:12-18:35 1:14-9:50 4:14-9:50 4:43-54 6:1-71

KunjunganNya ke Yerusalem 5:1-47 PelayananNya di Perea dan Yudea 19-20 10 9:51-19:27 7:1-11:57 Peritiwa minggu terakhir 21-27 11-15 19:28-23:56 12-19 Sesudah kebangkitan 28 16 24 20-21

Tugas Baca:

John Drane, Memahami Perjanjian Baru – (Hal. 184, 191) Merrill C. Tenny, Survei Perjanjian Baru – (Hal. 171-172) Drs. B.E. Drewes, M.Th., Satu Injil Tiga Pekabar – (Hal. 12-17)

(11)

6 KEHIDUPAN TUHAN YESUS KRISTUS Dari keterangan yang didapatkan dalam kitab-kitab Injil, dan juga tulisan sejarahwan Yahudi, F. Yosefus, dan cerita-cerita tradisi yang beredar pada jaman itu, maka kehidupan Tuhan Yesus bisa diringkaskan sbb.:

A. PENDAHULUAN 1. Silsilah Tuhan Yesus

Injil Matius (1:1-17) memberikan urutan kronologis silsilah Tuhan Yesus, dengan jelas terlihat bahwa secara biologis Tuhan Yesus adalah keturunan raja Daud, tepat seperti apa yang dinubuatkan dalam Yes. 11:1; Yer. 23:5.

2. Tahun Kelahiran Tuhan Yesus

Tahun kelahiran Tuhan Yesus dapat diketahui dengan berbagai cara, yaitu baik dari data-data ekternal atau juga dengan melihat data dari Alkitab sendiri:

a. Data Matius 2:1

Karena Herodes Agung mati pada tahun 4 SM, maka dapat dipastikan bahwa Yesus lahir sebelum 4SM.

b. Data Lukas 2:1-2

Data di luar Alkitab (Yosefus) membenarkan bahwa memang pernah ada sensus yang diselenggarakan pada permulaan tarikh Masehi. Dan ada seorang yang bernama Kirenius yang dikirim ke Siria dan Yudea untuk tugas itu. Tetapi kalau itu benar, maka tahun kelahiran Yesus adalah sekitar tahun 6 - 7 M.

c. Data Lukas 3:1

Tiberius menjadi penguasa kekaisaran Roma pada tahun 14 M, tahun ke-15 adalah tahun 28 M. Tetapi menurut data diketahui bahwa Tiberius sudah memegang kekuasaan tiga tahun sebelumnya. Sehingga bisa disimpulkan pada tahun 25-26 M, Tuhan Yesus berumur 30 tahun. Jadi kelahirannya antara 5-4 SM, yaitu sebelum Herodes meninggal.

3. Masa Muda Tuhan Yesus

Tidak banyak data yang bisa dikumpulkan tentang masa kanak-kanak Yesus. Tapi dari Injil Lukas dan latar belakang tradisi Yahudi, dapat disimpulkan bahwa:

a. Keluarga Yesus mengikuti tradisi Yahudi, Yesus disunat pada hari yang ke delapan (Luk. 2:21). Untuk itu Ia dibawa ke Bait Suci untuk mengesahkan sunatNya. Ia juga "ditebus" dengan membayar persembahan sebanyak 5 syikal (sepasang burung tekukur dan 2 anak burung merpati). Dan untuk pentahiranNya, Maria memberikan kurban untuk orang miskin (Luk. 2:24).

b. Karena ancaman kekejaman raja Herodes Agung yang ketakutan karena berita yang di bawa orang Majus, bahwa telah lahir "Raja orang Yahudi", maka oleh mimpi, Yusuf dituntun untuk membawa keluarganya meninggalkan Betlehem dan mengungsi ke Mesir (Mat. 2:14). Setelah Herodes mati, barulah mereka kembali. Tetapi karena anak raja Herodes (Arkhelaus) masih memerintah di Yudea, dan karena tuntunan mimpi, maka akhirnya mereka menetap di Nazaret (Mat. 2:19-23).

c. Yusuf adalah seorang tukang kayu. Profesi pekerjaan masyarakat biasa yang dapat ditemui di kota kecil Nazaret. Jadi dapat dipastikan Yesus juga mempunyai ketrampilan seperti ayahnya. Tapi yang jelas kita ketahui bahwa keluarga Yusuf tidaklah tergolong kaya, malah dapat dikatakan miskin.

d. Walaupun Yesus tidak berasal dari keluarga kaya, tapi terlihat bahwa Yesus mempunyai pendidikan yang cukup baik. Bahkan ia dapat membaca bahasa Ibrani (Luk. 4:16-20). e. Karena dibesarkan di daerah Galilea, dimana banyak tinggal orang-orang bukan Yahudi,

Yesus kemungkinan besar dapat berbicara 3 bahasa (Aram, Yunani, Ibrani).

f. Satu-satunya data tentang masa muda Yesus adalah ditemukan dalam Lukas 2:40-52, yaitu pada waktu Yesus berusia 12 tahun, ketika Ia mengunjungi Bait Allah. PengetahuanNya tentang PL sangat mencengangkan para ahli Taurat.

4. Tuhan Yesus Dibaptis

Pada umur 30 tahun Tuhan Yesus datang kepada Yohanes untuk dibaptis. Yohanes pertama menolak, karena baptisan Yohanes adalah baptisan untuk pertobatan dosa. Namun Yesus mau merendahkan diri untuk sama seperti manusia berdosa (meskipun Ia tidak berdosa) dan mau memikul dosa umat manusia, karena itulah yang dikehendaki Allah Bapa (Mat. 3:15). Kalau

(12)

dibandingkan dengan Mark. 11:38, maka baptisan Yesus ini juga merupakan permulaan jalan salib yang akan dilaluiNya.

Kata-kata yang diserukan oleh Bapa pada waktu pembaptisan (Mrk. 1:11) merupakan pendobrakkan terhadap konsep eskatologi Yudaisme tentang Mesias. Setelah peristiwa baptisan yang sangat menguatkan ini, Yesus dibawa oleh Roh untuk dicobai oleh iblis.

