Sektor pertanian di Kabupaten Karanganyar yang meliputi sub sektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan mampu menghasilkan berbagai komoditas pertanian yang beragam yang tersebar di 17 kecamatan. Setiap kecamatan dengan karakteristiknya masing-masing mempunyai potensi yang berbeda-beda dalam menghasilkan suatu komoditas pertanian yang dapat dijadikan basis ekonomi wilayahnya. Komoditas pertanian yang dapat dijadikan basis ekonomi wilayahnya disebut komoditas pertanian basis, yang dalam hal ini komoditas yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri tetapi juga dapat diekspor ke luar wilayah. Komoditas pertanian basis ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya sektor perekonomian lain sehingga dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi wilayahnya. Tarigan (2005) menyatakan laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut.
Teori ekonomi basis khususnya metode Location Quotient (LQ) dapat digunakan untuk mengetahui komoditas pertanian yang dihasilkan oleh suatu kecamatan termasuk komoditas pertanian basis atau non basis. Komoditas pertanian basis ditunjukkan dengan nilai LQ>1, sedangkan komoditas pertanian non basis ditunjukan dengan nilai LQ
produksi suatu komoditas pertanian di suatu kecamatan dibandingkan dengan wilayah himpunannya (dalam penelitian ini Kabupaten Karanganyar) dan komoditas pertanian lain di kecamatan tersebut ikut berperan dalam menentukan komoditas pertanian tersebut termasuk komoditas basis atau non basis. Semakin besar proporsi nilai produksi komoditas pertanian tersebut, semakin besar peluangnya untuk menjadi komoditas pertanian basis.
Karanganyar, dapat dilihat pada hasil penelitian yang disajikan dalam Tabel 19.
Tabel 19. Komoditas Pertanian Basis di Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Karanganyar Tahun 2009-2010 (LQ Rata-rata)
Komoditas Pertanian Basis Kecamatan Jumlah
Komoditas
Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Bawang Merah, Bawang Putih, Petai, Cabe, Wortel, Melinjo, Tomat, Kacang Panjang, Kentang, Kubis, Sawi, Buncis, Belimbing, Nangka, Jambu Biji, Sirsak, Alpukat, Pepaya, Pisang, Nanas, Salak, Sukun, Rambutan, Jeruk Keprok, Jahe, Kencur, Cengkeh, Kopi Robusta, Panili, Kelapa, Kunyit, Jati,Kayu Lain, Ayam Buras, Itik, Domba, Kambing, Kelinci, Sapi Potong, Lele, Tawes, Nila, Karper, Ikan Lain
Jenawi 47
Padi Sawah, Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Kacang Tanah, Petai, Cabe, Terong, Melinjo, Tomat, Kacang Panjang, Sawi, Manggis, Belimbing, Nangka, Durian, Sirsak, Alpukat, Sawo, Pepaya, Sukun, Rambutan, Jeruk Keprok, Jahe, Kencur, Cengkeh, Mete, Kelapa, Kunyit, Jati, Mahoni, Kayu lain, Ayam Buras, Itik, kambing, Domba, Kelinci, Sapi Potong, lele, Gurame, Tawes, Nila, Karper, Ikan Lain
Kerjo 44
Padi Sawah, Ketela Rambat, Cabe, Jengkol, Terong, Melinjo, Tomat, Kacang Panjang, Sawi, Buncis, Manggis, Belimbing, Durian, Jambu Biji, Sirsak, Alpukat, Sawo, Pepaya, Nanas, Salak, Sukun, Mangga, Rambutan, Duku/Langsat, Jeruk Keprok, Kencur, Cengkeh, Kopi Robusta, Jti, Kayu Lain, Kerbau, Ayam Buras, Itik, Domba, Kambing, Kelinci, Sapi Potong, Lele, Gurami, Tawes, Nila, Ikan Lain
Matesih 42
commit to user
Lanjutan Tabel 19. Komoditas Pertanian Basis di Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Karanganyar Tahun 2009-2010 (LQ Rata-rata)
Komoditas Kecamatan Jumlah
Komoditas
Padi Sawah, Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabe, Wortel, Jengkol, Tomat, Kentang, Kubis, Sawi, Buncis, Durian, Jambu Biji, Alpukat, Pepaya, Pisang, Salak, Duku/Langsat, Kopi Arabica, Kopi Robusta, Cengkeh, Mete, Kelapa, Jati, Kayu Lain, Ayam Buras, Itik, Domba, Kambing, Puyuh, Kelinci, Sapi Potong, Lele, Gurami, Tawes, Nila, Karper, Ikan Lain.
