• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komponen dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

BAB II. GAMBARAN UMUM PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

F. Komponen dalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Gambar 2. 6 Model pembimbingan pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring kombinasi

F. Komponen dalam Program Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

Koordinator Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Koordinator program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ditunjuk oleh Ditjen GTK dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan program di tingkat pusat.

Fasilitator

Fasilitator dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah Narasumber Nasional (pada moda tatap muka) atau Pengampu (pada moda daring), dan Instruktur Nasional (pada moda tatap muka) atau Mentor (pada moda daring).

a. Narasumber Nasional (NS)/Pengampu Sistem Pembinaan Karier Guru Pengampu

Mentor

Peserta

Admin

LMS

Pengampu memfasilitasi peserta secara daring. Peserta berkomunikasi dengan pengampu secara daring

Pengampu mendampingi mentor secara daring.

Mentor berkomunikasi dengan pengampu secara daring

Mentor mendampingi peserta secara daring dan luring. Peserta berdiskusi / koordinasi

dengan mentor secara daring dan luring.

Petunjuk Teknis

20

Narasumber Nasional (NS)/Pengampu adalah widyaiswara/ Pengembang Teknologi Pembelajaran (PTP)/PTK/dosen yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/spreadsheet, presentasi/powerpoint, penggunaan internet –

email/surel, browsing, download/unduh dan upload/unggah data);

bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; dan telah memenuhi syarat :

1) Jika berasal dari PTK, maka pada profil hasil UKG-nya, terdapat 8 (delapan) hingga 10 (sepuluh) kelompok kompetensi di atas KCM (65).

2) Pernah menjadi fasilitator pada pelatihan Instruktur Nasional/Mentor pada tahun 2016; dan atau

3) Mendapat predikat minimal baik pada Pembekalan Narasumber Nasional/Pengampu tahun 2017; atau

4) Telah mengikuti Penyegaran Narasumber Nasional/Pengampu tahun 2017.

Jika jumlah Narasumber Nasional/Pengampu pada satu UPT tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan kelas kelompok kompetensi, maka UPT bertanggungjawab untuk menyediakan Narasumber Nasional/Pengampu pengganti. Urutan prioritas Narasumber Nasional/Pengampu pengganti adalah sebagai berikut:

1) Tim Pengembang Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

2) Penulis Modul pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

b. Instruktur Nasional (IN)/Mentor2

2

Guru yang mendapat tugas tambahan sebagai narasumber nasional/instruktur nasional/tim pengembang/mentor untuk program Pengembangan Keprofesian

Petunjuk Teknis

21

Instruktur Nasional (IN)/Mentor adalah guru yang telah mengikuti UKG; mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); memiliki kemampuan dasar TIK (pengolah kata/word processor, pengolah data/spreadsheet, presentasi/powerpoint, penggunaan internet –

email/surel, browsing, download/unduh dan upload/unggah data);

bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; dan memenuhi syarat:

1) Pada profil hasil UKG-nya, terdapat 8 (delapan) hingga 10 (sepuluh) kelompok kompetensi di atas KCM (65)

a) Bila pada suatu komunitas tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria pada poin 1), maka guru dengan nilai UKG tertinggi di komunitas tersebut dapat diusulkan sebagai Instruktur Nasional/Mentor.

b) Bila pada suatu komunitas tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria pada poin 1) dan a), maka Instruktur Nasional/Mentor dapat diusulkan dari komunitas lain dalam satu wilayah.

2) Mendapat predikat minimal cukup pada Pembekalan Instruktur Nasional/Mentor tahun 2017; atau

3) Telah mengikuti Penyegaran Instruktur Nasional/Mentor tahun 2017.

Pada moda tatap muka, jika dalam hal khusus Instruktur Nasional tidak tersedia, maka dapat digantikan perannya oleh Narasumber Nasional atau Tim Pengembang pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan atau Penulis Modul.

