• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menunjukkan sikap yang mencerminkan tentang mencintai anak yatim riwayat al- BukhoridariSahl bin Sa’adra

)ةريره Artinya : “Mengisahkan Yahya bin Yahya At -tamimydan Abu Bakri bin Abi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II

4.3.3 Menunjukkan sikap yang mencerminkan tentang mencintai anak yatim riwayat al- BukhoridariSahl bin Sa’adra

اَنَأ(

...يِف ِنْيَت اَهَك ِمْيِتَيْلا ُلِف اَك َو

(

Dan hadis riwayat Ibnu dari Abu Hurairah

)...ِهْيِف ٌتْيَب َنْيِمِلْسُمْلا ىِف ٍتْيَب ُرْيَخ.(

5.3.3 Mendemontrasikan Hafalan hadis tentang mencintai anak

yatimriawayat al-BukhoridariSahl bin Sa’adra .

...يِف ِنْيَت اَهَك ِمْيِتَيْلا ُلِف اَك َو اَنَأ(

(

Dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah

)...ِهْيِف ٌتْيَب َنْيِمِلْسُمْلا ىِف ٍتْيَب ُرْيَخ(

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mampu untuk :

5. Mampu menjelaskan sikap Mencintai anak yatim

6. Mampu menjelaskan pentingnya bersikap tolong-menolong sesuai isi kandungan QS. Al-kautar (108) dan QS. Al-Ma’un (107) dan sikap mencintai anak yatim sesama muslim sesuai isi kandungan hadis riwayat Al-Bukhori dari Sahl bin sa’adra.

ِتَيْلا ُلِف اَك َو اَنَأ(

...يِف ِنْيَت اَهَك ِمْي

(

Dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah

)...ِهْيِف ٌتْيَب َنْيِمِلْسُمْلا ىِف ٍتْيَب ُرْيَخ(

7. Mampu membaca dan mengartikan QS. Kautsar (108) dan QS.

Al-Ma’un (107) dan sikap mencintaianakyatim

اَك َو اَنَأ(

.)...يِف ِنْيَت اَهَك ِمْيِتَيْلا ُلِف

Dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Abu Hurairah

)...ِهْيِف ٌتْيَب َنْيِمِلْسُمْلا ىِف ٍتْيَب ُرْيَخ(

5. Mampu mendemontrasikan hafalan lafadz dan arti dari hadis riwayat

2

ْلَا(

...ُهُمِلْسَي َلا َو ُهُمِلْظَي لآ ُمِلْسُمْلا ْوُخأ ُمِلْسُم

(

Dan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah

)...ًةب ُهْنَع ُالله َّسَفَن اَيْنُّدْلا ِب ْرُك ْنِم ًةَب ْرُك ٍنِم ْؤُم ْنَع َّسَفَن ْنَم(

E. Materi Ajar

a. Hadis Tentang Mencintai Anak Yatim Hadis I

ِنْيَت اَهَك ِمْيِتَيْلا ُلِف اَك َو اَنَأ: َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله ُل ْوُس َر َلاَق:َلاَق,ٍدْعَس ِنْب ِلْهَس ْنَع

يِف

)يراخبلاهاور( اَمُهَنْيَب َراَشَأ َو ىَطْس ُوْلا َو ِةَب اَّبَّسلاِب َراَشَأ َو ,اَذَكَه ِةَّنَجْلا

Artinya : Dari sahl bin sa’ad ra. Berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim disurga seperti ini beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan antara keduanya.” (HR.Bukhari) Hadis II

ِض َر َة َرْي َرُه ىِبَأ ْنَع

ىِف ٍتْيَب ُرْيَخ َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله ُل ْوُس َر َلاَق:َلاَق ,هْنَع الله ى

ِإ ُءاَسُي ٌمْيِتَي ِهْيِف ُتْيَب َنْيِمِلْسُمْلا ىِف ٍتْيَب ُّرَش َو ِهْيَلِإ ُنَسْحُي ٌمْيِتَي ِهْيِف ٌتْيَب َنْيِمِلْسُمْلا

هاور( ,ِهْيَل

)هج ام نب

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah)

b. Penjelasan Hadis

Hadis diatas mengajarkan kepada kita untuk peduli terhadap anak yatim. Seseorang yang mau peduli terhadap anak yatim dengan cara memeliharanya secara layak, memberikan pendidikan dan pelatihan yang bermanfaat, membesarkan jiwanya dengan perlakuan yang baik dan wajar, akan

memperoleh kedudukan yang tinggi disurga bersama nabi Muhammad Saw. Kebersamaannya di surga Rasullullah digambarkan layaknya kedekatan antara jari telunjuk dan jari tengah.

