• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Implementasi Program Kartu Tani Dalam Penyaluran Pupuk Bersubsidi di

4.2.5 Komunikasi Antar Pelaksana

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam impelementasi kebijakan publik. Semakin baik koordinasi serta komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka kesalahan-kesalahan akan sangat kecil untuk terjadi dan begitu pula sebaliknya. Komunikasi antar organisasi menjadi kerjasama dalam memperoleh tujuan kebijakan. Kebijakan publik bisa dilaksanakan dengan efektif, apabila yang menjadi standar tujuan harus dipahami oleh para individu (implementor) yang bertanggung jawab atas pencapaian standar dan tujuan kebijakan, oleh karena itu standar dan tujuan harus dikomunikasikan kepada para pelaksana.

Komunikasi dalam kerangka penyampaian informasi kepada para pelaksana kebijakan tentang apa yang menjadi standar dan tujuan harus konsisten dan seragam dari berbagai sumber informasi. Komunikasi adalah faktor yang paling penting dari sebuah organisasi supaya proses pencapaian pengimpelementasian suatu kebijakan sesuai dengan tujuan dan sasarannya.. Komunikasi dan koordinasi para pelaksana

127

dalam implementasi kebijakan kartu tani lingkup Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan terjadi di dalam rapat PPL yang diselenggarakan di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi. Hal ini terlihat dari dokumentasi yang dilakukan peneliti :

Gambar 4.16 Rapat PPL

Sumber: Dokumentasi peneliti, 2020

Dalam gambar tersebut terlihat PPL sedang melaksanakan rapat terkait implementasi kebijakan kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi yang diharapkan akan berjalan secara efektif bila ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan dipahami oleh individu-individu yang bertanggungjawab dalam kinerja kebijakan.

Dengan begitu, sangat penting untuk memberi perhatian yang besar kepada kejelasan ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan kartu tani, ketepatan komunikasinya dengan para pelaksana, dan konsistensi dari ukuran dasar dan tujuan-tujuan yang dikomunikasikan dengan berbagai sumber informasi.

128

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa komunikasi antar pelaksana sudah baik. Rapat koordinasi dilakukan minimal 1 seminggu sekali membahas kendala yang terjadi di lapangan. Bentuk koordinasi yang dilakukan oleh PPL dan Koorluh adalah mengenai persiapan pelaksanaan kebijakan dan keberlangsungan kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Dalam persiapan pelaksanaan kebijakan, PPL melakukan koordinasi dengan ketua kelompok tani serta pemilik kios mengenai pendataan untuk alokasi dan penerapan mekanisme baru penebusan pupuk bersubsidi.

Pengurus poktan terutama ketua turut serta dalam pendataan anggota yang menggunakan pupuk bersubsidi dan mendapat hak kartu tani. Tugas ketua mengkoordinir dalam penyusunan rdkk untuk anggota. Kemudian dikomunikasikan ke PPL. Pengurus kelompok tani bertugas membuat data mentah tentang status petani baru atau petani lama yang tidak sedang menggarap lahannya. Selanjutnya jika sudah didapatkan data yang sesuai dengan keadaan dan status petani, PPL akan melakukan koordinasi dengan Koorluh Kecamatan serta pengolah data dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi. Seperti halnya yang disampaikan Kepala Bidang Prasarana dan Sarana selaku informan, mengatakan bahwa:

Untuk tahap entri nya itu, pertama mereka menyusun rdkk manual dulu ini dikerjakan oleh ppl desa. Inilah yang mereka kasih kepada petugas entri Kecamatan, kemudian petugas entri Kecamatan inilah nanti yang memasukkan ke sistem e-rdkk. Jadi itu ada akunnya masing-masing bertingkat dia, untuk petugas entri Kecamatan ada akunnya kemudian dikirim kepada koordinator Kecamatan lalu setelah diverifikasi dikirim ke kepala seksi diverifikasi dan dikirim lagi ke kepala bidang kemudian dikirim ke kepala dinas. Kepala dinas lah yang mengirim ke Kementan. (Eben Ebron Gurning, STP. Wawancara. 22 Juli 2020)

129

Berdasarkan wawancara di atas, komunikasi di tingkat desa melalui media komunikasi dan langsung datang ke desa-desa di Kecamatan Sidikalang oleh PPL yang bertugas sesuai dengan wkpp yang telah ditentukan. Hal serupa juga dinyatakan informan penelitian kios pengecer UD. Juntak Jaya mengatakan bahwa :

