• Tidak ada hasil yang ditemukan

)ةريره Artinya : “Mengisahkan Yahya bin Yahya At -tamimydan Abu Bakri bin Abi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.3 Menghayati keutamaan tolong menolong

2.3 Memiliki sikap tolong-menolong sesuai isi kandungan Al-Qur’an

dan Hadis

3.3 Memahami isi kandungan QS. Al-Kautsar (108) dan QS. Al-

Ma’un(107) tentang kepedulian sosial dan isi kandungan Hadis Tolong Menolong riwayat Al-Bukhori dari Abdullah bin Umar.

)...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُمْلَا(

Dan hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah

اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن

4.3 Mensimulasikan sikap tolong menolong sesuai isi kandungan QS.

Al-kautar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan sikap tolong menolong sesama muslim sesuai isi kandungan hadis riwayat Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.

ُمْلَا(

)...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْس

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

C. Indikator

1.3.1 Menunjukkan sikap kasih sayang pada sesama makhluk tuhan.

2.3.1 Terbiasa bersikap peduli, tolong-menolong.

3.3.2 Membaca dan Mengartikan QS. Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un (107).

3.3.3 Membaca dan Mengartikan Hadis tentang tolong-menolong riwayat

Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu

)...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُمْلَا(

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن

4.3.3 Menunjukkan sikap yang mencerminkan isi kandungan QS.

Al-Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) tentang kepedulian dan isi kandungan tentang tolong-menolong sesama muslim sesuai isi kandungan hadis tentang tolong riwayat al-Bukhori dari Abdullah Ibnu.

...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُمْلَا(

(

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

5.3.3 Mendemontrasikan Hafalan hadis tentang tolong riwayat

al-Bukhori dari Abdullah Ibnu.

...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُمْلَا(

(

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

َيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن ا

D.

Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mampu untuk :

1. Mampu menjelaskan sikap Tolong Menolong

2. Mampu menjelaskan pentingnya bersikap tolong-menolong sesuai isi kandungan QS. Al-kautar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan sikap tolong menolong sesama muslim sesuai isi kandungan hadis riwayat Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.

...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُمْلَا(

(

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم

3. Mampu menjelaskan pengertian kepedulian sosial

4. Mampu membaca dan mengartikan QS. Kautsar (108) dan QS. Al-Ma’un (107)dan sikap tolong menolong sesama muslim sesuai isi kandungan hadis riwayat Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.

...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُمْلَا(

(

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

ُالله َّسَفَن اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

)...ًةب ُهْنَع

5. Mampu mendemontrasikan hafalan lafadz dan arti dari hadis riwayat Al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar.

...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُمْلَا(

(

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

َّسَفَن ْنَم(

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع

E. Materi Ajar

A. Konsep Kepedulian Sosial Menurut QS. al-Kautsar (108) dan QS.

al-Ma’un (107).

a. Kepedulian Sosial

Kepedulian berasal dari akar kata peduli, yaitu memperhatikan atau menghiraukan. Menaruh peduli berarti menaruh perhatian atau menghiraukan sesuatu. Kepedulian adalah sikap memperhatikan atau menghiraukan urusan orang lain ( sesama anggota masyarakat). Kepedulian sosial bukan berarti mencampuri urusan orang lain, lebih dari itu untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan.

Mengapa manusia perlu memiliki kepedulian sosial? Karena manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan orang lain. Kerjasana tersebut dapat terjalin harmonis manakala masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial.

Di dalam Islam sikap semacam ini sangat dianjurkan sebab mempunyai dampak positif. Di antara dampak positif tersebut antara lain terwujudnya sikap tolong-menolong sehingga menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan. Selain itu, untuk menumbuhkan kepekaan dan kepeduliaan sosial dan berbagai cara yang harus ditempuh, antara lain:

a) Menyadari bahwa rezeki berasal dari Allah. Maka, jika Dia menghendaki dapat diambil sewaktu-waktu.

b) Menyadari bahwa kepedulian sosial termasuk ibadah yanga akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.

c) Menjauhkan diri dari sifat rakus (tamak) dan kikir. Konsep-konsep kepedulian sosial ini terdapat pada

B. Surah Al-Kautsar dan Al-Ma’un Tentang Kepedulian Sosial

a. Surah al-Kaustar

( َرَث ْوَكْلا َكاَنْيَطْعَأ اَّنِإ

1

( ْرَحْنا َو َكِّبَرِل ِّلَصَف )

2

( ُرَتْبَلأا َوُه َكَأِن اَش َّنِإ )

3

)

b. Terjemahan surah

1. Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak

2. Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah 3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang

terputus.

c. Penjelasan surah

Ayat 1; menerangkan tentang nikmat Allah yang melimpah yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. Kenikmatan yang melimpah itu disebut al-Kautsar.

Ayat 2; menerangkan tentang dua perintah kepada Nabi Muhammad Saw. Khususnya, dan umat Islam pada umumnya.

Kedua perintah itu adalah pelaksanaan shalat dan kurban. Pelaksanaan dua perintah tersebut sebagai bukti rasa syukur atas limpahan nikmat Allah yang begitu banyak.

Ayat 3; menerangkan perihal orang yang membenci Nabi Muhammad Saw. Dan risalahnya. Kebencian ini akan mengakibatkan terputus dari rahmat-Nya. Selain itu, dalam ayat ini juga terdapat lafaz al-abtar. Kata ini bermula dari ba-ta-rayang berarti putus atau terputus. Semula kata ini untuk menjuluki bintang yang tidak memiliki ekor. Kemudian kata ini mengalami perluasan makna sehingga digunakan untuk menyebutkan orang-orang yang tidak memiliki keturunan anak laki-laki.