Peserta

Berkelanjutan minimal 1 (satu kali), maka mendapat beban mengajar paling sedikit 12 (dua belas) jam tatap muka per minggu dalam 1 (satu) minggu untuk mata pelajaran yang diampu, sesuai dengan sertifikat pendidik yang dimilikinya

Petunjuk Teknis

22

Kriteria peserta yang mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan seperti yang telah disebutkan pada Bab II, sub bab C. Perihal guru yang belum mengikuti UKG atau telah mengikuti UKG namun dengan mata pelajaran/paket keahlian/jenjang yang tidak sesuai, maka guru tersebut dapat mengikuti UKG dengan menggunakan sistem UKG tahun 2015, untuk mendapatkan peta profil kompetensi guru.

Mekanisme pelaksanaan UKG adalah sebagai berikut:

a. Dinas menginventarisasi data guru yang belum memiliki peta profil kompetensi

b. Dinas melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan mengusulkan pelaksanaan UKG bagi guru yang belum memiliki peta profil kompetensi ke UPT wali

c. UPT mendapatkan notifikasi usulan guru yang akan mengikuti UKG d. UPT melakukan koordinasi dengan tim sistem UKG GTK untuk

mendapatkan reginfo dan proginfo

e. UPT mendistribusikan reginfo dan proginfo ke Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota

f. Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota mendistribusikan reginfo dan proginfo ke TUK

g. UPT bersama Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota menyelenggarakan UKG pada TUK yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

Peserta dapat mengikuti program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan setelah peta profil kompetensi hasil UKG dipublikasikan oleh Ditjen GTK melalui SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Petunjuk Teknis

23

MEKANISME PELAKSANAAN UKG

D IN A S U P T Mulai Dinas menginventarisir data

guru yang belum memiliki profil

kompetensi

Dinas melalui operator dinas mengirimkan data guru yang belum memiliki profil

kompetensi di SIM Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

Melalui operator UPT memperoleh notifikasi perihal data guru yang belum memiliki profil kompetensi di SIM Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

Melakukan koordinasi dengan tim sistem UKG GTK untuk mendapatkan reginfo

dan proginfo

Mendistribusikan reginfo dan proginfo

ke dinas Memperoleh reginfo dan proginfo dari UPT

Mendistribusikan reginfo dan proginfo

ke TUK

Bersama Dinas menyelenggarakan

UKG Melakukan penjadwalan

dan penetapan TUK untuk melaksanakan UKG

Selesai

Gambar 2. 7 Mekanisme Pelaksanaan UKG (untuk mendapatkan peta profil kompetensi guru)

Pengelola di UPT

Pengelola pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di UPT terdiri atas Penanggung jawab Program, operator UPT, koordinator admin LMS, admin LMS dan panitia kelas yang ditugaskan oleh UPT. a. Penanggung Jawab (Penjab) Program di UPT

Penanggung jawab (Penjab) Program adalah orang yang ditunjuk oleh UPT untuk mengkoordinasikan, mengawasi, memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di tingkat UPT.

Penjab Program akan diberikan akun manajemen pada SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan berperan untuk: 1) Memantau keterlaksanaan penyelenggaraan program

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di kelas meliputi keaktifan peserta, mentor dan pengampu.

2) Melaporkan keaktifan peserta, IN/Mentor, NS/Pengampu dan jumlah kelas kepada Penanggung jawab program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di GTK.

3) Memastikan Pusat Belajar yang aktif di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program.

4) Memastikan TUK aktif dan dapat digunakan sebagai tes akhir sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program.

Petunjuk Teknis

24

b. Operator UPT

Operator UPT adalah staf yang mampu menggunakan SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan baik, memiliki integritas untuk menjaga kerahasiaan data peserta dan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan tugasnya. Peran dari operator UPT adalah:

1) Membuat kelas di dalam SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

2) Melakukan registrasi pengampu dan admin LMS dan PB (daring kombinasi) di dalam kelas daring.

3) Memulai kelas di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. c. Koordinator admin LMS

Koordinator admin LMS adalah tim pengembang sistem Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda daring yang diangkat di setiap UPT dan menguasai LMS yang digunakan. Jumlah koordinator admin LMS di setiap UPT adalah satu.

