• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Teknik Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam teknik pemeriksaan keabsahan data adalah teknik triangulasi. Menurut Moleong (2012:330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (dalam Moleong, 2012:330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data triangulasi dengan sumber dan triangulasi dengan metode.

Menurut Patton (dalam Moleong, 2012:330 triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Sedangkan

46

triangulasi dengan metode menurut Patton (dalam Moleong, 2012:330) terdapat dua strategi, yaitu:

1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Dengan teknik triangulasi dengan sumber, peneliti membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing sumber atau informan penelitian sebagai pembanding untuk mengecek kebenaran informasi yang didapatkan. Selain itu peneliti juga melakukan pengecekan derajat kepercayaan melalui teknik triangulasi dengan metode yaitu dengan melakukan pengecekan hasil penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni wawancara, observasi dan dokumentasi sehingga derajat kepercayaan data dapat valid.

47 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis terhadap informasi yang peneliti peroleh melalui kegiatan wawancara, observasi, maupun dokumentasi dengan mengacu pada permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini. Informasi-informasi hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi yang ada akan disajikan dengan metode kualitatif untuk menjelaskan implementasi program kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi.

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Sidikalang

Kecamatan Sidikalang merupakan salah satu dari 15 (lima belas) Kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi. Kecamatan Sidikalang terletak pada bagian selatan garis khatulistiwa yang terletak pada 2’72 – 2’77 Lintang Utara dan 98’29 – 98’33 Bujur Timur. Batas wilayah Kecamatan Sidikalang adalah sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Siempat Nempu, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Sitinjo, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pakpak Bharat, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Berampu.

48

Gambar 4.1: Peta Kecamatan Sidikalang

Sumber: https://dairikab.bps.go.id

Kecamatan Sidikalang yang sekaligus merupakan ibu kota Kabupaten Dairi mempunyai ketinggian 1.053 m di atas permukaan air laut (dpal), jarak Kantor Camat dengan Kantor Bupati hanya sekitar 0,3 km. Dengan luas mencapai 70,67 km² , Kecamatan Sidikalang terdiri dari 5 (lima) Kelurahan dan 6 (enam) desa, yang mana dari 11 (sebelas) desa/kelurahan tersebut; Kelurahan Sidiangkat mempunyai wilayah terluas yang mencapai 16 km², dan wilayah dengan paling kecil adalah Kelurahan Kuta Gambir yang hanya mempunyai luas 2,60 km².

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kecamatan Sidikalang (Desa/Kelurahan)

No. Desa/Kelurahan Luas Area (km2)

1. Sidiangkat 16,00

2. Batang Beruh 6,48

3. Bintang Hulu 6,50

4. Kalang Simbara 5,25

5. Bintang 8,75

6. Kalang 6,00

7 Kota sidikalang 4,00

49

8 Belang malum 4,39

9 Kuta gambir 2,60

10 Huta rakyat 4,45

11 Bintang mersada 6,25

JUMLAH/TOTAL 70,67

Sumber :https://dairikab.bps.go.id,diakses pada 9 Juni 2020 pukul 10.45

Kecamatan Sidikalang dalam sektor pertanian memberikan kontribusi yang termasuk rendah, jika dibandingkan dengan Kecamatan-Kecamatan yang lain yang ada di Kabupaten Dairi. Hal ini disebabkan karena mata pencaharian sebahagian besar penduduk Kecamatan Sidikalang tidak lagi bergantung pada sektor pertanian, melainkan pada sektor-sektor lainnya seperti perdagangan, industri, jasa, akomodasi dan lainnya. Pada tahun 2017 luas panen padi sawah tercatat seluas 880 ha, dengan produksi sebanyak 4.601 ton, hal berarti produktivitas padi sawah perhektarnya mencapai 5,23 ton. Sementara untuk tanaman palawija jagung tercatat luas panen seluas 580 ha, dengan produksi sebanyak 3.243 ton. (https://dairikab. bps.go.Id/

publication/ 2018/ 09/ 26/ 19e 8e 01b 17c 4a2 d0 cd fc8960/Kecamatan-sidikalang-dalam-angka-2018.html diakses pada tanggal 3 Juli 2020 pukul 20.45)

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi merupakan unsur pelaksana otonomi daerah pemerintah Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan mempunyai

50

tugas membantu Bupati melaksanakan unsur pemerintahan daerah dalam bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan kesehatan hewan, Prasarana, sarana dan penyuluhan serta perkebunan. Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi saat ini dipimpin oleh seorang Plt. Kepala Dinas yaitu Bapak Ir. Efendi Berutu.