B. PELAYANAN TUHAN YESUS 1. Pelayanan di Yudea

Pelayanan awal Tuhan Yesus dilakukan pertama di daerah Yudea. Hanya Injil Yohanes saja yang memberikan kesaksian tentang pelayanan Tuhan yang pertama-tama, khususnya tentang hubunganNya dengan Yohanes Pembaptis. Di Betani Tuhan Yesus memilih 5 murid-muridNya yang pertama. Lalu Yesus ke Kana (daerah Galilea) dan membuat mujizatNya yang pertama. Lalu ke Kapernaum dan Yerusalem untuk perayaan Paskah. Di sini Yesus mulai menunjukkan kewibawaanNya dengan membersihkan Bait Suci. Untuk beberapa saat Yesus melayani di Yerusalem. Percakapan dengan Nikodemus juga terjadi pada saat itu. Pemenjaraan Yohanes Pembaptis, mendorong Yesus pergi ke daerah Galilea. Dalam perjalanan ke sana Yesus sempat berbicara kepada perempuan di Samaria.

2. Pelayanan di Galilea

Kapernaum sering disebut sebagai markas pelayananNya. Selain mengajar di sinagoge-sinagoge pada hari Sabat, Tuhan Yesus sering dijumpai membuat mujizat dan menyembuhkan orang sakit, sehingga membuatNya sangat populer, khususnya dikalangan rakyat jelata. Namun demikian, sikap permusuhan orang Farisi dan ahli Taurat juga semakin kelihatan jelas. Pemilihan ke 12 murid memulai babak baru pelayanan misi Yesus. Pelayanan Yesus menjadi semakin luas dan banyak orang mengikut Yesus, baik untuk motivasi yang benar maupun salah, karena mereka melihat kuasa yang luar biasa melalui mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus dan juga pengajaranNya.

Pada akhir pelayananNya di Galilea Yesus mulai banyak mengkonsentrasikan diri kepada 12 murid-muridNya. Dan karena semakin keras para ahli Taurat dan Farisi melawan pelayanan Yesus (termasuk usaha untuk menangkap Dia), maka mulailah Yesus mengundurkan diri dari penampilan secara umum. Mereka tidak berhasil mencelakai Yesus karena waktuNya belum sampai.

3. Pelayanan di Daerah Perea

70 orang diutus oleh Yesus untuk pergi ke seluruh kota Israel memberitakan tentang "Kerajaan Allah". Yesus masih tetap mengajar dan membuat banyak mujizat meskipun banyak tantangan. Yesus semakin melihat bahwa waktu kesengsaraan akan segera datang sehingga Ia banyak berbicara tentang kesengsaraan dan kematianNya kepada murid-muridNya.

4. Minggu terakhir dan Kematian Yesus

Persiapan kematianNya didahului dengan peristiwa-peristiwa berikut ini: pengurapan dengan minyak Narwastu oleh Maria, Yesus ke Yerusalem dan disambut dengan sorakan "Hosana", perjamuan malam dan mencuci kaki murid-muridNya. Sebelum peristiwa perjamuan makan malam terakhir, (pada hari Paskah) Yudas telah terlebih dahulu menghianati Yesus dengan menjualNya kepada pihak Sanhedrin seharga 40 keping perak (harga seorang budak pada jaman itu). Pada saat Yesus ada di taman Getsemani, berdoa, para prajurit menangkap Yesus dengan bantuan Yudas.

Proses pengadilan Yesus dilaksanakan dengan sangat tidak adil, karena walaupun tidak ditemukan satu kesalahan pun Yesus tetap dijatuhi hukuman mati. Yesus disalib pada pukul 9 pagi, hari Jumat. Menjelang petang Yesus mati. TubuhNya diambil dan dikuburkan oleh Yusuf Arimatea dan Nikodemus.

5. Kebangkitan Yesus

Pada hari yang "ketiga" (Minggu), Yesus bangkit dari kematian. Para wanita yang akan memberi rempah-rempah menemukan kubur kosong. Setelah kebangkitanNya, Yesus masih melayani murid-muridNya, yaitu dengan menguatkan dan menghibur mereka serta memberikan perintahNya yang terakhir, yang dikenal sebagai Amanat Agung Yesus Kristus. C. GELAR-GELAR TUHAN YESUS

1. Anak Manusia

Gelar yang hanya diberikan kepada Tuhan Yesus. Gelar yang memberikan konsep baru yang tidak sama dengan konsep Mesias Yudaisme.

Mat. 9:6; 10:23; 11:19 2. Mesias

(13)

Gelar yang mempunyai makna yang sama dengan Kristus, yang dalam bahasa Ibraninya berarti "Yang diurapi"

Kis. 4:27; 10:38; Mrk. 9:41:14:61-62 3. Anak Allah

Gelar yang menunjukkan keAllahanNya, sebagai Oknum kedua dari Allah Tritunggal. Mat. 4:3, 6; 16:16; Luk. 22:70; Yoh. 1:49

4. Tuhan

Gelar yang diasa dipakai untuk menunjukkan pemilikan ("Tuan"), tetapi kadang juga dipakai untuk menunjukkan keAllahan.

Mrk. 12:36-37; Luk. 2:11; Mat. 7:22 D. JABATAN-JABATAN TUHAN YESUS

1. Sebagai Nabi

PL memberikan nubuatan, bahwa Allah akan memberikan Nabi besar yang akan membawa Firman Allah secara utuh kepada umatNya (Ul. 18:15), Yesuslah Nabi yang dinubuatkan itu (Kis. 3:22).

2. Sebagai Imam

Imam adalah seorang yang dipilih Allah untuk mewakili manusia bertemu dengan Allah, khususnya untuk mempersembahkan korban sebagai "pendamaian". Yesus sendirilah yang telah menjadi Kurban Pendamaian antara manusia dengan Allah (Ibr. 7:25; 9:24).

3. Sebagai Raja

Yesus telah memerintah dan berkuasa atas segala sesuatu atas nama jemaatNya karena Ia adalah "kepala" jemaat (Ef. 1:22), Ia juga telah menang melawan kuasa si Jahat (I Kor. 15:24-28) sehingga Ia berkuasa atasnya selama-lamanya.