Anak yatim adalah anak-anak yang belum baligh yang ditinggal mati orang tuanya, atau salah satunya. Di Indonesia dikenal dengan istilah yatim piatu, atau anak yang ditinggal mati oleh keduanya. Setelah kematian salah satu dari kedua orang tuanya maka orang yang pertama kali harus bertanggung jawab adalah ahli warisnya. Mereka berkewajiban untuk memelihara, memberikan kehidupan serta pendidikan yang layak, mengajarkan moralitas dan membangkitkan etos kerja guna mempersiapkan masa depan yang mandiri.

Sama halnya dengan anak-anak lainnya, anak-anak yatim ini juga membutuhkan bimbingan dan kasih sayang orang tua dalam rangka perkembangan kepribadiannya.

Namun, mereka tidak mendapatkan hal tersebut karena ayah atau ibunya telah tiada. Maka, diperlukan orang lain yang dapat menggantikan peran orang tua guna menuntun mereka ke jalan yang benar. Karena anak-anak yang kehilangan orang tua ini tidak akan tumbuh dengan baik dan seimbang, baik dari segi jasmani, mental, maupun spiritual tanpa kasih sayang orang-orang disekitarnya. Maka dari itu, diperlukan orang-orang tua asuh untuk membangkitkan jiwa dan karakternya yang terpuruk dan terbelakang, sekaligus menggantikan peran kedua orang tuanya. Tindakan menyelamatkan generasi dari anak-anak yatim ini tentu tidak mudah, dan memerlukan perjuangan dan keikhlasan yang sangat besar.

Sebagian masyarakat selama ini memahami bahwa menyantuni anak yatim hanya terbatas pada kebutuhan fisik, seperti memenuhi kebutuhan sandang dan pangan. Dan kebanyakan dari mereka tidak mempertimbangkan perihal pendidikan, pembekalan skil, dan aspek psikologis lainnya. Padahal, selain

kebutuhan makanan dan pakaian anak-anak yatim yang tinggal dipanti maupun di rumahnya sendiri juga membutuhkan pendidikan dan bekal skil yang dapat dikembangkan kelak ketika mereka dewasa. Di samping itu, mereka merindukan figur orang tua yang menjadi tempat bertukar pikiran dan curahan hati. Oleh karena itu, seharusnya pemberia bantuan fisik disertai pula dengan komunikasi pribadi yang intens untuk memahami kebutuhan psikologi maupun pengembangan bakat dan minat anak yang bermanfaat bagi masa depannya.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Saw. Pada hadis tersebut bahwa orang yang menyantuni anak yatim dengan baik, ia akan berada di surga bersanding bersama Rasulullah Saw.

Demikian pula pada Hadis kedua bahwa rumah yang paling mulia dalam pandangan Nabi Muhammad adalah rumah yang didalamnya terdapat anak yatim dan diasuh dengan baik. Sebaliknya, seburuk-buruk rumah yaitu bila di dalamnya ada anak yatim tapi disia-siakan. Jika demikian halnya maka keberkahan hidup tidak akan pernah terpancar dari rumah tersebut beserta penghuninya.

2

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi

waktu Pendahuluan e. Orientasi

Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan mengkondisikan kelas.

f. Apersepsi

Guru memberikan pernyataan dan pertanyan seputar materi yang akan dipelajari

g. Motivasi

Siswa diberi penjelasan tentang menfaat mempelajari materi tentang hadis tentang tolong menolong yang akan di pelajari

h. Pemberian acuan

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 5. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok 6. Siswa mekanisme pelaksanaan

pembelajaran

10 menit

Inti Mengamati

Siswa guru mengenai kepedulian sosial hadis tentang Menyantuni Anak Yatim Siswa mengamati dan membaca hadis

tentang Menyantuni Anak Yatim. Mempertanyakan

Siswa berdiskusi tentang hadis Menyantuni Anak Yatim

Siswa bertanya jawaban tentang makna terjemah dan penjelasan hadis Menyantuni Anak Yatim

Mengeksplorasi

Siswa mengidentifikasi tulisan hadis tentang Menyantuni Anak Yatim

siswa mengidentifikasi makna terjemah hadis Menyantuni Anak Yatim.

Mengasosiasikan

Siswa berlatih menuliskan hadist tentang tentang Menyantuni Anak yatim.

Siswa menuliskan terjemah hadist tentang Menyantuni Anak yatim.

Mengkomunikasikan

Siswa menulis naskah hadis tentang menyantuni anak yatim

Siswa menyebutkan terjemah hadist 60 MENIT

3

tentang Menyantuni Anak Yatim

Siswa menghafalkan hadis tentang menyantuni anak yatim

Siswa menghafalkan terjemah hadis tentang menyantuni anak yatim

Siswa mempresentasikan isi kandungan hadis tentang menyantuni anak yatim. Penutup g. Guru membuat simpulan tentang materi ajaran

bersama-sama.

h. Guru mengadakan evaluasi

i. Siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran j. Guru menugaskan siswa untuk menghafal

hadis tentang menyantuni anak yatim.

k. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari minggu berikutnya.

l. Guru mengucapkan salam, sebagai penutup pembelajaran.