Ngargoyoso 41
Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Bawang Merah, Bawang Putih, Cabe, Wortel, Tomat, Kentang, Kobis, Sawi, Buncis, Manggis, Belimbing, Durian, Jambu Biji, Alpukat, Pepaya, Pisang, Salak, Jeruk Keprok, Jahe, Cengkeh, Kunyit, Kayu lain, Kuda, Ayam Buras, Domba, Kambing, Ayam Pedaging, Kelini, Sapi Potong, Lele, Nila, Ikan Lain
Tawangmangu 35
Padi Sawah, Ketela Rambat, Cabe, Terong, Tomat, Sawi, Buncis, Manggis, Belimbing, Nangka, Durian, Jambu Biji, Sirsak, Alpukat, Salak, Sukun, Rambutan, Duku/Langsat, Jahe, Kopi Arabica, Kerbau, Ayam Buras, Ayam Ras, Itik, Domba, kambing, Kelinci, Sapi Potong, Lele, Gurame, Tawes, Nila, Karper, Ikan Lain
Karangpandan 34
Padi Sawah, Jagung, Ketela Pohon, Bawang Putih, Kacang Panjang, Buncis, Nangka, Sirsak, Alpukat, Rambutan, Jeruk Keprok, Jahe, Kopi Arabica, Kopi Robusta, Cengkeh, Kelapa, Kapuk, Mahoni, Ayam Buras, Itik, Domba, Kambing, Sapi Potong, Ikan Lain.
Jatiyoso 24
Lanjutan Tabel 19. Komoditas Pertanian Basis di Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Karanganyar Tahun 2009-2010 (LQ Rata-rata)
Komoditas Kecamatan Jumlah
Komoditas
Ketela Pohon, Kacang Tanah, Petai, Jengkol, Melinjo, Manggis, Belimbing, Durian, Jambu Biji, Sirsak, Sawo, Pepaya, Nanas, Mangga, Duku/Langsat, Kencur, Tebu, Mete, jati, Ayam Ras, Ayam Pedaging.
Jumantono 21
Jagung, Ketela Pohon, Kacang Tanah, Petai, Durian, Sawo, Pisang, Rambutan, Kencur, Kopi Arabica, Cengkeh, Kelapa, Kapuk, Jati, Mahoni, Ayam Buras, Itik, Domba, Kambing, Sapi Potong, Ikan Lain
Jatipuro 21
Padi Sawah, Melinjo, Belimbing, Jambu Biji, Pepaya, Pisang, Tebu, Jati, Kayu Lain, Kerbau, Ayam Buras, Itik, Domba, Ayam Pedaging, Kelinci, Sapi Potong, Lele, Gurame, Nila, Ikan Lain
Tasikmadu 20
Padi Gogo, Jagung, Ketela Pohon, Kacang Tanah, Jengkol, Pepaya, Nanas, Sukun, Rambutan, Tebu, Kopi Arabica, Lada, Mete, Kapuk, Domba, Kambing.
Jumapolo 16
Melinjo, Sirsak, Tebu, Kopi Arabica, Kapuk, Tembakau, Jati, Kerbau, Kuda, Puyuh, Lele, Gurami, Tawes, Nila, Ikan Lain
Colomadu 15
Padi Sawah, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Panjang, Sukun, Jahe, Tebu, Kapuk, Kunyit, Mahoni, Kerbau, Itik, Gurame
Mojogedang 13
Padi Sawah, Sawo, Mahoni, Kerbau, Babi, Kuda, Ayam Buras, Ayam Ras Petelur, Kerbau, Lele, Nila, Ikan Lain
Jaten 12
Padi Gogo, Kacang Tanah, Tebu, Kopi Arabica, Mete, Kapuk, Ayam Ras Petelur, Ayam Pedaging, Sapi Potong, Lele
Gondangrejo 10
Padi Sawah, Tebu, Jati, Ayam Ras, Gurame, Tawes Karanganyar 6
Padi Sawah, Melinjo, Tebu, Mahoni, Lele, Gurami Kebakkramat 6
Sumber: Diolah dan Diadopsi dari Lampiran 8
Berdasarkan hasil analisis penelitian, tiap kecamatan di Kabupaten Karanganyar mempunyai komoditas pertanian basis yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi alam yang dimiliki oleh wilayah kecamatan yang bersangkutan. Komoditas pertanian yang diusahakan di masing-masing
commit to user
kecamatan, pada umumnya menjadi komoditas pertanian basis di kecamatan tersebut. Kecamatan yang paling banyak menghasilkan komoditas pertanian basis adalah Kecamatan Jenawi, yaitu dengan 47 komoditas pertanian basis, kemudian disusul oleh Kecamatan Kerjo dengan 44 komoditas.