Tidak mungkin kita dapat melihat seluruh kehidupan, pelayanan dan pengajaran Tuhan Yesus secara lengkap dalam salah satu Injil saja. Hal ini jelas terlihat dari pengakuan dari penulis Injil sendiri bahwa ada banyak hal yang belum/tidak mereka catat dalam Injil mereka (Yoh. 20:30). Namun demikian pengajaran penting yang Yesus ajarkan selama di dunia telah secara lengkap dicatat oleh keempat Injil. Oleh karena itu untuk melihat secara lengkap sangat penting jika kita melihat keempat Injil secara bersamaan.

Tugas Baca:

Packer, J.I., dkk. Dunia Perjanjian Baru – (Hal. 14-19, 28-29, 127-141, 144-146) John Drane, Memahami Perjanjian Baru – (Hal. 54-61)

Tenny, Merrill C., Survei Perjanjian Baru – (Hal. 252-257)

7 KITAB INJIL MATIUS A. PENULIS - Matius

Ada banyak nama "Matius" dalam kitab PB, tapi Matius yang dikenal sebagai penulis Injil Matius adalah bekas pemungut cukai, anak Alfeus yang dipanggil Tuhan Yesus menjadi muridNya seperti tertulis dalam Mat. 9:9; 10:3; Mar. 2:14; Luk. 5:27. Dan oleh Markus dan Lukas ia disebut sebagai seorang Lewi.

Pemungut cukai adalah pengumpul pajak untuk pemerintah Roma, yang biasa dilakukan dengan jalan memeras, karena ia memungut uang pajak yang lebih besar daripada yang seharusnya. Dan dari situlah pemungut cukai mendapatkan uang untuk hidupnya. Itu sebabnya Matius pada mulanya tidak disukai oleh orang-orang Yahudi (Mat. 9:9-13; Mar. 2:14-17; Luk. 5:27-32). Walaupun biasanya ahli kritik Alkitab mempercayai dan mengikuti tradisi dari Bapak-bapak Gereja (Papias, Ireneus, Eusibius) bahwa penulis Injil ini adalah Matius anak Alfeus, tapi sekarang, berdasarkan beberapa pengamatan tentang masalah sumber-sumber Injil Sinoptik, ada keraguan khususnya sehubungan dengan sumber yang dipakai Matius; kalau memang Matius Alfeus mengapa ia harus mengandalkan orang lain (Markus) yang bukan saksi mata/murid Tuhan dalam menuliskan bukunya.

Hal lain yang menjadi keraguan adalah, Matius, sebagai seorang pemungut cukai, pasti bergaul banyak dengan orang-orang non-Yahudi, tetapi jelas terlihat dari isinya Injil Matius ditujukan kepada orang-orang Yahudi, sehingga menjadi pertanyaan apakah mungkin ada Matius yang lain. Perdebatan tentang penulis Injil ini masih berlangsung terus, tetapi pendapat berikut ini masih memberikan dukungan yang kuat dalam perdebatan:

(14)

1. Matius telah mengikuti Yesus selama tiga tahun, sehingga pengalaman dan pengenalannya terhadap Yesus pastilah cukup banyak.

2. Latar belakang Matius sebagai seorang yang cukup berpendidikan memungkinkan hasil penulisan yang sistematis seperti Injil Matius ini.

3. Kalau Matius bukan penulis Injil Matius tapi ada orang lain yang memakai namanya, maka sulit diterima karena Matius bukanlah rasul yang terkenal, sehingga tidak ada alasan untuk melakukan hal itu.

4. Matius adalah seorang Yahudi, tetapi keterbukaannya dalam mengungkapkan tentang kegagalan Israel dan para pemimpin agamanya (Mat. 23:1-36) dan juga berita-berita misinya kepada bangsa-bangsa lain (Mat. 28:16-20), memberikan indikasi bahwa Matius mengenal dunia non-Yahudi dengan baik.

B. TAHUN DAN TEMPAT PENULISAN

Tidak diketahui secara tepat kapan Injil Matius ini ditulis. Tapi diperkirakan bahwa Matius menulisnya sebelum tahun penganiayaan orang Kristen di Yerusalem (50M), karena kebutuhan akan Injil tertulis belum muncul pada saat rasul-rasul masih hidup. Juga pasti sebelum tahun 70 M, karena Matius sama sekali tidak menyinggung-nyinggung tentang kehancuran Yerusalem dalam tulisannya.

Namun ada juga pendapat yang memperkirakan tahun penulisan Injil ini adalah setelah tahun 70M, khususnya kalau menafsirkan Mat. 22:7; 24:3-28, sebagai bahan yang mengacu pada peristiwa jatuhnya Yerusalem.

Tempat penulisannya juga merupakan perkiraan, yaitu di Antiokia. Alasan untuk hal ini adalah karena tulisan seperti Injil Matius ini banyak terdapat di antara jemaat Siria Yahudi.

C. PEMBACA/PENERIMA

Banyak istilah-istilah yang dipakai dalam Injil Matius yang hanya mungkin dimengerti oleh orang-orang Yahudi, misalnya "Mesias", "Anak Daud", “Kerajaan Surga”, dll. Juga dari isinya yang banyak mengutip PL tentang penggenapan nubuatan Mesias, jelas terlihat bahwa penulis menujukan Injil ini untuk orang-orang yang sudah mengenal kitab Perjanjian Lama. Namun demikian tidak menutup kemungkinan Matius juga menujukan ini kepada orang non-Yahudi, karena ada berita misi "kabar baik" kepada bangsa-bangsa lain.

D. TUJUAN PENULISAN

Memberikan banyak penekanan pada berita Mesianik dengan memberikan banyak catatan tentang penggenapan nubuatan PL dalam diri Yesus Kristus (60 kali). Oleh karena itu pernyataan bahwa "Yesuslah Sang Mesias yang dijanjikan dalam PL" menjadi tujuan utama dari pemberitaan Injil Matius ini. Di dalam Dialah (yang menjadi RAJA) "Kerajaan Allah itu telah datang."

