• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Eksisting Pengembangan Air Limbah Permukiman

Setiap Kab/Kota wajib menyajikan gambaran secara umum kondisi eksisting sistem pengelolaan air limbah yang ada saat ini di Kabupaten/Kota masing-masing baik pada aspek teknis maupun pada aspek non teknis pendukung. Untuk menggambarkan kondisi eksisting pengembangan air limbah yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, perlu diuraikan hal-hal berikut ini:

a. Aspek Teknis

Berisi hal-hal yang berkaitan dengan prasarana dan sarana air limbah yang mencakup:

1. Sistem prasarana dan sarana air limbah (sistem setempat/onsite, sistem terpusat/off-site)

2. Jumlah, masalah, dan kondisi prasarana dan sarana air limbah 3. Tingkat pelayanan prasarana dan sarana air limbah.

Tabel 6.30

Kapasitas Pelayanan Eksisting Skala Kabupaten Muaro Jambi

Prasarana dan

Sarana Jumlah Kapasitas

System Pengolahan Lembaga Pengelola Keterangan Kondisi (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Truk tinja Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada

IPLT Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada

IPAL Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada Belum ada

Tabel 6.31

Cakupan Pelayanan Sistem On-Site

No. Kecamatan

Jumlah PS Sanitasi Sistem On-Site

Pengumpulan Pengolahan Jamban Keluarga MCK Lainnya (BABS) Septik Tank Cubluk Lainnya (BABS) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Mestong 5.845 400 1.729 5.845 1.974 400 2. Sungai Bahar 3.596 - 1.103 3.596 1.643 -3. Bahar Selatan 2.070 - 767 2.070 840 -4. Bahar Utara 1.989 - 592 1.989 980 -5. Kumpeh Ulu 5.633 50 2.812 5.633 3.709 50 6. Sungai Gelam 7.893 50 2.558 7.893 4.241 50 7. Kumpeh 2.703 - 1.620 2.703 1.780 -8. Maro Sebo 2.451 100 1.095 2.451 1.244 100 9. Taman Rajo 1.214 100 829 1.214 795 100

10. Jambi Luar Kota 8.253 50 3.306 8.253 4.397 50

11. Sekernan 5.976 200 1.718 5.976 2.350 200

Jumlah 47.263 950 18.129 47.263 23.950 950

Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Muaro Jambi

Tabel 6.32

Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat

No. Lokasi System Dibangun Tahun Cakupan Pelayanan Kondisi MCK++ IPAL Komunal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Rumah Sakit dan Puskesmas 3 - Rumah Sakit dan Puskesmas Berfungsi 2. - Belum ada - - -

-Sumber: Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Muaro Jambi

Tabel 6.33

Parameter Teknis Wilayah

No. Uraian Besaran Keterangan

(1) (2) (3) (4)

Karakteristik Fisik Kota

1. Jumlah Penduduk ………….. Jiwa

Tingkat Kepadatan

- Sangat Tinggi (>400 jiwa/hektar)

- Tinggi (300-400 jiwa/ hektar) …………. Ha - Sedang (200-300 jiwa/ hektar) …………. Ha - Rendah (<200 jiwa/hektar) …………. Ha 2. Tipe Bangunan Rumah Tangga

- Permanen ….%KK atau … unit

- Semi Permanen ….%KK atau … unit

- Tidak Permanen ….%KK atau … unit

3. Badan Air

- Nama Sungai/ danau/ waduk - Peruntukan

- Debit ……….Liter/detik

- kualitas ……….BOD Mg/liter

……….COD Mg/liter

Keterangan: isian data table belum ada berhubung IPLT dan IPAL berbasis masyarakat di Kabupaten Muaro Jambi belum ada

b. Pendanaan

Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten Kabupaten Muaro Jambi, Pemerintah Pusat, Bantuan Luar Negeri dan masyarakat. Untuk air limbah domestik, komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi, sebaliknya pada penanggulangan bencana , jalan negara, drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.

Pembiayan pengelolaan air limbah di Kabupaten Muaro Jambi masih bersumber pada dana APBD dimana untuk pertumbuhan rata-rata pembiayaan dari subsektor air limbah ini relatif cukup besar, yaitu sebesar Rp. 748.505.400,-. Dengan jumlah pendanaan investasi air limbah pada tahun 20011 sebanyak Rp. 769.100.00,- pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp. 1.102.437.000,- dan pada tahun 2013 juga dilakukan peningkatan pendanaan investasi air limbah menjadi Rp. 1.870.990.000,-Sedangkan dana yang dikeluarkan untuk Operational dan Maintenance (OM) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 tidak dianggarkan sama sekali. Dari jumlah sarana (MCK) yang telah di bangun pemerintah daerah dapat diperkirakan untuk pendanaan OM pada setiap tahunnya bisa dihitung, yaitu sebanyak Rp. 34.000.000,- pertahun.

c. Kelembagaan

Melalui Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat di Kabupaten Muaro Jambi, sampai pada tahun 2014 telah membangun sebanyak 19 unit MCK. Pengelolaan sarana air limbah domestik oleh masyarakat dilakukan pada MCK yang telah dibangun oleh Pemerintah Daerah melalui Kelembagaan Swadaya Masyarakat (KSM) yang telah dibentuk.

