• Tidak ada hasil yang ditemukan

18 SURAT KIRIMAN KEPADA JEMAAT DI EFESUS

Dalam dokumen Diktat Pembimbing Perjanjian Baru (Halaman 41-44)

A. LATAR BELAKANG KOTA DAN JEMAAT DI EFESUS

1. Kota Efesus

Efesus adalah salah satu kota terkemuka di kawasan Asia Kecil, kota yang maju dan menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan di Propinsi itu. Letaknya juga sangat strategis, menjadi pertemuan Barat dan Timur. Kota Efesus dikelilingi oleh kota-kota penting pada jaman itu. Kota ini juga terkenal dan sangat bangga dengan kuil-kuil penyembahan dewi orang Efesus, yaitu Diana, dewa pemelihara. Pendirian jemaat ini juga merupakan langkah strategis penginjilan Paulus untuk memenangkan kota penting di Asia.

2. Jemaat Efesus

Jemaat Efesus didirikan oleh Paulus (Kis. ps 19 & 20), pada saat Paulus melakukan perjalanan misi ketiga. Paulus sempat tinggal di Efesus dan mendidik mereka dengan penuh kasih untuk semakin berakar selama 3 tahun. Menurut kesaksian Paulus Jemaat Efesus

adalah jemaat yang dewasa (Ef 1:3-14), karena mereka bisa menerima "makanan keras." Diketahui bahwa sebagian besar jemaat adalah orabg-orang non-Yahudi, hanya sebagian kecil orang Yahudi. Timotius adalah orang yang ditunjuk untuk melanjutkan pelayanan Paulus setelah Paulus pergi.

B. PENULIS, TAHUN DAN TEMPAT PENULISAN 1. Penulis

Dari tahun 95M sampai abad 2 ada banyak bukti orang menerima surat Efesus ini sebagai surat tulisan Paulus. Juga sesuai dengan bukti dari Ef. 1:1; 3:1. Tapi para ahli modern menentang fakta ini dengan tajam. Ada beberapa alasan yang diajukan:

a. Surat ini gaya bahasanya tidak sama dengan surat-surat Paulus yang lain. Ada setengah dari jumlah kata-kata yang dipakai, tidak terdapat pada bagian PB yang lain. Ada 44 kata yang tidak dipakai dalam surat-surat Paulus yang lain.

b. Struktur yang dipakai dalam surat ini berbeda dengan surat Paulus yang lain: 1) Tidak ada keakraban hubungan antara penulis dan pembaca.

2) Tidak ada salam dan penutup seperti surat-surat yang lain

3) Tidak ada salam untuk orang-orang akrab/nama-nama tidak dicantumkan. 4) Tidak ada uraian yang penuh perdebatan dan uraian logis.

c. Bukan gaya surat untuk dialamatkan kepada seseorang, terlalu puistis untuk surat umum.

d. Tahun penulisan diperkirakan melebihi jamannya Paulus (dilihat dari ciri dan ungkapan tahun).

e. Nama "Efesus" tidak tercantum di beberapa surat salinan asli yang lain.

Dari alasan di atas disimpulkan bahwa kemungkinan Paulus bukanlah penulis Surat Efesus, tapi mungkin ada orang yang ingin menyebar luaskan tulisan Paulus sehingga meniru dan memakai nama Paulus. Namun demikian kesimpulan ini belum diterima sepenuhnya oleh teolog Injili.

2. Tahun Penulisan

Ayat yang menunjuk jelas tentang waktu penulisan Surat ini adalah Ef. 3:1 dan 6:20, yang menceritakan keadaan Paulus waktu menulis Surat ini, yaitu ketika Ia ada di penjara Roma. Hal ini sesuai dengan catatan dari Kol. 4:3, 10, 18 dan Kis. Rasul 28. Oleh karena itu tahun yang tepat untuk penulisan surat Efesus adalah antara thn. 60-62 M.

3. Tempat Penulisan

Surat Efesus adalah salah satu surat yang dikenal sebagai "surat penjara", karena memang ditulis oleh Paulus pada waktu ia ada di penjara di Roma (Ef. 3:1; 6:20).

C. PEMBACA/PENERIMA SURAT

Dari Ef. 1: 1 dikatakan bahwa penerima surat ini adalah orang-orang kudus dan percaya di Efesus. Namun demikan, para ahli modern meragukan berdasarkan alasan-alasannya. Menurut mereka nama Efesus sebenarnya hanyalah tambahan dan aslinya tidak tercantum nama itu (kosong). Kalau alasan-alasan mereka betul maka diduga Surat Efesus sebenarnya adalah surat edaran terbuka untuk jemaat-jemaat Asia. Tikhikus (pembawa surat), mencantumkan nama "Efesus" pada alamat di tiap naskah yang diberi tempat kosong. Naskah asli kemungkinan ditunjukan kepada jemaat Laodikia (Kol 4:16), tapi Efesus adalah jemaat terbesar yang ada di wilayah itu. Praduga tersebut dikuatkan dengan tidak adanya salam pribadi di surat Efesus. D. TEMA UTAMA

1. Keesaan Gereja (Gal. ps.1, 2, 3)

Asal mula gereja adalah menurut rencana Allah, dan adalah terdiri dari Yahudi dan non-Yahudi. Mereka satu dalam Kristus. Dengan dasar bahwa keselamatan adalah anugerah (Ef. 2:1-10) Paulus ingin menjaga keseimbangan agar orang Yahudi tidak diprasangkai oleh orang non-Yahudi, atau sebaliknya. Untuk itu Paulus melihat pentingnya pemahaman gereja yang esa dimana orang Yahudi dan non-Yahudi bersatu (2:11-22). Bagi Paulus ada ruangan yang luas dalam Tubuh Kristus (Gereja) untuk orang dari berbagai macam bangsa (3:10; 5:22-6:9). Puncak dari pemetraian gereja adalah ketika gereja menjadi milik Allah. (1:14). Sedangkan dasar persaudaraan dalam gereja adalah kasih (1:16).

