• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2) Koherensi atau Kepaduan Paragraf

Koherensi adalah kekompakan atau kepaduan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu. Kepaduan yang baik terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Namun, ada juga paragraf yang tidak koheren, terlihat pada contoh berikut.

*a) Ketika celengannya penuh, Rita memecahkan celengan itu. Rita dan kakaknya menghitung keping-keping uang itu. Semua terkumpul dua ratus ribu. Ayah Rita menggenapi uang Rita agar cukup untuk membeli sepeda.

Rita sangat senang. Ia punya sepeda seperti teman-temannya. Kini setiap sore Rita bersepeda bersama teman-temannya. Rita memang gemar bersepeda. Oleh karena itu, Rita merasa senang jika sedang bersepeda. (BI, UAS I, Wacana, Paragraf 3 dan 4, 1)

Kepaduan paragraf dapat terlihat memalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui kata-kata pengait antarkalimat. Namun, dapat dilihat pada soal *a) kalimat keempat, yaitu Ayah Rita menggenapi uang Rita agar cukup untuk membeli sepeda. Munculnya kalimat tersebut, menimbulkan ketidakpaduan antarkalimat dalam satu paragraf, karena kalimat tersebut keluar dari permasalahan yang dibicarakan sebelumnya. Jika sebelum kemunculan kalimat keempat disisipi kalimat penjelas yang berfungsi menghubungkan permasalahan, paragraf tersebut bisa menjadi padu. Misalnya, disisipi kalimat Namun, setelah dihitung uang tersebut belum cukup digunakan untuk membeli sepeda. Melihat hal tersebut, ayah Rita menggenapinya agar ia bisa membeli sepeda.

Dalam usaha memadu kalimat-kalimat dalam satu paragraf harus banyak menggunakan kata ganti agar tidak menimbulkan kebosanan serta menghilangkan keutuhan paragraf. Oleh karena itu, kata Rita pada paragraf ketiga dan keempat dapat diubah dengan kata ganti ia atau dia.

*b) Alkisah ada dua ekor monyet. Namanya Si Panjul dan Si Kurus. Pada suatu saat terjadi musim kemarau panjang. Tak ada lagi buah-buahan di hutan yang dapat dimakan. Untuk menyambung hidup, Si Panjul memeras tenaga kawan-kawannya untuk mencari makan. Si Kurus ditugasi mencuri jambu

milik Pak Kasim. Jika Si Kurus menolak, Si Panjul tidak segan-segan menyikasanya. Si kurus pun tidak kuasa menolak perintah Si Panjul karena ia takut disiksa. (BI, UAS II, Wacana, 9)

Ketidakpaduan paragraf juga terlihat pada soal *b). Hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membangun paragraf pada soal tersebut kurang baik. Hal ini terlihat pada kalimat pertama, yaitu Alkisah ada dua ekor monyet yang kurang lengkap dalam memberikan penjelasan yang berfungsi sebagai pokok kalimat. Kalimat tersebut bisa berfungsi sebagai pokok permasalahan jika diberi penjelasan sebagai berikut. Alkisah ada dua ekor monyet yang hidup di hutan.

Selain itu, kalimat yang kurang logis juga terlihat pada kalimat kelima, yaitu Untuk menyambung hidup, Si Panjul memeras tenaga kawan-kawannya untuk mencari makan. Kalimat itu, belum bisa menjadi penjelas untuk menjelaskan kalimat berikutnya, yaitu kalimat keenam Si Kurus ditugasi mencuri jambu milik Pak Kasim. Kalimat tersebut bisa berfungsi sebagai kalimat penjelas yang baik jika diberi penjelasan sebagai berikut. Untuk menyambung hidup, Si Panjul memeras tenaga kawan-kawannya untuk mencari makan dan salah satu diantaranya Si Kurus.

Agar paragraf menjadi padu digunakan juga pengait paragraf yang salah satunya berupa kata ganti. Oleh karena itu, kata Si Kurus pada kalimat terakhir dapat diubah dengan kata ganti ia atau dia.

*c) Suatu hari, Nita memenangkan perlombaan melukis. Tiba-tiba kepalanya pusing dan ia pulang sebelum pengumuman disampaikan. Saat nama Nita disebut sebagai pemenang pertama, Nisalah yang naik ke atas panggung menerima hadiah. (BI, UAS II, Wacana, Paragraf 2, 15)

Kepaduan paragraf tidak terlihat pada soal *c) karena kalimat pertama tidak logis. Kalimat kedua dijelaskan bahwa Nita pulang sebelum pengumuman disampaikan, tetapi pernyataan pada kalimat pertama menjelaskan bahwa Nita memenangkan perlombaan melukis. Seharusnya kata memenangkan diganti mengikuti agar pernyataan menjadi logis. Selain itu, paragraf tersebut belum memiliki pokok pikiran. Pokok pikiran yang dapat dituliskan adalah sebagai berikut. Ada peristiwa lucu yang mereka alami akibat kemiripan meraka.

*d) Kualitas hasil tumbuhan holtikultural sangat dipengaruhi oleh kesegarannya, seperti sayuran, buah-buahan, dan bunga-bungaan. Oleh karena itu, harga jualnya sering berubah-ubah. Buah-buahan dan sayuran yang segar akan mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan sayuran atau buah yang layu. Buah-buahan dan sayuran harus segera dijual karena tidak dapat disimpan dalam waktu lama. Hal ini berbeda dengan hasil seperti padi, jagung, dan kacang. (BI, UAS II, Wacana, 37)

*e) SD Sukamaju akan mengadakan persami pramuka. Kegiatan persami akan dilaksanakan haru Sabtu – minggu tanggal 14 – 15 Maret 2009. Pesertanya adalah siswa kelas V dan VI. Para peserta harus membawa aperlengkapan untuk berkemah. (BI, UAS II, Wacana, 38)

Pada soal *d) dan *e) tidak menunjukkan keutuhan paragraf karena tidak ditemukan pengait antarkalimat maupun kata ganti. Pada soal *e) kata kegiatan persami seharusnya diubah menggunakan kata ganti itu atau tersebut sedangkan pada soal *d) setelah kalimat ketiga seharusnya dipasang pengait antarkalimat, yaitu sehingga.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mencantumkan tabel untuk mempermudah mengetahui jumlah kesalahan pada bidang paragraf yang ditemukan dalam soal ulangan Umum Akhir Semester I dan II. Tabel tersebut sebagai berikut.

Tabel. 7 Kesalahan Paragraf

Kesalahan Paragraf Mapel Bahasa Indonesia 1. Kesatuan Paragraf UAS I, Wacana, Paragraf 1 dan 2, 1

UAS II, Wacana, Paragraf 1 dan 2, 1 UAS II, Wacana, Paragraf 1, 9 2. Kepaduan Paragraf UAS I, Wacana, Paragraf 3 dan 4, 1

UAS II, Wacana, 9

UAS II, Wacana, Paragraf 2, 15 UAS II, Wacana, 37

Di samping ejaan, kata, dan kalimat, yang perlu diperhatikan oleh setiap pemakai bahasa pada umumnya dan penulis atau pengarang pada khususnya ialah paragraf atau alinea. Kesalahan dalam pembentukan paragraf ini terjadi hanya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia karena dalam pernyataan soal dicantumkan beberapa wacana. Setelah melakukan analisis data, kesalahan dalam mengembangkan sebuah paragraf banyak ditemui pada kepaduan paragraf.

2. Sumber Penyebab Terjadinya Kesalahan Penggunaan Bahasa Indonesia