Gambar 4.2 : Kantor Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi

Sumber: Dokumentasi penelitian, 2020

Tugas Pokok Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dari adalah membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan kesehatan hewan, Prasarana, sarana dan penyuluhan serta perkebunan yang diberikan kepada Kabupaten sehingga adapun fungsi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, yaitu:

51 a. perumusan kebijakan bidang pertanian;

b. pelaksanaan kebijakan bidang pertanian;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pertanian;

d. pelaksanaan administrasi bidang pertanian; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.1.3 Visi dan Misi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi

a. Visi

Mewujudkan Dairi unggul yang mensejahterakan masyarakat dalam harmoni keberagaman.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi di atas, maka ditetapkan misi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup petani dengan pengelolaan sistem pertanian yang cerdas dan modern

2. Membangun kondisi masyarakat Dairi yang cerdas, kreatif dan inovatif berbasis kearifan lokal.

3. Mempersiapkan dan meningkatkan SDM dan kesiapan tenaga kerja yang terampil, siap pakai, produktif dan kreatif

52

4. Merealisasikan dengan komitmen tinggi prinsip penyelenggaraan Good Governance (kepemerintahan yang baik) dan Clean Governance (kepemerintahan yang bersih) dalam praktek penyelenggaraan pemerintahan daerah.

5. Mewujudkan pelayanan publik yang baik, mudah dan berkualitas dengan menjamin kualitas pembangunan infrastruktur daerah, sarana dan prasarana pelayanan publik dan pelayanan informasi yang berbasis transparan dan dukungan teknologi informatika.

4.1.4 Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi

a. Tujuan

Tujuan merupakan atau penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu 1 (satu ) sampai dengan 5 (lima) tahun kedepan.Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi.

Berdasarkan diatas maka Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi menetapkan tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan disiplin, tertip administrasi dan kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi disemua organisasi daerah.

2. Meningkatkan Ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas pangan

3. Meningkatkan Produksi dan produktifitas sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan.

53

4. Meningkatkan promosi makanan non beras, hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan

5. Mengendalikan penularan penyakit ternak menular, hama dan penyakir ikan serta organisme pengganggu tanaman ( OPT ).

6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani 7. Meningkatkan sarana dan prasarana pertanian.

b. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai atau dihasilkan secara nyata dalam kurun waktu bulan, semesteran, atau tahunan. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi.

Sasaran Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi adalah:

1. Meningkatnya pelayanan dan tertip administrasi perkantoran.

2. Meningkatnya ketahanan dan penyelenggaraan pangan.

3. Meningkatnya pengembangan sumber daya perikanan.

4. Meningkatnya produksi dan produktifitas tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, perikanan serta peningkatan populasi peternakan.

5. Terlaksananya promosi makanan non beras, hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan.

6. Terkendalinya penularan penyakit ternak menular, hama dan penyakir ikan serta organisme pengganggu tanaman ( OPT ).

54

7. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat petani melalui pembinaan kelompok tani.

8. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana pertanian.

4.1.5 Struktur Organisasi Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan da Perikanan Kabupaten Dairi

Organisasi merupakan suatu wadah atau suatu badan kegiatan sekelompok orang-orang yang bekerjasama dalam usahanya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, sehingga bila organisasi tersebut ingin mencapai hasil yang terbaik haruslah dilaksanakan secara efektif dan terarah.

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan-kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Untuk mendapatkan suatu organisasi yang baik, terlebih dahulu harus diterapkan sebuah kerangka kerja antar bagian yang saling berhubungan dengan bagian lainnya dan setiap bagian harus mampu mempertanggungjawabkan hasil kerja bagiannya.

4.1.6 Tugas Pokok Tiap - Tiap Jabatan pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 07 tahun 2016 tentang pembentukan perangkat daerah Kabupaten Dairi tentang tugas pokok dan uraian tugas tiap-tiap jabatan pada dinas-dinas daerah Kabupaten Dairi bahwa tugas

55

pokok tiap-tiap jabatan pada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi adalah:

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, Tanaman Pangan dan Holtikultura, Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan serta pelayanan administratif dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas lingkup dinas.

