• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian sebelumnya yang relevan dan dapat dijadikan acuan serta masukan pada penelitian ini adalah (1) Sainul Hermawan dalam penelitian yang berjudul “Bahasa Soal Ujian di Sekolah Dasar Tahun Pembelajaran 2008/2009”, (2) Susiah Budiarti, S.Pd dan Ati Rosidah, S.Ag dalam penelitian yang berjudul “Studi Kualitas Soal Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di Sekolah Dasar untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Wilayah Jakarta Timur Tahun Ajaran 2007/2008”, (3) Munasiroh dalam skripsi berjudul “Analisis Kualitatif Soal Ujian Akhir Sekolah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD di Wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2006/2007”, (4) Denny Oktavina Radianto dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Bahasa pada Surat Dinas Kantor Gerakan Pramuka Kwartir Cabang 11.13 Karanganyar Periode Januari sampai dengan Desember 2006”, dan (5) Encep Suherman dalam tesis berjudul “Kajian Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Soal Ujian Akhir Sekolah Dasar : Studi Deskriptif Analitik Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Soal Ujian Akhir Sekolah Dasar di

Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut Tahun Pembelajaran 2001/2002”.

Secara umum hasil penelitian yang dilakukan oleh Sainul Hermawan mengetahui bahwa soal-soal buatan sebagian guru SD masih memiliki kelemahan, padahal soal tersebut dibuat oleh guru SD yang berasal dari sekolah-sekolah di Banjarmasin yang dapat dikategorikan sebagai SD unggulan. Banyak faktor yang melatarbelakanginya, antara beban kerja guru yang cukup berat sehingga menghambat kesempatan mereka untuk mengembangkan kompetensi keguruannya. Dengan demikian persoalan ini juga harus menjadi perhatian serius lembaga-lembaga pendidikan yang mendidik mahasiswa calon guru SD. Sainul

Hermawan juga memberikan saran untuk mengupaya pemberdayaan guru SD dalam membuat soal ujian yang bermutu dan guru mata pelajaran apapun di SD perlu menguasai keterampilan berbahasa yang baik untuk merumuskan soal ujian dengan baik pula.

Dari hasil penelitian tersebut, peneliti berpendapat bahwa faktor utama yang menyebabkan adanya soal-soal yang kurang baik atau bermutu yang digunakan bagi siswa SD adalah kurangnya pengetahuan kebahasaan yang dimiliki oleh seorang guru SD. Secara tidak langsung ketidaktahuan konsep menjadi kendala utama. Hal inilah yang mendorong peneliti memilih wilayah Kecamatan Nguter untuk dijadikan sebagai tempat penelitian karena sebagian besar SD di wilayah tersebut merupakan SD yang berasal dari daerah pedesaan.

Dalam hal ini peneliti ingin membandingkan seberapa besar pengetahuan kebahasaan yang dimiliki oleh guru SD yang dapat dikategorikan sebagai SD unggulan dengan guru yang berasal dari SD di daerah pedesaan. Selain itu, penelitian Sainul Hermawan mendorong peneliti untuk mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penggunaan bahasa pada pembuatan soal lebih mendalam lagi yang tidak hanya disebabkan oleh ketidaktahauan konsep, tetapi ditambah dengan faktor lain misal adanya interferensi serta faktor dari luar yang dihadapi oleh guru.

Penelitian yang dilakukan Susiah Budiarti, S.Pd dan Ati Rosidah, S.Ag, mereka menyatakan bahwa soal yang dibuat guru lebih banyak berfungsi distraktor yang berperan lebih baik dibandingkan dengan soal yang dibuat daerah, namun distraktor yang tidak berfungsi dengan baik adalah soal yang dibuat pusat, namun mengenai penggunaan bahasa Indonesia dalam soal tersebut belum terlalu berpengaruh terhadap kualitas soal.

Dalam penelitian di atas hanya memberikan penjelasan bahwa adanya kaidah dalam penulisan soal baik dari soal yang dibuat guru maupun pusat, tanpa menujukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam soal mempunyai pengaruh terhadap kualitas soal. Dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penulisan soal akan memberikan kemudahan bagi siswa yang menjawab. Hal ini mengingat bahwa salah satu kemampuan khusus yang harus

dimiliki oleh guru selaku penulis soal adalah penguasaan akan teknik penulisan soal, yaitu menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Penelitian yang dilakukan Munasiroh menganalisis secara kualitatif pada soal ujian akhir sekolah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD di wilayah Dinas Pendidikan kabupaten Sukoharjo yang bertujuan untuk mengetahui (1) kesesuaian soal UAS SD mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Standar Kompetensi atau Kurikulum yang berlaku, (2) ketetapan konsep soal UAS SD mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan bidang ilmu bahasa dan sastra Indonesia, (3) ketepatan pemakaian bahasa soal UAS SD mata pelajaran Bahasa Indonesia di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, dan (4) keterbacaan soal UAS SD mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Hasil penelitian Munasiroh mengenai ketepatan pemakaian bahasa dalam soal mata pelajaran Bahasa Indonesia mendorong peneliti untuk mengkaji bahasa soal untuk mata pelajaran yang lain. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mata pelajaran yang dikaji tidak hanya Bahasa Indonesia tetapi juga Matematika, IPA, IPS, Agama, Penjasorkes, dan PKn. Jenis kaidah dalam penulisan soal yang telah disebutkan dalam penelitiannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam memperoleh keterangan atau informasi lainnya.

