• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Senior Manajemen Komitmen - Komitmen Organisasi

HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan PT KAI

6.4. Komitmen Organisasi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh komitmen organisasi PT KAI sudah baik berdasarkan tiga aspek dalam komitmen organisasi yang dikemukakan Allen dan Meyer yaitu komitmen dinilai dari Affective Commitment, Continuance Commitment, Normatif Commitment.

Affective commitmen menurut Allen dan Meyer tahun 1990 adalah salah satu komponen pembentuk komitmen yang menunjukkan kelekatan pekerja terhadap perusahaan untuk tetap bekerja, pekerja dikatakan memiliki kelekatan afektif dengan organisasi tempatnya bekerja jika pekerja mau menerima nilai-nilai yang dianut perusahaan, hal ini ditunjukkan pegawai DAOP 2 Bandung dengan kesediaannya untuk menerima kondisi kerja dengan rotasi yang cepat mau ditempatkan dimanapun di seluruh Indonesia dan bersedia bekerja dengan penuh tekanan waktu yang sudah menjadi budaya perusahaan seperti yang dikemukakan oleh Steven P Robins tahun 2003 bahwa budaya yang sengaja dibentuk oleh perusahaan memiliki tujuan untuk melengkapi perasaan pekerja dengan rasa

organisasi dan menimbulkan komitmen terhadap nila-nilai yang dianut oleh organisasi (Primahappy. dkk., 2013).

Pekerja di DAOP 2 memiliki kesan baik terhadap perusahaan mereka merasa bahagia dan bangga dapat berkontribusi dan bekerja di PT KAI. Sikap positif tersebut sejalan dengan teori Dwianasari dan Mardiasmi dalam Rahayu (2010) bahwa komitmen organisasi mampu mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku positif seperti, meningkatkan disiplin kerja, mematuhi kebijakan dan peraturan organisasi. Hal tersebut ditunjukkan oleh pekerja DAOP dengan mematuhi kebijakan berupa rotasi kerja yang cepat bersedia untuk dipindahkan kemana saja di setiap daerah, disiplin dalam bekerja bersedia bekerja disaat hari-hari raya, menghabiskan banyak waktu ditempat kerja dibanding dengan keluar.

Selanjutnya komitmen affecktive juga ditunjukkan melalui kemauan berusaha keras demi memajukan organisasi. Kerja keras yang diberikan pekerja DAOP 2 Bandung adalah bersedia memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat pengguna jasa transportasi kereta api, yang merupakan salah satu tujuan PT KAI. Seperti yang dikemukakan oleh Nouri dan Parker merumuskan bahwa komitmen organisasi yang tinggi merupakan bentuk penerimaan dari pekerja terhadap tujuan organisasi serta kesediaan berusaha demi kepentingan organisasi demi performa manajerial lebih baik. Selain itu kerja keras pekerja DAOP 2 Bandung dapat dilihat melalui banyaknya waktu yang dihasbiskan untuk melaksanakan tanggung jawab terhadap perusahaan hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Kreitner dan Kinicki dalam (Pudjiastuti, 2012) dalam seorang karyawan yang memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan diharapkan memiliki keinginan untuk bekerja lebih keras untuk mencapai tujuan organisasi dan hasrat yang lebih besar untuk tetap berada dalam perusahaan

Hasil komitmen affective lain adanya keinginan untuk tetap berada di perusahaan karena perusahaan memberikan kesempatan pekerja untuk berkarya dan berinovasi yang belum tentu akan ditemukan diperusahaan lain seperti yang di ungkapkan oleh Robbins bahwa ketika bekerja mengaitkan dirinya pada suatu perusahaan serta berharap mempertanhankan keanggotaan dalam organisasi itu (Christina. dkk., 2012)

Perasaan yang mendominasi komitmen pekerja adalah dari sisi affective. Seperti yang diungkapkan dalam wawancara dengan pekerja DAOP 2 Bandung mereka menyatakan bahwa mereka percaya akan nilai kesetiaan pada perusahaan selama perusahaan masih bisa dipercaya, hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Azwar dalam Salim 2014 bahwa reaksi emosional merupakan komponen efektif yang banyak dipengaruhi oleh adanya kepercayaan atau apa yang dipercayai sebagai hal yang benar dan berlaku bagi objek yang dimaksud (Salim, 2014). Hal ini juga diperkuat oleh Karin dalam Salim 2014 bahwa penerimaan pada tujuan K3 merupakan manifestasi dari suatu kepercayaan dari pihak manajemen dan pekerja (Salim, 2014).

Berdasarkan hasil penelitian pada aspek Continuance Commitment menurut Allen dan Meyer, menunjukkan bahwa Continuance Commitment dapat dilihat dari adanya pertimbangan-pertimbangan biaya ketika pekerja berhenti dari PT KAI, pernyataan tersebut diungkapkan bahwa bila pekerja berhenti maka tunjangan-tunjangan yang diterima akan hilang. Selain faktor biaya adanya perkembangan yang dirasakan pada perusahaan saat ini yang berdampak pada kesejahteraan pekerja. Seperti yang di kemukakan oleh Allen dan Meyer bahwa secara psikologis pekerja terikat dengan organisasi berdasarkan biaya yang dikeluarkan dalam hal ini ekonomi, sosial, dan hubungan status jika ia meninggalkan perusahaan (Putri, 2013)

Menurut Sopiah tahun dalam Rahayu (2010) ditinjau dari segi perusahaan pekerja yang memiliki komitmen yang tinggi akan memberikan sumbangan terhadap organisasi dalam hal stabilitas tenaga kerja dalam hal ini bukan hanya pekerja yang membutuhkan (Rahayu, 2010). Komitmen organisasi juga membicarakan nilai loyalitas terhadap perusahaan dengan dibuktikan melalui keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan perusahaan (Mulyanti 2010). Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja mereka menganggap loyalitas adalah yang sangat penting, penghargaan yang diberikan sudah sebanding bahwa pekerja merasa belum banyak berbuat untuk kemajuan perusahaan karena masih sering terjadinya gangguan dalam operasional perkeretaan seperti yang dijelaskan oleh Mowday dalam (Rahayu, 2010), bahwa loyalitas yang ditunjukkan memiliki arti lebih dari sekedar loyalitas pasif tetapi melibatkan keinginan karyawan untuk memberikan kontribusi yang berarti pada perusahaan.

Alasan lain yang di ungkapkan dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banyak faktor yang membuat pekerja tetap berada di perusahaan. Salah satunya adalah tidak adanya alternative tempat bekerja lain, namun hal ini menurut Sopiah dalam Rahayu (2010) faktor yang bukan dari dalam organisasi, meliputi ada atau tidaknya alternatif pekerjaan lain atau bergabung dengan organisasi lain.

Penting bagi perusahaan untuk menjaga komitmen pekerja, komitmen organisasi pekerja merupakan nilai penting untuk kelangsungan organisasi. Hilangnya komitmen dari pekerja berarti organisasi kehilangan dukungan dan loyalitas dari pekerja (Sakina, 2009). Pekerja yang tidak berkomitmen akan mudah memutuskan untuk keluar, banyak hal positif jika perusahaan memperhatikan, membangun dan menjaga komitmen pekerja. Pekerja yang menujukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab lebih

dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan perusahaan tempatnya bekerja dan dapat meciptakan kinerja yang baik pada perusahaan tersebut (Putri, 2013). Oleh karena itu atas hasil organisasi yang ditunjukkan oleh pekerja DAOP 2 Bandung yang cukup baik sebaiknya perusahaan senantiasa menjaga komitmen organisasi tersebut agar tetap baik.

.

Dokumen terkait