Kesimpulan isi kandungan surah al-Kautsar menjelaskan tentang nikmat Allah yang dianugrehkan kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan kenikmatan inilah Allah memerintahkan Nai bersyukur dengan mendirikan shalat dan berkurban sepenuh hati. Sedangkan orang-orang yang membenci Nabi Muhammad tidak akan mendapatkan kebaikan didunia dan akhirat, dan termasuk orang yang merugi.

d. Surah Al-Ma’un (107)

ِّدلاِب ُبِّذَكُي يِذَّلا َتْيَأ َرَأ

( ِنْي

1

( َمْيِتَيْلا ُّعُدَي ي ِذَّلا َكِل اَذَف )

2

ِماَعَط ىَلَع ُّضُحَيَلا َو )

( ِنْيِكْسِمْلا

3

( َنْيِّلَصُمْلِّل ٌلْي َوَف )

4

( َن ْوُه اَس ْمِهِت َلاَص ْنَع ْمُه َنْي ِذَّلا )

5

ْمُه َنْيِذَّلَا )

( َن ْوُءا َرُي

6

( َن ْوُع اَمْلا َن ْوُعَنْمَي َو )

7

)

e.

Terjemahan surah

1. Tuhan kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim.

3. Dan tidak mengajurkan memberikan makan orang miskin

4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. 6. Orang-orang yang berbuat riya’

7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

f.

Penjelasan Surah

Ayat 1-3; menjelaskan tentang pendusta agama. Mereka adalah orang-orang yang menghardik (menyia-nyiakan) akan yatim dan enggan memberi makan orang miskin.

Ayat 4-7; menjelaskan perihal orang-orang yang melaksanakan shalat tapi mendapat celaka. Kecelakaan itu disebabkan mereka lalai atau mengabaikan waktu shalatnya. Orang yang melalaikan shalatnya termasuk pendusta agama. Di samping itu, juga menjelaskan tentang sifat riya’, atau orang-orang yang berbuat

baik demi memperoleh pujian dan sanjungan dari orang lain, bukan ikhlas karena Allah.

Ayat 7; merupakan salah satu ajaran tentang larangan berperilaku bakhil atau kikir, dan sikap enggan memberi bantuan kepada orang lain. Perilaku ini termasuk pendutaan terhadap agama. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, isi surah al-Mu’an menjelaskan tentang sifat manusia yang dipandang sebagai pendusta agama, di antaranya:

a) Orang-orang yang menghardik anak yatim

b) Enggan memberi bantuan kepada orang lain yang sangat membutuhkan

c) Tidak memberi makan fakir miskin.

d) Orang yang lalai dalam shalat dan bersikap riya’.

C. Hadis Tolong Menolong

a. Hadis Tentang Tolong Menolong

Hadis 1

َهِش ِنْبا ْنَع

َرَمُع ْنَع َنْب ِالله َدْبَع َّنَأ ُهَرَبْخَأ َرَمُع ِنْب ِالله ِدْبَع َنْب َمِلاَس َّنَأ ٍبا

ُهُمِلْظَي َلا ِمِلْسُمْلَا ْوُخَأ ُمِلْسُمْلا : َلاَق َمَّلَس َو ِهْيلَع ُالله ىَّلَص ِالله َل ْوُس َر َّنَأ ُهَرَبْخَأ

َأ ِةَجاَح ىَف َناَك ْنَم ُهُمِلْسُي َلا َو

ْنَع َج َّرَف ْنَم َو ِهِتَجاَح ىِف َّلَج َو َّزَع ُالله َناَك ِهْي ِخ

ُه َرَتَس اًمِلْسُم َرَتَس ْنَم َو ِةَماَيِقلا ِم ْوَي ِبَرُك ْنِم ًةَب ْرُك اَهِب ُهْنَع ُالله َج َّرَفًةَب ْرُك ٍمِلْسُم

)يراخبلا هاور( ِةَماَيِقلا َم ْوَي َّلَج َو َّزَع ُالله

Artinya: Dari Abu syihab, sesungguhnya salim bin Abdullah telah mengkahabarkan kepadanya bahwa sesungguhnya Abdullah bin

Umar RA. Mengabarkan, Rasulullah Saw. . bersabda, “Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain. Oleh karena itu, ia tidak boleh menganiaya dan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitannya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat.” (HR. Bukhori) Hadis 2

ِب ا َرُك ْنِم ًةَب ْرُك ُهْنَع ُالله َسَّفَن اَيْنُّدلا ِبا َرُك ْنِمًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َسَّفَن ْنَم

َّسَي ٍرِسْعُم ىَلَع َرَّسَي ْنَم َو ِةَماَيِقْلا ِم ْوَي

َرَتَس ْنَم َو ِةَر ِخَلأا َواَيْنُّدلا ىِف ِهْيَلَع ُالله َر

ِن ْوَع ىَف ُدْبَعْلا َن اَك اَم ِدْبَعْلاِن ْوَع ىِف ُالله َوِةَر ِخَلأا َو اَيْنُّدلا ىِف ُالله ُهَرَتَس اًمِلْسُم

)ةريره ىبا نع ملسم هاور( ِهْي ِخَأ

Artinya : “ Barangsiapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya. (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Dokumen terkait