E. TEMA UTAMA 1. Injil Kerajaan

Matius mengungkapkan secara jelas bahwa kedatangan Mesias adalah untuk menggenapkan nubatan nabi-nabi PL. Hal ini ditunjukkan melalui pengajaran dan perkataan Tuhan Yesus yang dicatat oleh Matius. Istilah “Kerajaan Surga” berulang-ulang kali disebutkan dengan maksud menunjukkan bahwa Kristus adalah Raja dan Kerajaan-Nya akan nyata di antara bangsa-bangsa.

2. Pasal-pasal penting dalam Injil Matius

Dari beberapa pengamatan terhadap isinya, dapat dilihat bahwa Matius menyusun Injil ini dengan sangat sistematis kedalam 5 bagian penting, hal ini khususnya terlihat karena setiap bagian diakhiri dengan "Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini...." (Mat. 7:28; 11:1; 13:53; 19:1; 26:1).

a. Kotbah di Bukit (pasal 5-7) - menggenapi hukum. b. Pengajaran kepada 12 MuridNya (pasal 10) - pelimpahan kekuasaan. c. Perumpamaan tentang "Kerajaan" (pasal 13) - sudah dan akan datang. d. Kehidupan dalam "Kerajaan" (pasal 18) - dalam "jemaat" (ekklesia) e. Akhir Zaman (pasal 24-25) - berjaga-jaga

F. CATATAN 1. Bahasa Asli

Hal lain yang masih sering dimasalahkan adalah tentang bahasa asli yang dipakai Matius dalam Injilnya. Dari catatan sejarah, Papias menulis bahwa Matius menuliskan Injil ini dalam bahasa Aram kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Yunani oleh orang-orang masa itu secara serampangan (sebisanya). Ireneus juga menuliskan bahwa Matius menulis sebuah Injil untuk orang Yahudi dalam bahasa daerah mereka.

(15)

Pendapat kedua Bapak Gereja itu mendapat banyak tantangan karena hasil terjemahan yang serampangan sulit bisa menghasilkan bahasa Yunani yang baik seperti yang terdapat dalam Injil Matius sekarang. Dan kemungkinan besar bahasa Aram pada saat itu sudah tidak populer, bahkan sudah tidak dipakai lagi.

2. Lain-lain

Unsur-unsur angka rupanya disukai oleh Matius, seperti misalnya 3 (untuk nilai Ilahi) dan 7 (untuk nilai sempurna).

3. Bagian-bagian dalam Injil Matius yang tidak disebutkan dalam Injil lain  Penglihatan Yusuf (1:20-24)

 Kunjungan orang-orang Majus (2:1-12)

 Pelarian ke Mesir dan pembunuhan bayi-bayi (2:13-16)  Kematian Yudas (27:3-10)

 Kebangkitan orang-orang kudus pada waktu Yesus disalibkan (27:52)

 Dusta Mahkamah Agung dan pemberian suap kepada para penjaga (28:12-15)  10 perumpamaan (pasal 13; 18:23-35; 20:1-16; 21:28-32; 22:1-13; 25:1-30) G. GARIS BESAR ISI INJIL MATIUS

I. Mat 1:1-4:11 Memperkenalkan Mesias A. Mat 1:1-17 Silsilah Yahudi Yesus

B. Mat 1:18-2:23 Kelahiran dan Pengungsian ke Mesir C. Mat 3:1-12 Perintis Jalan Sang Mesias

D. Mat 3:13-17 Pembaptisan Sang Mesias E. Mat 4:1-11 Pencobaan Sang Mesias

II. Mat 4:12-18:35 Pelayanan Mesianis Yesus di dan sekitar Galilea A. Mat 4:12-25 Ringkasan Pelayanan yang Awal di Galilea B. Mat 5:1-7:29 Ajaran tentang Kemuridan dalam Kerajaan

C. Mat 8:1-9:38 Kisahan I: Perbuatan-Perbuatan Luar Biasa dari Kerajaan D. Mat 10:1-42 Ajaran tentang Pemberitaan Kerajaan

E. Mat 11:1-12:50 Kisahan II: Kehadiran Kerajaan F. Mat 13:1-58 Ajaran tentang Rahasia Kerajaan G. Mat 14:1-17:27 Kisahan III: Krisis Kerajaan

H. Mat 18:1-35 Ajaran tentang Keanggotaan dalam Kerajaan

III. Mat 19:1-26:46 Puncak Pelayanan Mesianis Yesus di Yudea/Perea dan Yerusalem A. Mat 19:1-20:34 Perjalanan Yesus ke Yerusalem

B. Mat 21:1-26:46 Minggu Terakhir yang dilewatkan Yesus di Yerusalem 1. Mat 21:1-22 Masuk Yerusalem dan Penyucian Bait Allah

2. Mat 21:23-22:46 Perdebatan dengan Orang Yahudi

3. Mat 23:1-39 Pengecaman terhadap ahli Taurat dan Orang Farisi 4. Mat 24:1-25:46 Ajaran di Bukit Zaitun tentang Masa Depan Kerajaan 5. Mat 26:1-16 Komplotan untuk Mengkhianati Yesus

6. Mat 26:17-30 Perjamuan Terakhir 7. Mat 26:31-46 Getsemani

IV. Mat 26:47-27:66 Yesus Ditangkap, Diadili dan Disalibkan A. Mat 26:47-56 Yesus Ditangkap

B. Mat 26:57-27:26 Yesus Diadili C. Mat 27:27-56 Yesus Disalibkan D. Mat 27:57-66 Yesus Dikubur V. Mat 28:1-20 Yesus Bangkit

A. Mat 28:1-10 Penemuan Luar Biasa Para Wanita B. Mat 28:11-15 Saksi-Saksi Palsu

C. Mat 28:16-20 Amanat Tuhan yang Bangkit Tugas Baca:

John Drane, Memahami PB - (Hal. 216-220) Merrill C. Tenny, Survei PB - (Hal. 183-196) Walter M. Dunnett, Pengantar PB - (Hal. 17-20)

Drs. M.E. Duyverman, Pembimbing ke Dalam PB - (Hal. 49-56) Ensiklopedia Masa Kini; Vol. 2 - (Hal. 37-40)

(16)