Komoditas pertanian basis di Kecamatan Jenawi didominasi oleh komoditas dari sub sektor tabama terutama komoditas hortikultura, dimana komoditas hortikultura yang menjadi komoditas pertanian basis di kecamatan ini mencapai 25 komoditas. Hal ini dikarenakan Kecamatan Jenawi memiliki bentang alam dengan ketinggian tempat 750 mdpl sehingga suhu udara daerah tersebut mendukung bagi kelangsungan hidup tanaman hortikultura.
Kecamatan Kerjo merupakan daerah perbukitan yang mempunyai 11 desa yang tersebar antara lembah dan perbukitan dengan jenis tanah aluvial, podsolik merah, regosol coklat kelabu, dan latosol yang relatif subur. Ketinggian tempat di kecamatan ini yaitu 380-520 mdpl. Kondisi alam tersebut menyebabkan kecamatan ini menjadi basis berbagai komoditas pertanian terutama komoditas tabama, perkebunan dan kehutanan.
Kecamatan yang paling sedikit menghasilkan komoditas pertanian basis adalah Karanganyar, Kebakkramat dan Kecamatan Gondangrejo, masing-masing dengan 6, 6 dan 10 komoditas pertanian basis. Kecamatan Karanganyar dan Kebakkramat merupakan kecamatan dengan ketinggian tempat 80-187 mdpl. Kecamatan ini sebenarnya memiliki lahan sawah (2.102,19 Ha) dan lahan kering (1.542,80 Ha) yang tergolong luas jika dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten Karanganyar. Jenis tanah di kecamatan ini adalah aluvial coklat yang umumnya bertekstur kasar dengan daya menahan air rendah dan permeabilitas makanan kurang baik. Jenis tanah ini kurang dapat memberikan cukup nutrisi bagi tanaman sehingga hanya sedikit tanaman yang mampu beradaptasi dengan tanah jenis ini. Hal tersebut juga mengakibatkan sedikitnya komoditas Sedangkan Kecamatan Gondangrejo sebenarnya memiliki lahan pertanian yang cukup luas dibandingkan dengan kecamatan lain, namun hanya sedikit komoditas pertanian di wilayah ini yang menjadi komoditas pertanian basis. Hal ini
dikarenakan proporsi luas lahan kering (4.605,41 Ha) di kecamatan ini sangat dominan dibandingkan luas lahan di kecamatan lain, yaitu mencapai 81,08% dari total luas lahan yang ada di Kecamatan Gondangrejo (5.679,95 Ha) sehingga komoditas pertanian yang dapat dikembangkan hanya komoditas pertanian yang dapat ditanam di lahan kering seperti padi gogo, kacang tanah, tebu.
Dari analisis hasil penelitian, komoditas pertanian dari tiap sub sektor pertanian yang paling banyak menjadi komoditas pertanian basis di Kabupaten Karanganyar adalah:
a) Padi sawah untuk sub sektor tanaman bahan makanan, yang menjadi komoditas pertanian basis di 10 kecamatan
b) Tebu untuk sub sektor tanaman perkebunan, yang menjadi komoditas pertanian basis di 9 kecamatan
c) Jati untuk sub sektor kehutanan, yang menjadi komoditas pertanian basis di 9 kecamatan
d) Ayam kampung dan sapi potong untuk sub sektor peternakan, yang menjadi komoditas pertanian basis di 10 kecamatan
e) Lele untuk sub sektor perikanan, yang menjadi komoditas pertanian basis di 11 kecamatan.