Aspek kelembagaan dalam pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Muaro Jambi berfungsi untuk melakukan perencanaan, pengadaan sarana dan prasarana, pengelolaan, pengaturan dan pembinaan serta monitoring dan evaluasi.

Pada fungsi perencanaan untuk melakukan penyusunan target pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten/kota, menyusun rencana program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target dan menyusun rencana anggaran program air limbah domestik dalam rangka pencapaian target dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten.

Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja), membangun jaringan atau saluran pengaliran limbah dari sumber ke IPLT (pipa kolektor) serta membangun sarana IPLT dan atau IPAL dilakukan oleh pemerintah kabupaten. Untuk fungsi pengelolaan, dalam melakukan kegiatan menyadiakan layanan penyedotan lumpur tinja, mengelola IPLT dan IPAL, melakukan penarikan retribusi penyedotan lumpur tinja, memberikan izin usaha pengelolaan air limbah domestik dan atau penyedotan air limbah domestik serta melakukan pengecekan kelengkapan utilitas teknis bangunan (tangki septik dan saluran drainase perkotaan) dalam pengurusan IMB dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

Pada fungsi pengaturan dan pembinaan, untuk kegiatan mengatur prosedur penyediaan layanan air limbah domestik (pengengkutan, personil, peralatan, dll), melakukan sosialisasi peraturan dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah domestik, memberikan sangsi terhadap pelanggaran pengelolaan air limbah domestik semuanya dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

Pada fungsi pelaksanaan monitoring dan evaluasi, kegiatan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan air limbah domestik skala kabupaten/kota, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air limbah domestik, melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan air limbah domestik dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan air limbah domestik serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap baku mutu air limbah domestik sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

d. Peraturan Perundangan

Peraturan terkait pengelolaan dan pengolahan air limbah domestik terdiri dari beberapa substansi seperti; target capaian layanan pengelolaan air limbah domestik di kabupaten, kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyediaan layanan pengelolaan air limbah domestik, kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kab/Kota dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan air limbah domestik, kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau pengembang untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah, kewajiban dan sanksi bagi industri rumah tangga untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha, kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk menyediakan sarana pengelolaan air limbah domestik di tempat usaha, kewajiban penyedotan air limbah domestik untuk masyarakat,

industri rumah tangga, dan kantor pemilik tangki septik, retribusi penyedotan air limbah domestik, tata cara perizinan untuk kegiatan pembuangan air limbah domestik bagi kegiatan permukiman, usaha rumah tangga, dan perkantoran.

e. Peran serta swasta dan masyarakat

Di Kabupaten Muaro Jambi, peran swasta maupun kerjasama antara pihak sawasta dengan pemerintah daerah dalam penyediaan layanan maupun pengelolaan/ pengolahan air limbah domestik masih belum terbentuk.

Keterlibatan masyarakat dalam penanganan limbah cair di Kabupaten Muaro Jambi dalam pengelolaan air limbah dapat di kategorikan sebagai berikut:

a. Bagi masyarakat yang sudah sadar dan mampu secara finansial untuk penanganan limbah cair tidak mengalami kesulitan, artinya secara teknis dan kebutuhan sarana prasarana dapat secara langsung disediakan oleh masyarakat itu sendiri.

b. Bagi masyarakat yang belum sadar dan mayoritas tidak mampu (secara finansial) sangat sulit untuk penanganan limbah cair dilingkungannya hal ini keterbatasan akan kesadaran dan biaya yang harus dikeluarkan.

Secara keseluruhan, peran serta masyarakat dan gender dalam penanganan limbah cair di Kabupaten Muaro Jambi dalam pengolahan air limbah belum maksimal, masih mengandalkan kegiatan atau proyek dari Pemerintah, baik penyediaan sarana prasarana maupun perawatannya.

Setiap tahun, kegiatan pengelolaan air limbah domestik yang melibatkan masyarakat di Kabupaten Muaro Jambi diwujudkan langsung melalui program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM).

C. Permasalahan Dan Tantangan Pengembangan Air Limbah