Sudah berjalan lah, terkait peraturan-peraturanya itu ya dari sering-sering membaca info dari grup, khusus kios dengan distributor, kios dengan PPL, dengan koordinator PPL ada gitu grup-grup WA nya, jadi ketika ada gitu peraturan atau informasi dituangkan disitu ya kita baca oh begini gitu. (Masri Nababan. Wawancara. 6 Agustus 2020. transkrip wawancara, halaman 43) Berdasarkan wawancara di atas, ditemukan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan khususnya bidang Prasarana dan Sarana selalu berkoordinasi dan berkomunikasi lewat rapat dan bentuk sosial media dengan sesama pegawai bahkan ke kelompok tani langsung. Pengawasan langsung dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan melalui PPL yang sudah ditetapkan di setiap desa/kelurahan dan bahkan langsung turun langsung ke kios pengecer dan kelompok tani.

Dalam hubungan-hubungan antarorganisasi maupun antar pemerintah, ada kegiatan pelaksanaan yang merupakan hal paling penting yaitu sosialisasi terkait kebijakan kartu tani dalam penyaluran pupuk bersusbidi. Berdasarkan wawancara dengan informan selaku implementor bahwa pemerintah sudah melakukan Sosialisasi dengan cara mengundang para petani dan kios pengecer untuk dilakukannya sosialisasi oleh pihak Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan dan terkadang pihak Dinas melalui PPL juga datang langsung ke kios pengecer dan

130

kelompok tani untuk menyampaikan sosialisasi mengenai kebijakan kartu tani yang akan dilakukan di Kecamatan Sidikalang. Hal tersebut juga disampaikan oleh informan selaku Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, yaitu:

Ya, kita sudah lakukan sosialisasi. Sosialisasinya bertahap, pertama dulu petugas kita, ppl itu sosialisasi di kelompok tani dan anggotanya, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi di tingkat desa untuk pengurus-pengurus kelompok tani, ppl lah yang mengerjakan. Kemudian kita sosialisasi ditingkat Kecamatan, yang kita undang pengurus kelompok tani, kios pengecer, kepala desa, dan kepada Kecamatan nah itu dinas yang mengerjakan mulai tahun 2019-2020 itu kita laksanakan. (Eben Ebron Gurning, STP. Wawancara.

22 Juli 2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan implementor selaku Sekretaris Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi sebagai berikut:

Ya pasti lah disosialisasikan. Sosialisasinya dilakukan di Dinas, waktu itu kita undang para petani, pengurus kelompok tani dan kios pengecer. Jadi sudah kita sampaikan bagaimana penggunaannya, apa keuntungannya semua sudah kita sosialisasikan melalui PPL juga sudah turun langsung ke kelompok tani dan akan terus kita dampingi itu. (Dedy Sofian Ujung, SKH. Wawancara. 22 Juli 2020)

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh informan peneliti selaku PPL dengan wkpp Desa Huta Rakyat sebagai berikut:

Disosialisasikan, melalui penyuluh ke desa-desa yang dihadiri kepala desa, kepala dusun dan kelompok tani. Penyuluh memberikan penjelasan kepada para petani bagaimana penggunaan kartu tani, kemudian juga kepada kios-kios bagaimana cara penerapannya supaya tidak ada yang salah. Melalui spanduk juga ada itu ditiap-tiap kios pengecer. Melalui radio juga pernah waktu itu. (Saurma Sitorus. Wawancara. 13 Juli 2020)

131

Terkait sosialisasi kartu tani pihak bank BNI juga melakukan sosialisai terkait penggunaan kartu tani dan mesin EDC kepada para petani dan pemilik kios pupuk bersubsidi di Kecamatan Sidikalang abupaten Dairi, seperti yang disampaikan oleh Rinaldy Manik selaku ABB (Assistance Branchless Banking) BNI Sidikalang, bahwa:

Kalau mengenai sosialisasi kita bersama-sama dek, jadi nanti ada koordinasi dari dinas kita mau sosialisasi dan pendampingan di mana nanti juga ada dari pihak penyuluhan Kecamatan untuk kita bersosialisasi dengan petani. Jadi setiap kita pembagian kartu tani selalu kita sosilisasikan manfaatnya, kegunaanya sama keuntungannya gitu. (Rinaldy Manik. Selaku ABB (Assistance Branchless Banking) BNI Sidikalang. Wawancara. 22 Juli 2020).