2. Sekretaris

Sekretaris Dinas mempunyai tugas menyusun rencana operasional, membagi tugas, mengatur, mengevaluasi, menyelia, mengelola, melaporkan serta memberikan pelayanan administratif dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas lingkup dinas. Sekretaris membawahi 3 Kepala Sub Bagian yaitu:

a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan umum dan kepegawaian.

b. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset

Kepala Subbagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan keuangan dan aset.

c. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan

56

Kepala Subbagian Perencanaan, Program dan Pelaporan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusanperencanaan, program dan pelaporan.

3. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan program serta penyelenggaraan kegiatan tanaman pangan dan holtikultura dalam rangka pencapaian tugas bidang tanaman pangan dan holtikultura.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura membawahi 3 kepala seksi yaitu:

a. Kepala Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kepala Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan pembenihan dan perlindungan tanaman pangan dan holtikultura.

b. Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura.

Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan produksi tanaman pangan dan holtikultura.Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

c. Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan pengolahan dan pemasaran.

57

4. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugasmelakukanpenyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan program serta penyelenggaraan kegiatan peternakan dan kesehatan hewan dalam rangka pencapaian tugas bidang peternakan dan kesehatan hewan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan membawahi 3 Kepala Seksi yaitu:

a. Kepala Seksi Perbibitan dan Produksi

Kepala Seksi Perbibitan dan Produksi mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan perbibitan dan produksi.

b. Kepala Seksi Kesehatan Hewan

Kepala Seksi Kesehatan hewan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan kesehatan hewan.

c. Kepala Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran

Kepala Seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan kesmavet, pengolahan dan pemasaran.

5. Kepala Bidang Perkebunan

Kepala Bidang Perkebunan mempunyai tugasmelakukanpenyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan program serta penyelenggaraan kegiatan perkebunandalam rangka pencapaian tugas bidang perkebunan.

58

Kepala Bidang Perkebunan membawahi 3 Kepala Seksi yaitu : a. Kepala Seksi Pembenihan dan Perlindungan

Kepala Seksi Pembenihan dan Perlindungan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan pembenihan dan perlindungan.

b. Kepala Seksi Produksi.

Kepala Seksi Produksi mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan produksi.

c. Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan pengolahan dan pemasaran.

6. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai tugasmelakukanpenyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan program serta penyelenggaraan kegiatanSarana dan Prasaranadalam rangka pencapaian tugas bidang sarana dan prasarana. Kepala Bidang bidang sarana dan prasarana membawahi 3 Kepala Seksi yaitu:

a. Kepala Seksi Lahan dan irigasi

Kepala Seksi Lahan dan irigasi mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan lahan dan irigasi.

b. Kepala Seksi Pupuk dan pestisida

Kepala Seksi Pupuk dan Pestisida mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan pupuk dan pestisida.

59 c. Kepala Seksi Alat dan Mesin Pertanian.

Kepala Seksi Alat dan Mesin Pertanian tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data alat dan mesin pertanian.

7. Kepala Bidang Penyuluhan dan Pelatihan

Kepala Bidang Penyuluhan dan Pelatihan mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis dan program serta penyelenggaraan kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan dalam rangka pencapaian tugas bidang Penyuluhan dan Pelatihan. Kepala Bidang Penyuluhan dan Pelatihan membawahi 3 Kepala Seksi yaitu:

a. Kepala Seksi Penyuluhan

KepalaSeksi Penyuluhan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data urusan Penyuluhan.

b. Kepala Seksi Pelaporan

Kepala Seksi Pelaporan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan atau data penyuluhan untuk pelaporan.

c. Kepala Seksi Pelatihan.

Kepala Seksi Pelatihan Pertanian mempunyai tugas melakukan pelatihan dan pendampingan kepada penyuluh dan petani ,mengumpulkan, mengolah, dan menyiapkan bahan terhadap pelatihan kelompok tani dan penyuluh.