Peran koordinator admin LMS adalah:

1) Bertanggung jawab untuk mengatasi masalah teknis terkait dengan LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang digunakan. 2) Mengelola master konten yang akan digunakan dalam kelas. 3) Mengendalikan Sistem LMS Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan untuk menjamin kelancaran pembelajaran daring di setiap kelas selama pelaksanaan kegiatan.

4) Memastikan kesesuaian Nilai Sementara dari LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan Nilai Sementara di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

d. Admin LMS

Admin LMS adalah orang yang ditugaskan oleh UPT yang mampu menggunakan LMS Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dengan baik, memiliki integritas untuk menjaga kerahasiaan data peserta, dan memiliki komitmen tinggi untuk menjalankan tugasnya. Jumlah admin LMS dapat disesuaikan dengan kebutuhan UPT. Salah

Petunjuk Teknis

25

satu peran admin LMS adalah memberikan bantuan dan solusi terhadap permasalahan teknis dari peserta, mentor, dan pengampu di kelas daring.

Operator SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Prov./Kab/Kota

Operator Dinas Pendidikan Prov./Kab/Kota adalah petugas yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan untuk mengelola SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Peran Operator SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota adalah:

a) Mengusulkan kelas Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan pada kegiatan kolektif guru (pembiayaan APBD dan mandiri) ke UPT. b) Mengeluarkan tanda bukti register komunitas POKJA.

c) Melakukan registrasi peserta, IN/mentor dan Pusat Belajar di SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

d) Menyetujui dan menerbitkan kode validasi (token) tes akhir. Panitia Kelas

Panitia Kelas adalah tim yang ditugaskan untuk membantu secara administratif pelaksanaan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan moda tatap muka. Panitia dalam satu kelas berjumlah 2 orang, yang terdiri dari:

 1 (satu) orang admin SIM Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.  1 (satu) orang operator TUK yang berasal dari TUK yang akan

digunakan oleh kelas tersebut dan ditugaskan oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota.

Penanggung jawab Pusat Belajar

Penanggung jawab Pusat Belajar adalah guru atau staf lain (diutamakan Kepala Sekolah) pada sekolah yang dijadikan Pusat Belajar dan ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Prov./Kab./Kota. Penanggung jawab Pusat Belajar berperan dalam:

a. Melakukan koordinasi dengan mentor dan operator Pusat Belajar b. Mengatur jadwal penggunaan Pusat Belajar

Petunjuk Teknis

26

c. Memastikan kesiapan Pusat Belajar

d. Menyediakan ATK untuk kepentingan administrasi dan pelaporan di Pusat Belajar

e. Memastikan kelengkapan administrasi yang diperlukan pada tiap pertemuan tatap muka

Operator Pusat Belajar

Operator Pusat Belajar adalah guru atau staf lain yang ditunjuk oleh sekolah yang dijadikan sebagai Pusat Belajar, dan memiliki peran sebagai berikut.

a. Membuat jadwal pertemuan tatap muka untuk setiap kelompok mentor (dengan berkoordinasi bersama seksi penyelenggara di setiap UPT yang akan menggunakan Pusat Belajar tersebut).

b. Memberikan bantuan teknis terhadap peserta dan mentor di kelas luring (pada saat pertemuan di PB), misalnya: literasi TIK atau koneksi internet.

c. Membantu mentor dalam kegiatan administratif lainnya. Penanggung Jawab TUK

Penanggung jawab TUK adalah orang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan tes akhir di TUK. Peran Penangung jawab TUK adalah:

a. Menyediakan sarana dan prasarana untuk tes akhir

b. Menyetujui penggunaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tes akhir

Operator TUK

Operator TUK adalah petugas yang ditunjuk untuk mengelola tes akhir di TUK. Peran Operator TUK adalah:

a. Melakukan sinkronisasi peserta tes akhir dengan sistem UKG

b. Memastikan data nilai tes yang sudah dilakukan diunggah ke dalam sistem UKG

Petunjuk Teknis

27

G. Unsur-Unsur Dalam Penyelenggaraan Program