Hal tersebut juga disampaikan oleh informan selaku kios pengecer UD. Manik, yaitu:

Kalau sosialisasi saya pernah ikut, yaitu tentang pendistribusian pupuk bersubsidi, cara menjual pupuk dengan kartu tani, gimana nantinya cara kita melayani petani yang ingin membeli pupuk, itu kita di kumpulin di dinas pertanian ada dari pihak bank BNI dan para penjual pupuk kaya saya gini, nanti juga ada petani di situ. (Nurita Tobing. Wawancara. 8 Agustus 2020) Hasil wawancara yang di lakukan peneliti dengan petani terkait dengan hal sosialisasi mengenai kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi sebagai berikut:

Ada melalui PPL, kita dikumpulkan di kelompok petani di situlah disampaikan informasi mengenai kartu tani. (Yudiman Simbolon. Wawancara. 22 Juli 2020).

Pernyataan di atas senada juga disampaikan oleh petani, yaitu:

Ada sosialisasi, ya sosialisasinya di kelompok tani, PPL turun langsung ke kelompok-kelompok tani.(Perhan Angkat. Wawancara. 8 Agustus 2020)

Pernyataan di atas senada juga disampaikan oleh petani, yaitu:

Ada waktu itu, dan dari ketua kelompok juga memberi tahu kepada anggotanya, karna kan gak nya semua bisa ikut waktu sosialisasi itu, namanya lah petani pasti mungkin lagi ke ladang, jadi ya apa-apa ada info dari

132

pemerintah pasti diberitahukan juga ke kami di kelompok tani. (Jojor Sinaga.

Wawancara. 14 Agustus 2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada petani ada, seperti dilakukan pertemuan antara pemerintah dan petani untuk melakukan sosialisasi mengenai kebijakan kartu tani tersebut, meskipun tidak semua bisa hadir dalam sosialisasi secara keseluruhan yang diadakan oleh Dinas, PPL masih tetap terus melakukan sosialisasi ke kelompok-kelompok tani dalam bentuk pendampingan namun dikarenakan Covid-19 yang sedang terjadi, pendampingan tersebut sudah jarang dilakukan.

Berdasarkan observasi peneliti, dalam praktik pelaksanaan kebijakan kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Kelurahan Sidiangkat, Desa Huta Rakyat, Desa Kalang, Desa Kalang Simbara dan Desa Belang Malum Kecamatan Sidikalang, masi terdapat petani yang belum mengetahui secara detail pemanfaatan dan penggunaan kartu tani, hanya sebagian petani yang mengetahui pemanfaatan dan kartu tani. Dengan demikian sosialisai yang dilakukan oleh pihak Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan sudah berjalan dengan baik, namun dalam hal bimbingan masih jarang dilakukan sehingga belum efektif untuk mencapai agar seluruh masyarakat dan petani Kecamatan Sidikalang mengetahui tentang kartu tani.

Pemerintah yang lebih giat melakukan sosialisai akan dapat mengatasi permasalahan tersebut karena pengsosialisasian yang dilakukan dengan baik terhadap pihak-pihak pelaksana juga akan mendukung berjalannya kebijakan dengan lancar

133

Berdasarkan wawancara dan observasi di atas komunikasi dan koordinasi, para pelaksana yang terlibat telah berkoordinasi dengan baik, para pelaksana telah berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing yang telah diberikan. Para pelaksana kebijakan sudah saling mengkomunikasikan, baik itu melalui sosialisai maupun media komunikasi seperti telepon genggam yang pada zaman yang sudah modern ini menyediakan aplikasi yang dapat menghubungkan banyak pihak seperti telepon genggam yang pada zaman yang sudah modern ini menyediakan aplikasi yang dapat menghubungkan banyak pihak seperti grup WA (Whatsapp) dan surat/undangan rapat juga digunakan untuk saling terhubung dan berkoordinasi baik antar pelaksana maupun antara pelaksana dengan penerima manfaat kebijakan seperti antara Bank BNI dengan Koorluh atau antara PPL dengan kios pengecer dan kelompok tani.

Pemberitahuan dan perkembangan terkait keberlangsungan kebijakan dapat diketahui dengan baik oleh semua implementor melalui media komunikasi yang digunakan.