60 8. UPT- Balai Perbenihan dan Pembibitan.

a. Kepala UPT

Kepala UPT mempunyai tugas pokok melaksanakan sebahagian kegiatan teknisDinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan perbenihan dan pembibitan dibeberapa wilayah kerja Kecamatan.

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan-bahan pengelolaan kegiatan ketatausahaan diLingkungan UPT, meliputi : perlengkapan, kepegawaian, keuangan, surat-menyurat, kearsipan, urusan rumah tangga dan ketatausahaan lainnya serta pelaporan.

4.1.7 Kepegawaian Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi

Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan bertanggung jawab kepada Bupati Dairi melalui Sekretaris Daerah. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sumber daya merupakan salah satu penunjang keberhasilan organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi mempunyai pegawai sebanyak 62 orang diantaranya sebagai berikut :

61

Tabel 4.2 : Rekapitulasi Pegawai Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi

No Pendidikan Jumlah (orang)

1. S-2 4

2. S-1 41

3. D-3 3

4. SMA 14

Jumlah 62

Sumber : Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan Dan Perikanan, 2020

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pegawai yang ada di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi sudah banyak yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. Tingkat pendidikan mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai, yaitu pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab yang sedang dikerjakan dalam organisasi tersebut. Dalam organisasi, sangat dibutuhkan pegawai yang mampu memahami apa yang sedang dikerjakan, sehingga akan membantu dalam menciptakan lingkungan organisasi yang baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan juga dibantu sebanyak 63 penyuluh pertanian yang tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di kabuptane Dairi.

62

4.2 Implementasi Kebijakan Kartu Tani Dalam Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

Dalam bab ini, peneliti menggunakan teori model implementasi kebijakan dari Van Meter & Van Horn karena indikator dalam teori ini merupakan model yang di anggap sudah paling tepat dengan implementasi program kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi. Adapun terdapat beberapa indikator, yakni ukuran dan tujuan kebijakan, sumberdaya, karakteristik pelaksana, sikap pelaksana (disposisi), komunikasi antara badan pelaksana, kondisi lingkungan sosial, politik dan ekonomi.

4.2.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Keberhasilan implementasi kebijakan ditentukan oleh ukuran dan tujuan kebijakan harus jelas dan dapat dipahami oleh pelaksana. Implementasi kebijakan bisa saja gagal apabila pelaksana tidak memahami apa yang menjadi ukuran dan tujuan kebijakan itu sendiri. Van meter & Van Horn (dalam Sulaeman, 1998) mengemukakan untuk mengukur kinerja implementasi kebijakan tentunya menegaskan ukuran dan tujuan kebijakan tertentu yang harus dicapai oleh para pelaksana kebijakan, kinerja kebijakan pada dasarnya merupakan penilaian atas tingkat ketercapaian ukuran dan tujuan kebijakan.

Penggunaan kartu tani dalam penyaluran pupuk bersubsidi merupakan sebuah peraturan yang berasal dari pemerintah pusat yang kemudian penggunaannya dikembangkan kepada setiap pemerintahan daerah. Peraturan-peraturan ataupun kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah memiliki tujuan disetiap

63

pembentukannya. Pupuk Berubsidi dalam pengadaan dan penyalurannya diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/14/2013 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian. Pengadaan adalah proses penyediaan pupuk bersubsidi yang berasal dari produksi dalam negeri dan/atau impor.

Sedangkan Penyaluran adalah proses pendistribusian pupuk bersubsidi dari tingkat produsen sampai dengan tingkat petani sebagai konsumen akhir dalam penyaluran pupuk bersubsidi.

Pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dilaksanakan melalui produsen kepada distributor (penyalur di Lini III) yang telah ditunjuk sesuai wilayah kewenangnnya. Selanjutnya distributor menyalurkan kepada Pengecer (penyalur di Lini IV) yang ditunjuk sesuai wilayah kewenangannya. Penyaluran pupuk kepada petani atau kelompok tani dilakukan oleh pengecer resmi yang telah ditunjuk sesuai wilayah kewenangannya oleh distributor. Lini I adalah lokasi gudang pupuk di wilayah pabrik pupuk dalam negeri atau di wilayah pelabuhan tujuan untuk pupuk impor. Lini II adalah lokasi gudang di wilayah Ibukota Provinsi.