2. Doa Paulus

Ef. 3:14-19 merupakan doa Paulus bagi jemaat-jemaat yang dilayani. memakai bahasa yang sangat puistis.

3. Kewajiban baru/hidup baru

Kehidupan jemaat yang maju ini tidak luput dari masalah. Walaupun Jemaat Efesus termasuk dalam kategori dewasa tidak berarti mereka tidak perlu mengusahakan hidup yang taat. Hukum Taurat memang tidak menjadi syarat bagi keselamatan, tapi tidak berarti orang

Kristen bisa hidup sembarangan. Paulus mengingatkan akan pentingnya melaksanakan kewajiban hidup baru:

- Hidup meninggalkan manusia lama (5:3) - Hidup orang tua - anak (6:1-4) - Hidup penuh puji-pujian (5:18-21) - Majikan dan hamba (6:5-9)

- Hidup suami istri (5:22-33) 4. Perkawinan

Kasih sebagai dasar hubungan antara suami dan istri. Sama seperti Kristus dengan jemaat/gereja. Mereka harus mempersiapkan diri menyambut mempelai laki-laki (Ef. 5:22-32).

E. TUJUAN PENULISAN

Tidak seperti Surat-surat Paulus yang lain, Surat Efesus ini tidak membahas secara spesifik masalah yang dihadapi oleh jemaat. Isinya penting dan penuh konsep-konsep kekristenan tapi sangat umum sifatnya.

1. Ucapan syukur

Paulus mengucap syukur dan terima kasih akan anugrah Allah bagi jemaat di Efesus. 2. Nasehat untuk hidup jemaat yang dewasa

Kasih Paulus ditunjukkan bagi jemaat ini karena Paulus sendiri yang telah mendidik mereka bertumbuh menjadi dewasa. Namun demikian Paulus merasa perlu untuk mengingatkan mereka kembali untuk hidup kudus dan tidak cepat puas.

3. Asal-usul gereja

Jemaat Efesus yang sebagian besar adalah non-Yahudi perlu diingatkan untuk tidak menganggap remeh Israel dan menganggap sepele partisipasi orang Yahudi dalam amanat Injil. Memang orang non-Yahudi mempunyai kedudukan yang sama dengan orang Yahudi, namun demikian penting bagi mereka untuk mengingat bahwa asal-usul gereja adalah dari Israel.

F. CATATAN

Hal sangat ironis sekali jika dibandingkan dengan Wahyu 2:1-7, Gereja Galatia dinubuatkan sebagai "kaki dian yang tidak bersinar lagi", karena "engkau telah meninggakan kasih yang mula-mula.

G. GARIS BESAR ISI SURAT EFESUS Ef 1:1-2 Salam Kristen

I. Ef 1:3-3:21 Ajaran yang Penuh Kuasa -- Penebusan Orang Percaya A. Ef 1:3-14 Keutamaan Kristus dalam Penebusan

1. Ef 1:3-6 Keutamaan-Nya Dalam Rencana Bapa

2. Ef 1:7-12 Keutamaan-Nya Dalam Partisipasi Orang Percaya 3. Ef 1:13-14 Keutamaan-Nya Dalam Penerapan Roh Kudus

Ef 1:15-23 Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh Penerangan Rohani B. Ef 2:1-3:21 Hasil-Hasil Penebusan Dalam Kristus

1. Ef 2:1-10 Membebaskan Kita dari Dosa dan Kematian kepada Hidup Baru di Dalam Kristus

2. Ef 2:11-15 Memperdamaikan Kita dengan Orang Lain yang Sedang Diselamatkan

3. Ef 2:16-22 Mempersatukan Kita Dalam Kristus di Dalam Satu Rumah Tangga 4. Ef 3:1-13 Menyatakan Hikmat Allah Melalui Gereja

Ef 3:14-21 Doa: Agar Orang Percaya Memperoleh Kepuasan Rohani II. Ef 4:1-6:20 Pengarahan-Pengarahan Praktis -- Kehidupan Orang Percaya A. Ef 4:1-5:21 Hidup Baru Orang Percaya

1. Ef 4:1-16 Selaras dengan Maksud Allah bagi Gereja 2. Ef 4:17-5:7 Hidup Baru yang Kudus

3. Ef 5:8-14 Hidup Sebagai Anak-Anak Terang 4. Ef 5:15-21 Hati-Hati dan Penuh dengan Roh

B. Ef 5:22-6:9 Hubungan Rumah Tangga Orang Percaya 1. Ef 5:22-33 Suami dan Istri

2. Ef 6:1-4 Anak-Anak dan Orang-Tua 3. Ef 6:5-9 Hamba dan Tuan

C. Ef 6:10-20 Peperangan Rohani Orang Percaya 1. Ef 6:10-11a Sekutu Kita -- Allah

2. Ef 6:11-12 Musuh Kita -- Iblis dan Pasukannya 3. Ef 6:13-20 Perlengkapan Kita -- Senjata Allah Ef 6:21-24 Penutup

Tugas Baca:

Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru – (Hal. 393 - 396) Walter M. Dunnet, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 68- 71) Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru – (Hal. 83 – 92) John Darne, Memahami Perjanjian Baru – (Hal. 385 - 390)

Hendry H. Halley, Penuntun Ke Dalam Perjanjian Baru – (Hal. 203 – 234)

19

Dalam dokumen Diktat Pembimbing Perjanjian Baru (Halaman 41-44)

Dokumen terkait