• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KOTA SALATIGA

B. Kondisi Demografis

1. Jumalah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Berdasarkan data pada Badan Pusat Statistik(BPS) penduduk kota salatiga selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, dmulai dari tahun 1998 penduduk Kota Salatiga adalah 174.193, tahun 2006 meningkat menjadi 176.795 jiwa meningkat 2% yang tergabung dalam 31.568 rumah tangga. Jumlah penduduk itu terdiri dari 87.386 jiwa laki—laki(48,43%) dan 89.409 jiwa perempuan(51,57%). Diantara jumlah penduduk itu, 176.233 jiwa merupakan Warga Negara Indonesia, dan 562 jiwa Warga Negara Asing. Berdasarkan data ternyata jumalah penduduk daerah satu dengan daerah laianya tidak sama, baik laki-laki maupun perempuan.

25

Penduduk di Kecamatan Sidorejo menunjukan lebih banyak(51.784 jiwa) kemudian Kecamatan Tingkir(43.533 jiwa) dan Kecamtan Sidomukti(39.632 jiwa) serta Kecamatan Argomulyo(41.86 jiwa) jika dilihat dari jenis kelamin laki-laki dan perempuanya, justru lebih banyak perempuan. Oleh karenaya, sex ratio atau perbandingan anatara penduduk laki-laki dan perempuan dikota salatiaga adalah 93,90%.26 Adanya pertumbuhan penduduk itu disebabkan jumlah kelahiran lebih banyak dari pada jumlah kematian serta jumlah pendatang lebih besar dari pada jumlah penduduk yang pergi.

Dalam kaitanya dengan jumlah dan kepadatan penduduk, untuk daerah satu dengan daerah lainya berbeda. Perbedaan ini disebabkan jumlah penduduk dari luar daerah yang tidak sama. Seperti telah dikemukakan sebelumnya luas Daerah Kota Salatiga 56,78 kilo meter persegi, sedangkan jumlah penduduknya 176.795 jiwa maka kepadatan penduduk di kota salatiga 4.127 jiwa/kilo meter persegi. Diantara empat kecamatan di Kota Salatiga ternyata Kecamatan Tingkir paling padat penduduknya dikarnakan wilayah itu adalah konsentarsi penduduk, sehingga sebagian besar aktivitas ekonomi ada di daerah yang padat, seadngkan di Kecamatan Sidomukti dan Sidorejo bisa dikatakan padat juga, tetapi tidak dengan Kecamatan Argomulyo karena merupakan daerah pertanian sehingga kurang menarik untuk pemukiman penduduk.

2. Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat digunakan untuk menghitung perkembangan penduduk di masa mendatang. Selain itu, dapat

26

digunakan sebagai perencanaan suatu daerah. Misalnya, dalam perencanaan wajib belajar, penduduk usia sekolah maka perlu diketahui jumlah penduduk usia sekolah baik sekarang maupun yang akan datang. Kecuali itu untuk menghitung beban tanggunan dan dapat memberi gambaran penduduk usia produktif dan non produktif. Faktor usia berpengaruh terhadap produktifitas kerja seseorang, sehubungan dengan hal tersebut, menurut Biantarto(1979;19) usia seseorang dapat di golongkan menjadi usia belum produktif (0-14 tahun),usia produktif(15-65 tahun) dan non produktif(66-meninggal).

Berdasarkan rumusan tersebut maka penduduk Kota Salatiga mempunyai struktur usia muda yang produktif 101.643 jiwa, seadngkan belum produktif 34.915 jiwa dan usia non produktif 9.091 jiwa. Selanjutnya dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat diketahui besarnya beban tanggungan. Dengan membandingkan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dan umur 64 tahun ke atas dengan jumlah penduduk 15 tahun samapai 64 tahun maka angka beban tanggungan 43,29 %. Hal ini berarti bahwa setiap 100 orang dalam usia produktif menanggung sebanyak 43 orang penduduk usia belum produktif dan non produktif.27