Lini III adalah lokasi gudang distributor pupuk dan atau produsen di wilayah Kabupaten/Kotamadya yang ditunjuk/ditetapkan oleh produsen dalam hal ini PD.

Martadiguna dan CV. Mutiara Agro Lestari merupakan distributor pupuk dan atau produsen di Kabupaten Dairi. Lini IV adalah lokasi pengecer yang ditunjuk/ditetapkan oleh distributor di Kecamatan Sidikalang peneliti meneliti 5 kios pengecer yaitu UD. Bre Gintingna yang terletak di Kelurahan Sidiangkat/ Kecamatan Sidikalang/ Kabupaten Dairi, CV. Aspon Togi yang terletak di Desa Kalang Simbara/

64

Kecamatan Sidikalang/ Kabupaten Dairi, UD. Manik yang terletak di Desa Belang Malum/ Kecamatan Sidikalang/ Kabupaten Dairi, UD. Juntak Jaya yang terletak di Desa Huta Rakyat/ Kecamatan Sidikalang/ Kabupaten Dairi dan UD. Perdana yang terletak di Desa Kalang/ Kecamatan Sidikalang/ Kabupaten Dairi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

47/Permentan/SR.310/11/2018 Tentang Alokasi dan HET (Harga Eceran Tertinggi) Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2019 pada pasal 13 ayat 2 dan 3 disebutkan bahwa “penyaluran bersubsidi dapat dilakukan dengan kartu tani;

penerapan penyaluran pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani dilakukan pada wilayah Kabupaten/kota tertentu sebagai uji coba.” Menindaklanjuti kebijakan tersebut pemerintah Kabupaten Dairi mengeluarkan Keputusan Bupati Dairi Nomor 667/520/X/2019 Tentang Tim Percepatan Penerbitan Kartu Tani Bagi Anggota Kelompok Tani Di Kabupaten Dairi Tahun 2019. Dalam Keputusan Bupati tersebut disebutkan bahwa untuk mewujudkan penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani di kabupaaten Dairi yang berazaskan 6 (enam) tepat yaitu : tepat jenis, jumlah, waktu, tempat, harga dan mutu, akan dilakukan layanan melalui penggunaan kartu tani.

Kartu Tani merupakan kartu multifungsi yang memuat informasi petani, lahan, kebutuhan saprotan (sarana produksi pertanian), informasi panen, maupun sebagai kartu debit untuk penerimaan tabungan, pinjaman, subsidi maupun bantuan. Kartu Tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi untuk penyaluran pupuk bersubsidi yang diharapkan lebih transparan serta tepat sasaran, dalam hal ini

65

pemerintah Kabupaten Dairi membuat perjanjian kerja sama dengan BNI (Bank Negara Indonesia). Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Dairi Nomor : 520/177/2019 dan Pemimpin PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Kabanjahe Nomor : SDK/22/267/2019 Tentang Penerapan Kartu Tani Sebagai Alat Penebusan Dan Pembayaran Pupuk Bersubsidi Bagi Petani Di Kabupaten Dairi bertujuan terwujudnya penyaluran pupuk bersubsidi bagi petani sesuai dengan asa 6 (enam) tepat serta pemberian layanan perbankan bagi petani di Kabupaten Dairi sesuai dengan tugas pokok dan kewenangan pemerintah Kabupaten Dairi. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala Bidang Prasarana dan Sarana selaku informan, yakni;

Dasarnya itu pertama, yaitu Permentan mengenai pengalokasian pupuk bersubsidi, nah di dalam Permentan itu ada disebutkan bahwa penebusan pupuk bersubsidi bisa dilakukan dengan menggunakan kartu tani, kemudian itu diturunkan dengan kami Pemkab Dairi mengadakan MoU (perjanjian kerja sama) dengan BNI cabang Kabanjahe. (Eben Ebron Gurning, STP. Selaku

Dasarnya itu pertama, yaitu Permentan mengenai pengalokasian pupuk bersubsidi, nah di dalam Permentan itu ada disebutkan bahwa penebusan pupuk bersubsidi bisa dilakukan dengan menggunakan kartu tani, kemudian itu diturunkan dengan kami Pemkab Dairi mengadakan MoU (perjanjian kerja sama) dengan BNI cabang Kabanjahe. (Eben Ebron Gurning, STP. Selaku