• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Interior di Perpustakaan Pusat UNY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

4. Kondisi Interior di Perpustakaan Pusat UNY

Pengolahan elemen-elemen desain interior dalam sebuah perpustakaan antara lain yaitu meliputi penataan sirkulasi, zoning, perabot, warna, elemen pembentuk ruang, dan tata kondisi ruang perpustakaan. Elemen-elemen desain interior inilah yang membentuk persepsi pengunjung sehingga menciptakan reaksi atau tindakan dalam memanfaatkan Perpustakaan Pusat UNY.

a. Penataan Zoning dan Sirkulasi Ruang 1) Akses Pintu Masuk Di Lantai 1

Pintu masuk di Perpustakaan Pusat UNY berukuran panjang 160 cm yang terdiri dari dua buah pintu, masing-masing pintu berukuran lebar 80 cm, tinggi pintu masuk 210 cm. Pintu terbuat dari kaca bening dengan ketebalan 10 mm. Akses pintu masuk di Lantai 1 dibatasi dengan sekat yang terbuat dari kayu dengan pewarnaan yang dominan coklat tua, dengan sedikit tambahan warna coklat muda. Sekat tersebut berukuran lebar 2 meter dan panjang sekitar 6 meter. Pengunjung yang masuk ke perpustakaan wajib memasukkan Nomor Induk Mahasiswa di komputer yang telah disediakan perpustakaan yang diletakkan dekat pintu masuk utama. Akses pintu masuk di Lantai 1 juga dilengkapi dengan alat pendeteksi. Alat pendeteksi akan berbunyi jika ada pengunjung yang membawa buku tanpa di proses terlebih dahulu di tempat peminjaman buku. Ukuran pintu utama di Perpustakaan Pusat UNY dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 20: Ukuran Pintu Utama Perpustakaan Pusat UNY

Pintu Utama

Ukuran Pintu Utama

Panjang Tinggi Lebar

Gambar 16: Pintu Utama Perpustakaan Pusat UNY di Lantai 1 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

2) Akses Pintu Keluar Masuk Di Setiap Ruang Baca

Pintu di ruang baca merupakan hal yang cukup penting diperhatikan karena berkaitan dengan kemudahan akses keluar masuk pengunjung yang memanfaatkan fasilitas Perpustakaan Pusat UNY. Pengunjung tidak perlu melewati beberapa ruang hanya untuk menuju pintu ruang baca, letak pintu harus mudah untuk ditemukan dan lancar untuk dilewati tanpa harus bersinggungan atau menunggu pengunjung lain melewati terlebih dahulu. Oleh karena itu, tinggi, lebar, dan panjang pintu ruang baca juga harus dirancang dengan berbagai pertimbangan guna memudahkan akses para pengunjungnya. Pintu masuk di setiap ruang baca di Perpustakaan Pusat UNY berukuran lebar 120 cm, terdiri dari dua buah daun pintu, masing-masing daun pintu berukuran 60 cm. Tinggi pintu masuk di setiap ruang baca berukuran 2 meter. Ukuran

pintu keluar masuk di setiap ruang baca di Perpustakaan Pusat UNY dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 21: Ukuran Pintu Keluar Masuk di Setiap Ruang Baca Perpustakaan Pusat UNY

Pintu Keluar Masuk Di Ruang Baca

Ukuran Pintu Keluar Masuk Ruang Baca

Panjang Tinggi Lebar

160 cm 210 cm 80 cm

Gambar 17: Pintu Keluar Masuk Ruang Baca (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

3) Sirkulasi Pengunjung

Sirkulasi ini berkaitan dengan akses pengunjung untuk mengambil dan meletakkan kembali bahan pustaka di rak buku, akses di ruang peminjaman buku, akses di ruang penitipan tas, dan akses di setiap ruang baca. Ruang sirkulasi ini berada di Lantai 1, Lantai 2, dan Lantai 3. Di Lantai 1 ruang sirkulasi terletak di area peminjaman buku dan ruang koleksi, untuk penempatan jarak antara rak satu dengan

yang lain berkisar antara 80-100 cm. Di Lantai 2 ruang sirkulasi terletak di ruang koleksi, ruang baca dan ruang majalah, penempatan jarak antara rak yang satu dengan yang lain 100 cm. Ruang sirkulasi di Lantai 3 terletak di ruang koleksi skripsi/thesis/disertasi, ruang koleksi, ruang baca, dan ruang digital library, untuk jarak antara rak satu dengan rak yang lain ± 100 cm. Berikut ini merupakan salah satu ruang sirkulasi perpustakaan di Lantai 3.