Penelitian yang dilakukan Denny Oktavina Radianto menunjukkan: (1) terdapat kesalahan penggunaan ejaan yang berupa penggunaan huruf kapital, cetak miring dan garis bawah, kata depan, serta tanda baca yang berupa tanda: titik, koma, titik koma, titik dua, pisah, hubung, kurung, dan petik dalam surat dinas dengan presentase kesalahan 17, 65% dari seluruh jumlah kesalahan yang mencapai 326 kasus, (2) terdapat kesalahan penggunaan diksi dari segi kebakuan, ketepatan, kehematan, dan keumuman dalam surat dinas dengan presentase 17, 65% dari kasusu 146 kesalahan diksi keseluruhan, dan (3) terdapat kesalahan penggunaan kalimat dari segi kelogisan dan kesatuan susunan pada surat dinas dengan presentase kesalahan 67, 71% dengan jumlah kasusu sebanyak 16.

Perbedaan spesifik antara penelitian yang dilakukan oleh Denny Oktavina Radianto dengan penelitian ini, yaitu terletak pada objek kajiannya. Denny Oktavina Radianto mengkaji mengenai bahasa dalam surat dinas, yaitu

hanya meneliti mengenai bentuk-bentuk kesalahan berbahasa yang meliputi kata, ejaan, dan kalimat tanpa mencari tahu faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Sedangkan dalam penelitian ini mengkaji mengenai bahasa yang digunakan dalam pembuatan soal. Tidak hanya jenis-jenis kesalahan yang dikaji dalam penelitian ini, dan juga faktor yang menyebabkan timbulnya kesalahan dalam penulisan soal, selain itu dampak yang diperoleh atas permasalahan di atas juga menjadi bahan kajian dalam penelitian ini.

Penelitian yang dilakukan Encep Suherman tentang ketepatan penggunaan bahasa Indonesia diarahkan terhadap 250 butir soal ujian Sekolah Dasar, meliputi mata uji PPKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan Matematika (masing-masing mata uji berjumlah 50 soal). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut. (1) kalimat soal yang sudah efektif mencapai angka 87,2% (218 butir soal), sedangkan 12,8% (32 butir soal) dinyatakan belum efektif. (2) kata-kata yang sudah efektif dalam soal mencapai angka 88,8% (222 butir soal), sedangkan 11,2% (28 butir soal) dinyatakan belum efektif. (3) Ejaan yang telah digunakan dengan tepat mencapai angka 91,6% (229 butir soal), sedangkan 8,4% (21 butir soal) dinyatakan belum efektif. (4) Dari 50 butir soal uji coba bentuk pilihan jamak. (5) butir soal uraian terbatas diperoleh hasil: a. hanya ada 8 soal pilihan jamak yang valid, sedangkan 42 soal tidak valid; semua soal uraian dinyatakan valid, b. tingkat reliabilitas soal berada pada kategori tinggi, yakni r hitung 0,613 pada p<0,05, c. soal uji coba berada pada tingkat kesukaran yang baik, d. soal pilihan jamak yang memiliki daya pembeda yang baik mencapai angka 24%, sedangkan soal bentuk uraian mencapai angka 60%, dan e. efektivitas pilihan jawaban terdapat dalam 36 butir soal (72%), sedangkan 14 butir soal lainnya (28%), dinyatakan belum efektif.

Dalam penelitian Encep Suherman ini telah dijelaskan berbagai bentuk kesalahan penggunaan bahasa dari beragam mata pelajaran, selain itu kualitas butir soal model ujian sekolah dasar dilihat dari aspek validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan keefektifan pilihan jawaban juga telah dikaji. Namun, seperti yang telah peneliti jabarkan di atas, bahwa yang berperan dalam menjawab soal adalah siswa sehingga perlu diketahui efek yang

ditimbulkan dari permasalahan di atas terutam bagi siswa, yang dalam penelitian Encep Suherman belum dikaji. Oleh karena itu, dalam penelitian ini merumuskan tentang efek yang ditimbulkan dari kesalahan penggunaan bahasa pada soal.