8 KITAB INJIL MARKUS A. PENULIS - MARKUS

Selama dalam pelayanannya Tuhan Yesus dan murid-muridNya telah dibantu oleh sahabat-sahabat seiman, baik itu berupa jamuan makan maupun tempat untuk bermalam. Di antara sahabat-sahabat itu ada seorang wanita yang bernama Maria, yang tinggal di Yerusalem, yang selalu membuka rumahnya untuk para pelayan Tuhan. Diperkirakan wanita itu adalah ibu Markus, penulis Injil Markus. (Kis. 12:12)

Markus, yang juga dikenal dengan nama Yohanes, bisa diperkirakan telah mengenal banyak pelayan-pelayan Tuhan, karena di antara mereka ada juga kakak sepupunya yaitu Barnabas, yang menjadi salah seorang pemimpin gereja mula-mula saat itu (Kol. 4:10). Oleh karena itu meskipun Markus bukanlah saksi mata pelayanan Tuhan Yesus, tapi karena ia telah banyak bertemu dengan murid-murid Tuhan Yesus, ia mengetahui banyak kesaksian dari para saksi mata.

Dalam hal ini terutama dengan Petrus (1 Pet. 5:13). Pernah Petrus menyebutnya sebagai 'anak'nya, mungkin karena Petruslah yang membawa Markus kepada Yesus (1 Pet. 5:13). Ketika bersama-sama dengan Petrus inilah diperkirakan Markus mendapatkan informasi paling banyak tentang segala sesuatu yang dilakukan dan diajarkan oleh Tuhan Yesus.Banyak pendapat yang mendukung bahwa hubungan Markus dan Petrus tidaklah sekedar hubungan rekan sekerja tetapi juga teman seiman yang dekat. Hal ini tampak dalam beberapa tulisannya yang bersifat agak pribadi (Mar. 1:14-20; 1:29-34).

Pelayanan pertama Markus adalah ketika Barnabas dan Saulus (Paulus) mengajaknya bersama-sama ikut dalam salah satu perjalanan penginjilan (Kis. 12:25; 13:5). Tapi Markus juga pernah mengundurkan diri dari pelayanan, mungkin karena kesulitan penginjilan dan kembali ke kota asalnya Yerusalem (Kis. 13:13). Ada pendapat yang mendukung kejadian ini, yaitu karena Markus berasal dari keluarga yang cukup berada dan oleh ibunya ia dimanja. Hal inilah juga yang menjadi sumber pertentangan antara Paulus dan Barnabas, karena Paulus menolak untuk membawa Markus serta dalam perjalanan berikutnya, sedangkan Barnabas tetap bertekad membawa Markus (Kis. 15:38), sehingga menyebabkan Paulus berpisah dengan Barnabas. Namun demikian, akhirnya terbukti bahwa Paulus menerima Markus kembali, bahkan disebut-sebut sebagai seorang penolong yang baik oleh Paulus (Kol. 4:10-11; 2 Tim. 4:11; Fil. 24). Dari suratnya kepada Timotius, kita ketahui mungkin Markuslah orang terakhir yang melihat Paulus hidup.

Meskipun tidak ada kepastian tentang Markus sebagai penulis Injil, tapi yang jelas penulis Injil Markus adalah seorang yang mengenal baik kelompok murid-murid Yesus dan mengikuti pengajaran mereka secara langsung. Dan ia pastilah juga telah ikut ambil bagian dalam pekerjaan pelayanan termasuk menyaksikan sendiri pekerjaan misi kepada bangsa lain.

B. TAHUN DAN TEMPAT PENULISAN

Penentuan tahun penulisan Injil Markus tidaklah mudah karena adanya beberapa pertentangan pendapat dari para Bapak Gereja.

Papias, Klemens dari Aleksandria dan Origen setuju bahwa Markus menulis Injil Markus berdasarkan pendiktean Petrus. Pendengar-pendengar Petruslah yang mendesak Markus untuk menuliskan pengajaran Petrus. Kalau hal ini benar maka tahun penulisan adalah berkisar sebelum tahun 60 M.

Tetapi, Ireneus berpendapat lain yaitu Markus menuliskan sesudah kematian baik Petrus maupun Paulus. Maka tahun penulisannya antara tahun 65 - 68M.

Tapi kalau dilihat dari bukti dalam Injil itu sendiri, maka mungkin dapat dilihat dari keterangan Markus tentang penganiayaan dan kesengsaraan yang disebut dalam Injilnya (Mar. 8:34-38; 10:33-34, 45; 13:8-13). Jika hal ini benar maka tahun 60-70M adalah cocok, sekitar pemerintahan kaisar Nero.

Tapi kalau keterangan dalam Mar. 13:1-37 menunjuk kepada hancurnya Yerusalem, maka tahun penulisannya menjadi sangat lambat sekali yaitu sesudah tahun 70M.

Sedangkan tempat penulisan diperkirakan di Roma. C. PEMBACA/PENERIMA

Jelas bahwa pembaca Injil Markus adalah orang bukan-Yahudi. Hal ini terlihat dari adanya beberapa kata-kata Aram yang muncul di kitab injil yang lain diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (mungkin untuk kepentingan para pembacanya). Juga ada penjelasan-penjelasan yang

(17)

detail tentang kebiasaan Yahudi (Mar. 7:3-4). Ini memberikan kesan bahwa penulis menujukan tulisannya untuk mereka yang tidak mengetahui kebiasaan Yahudi.

Terlihat juga tidak munculnya hal-hal yang dianggap penting oleh orang Yahudi, seperti silsilah, atau nubuatan-nubuatan tentang Mesias yang disebutkan dalam PL. Juga Tuhan Yesus tidak disebutkan dengan gelar-gelar, seperti mis."Imanuel, Raja atau Anak Allah."

D. TEMA UTAMA

Sedangkan tempat penulisan diperkirakan di Roma. Yesus sebagai "Hamba" yang mulia.

1. Persiapan menjelang kedatangan Hamba

Didahului dengan pelayanan Yohanes Pembaptis dan peristiwa pembaptisan dan pencobaan. 2. Pelayanan Hamba

Kemanusiaan Yesus sangat ditonjolkan dalam Injil Markus.

Yesus marah (3:5), Yesus heran (6:6), Yesus mengeluh (8:12), Yesus memeluk anak-anak (10:16), Yesus memandang dengan kasih (10:21).