3. Pendidikan

Pada akhir-akhir ini; pendidikan sekolah menjadi sangat penting dan mencakup ruang lingkup yang lebih luas. Seabagaimana hanya denagan proses sosialisasi pada umumnya, pendidikan sekolah mempunyai dua aspek penting, yaitu individual maupun sosial. Di satu pihak, pendidikan sekolah bertugas

27 Ibid hlm 48

27

mempengaruhi dan menciptakan pribadi anak seacara optimal, dipihak lain pendidikan sekolah bertugas mendidik anak agar mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Dalam kaitanya dengan pendidikan, ada pendapat bahwa fungsi pendidikan sekolah ada dua, yakni memberantas kebodohan dan memberantas salah pengertian. Dalam memberantas kebodohan, menolong anak menjadi tidak buta huruf dan mengembangkan kemampuan intelektualnya. Sedangkan memberantas salah pengertian, mengembangkan penegertian yang luas tentang manusia lain yang berbeda kebudayaan dari interesnya.28

Penduduk yang bersekolah secara umum selama periode tahun 2002/2003-2006/2007 mengalami penurunan,hal ini dapat dilihat dari banyaknya murid tercatat pada Dinas Pendidikan Kota Salatiga pada bebrapa jenjang pendidikan (Negri dan Swasta) yang mengalami penurunan pada tingkat pendidikan SD, SLTP, DAN SLTA jumlah murid mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,37 persen – 60,62 persen, dan – 2,10 persen. Penyediaan sarana fisik dan tenaga guru yang memadai sangat diperlukan dalam menunjang pendidikan. Kurun waktu yang sama, guru SD turun 0,10 persen, SLTP Dan SLTA rata-rata naik 4,42 persen, dan 18,50 persen per tahun.29

4. Tenaga Kerja

Setiap orang yang sehat tentu mempunyai keinginan untuk bekerja. Batas umur penduduk yang bekerja bermacam-macam, ada yang berumur 15-59 tahun atau ada yang berumur 10 tahun keatas. Di daerah kelurahan ada banyak anak yang umurnya belasan tahun telah membantu orang tuanya untuk memperoleh

28Dinas pariwisata, seni, budaya, dan olahraga kota salatiga, Sejarah dan budaya sebagai pendukung pariwisata kota salatiga, ,2006, hlm 15

28

penghasilan. Jumlah penduduk produktif di Kota Salatiga 125.719 jiwa. Namun, belum semua penduduk produktif itu bekerja, baru 59,19% yang telahlm bekerja pada segala lapangan usaha.30

Jenis lapangan usaha yang paling bagus untuk bekerja adalah bidang perdagangan, hotel, dan restoran(33,43%). Jenis usaha lain meliputi jasa(27,10%), industri pengolahan(21,61%), bidang angkutan dan komunikasi panggilan(0,30%), listrik, gas dan air(0,39%)31. Sementara itu, penduduk dari usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan tercatat 40,81%. Dari sekian jumlah tersebut yang mendaftarkan sebagai pencari kerja pada tahun 2006 di Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga tercatat 8.174 orang atau meningkat 62,467 orang. Pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja paling banyak berpendidikan SLTA/SMA sederajat (54,57%), kemudian disusul SMP (23,9%), sarjana (12,63%) kemudian SD hlmanya (2,25%). Dari seluruh pencari kerja tersebut, hanya 531(13,25%) orang yang diterima sebagai pegawai kebanyakan sebagai tenaga usaha pertanian, tenaga tata usaha dan sebagai tenaga produksi.32

Tentang situasi pencari kerja, penempatan dan permintaan yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Salatiga sebagai berikut: banyaknya pendaftar 4.087 orang. Permintaan tenaga kerja hanya 1002 orang, dan yang ditempatkan ada 449

30 Salatiga Dalam Angka, BPS, 2005, hlm 60 31 Ibid hlm 61

29

orang. Dengan demikian, banayaknya tenaga kerja yang ditempatkan 15,02% dari pendaftar, dan 69,37% dari jumlahlm permintaan.33