Gambar 18: Sirkulasi Ruang Koleksi di Lantai 3 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar 19: Sirkulasi Ruang Peminjaman dan Pengembalian Buku di Lantai 1 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar di atas merupakan ruang peminjaman dan pengembalian buku terletak di Lantai 1 dekat dengan pintu masuk utama Perpustakaan Pusat UNY. Ada empat petugas yang akan melayani pengunjung yang meminjam maupun mengembalikan buku. Ukuran meja peminjaman di Perpustakaan Pusat UNY dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 22: Ukuran Meja Peminjaman di Perpustakaan Pusat UNY Meja

Peminjaman

Ukuran Meja Peminjaman

Panjang Tinggi Lebar

160 cm 210 cm 80 cm

Meja peminjaman berukuran panjang 180 cm dengan tinggi 98 cm dan lebar 47 cm. Ruang ini letaknya sangat strategis karena mudah dijangkau dan dicari oleh pengunjung yang datang di Perpustakaan Pusat UNY. Meja untuk peminjaman dan pengembalian buku harusnya diletakkan di tempat yang dapat mengawasi secara menyeluruh orang-orang yang keluar masuk perpustakaan. Diusahakan posisinya berada di tempat dimana petugas yang berada di belakang meja dapat melihat keadaan ruang baca dan ruang koleksi.

Gambar 20: Sirkulasi Ruang Penitipan Tas di Lantai 1 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar di atas merupakan ruang penitipan tas di Perpustakaan Pusat UNY berada di Lantai 1 dekat dengan pintu masuk utama. Ruang penitipan tas terdiri dari 2 area, yaitu untuk putra dan putri. Di dalam ruang penitipan tas terdapat empat jenis rak, masing-masing rak penitipan ada yang berukuran panjang 240 cm, 150 cm, 200 cm, dan 110 cm. Tinggi masing-masing rak penitipan ada yang berukuran 150 cm, 170 cm, 112 cm, dan 80 cm. Untuk lebar masing-masing rak penitipan ada yang berukuran 50 cm, 50 cm, 50 cm dan 42 cm. Di ruang penitipan tas terdapat 2 buah meja berukuran tinggi 75 cm, lebar 100 cm, dan panjang 120 cm, di tambah dengan meja petugas yang disusun menyesuaikan dengan ruang penitipan tas. Penempatan ruang penitipan tas cukup strategis dan memudahkan pengunjung yang akan menitipkan tas maupun barang bawaannya. Ukuran rak penitipan tas di Perpustakaan Pusat UNY dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 23: Ukuran Rak Penitipan Tas di Perpustakaan Pusat UNY

Perabot Ukuran Rak Penitipan Tas

Panjang Tinggi Lebar

Rak Penitipan Tas 1 240 cm 150 cm 50 cm

Rak Penitipan Tas 2 150 cm 170 cm 50 cm

Rak Penitipan Tas 3 200 cm 112 cm 50 cm

Rak Penitipan Tas 4 110 cm 80 cm 42 cm

4) Jarak Rak Buku dan Ruang Baca

Penempatan rak-rak buku harus memperhatikan pula keadaan cahaya dan pertukaran udara. Bagian muka harus menghadap pada sumber cahaya (matahari atau lampu). Koleksi rak-rak hendaknya juga ditempatkan di ruang yang pertukaran udaranya baik. Penempatan rak-rak buku di Perpustakaan Pusat UNY terutama bagian muka sudah menghadap pada sumber cahaya, baik yang berasal dari ventilasi

jendela maupun lampu. Penempatan buku dengan ruang baca berdekatan dengan jarak sekitar ± 80-100 cm.