3. Hamba yang dipermuliakan

Setelah kemenangan kebangkitanNya Yesus duduk di sebelah kanan BapaNya, untuk kemudian memberikan kekuatan kepada murid-muridNya untuk melaksanakan amanat agung.

E. TUJUAN PENULISAN

Kalau tulisan Markus ini dihubungan dengan Petrus, maka tujuan penulisan ini dapatlah dilihat dari kepentingan para pendengar Petrus yang menginginkan menyimpan semua pengajaran-pengajaran Petrus secara tertulis.

Secara khusus kalau ditinjau dari isinya maka, Injil Markus ditulis secara khusus untuk memberikan gambaran kemanusiaan Kristus yang sejati. Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa mungkin Injil Markus ditulis untuk memberikan keseimbangan tentang keberadaan Kristus sebagai Allah dan sekaligus manusia untuk melawan mereka yang tidak mau menerima kenyataan ini. Hampir setengah bagian dari Injil Markus adalah menceritakan minggu kesengsaraan Yesus, untuk menunjukkan tentang kematian dan kebangkitanNya yang luar biasa. F. CATATAN

Ada yang mengatakan bahwa Injil Markus ditulis dengan bahasa yang sangat sederhana dan biasa, namun demikian jelas dan hidup.

G. GARIS BESAR ISI INJIL MARKUS

I. Mr 1:1-13 Persiapan untuk Pelayanan Yesus A. Mr 1:2-8 Pelayanan Yohanes Pembaptis B. Mr 1:9-11 Pembaptisan Yesus

C. Mr 1:12-13 Pencobaan Yesus

II. Mr 1:14-3:6 Pelayanan yang Mula-Mula di Galilea A. Mr 1:14-20 Empat Murid yang Pertama

B. Mr 1:21-34 Hari Sabat di Kapernaum

C. Mr 1:35-45 Perjalanan Pelayanan yang Pertama D. Mr 2:1-3:6 Pertentangan dengan Orang Farisi III. Mr 3:7-7:23 Pelayanan yang Kemudian di Galilea A. Mr 3:7-12 Menyingkir ke Pantai

B. Mr 3:13-19 Pengangkatan Dua Belas Murid C. Mr 3:20-35 Sahabat dan Musuh

D. Mr 4:1-34 Mengajar dengan Perumpamaan E. Mr 4:35-5:43 Mengajar Melalui Mukjizat F. Mr 6:1-6 Yesus di Nazaret

G. Mr 6:7-13 Pengutusan Dua Belas Murid H. Mr 6:14-29 Herodes dan Yohanes Pembaptis

I. Mr 6:30-56 Berbagai Mukjizat dan Pengajaran di Sekitar Danau Galilea J. Mr 7:1-23 Pertentangan dengan Tradisi

IV. Mr 7:24-9:29 Pelayanan di Luar Galilea

A. Mr 7:24-37 Penyembuhan Dua Orang Bukan Yahudi B. Mr 8:1-26 Mukjizat-Mukjizat Lagi

C. Mr 8:27-9:1 Episode Kaisarea Filipi D. Mr 9:2-29 Episode Pemuliaan V. Mr 9:30-10:52 Menuju ke Yerusalem A. Mr 9:30-50 Melalui Galilea B. Mr 10:1-52 Pelayanan di Perea

(18)

VI. Mr 11:1-15:47 Minggu Penderitaan

A. Mr 11:1-11 Minggu: Memasuki Yerusalem dengan Jaya B. Senin:

1. Mr 11:12-14 Mengutuk Pohon Ara 2. Mr 11:15-19 Menyucikan Bait Allah C. Selasa:

1. Mr 11:20-33 Iman dan Ketakutan

2. Mr 12:1-44 Perumpamaan dan Pertentangan 3. Mr 13:1-37 Khotbah di Betania

4. Mr 14:1-11 Pengurapan di Betania D. Mr 14:12-25 Kamis: Perjamuan Akhir E. Jumat:

1. Mr 14:26-52 Yesus di Taman Getsemani 2. Mr 14:53-72 Pengadilan Yahudi

3. Mr 15:1-20 Pengadilan Romawi

4. Mr 15:21-47 Penyaliban dan Penguburan VII. Mr 16:1-20 Kebangkitan

A. Mr 16:1-8 Penemuan Kebangkitan

B. Mr 16:9-18 Penampilan-Penampilan Pasca-Kebangkitan C. Mr 16:19-20 Kenaikan dan Penugasan Para Rasul

Tugas Baca:

John Drane, Memahami PB - (Hal. 207-211) Merrill C. Tenny, Survei PB - (Hal. 197-211) Walter M. Dunnett, Pengantar PB - (Hal. 18-20)

Drs. M.E. Duyverman, Pembimbing ke Dalam PB - (Hal. 56-61) Ensiklopedia Masa Kini; Vol. 2 - (Hal. 29-33)

9 KITAB INJIL LUKAS A. PENULIS - LUKAS

Sama seperti Injil-injil yang lain Injil Lukas tidak menyebutkan secara jelas nama penulisnya, namun demikian ada petunjuk pasti bahwa penulis Injil Lukas ini mempunyai kaitan erat dengan keberadaan Kitab Kisah Para Rasul. Hal ini ditunjukkan dari beberapa informasi berikut ini:

1. Ditujukan kepada orang yang sama yaitu, "Teofilus" (Luk. 1:1-4) dan disebutkan dalam Kisah Rasul 1:1 bahwa penulis telah menulis buku lain sebelumnya "bukuku yang pertama" dan jelas adalah buku Injil karena berisikan "segala sesuatu yang dikatakan dan diajarkan Yesus."

2. Penekanan tentang 40 hari sesudah kebangkitan Yesus dalam Kis. Rasul 1 sangat sesuai dengan isi Lukas 24. Demikian juga pernyataan pekerjaan Roh Kudus sangat serupa diantara kedua buku tsb.

3. Gaya bahasa dari Injil Lukas dan Kisah Para Rasul sangat serupa, sehingga tidak diragukan bahwa keduanya ditulis oleh satu orang penulis.