Komoditas pertanian dari golongan padi-palawija yang menjadi komoditas pertanian basis di Kabupaten Karanganyar adalah padi sawah, dimana komoditas ini tersebar di 10 kecamatan (Jatiyoso, Matesih, Ngargoyoso, Karangpandan, Karanganyar, Jaten, Tasikmadu, Kebakkramat, Mojogedang, Kerjo), komoditas ketela pohon menjadi komoditas pertanian basis di 8 kecamatan (Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, Jumantono, Tawangmangu, Ngargoyoso, Kerjo, Jenawi), komoditas jagung menjadi komoditas pertanian basis di 7 kecamatan (Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, Tawangmangu, Ngargoyoso, Kerjo, Jenawi), komoditas ketela rambat menjadi komoditas pertanian basis di 6 kecamatan (Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan, Kerjo, Jenawi), komoditas kacang tanah menjadi komoditas pertanian basis di 6 kecamatan (Jatipuro, Jumantono, Jumapolo,
commit to user
Gondangrejo, Mojogedang, Kerjo), komoditas padi gogo menjadi komoditas pertanian basis di 2 kecamatan (Jumapolo, Gondangrejo), sedangkan komoditas kedelai menjadi komoditas pertanian basis di 1 kecamatan (Mojogedang). Produksi padi di Kabupaten Karanganyar telah mampu menjadikan kabupaten ini sebagai daerah penyangga pangan, karena setiap tahunnya mengalami surplus produksi. Komoditas padi sawah yang dihasilkan di Kabupaten Karanganyar sangat mampu digunakan untuk mencukupi daerahnya sendiri sehingga tidak perlu mengimpor dari daerah lain. Kecamatan yang menjadi basis untuk komoditas padi sawah yaitu Kecamatan Jatiyoso, Matesih, Ngargoyoso, Karangpandan, Karanganyar, Jaten, Kebakkramat, Mojogedang, dan Kerjo. Nilai LQ rata-rata tertinggi untuk komoditas padi sawah pada tahun 2009 dan 2010 berada di Kecamatan Matesih, yaitu sebesar 2,13 (lihat Lampiran 8). Nilai LQ 2,13 artinya1 bagian (dari nilai LQ) digunakan untuk mencukupi kebutuhan di Kecamatan Matesih itu sendiri, dan sisanya (1,13 bagian) dapat diekspor ke daerah lain. Nilai LQ padi sawah di Kecamatan Matesih tersebut juga menunjukkan bahwa peranan komoditas padi sawah di Kecamatan Matesih lebih menonjol daripada peranan komoditas padi sawah di kecamatan lain.
Komoditas sayuran yang menjadi komoditas pertanian basis di sebagian besar kecamatan adalah komoditas melinjo, dimana komoditas ini menjadi basis di 7 kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Komoditas ini pada umumnya ditanam di lahan kering. Komoditas ini paling banyak dihasilkan di Kecamatan Tasikmadu. Produksi melinjo di kecamatan tersebut 330 kw atau senilai Rp 204.600.000,00 pada tahun 2009 dan 4.984 kw atau senilai Rp7.228.000.000 pada tahun 2010.
Komoditas buah-buahan yang banyak menjadi komoditas pertanian basis di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Karanganyar adalah pepaya, rambutan, alpukat, sirsak, jambu biji, dan durian. Komoditas pepaya menjadi komoditas pertanian basis di 8 kecamatan, komoditas rambutan, alpukat, sirsak, jambu biji dan durian menjadi komoditas pertanian basis di 7 kecamatan. Komoditas buah-buahan tersebut merupakan komoditas yang
sebarannya luas, mudah dibudidayakan, dan tidak memerlukan perawatan atau pemeliharaan yang rumit. Komoditas tersebut di Kabupaten Karanganyar banyak ditanam di sekitar rumah atau pekarangan. Besarnya produksi pepaya di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Jumantono, Jumapolo, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso Tasikmadu, Kerjo dan Jenawi. Produksi durian yang besar di wilayah Jatipuro, Jumantono, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso, Karangpandan dan Kerjo telah mampu mendorong berkembangnya industri pengolahan durian (industri pengolahan durian siap makan dalam kemasan) yang banyak dipasok ke swalayan/kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Bogor.
Komoditas sub sektor tanaman perkebunan di Kabupaten Karanganyar meliputi tanaman perkebunan seperti cengkeh, mete, kapuk, tembakau, kelapa, kopi, lada, panili dan tanaman obat-obatan seperti kunyit, jahe, kencur. Komoditas tanaman tahunan yang banyak diusahakan dan menjadi komoditas pertanian basis di sebagian besar kecamatan adalah komoditas tebu. Tanaman tebu merupakan tanaman yang sebarannya luas, tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah dan lahan kering/sawah sehingga menjadi komoditas pertanian basis di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Selain itu, tanaman tebu banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten Karanganyar karena didukung adanya Pabrik Gula Tasikamdu di Kabupaten Karanganyar. Pabrik Gula Tasikmadu milik PT Perkebunan Nusantara IX ini, membutuhkan bahan baku utama yaitu tebu untuk melangsungkan proses produksi. Hal ini yang mendorong masyarakat untuk menyediakan bahan baku dengan mengembangkan tanaman tebu di tegalan mereka. Pabrik Gula Tasikmadu telah berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Kabupaten Karanganyar dengan membeli hasil panen tebu tegalan. Selain itu Pabrik Gula Tasikmadu juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sebagai karyawan tetap maupun karyawan musiman. Karyawan musiman dibutuhkan ketika Pabrik Gula Tasikmadu sedang berproduksi karena proses produksi hanya dilakukan setahun dua kali. Kecamatan yang mempunyai nilai LQ tertinggi untuk komoditas tebu adalah
commit to user
Kecamatan Tasikmadu, yaitu 1,68 (lihat Lampiran 8) artinya 1 bagian dari nilai LQ komoditas tebu di Kecamatan Tasikmadu digunakan untuk memenuhi kebutuhan lokal daerahnya dan sisanya 0,68 dari nilai LQ dapat diekspor ke daerah lain.