10 MENIT

G. Metode, Media, Alat dan Sumber Belajar

Metode :

Metode pembelajaran Tutor sebaya Media :

Karton yang memuat tulisan dan terjemahan hadis tentang tolong-menolong dan mengasihi anak yatim sebagai tugas kelompok. Buku tugas siswa untuk menulis tulisan dan terjemahan hadis tentang

tolong-menolong dan mengasihi anak yatim sebagai tugas individu. Lembar kerja siswa

Alat :

White board Sumber :

Mushaf al-Qur’an terjemah

Buku paket siswa dan guru Al-Qur’an-Hadis kls VIII B. Penilaian, pembelajaran remidial dan pengayaan

Penilaian

4 b. Pengamatan sikap

1.Format Penilaian Individu

No Nama siswa

Aktifitas SKOR

Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. 2. 3.

2.Rubrik penilaian

No Indikator Penilaian Skor

1. Kerjasama Belum memperlihatkan

kerjasamanya

1

Mulai memperhatikan kerjasamanya 2 Mulai berkembang kerjasamanya 3 Mulai membudayakan kerjasamanya 4 2. Keaktifan Belum memperlihatkan keaktifannya 1 Mulai memperhatikan keaktifannya 2 Mulai berkembang keaktifannya 3 Mulai membudayakan keaktifannya 4 3. Partisipasi Belum memperlihatkan

partisipasinya

1

Mulai memperhatikan partisipasinya 2 Mulai berkembang partisipasinya 3 Mulai membudayakan partisipasinya 4 4. Inisiatif Belum memperlihatkan inisiatifnya 1 Mulai memperhatikan inisiatifnya 2 Mulai berkembang inisiatifnya 3 Mulai membudayakan inisiatifnya 4

a. Tertulis :

6. Tulislah hadis tentang mencintai anak yatim yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Sahl bin Sa’ad !

7. Tulislah terjemahan hadis tentang mencintai anak yatim yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Sahl bin Sa’ad !

8. Tulislah hadis tentang mencintai anak yatim diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah !

9. Tulislah terjemah hadis tentang mencintai anak yatim diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abu Hurairah !

Jawab :

1. Hadis tentang mencintai anak yatim riwayat bukhori dari sahl bin sa’ad ...

ْعَس ِنْب ِلْهَس ْنَع

ُلِف اَك َو اَنَأ: َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله ُل ْوُس َر َلاَق:َلاَق,ٍد

اَمُهَنْيَب َراَشَأ َو ىَطْس ُوْلا َو ِةَب اَّبَّسلاِب َراَشَأ َو ,اَذَكَه ِةَّنَجْلا يِف ِنْيَت اَهَك ِمْيِتَيْلا

)يراخبلاهاور(

2. Terjemah hadis tentang mencintai anak yatim bukhori dari sahlbin

sa’ad

Artinya : Dari sahl bin sa’ad ra. Berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim disurga seperti ini beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan antara keduanya.” (HR.Bukhari).

3. Hadis tentang mencintai anak yatim riwayat ibnu majah dari abu hurairah

َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله ُل ْوُس َر َلاَق:َلاَق ,هْنَع الله ى ِضَر َةَرْيَرُه ىِبَأ ْنَع

َنْيِمِلْسُمْلا ىِف ٍتْيَب ُّرَش َو ِهْيَلِإ ُنَسْحُي ٌمْيِتَي ِهْيِف ٌتْيَب َنْيِمِلْسُمْلا ىِف ٍتْيَب ُرْيَخ

,ِهْيَلِإ ُءاَسُي ٌمْيِتَي ِهْيِف ُتْيَب

هاور(

)هج ام نب

4. Terjemah hadis tentang mencintai anak yatim riwayat ibnu majah

dari abu hurairah ...

Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Sebaik-baik rumah seorang muslim adalah rumah yang didalamnya

ada anak yatim dan diasuh dengan baik. Seburuk-buruk rumah orang islam adalah rumah yang didalamnya ada anak yatim yang diperlakukan dengan jahat.” (HR. Ibnu Majah)

b. Lisan : Lisan

3. Hafalkan hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang diriwayatkan oleh al-Bukhori dari Abdullah Ibnu Umar. 4. Hafalkan hadis tentang tolong-menolong sesama muslim yang

diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah.

No Nama siswa Kemampuan Menghafal Nilai Ket

1 2 3 4 1. 2. Catatan : 1. = Sempurna 80-90 2. = Kurang Sempurna 70-79 3. = Hafal Sebagian 60-69 4.= Tidak Hafal 0

Dokumen terkait