Kalau memang benar bahwa Injil Lukas adalah ditulis oleh Lukas, maka ada cukup informasi yang dapat dikumpulkan mengenai pribadi Lukas. Lukas adalah seorang Yunani yang menjadi Kristen kemungkinan besar karena Paulus. Dari tulisan-tulisannya kita dapat melihat bahwa Lukas adalah seorang yang rendah hati dan setia kawan. Ia disebut Paulus sebagai seorang dokter (Kol. 4:14), hal ini juga terlihat dari cara Lukas menceritakan diagnosa penyakit dan bahasa yang dipakainya juga sangat kelihatan bahwa ia menguasai bidang itu (bandingkan Mark. 5:25-26 dan Luk. 8:43). Menurut Eusebius, Lukas berasal dari Antiokia (Siria).

Seperti halnya dengan Markus, Lukas bukanlah murid Yesus atau saksi mata langsung, tetapi ia akrab sekali dengan Rasul Paulus. Mereka berdua bertemu di Troas lalu Lukas ikut dalam perjalanan misi Paulus yang kedua. Sesampainya di Filipi, Lukas menetap di sana dan menjadi gembala sidang di sana, sedangkan Paulus melanjutkan perjalanan ke Akhaya dan Asia Kecil. Ketika Paulus kembali ke Filipi, pada perjalanan misinya yang ke tiga, Lukas ikut lagi dan menemani Paulus sampai ke Yerusalem (20:6). Pada akhir hidup Paulus (di penjara Roma) Lukas juga disebutkan ada bersama-sama dengan Paulus (2 Tim. 4:11).

Bahan-bahan tulisan Lukas bisa jadi ia dapatkan dari catatan harian yang ia buat selama melakukan perjalanan bersama Paulus itu. Dalam Kisah Para Rasul disebutkan juga tentang

(19)

"nats-nats kami." Hal ini dipakai untuk menunjukkan bahwa penulis juga ikut hadir dalam perjalanan itu. Cara penulisan dan bahasa penulis menunjukkan bahwa ia adalah seorang yang Yunani yang cerdas dan berpendidikan. Dari semua kriteria yang disebutkan di atas tidak dapat disangkal bahwa Lukaslah penulis Injil Lukas, karena tidak ada teman pelayanan Paulus yang lain yang memenuhi kriteria itu.

B. TAHUN DAN TEMPAT PENULISAN

Kepastian tahun penulisan Injil Lukas tidak jelas, tapi kalau benar bahwa Lukas memakai sebagian bahan dari Injil Markus, maka tahun penulisannya tergantung dari tahun penulisan Injil Markus.

Beberapa ahli kritik sastra Alkitab memperkirakan sesudah tahun 70M, yaitu berdasarkan Luk. 21:5-24 (kalau tafsiran perikop itu sebagai penghancuran kota Yerusalem).

Tetapi para ahli lain lebih cenderung memperkirakannya lebih awal, yaitu tahun 60M. Karena pada saat itu Lukas sudah berkeliling dan mengenal ladang pelayanan yang luas bersama Paulus. Dan juga ada sela 4 tahun yang mana tidak terdengar kabar beritanya, mungkin saat itulah ia mengumpulkan dan menyelidiki data-data yang ada untuk dituliskan.

Tidak disebutkan dimana tempat penulisan Injil Lukas, tetapi karena daerah pelayanan Lukas adalah disekitar Kaisarea, Akhaya, Asia Kecil atau Roma, maka dapat diperkirakan Lukas menulis di salah satu daerah itu.

C. PEMBACA/PENERIMA

Jelas Lukas menujukan Injilnya kepada orang-orang non-Yahudi, khususnya orang Yunani. Selain karena Lukas sendiri bukan orang Yahudi, juga dapat dilihat dari isi Injilnya yang menyebut banyak hal-hal yang menjadi perhatian orang Yunani, misalnya:

1. Secara pribadi tulisannya ini ditujukan kepada "yang mulia Teofilus", seorang Yunani yang pasti terkemuka (Luk. 1:1). Arti nama Teofilus sendiri adalah "kekasih Tuhan." 2. Lukas menulis silsilah Yesus dengan dimulai dari Adam, dan bukan Abraham (cikal

bakal orang Yahudi).

Maka dapat disimpulkan bahwa Lukas menaruh perhatian kepada orang-orang Yunani supaya mereka juga mendengar Injil.

D. TEMA UTAMA

Injil Lukas satu-satunya penulis Injil yang menyoroti kehidupan Yesus di masa kecil (Luk. 1:26-56; 2:1-52). Tinjauan Lukas akan kehidupan dan pelayanan Yesus di dunia ini ingin menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Manusia yang tidak sama dengan manusia-manusia yang lain, karena Ia hidup secara sempurna dan penuh dengan kuasa Roh Kudus.

Secara hati-hati Lukas memberikan penjelasan yang rinci tentang bagaimana Yesus memberikan perhatian dan harapan kepada semua orang (bahkan secara khusus ditunjukkan kepada "orang-orang terbuang") karena Lukas memiliki keyakinan bahwa keselamatan dan pengampunan dosa dari Yesus Kristen adalah untuk semua orang, baik untuk orang Yahudi maupun Yunani (Luk. 19:10), "Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."

E. TUJUAN PENULISAN

Tertera dalam Luk 1:1-4, bahwa sebelum Lukas menuliskan Injilnya, sudah ada bahan/karya lain yang beredar. Tapi rupanya Lukas merasakan masih ada kebutuhan untuk menuliskan karya lain, mungkin karena yang sudah ada kurang memadai atau kurang dapat dipercaya kebenarannya. Di lain pihak bahan/informasi, hasil penyelidikan yang dilakukan dengan teliti oleh Lukas, sangat dapat dipercaya karena ia mendapatkannya dari sumber yang resmi dan orisinil, yaitu para saksi mata, khususnya Rasul Paulus sendiri.

Jadi jelas di sini bahwa tujuan Lukas menuliskan Injil ini adalah supaya teman-temannya (khususnya Teofilus, sebagai perantara) mendapatkan kebenaran yang jelas dan lengkap tentang semua peristiwa dan pengajaran Yesus sehingga mereka semakin diteguhkan imannya dan diperluas pengetahuannya tentang Juru Selamat mereka.