Tanaman kunyit juga banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten Karanganyar. Adanya Pabrik Jamu Air Mancur dan pabrik jamu skala rumah tangga yang tersebar di Kabupaten Karanganyar mendorong masyarakat untuk mengembangkan tanaman kunyit di tegalan mereka yanag kemudian digunakan untuk menyediakan bahan baku bagi pabrik jamu tersbut. Pabrik Jamu Air Mancur telah berperan dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Kabupaten Karanganyar dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Kunyit merupakan komoditas yang memberikan sumbangan yang cukup besar pada PDRB sub sektor perkebunan. Nilai produksi komoditas kunir di Kabupaten Karanganyar yaitu sebesar Rp 1.589.000.000,00 pada tahun 2009 dan Rp 8.618.227.700,00 pada tahun 2010. Namun, komoditas kunir ini menjadi komoditas pertanian basis hanya di 4 kecamatan dari 17 kecamatan yang mengusahakan kunir, yaitu di Kecamatan Tawangmangu, Mojogedang, Kerjo, dan Jenawi. Nilai rata-rata LQ komoditas kunir di Kabupaten Karanganyar tersebut adalah 1,33 (lihat Lampiran 8).
Komoditas kehutanan yang menjadi komoditas basis di wilayah Karanganyar adalah kayu jati. Kayu jati menjadi komoditas pertanian basis di 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Jatipuro, Jumantono, Matesih, Ngargoyoso, Tasikmadu, Colomadu, Kerjo dan Jenawi. Kecamatan-kecamatan tersebut merupakan kecamatan-kecamatan yang mempunyai wilayah perbukitan, sehingga di kecamatan tersebut banyak ditanami tanaman jati selain karena alasan ekologis yaitu untuk mengurangi bahaya erosi juga ada alasan ekonomis, yaitu nilai produksi komoditas jati yang tinggi.
Komoditas sub sektor peternakan yang menjadi komoditas pertanian basis di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Karanganyar adalah ayam kampung, itik, domba, kambing, dan sapi potong. Komoditas tersebut diusahakan di semua kecamatan di Kabupaten Karanganyar. Komoditas ayam
kampung merupakan komoditas sub sektor peternakan yang populasinya paling banyak diantara komoditas sub sektor peternakan lainnya, komoditas pertanian ini juga yang paling banyak menjadi komoditas pertanian basis di Kabupaten Karanganyar, yaitu di 11 kecamatan. Komoditas ayam kampung merupakan komoditas yang mudah pemeliharaanya dan tidak membutuhkan modal yang besar dalam pengusahaannya, sehingga banyak petani di Kabupaten Karanganyar yang memelihara ayam kampung sebagai usaha sampingan untuk menambah pendapatan. Selain itu harga jual dari ayam kampung juga relatif tinggi jika dibandingkan dengan jenis ayam lain dan pangsa pasar ayam kampung relatif bagus baik di Jawa Tengah maupun daerah lain karena ayam kampung mempunyai rasa yang khas, berbeda dengan ayam lainnya.
Komoditas sub sektor perikanan meliputi komoditas perikanan air tawar baik yang berupa cek dam, sungai, waduk, KJA dan kolam air tenang. Komoditas perikanan air tawar yang menjadi komoditas pertanian basis di sebagian besar kecamatan adalah lele. Lele menjadi komoditas pertanian basis di 11 kecamatan. Kecamatan Ngargoyoso merupakan kecamatan yang mempunyai nilai rata-rata LQ terbesar untuk komoditas lele, yaitu 2,80 (lihat Lampiran 8), artinya 1 bagian dari rata-rata produksi lele di Kecamatan Ngargoyoso digunakan untuk mencukupi kebutuhan daerahnya sendiri dan sisanya (1,80 bagian dari nilai LQ) dapat diekspor ke daerah lain. Komoditas perikanan air tawar lain yang menjadi komoditas pertanian basis di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Karanganyar adalah Gurame (di 9 kecamatan), Nila (di 9 kecamatan), Tawes (di 7 kecamatan) dan Karper (di 4 kecamatan).
commit to user
B. Komponen Pertumbuhan Proporsional dan Komponen Pertumbuhan