F. CATATAN

Lukas mempunyai ketrampilan yang luar biasa dalam menulis. Hal ini terlihat jelas dari gaya sastra yang dihasilkannya, khususnya 4 buah puisi/nyanyian yang sangat indah dan kaya bahasanya. 4 Nyanyian menjadi karya sastra besar hingga sekarang:

Magnificat-Nyanyian Maria (1:46); Benedictus-Nyanyian Zakaria (1:67); Gloria in Excelsis-Nyanyian Bala Tentara Surga (2:14); Nunc Dimittis-Excelsis-Nyanyian Simeon (2:28).

Seluruh kehidupan Yesus dilukiskan dengan sangat lengkap dan menarik, tanpa mengabaikan nilai kebenarannya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nilai sejarah Injil Lukas bisa diandalkan, karena Lukas sangat hati-hati dan tepat dalam mencari sumber-sumber informasi yang benar.

(20)

I. Luk 1:1-4 Pendahuluan Injil Lukas II. Luk 1:5-2:52 Kedatangan Juruselamat

A. Luk 1:5-25 Pemberitahuan Kelahiran Yohanes B. Luk 1:26-56 Pemberitahuan Kelahiran Yesus C. Luk 1:57-80 Kelahiran Yohanes Pembaptis D. Luk 2:1-20 Kelahiran Yesus

E. Luk 2:21-39 Yesus di Bait Allah Sebagai Seorang Bayi

F. Luk 2:40-52 Kunjungan Yesus ke Bait Allah Sebagai Seorang Anak III. Luk 3:1-4:13 Persiapan bagi Pelayanan Juruselamat

A. Luk 3:1-20 Pemberitaan Yohanes Pembaptis B. Luk 3:21-22 Pembaptisan Yesus

C. Luk 3:23-38 Silsilah Yesus D. Luk 4:1-13 Pencobaan Yesus IV. Luk 4:14-9:50 Pelayanan di Galilea

A. Luk 4:14-30 Permulaan Pelayanan Yesus dan Penolakan di Nazaret B. Luk 4:31-44 Kapernaum: Wibawa Ilahi Yesus Dinyatakan

C. Luk 5:1-11 Penangkapan Ikan yang Ajaib

D. Luk 5:12-16 Penyembuhan Orang yang Sakit Kusta E. Luk 5:17-26 Wewenang Yesus Ditantang

F. Luk 5:27-32 Juruselamat Orang-Orang Berdosa G. Luk 5:33-6:49 Peresmian Tatanan Baru

H. Luk 7:1-8:56 Demonstrasi Kuasa Ilahi

I. Luk 9:1-6 Yesus Memberikan Kuasa kepada Murid-Murid-Nya J. Luk 9:7-9 Herodes dan Yohanes Pembaptis

K. Luk 9:10-17 Memberi Makan Lima Ribu Orang L. Luk 9:18-27 Pengakuan Petrus dan Tanggapan Yesus M. Luk 9:28-50 Kemuliaan Juruselamat Dinyatakan

V. Luk 9:51-19:28 Pelayanan Selama Perjalanan Terakhir ke Yerusalem A. Luk 9:51-10:37 Misi Penebusan Juruselamat

B. Luk 10:38-11:13 Petunjuk Khusus Yesus Mengenai Pelayanan dan Doa C. Luk 11:14-14:35 Peringatan Yesus kepada Para Musuh dan Para Pengikut D. Luk 15:1-32 Perumpamaan-Perumpamaan tentang yang Terhilang dan

Ditemukan Kembali

E. Luk 16:1-17:10 Perintah-Perintah Kristus kepada Para Pengikut-Nya

F. Luk 17:11-19 Sembilan Orang Kusta yang Disembuhkan Namun Tak Berterima Kasih

G. Luk 17:20-18:14 Kedatangan Kembali Kristus Secara Mendadak Dinubuatkan H. Luk 18:15-30 Juruselamat, Anak-Anak Kecil dan Seorang Pemimpin yang Kaya I. Luk 18:31-19:28 Menjelang Akhir Perjalanan

VI. Luk 19:29-23:56 Minggu Penderitaan A. Luk 19:29-48 Yesus Memasuki Yerusalem

B. Luk 20:1-21:4 Yesus Mengajar Setiap Hari di Bait Allah

C. Luk 21:5-38 Yesus Bernubuat tentang Kebinasaan Bait Allah dan Kedatangan-Nya Kembali

D. Luk 22:1-38 Persiapan-Persiapan Terakhir dan Perjamuan Malam E. Luk 22:39-53 Getsemani dan Pengkhianatan

F. Luk 22:54-71 Pengadilan Yahudi G. Luk 23:1-25 Pengadilan Romawi H. Luk 23:26-49 Penyaliban

I. Luk 23:50-56 Penguburan

VII. Luk 24:1-53 Kebangkitan Sampai Kenaikan A. Luk 24:1-12 Pagi Kebangkitan

B. Luk 24:13-43 Penampakan Diri Tuhan yang Sudah Bangkit C. Luk 24:44-53 Pesan-Pesan Perpisahan

Tugas Baca:

John Drane, Memahami PB - (Hal. 211-215) Merrill C. Tenny, Survei PB - (Hal. 213-229) Walter M. Dunner, Pengantar PB - (Hal. 20-21)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tentang perjanjian penerbitan dan penggandaan naskah buku antara penulis dan penerbit di tinjau dari Undang- undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta ini

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Senam Lantai Guling Ke Depan Melalui Penerapan Gaya Latihan Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2012/2013.. Penulis

Lebih lanjut, Braman menjelaskan bahwa pada tahun 2020 beberapa indikator target LPDB- KUMKM telah dinaikkan, diantaranya adalah kenaikan porsi penyaluran sebesar 8,8% dari tahun

Studi pendahuluan yang penulis lakukan dengan mewawancarai 10 orang ibu hamil usia <20 tahun baik yang hamil di luar nikah maupun hamil setelah menikah menyatakan bahwa

Kemudian sumber data yang jelas yaitu diperoleh dari penelitian pada siswa SMP Negeri di kabupaten Purbalingga semester gasal tahun ajaran 2011/2012 dan masalah dapat diukur