Gambar 21: Penempatan Rak Buku dan Ruang Baca (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar di atas merupakan ruang baca di ruang R.2.10 Lantai 2. Jarak rak buku dan meja baca berkisar ± 80-100 cm. Rak buku di Lantai 2 berukuran panjang 100 cm, tingginya ada yang 198 cm dan 200 cm, dan lebarnya 30 cm. Ruang baca dan koleksi di Lantai 2 ini berisikan buku tentang bahasa dan sastra, sains dan teknologi, seni dan olahraga, geografi, dan sejarah. Rak buku yang digunakan di Perpustakaan Pusat UNY umumnya terdiri dari 2 macam, yang pertama rak buku dengan panjang 100 cm, tinggi 198 cm, dan lebar 30 cm. Rak buku dengan panjang 100 cm, tinggi 200 cm, dan lebar 30 cm. Kemudian rak buku dengan panjang 85 cm, tinggi 85 cm, dan lebar 35 cm. Ukuran rak koleksi buku di Perpustakaan Pusat UNY dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 24: Ukuran Rak Koleksi Buku di Perpustakaan Pusat UNY

Perabot Ukuran Rak Koleksi Buku

Panjang Tinggi Lebar

Rak Koleksi Buku 1 100 cm 198 cm 30 cm

Rak Koleksi Buku 2 100 cm 200 cm 30 cm

Gambar 22: Rak Buku dengan Ukuran Panjang 100 cm dan Tinggi 198-200 cm (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Rak buku dengan ukuran panjang 100 cm, tinggi 198-200 cm dan lebar 30 cm digunakan untuk memajang berbagai koleksi buku, rak buku ini terdapat di ruang baca dan koleksi di Lantai 1, Lantai 2, dan Lantai 3. Di Lantai 1 rak buku yang banyak digunakan adalah rak buku dengan ketinggian 200 cm. Di Lantai 2 rak buku yang banyak digunakan adalah rak buku dengan ketinggian 198 cm, namun beberapa rak buku dengan ketinggian 200 cm juga digunakan. Rak buku di Lantai 3 dengan ketinggian 200 cm banyak digunakan di ruang koleksi skripsi/tesis/disertasi.

Gambar 23: Rak Buku di Ruang Baca Lantai 2 dengan Ukuran Panjang 85 cm dan tinggi 85 cm (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar di atas adalah rak buku dengan tinggi dan panjangnya 85 cm, dan lebarnya 35 cm. Rak buku ini kebanyakan terdapat di Lantai 2 di ruang pelayanan referensi dekat ruang kerja Kepala Perpustakaan dan Kasubag. Tata Usaha.

5) Keadaan Ruang Baca

Ruang baca di Perpustakaan Pusat UNY kebanyakan terdapat di Lantai 2 dan di Lantai 3, namun ada beberapa meja dan kursi baca di Lantai 1. Ruang baca di Lantai 2 berada di ruang R.2.10, ruang R.2.08, dan ruang R.2.03. Ruang baca di Lantai 3 berada di ruang R.3.12, ruang R.3.05 dan R.3.06, dan ruang R.3.03. Berikut adalah salah satu gambar ruang baca di perpustakaan pusat UNY.

Gambar 24: Ruang Baca R.3.03 di Lantai 3 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

6) Luas Ruang Perpustakaan

Luas ruang gedung perpustakaan dipengaruhi oleh jumlah pemakainya. Dalam membangun sebuah perpustakaan hendaknya memperhatikan luas ruang yang cukup menampung koleksi pembaca, layanan, kegiatan pengolahan bahan pustaka, kegiatan administrasi, dan dapat menampung para pegawai maupun pemakainya. Sejalan dengan pesatnya perkembangan universitas maka perpustakaan perlu menyesuaikan diri terutama dalam hal penyediaan fasilitas ruang baca. Untuk itu sejak berdiri hingga sekarang Perpustakaan Pusat UNY telah mengalami tiga kali perpindahan gedung. Gedung ini terdiri terdiri dari tiga Lantai yang luasnya ± 4.212 m².

7) Pengaturan Ruang Perpustakaan

Pada dasarnya kebutuhan ruang perpustakaan dialokasikan untuk koleksi, pemakai, staf, dan keperluan lain. Untuk itu perlu dipertimbangkan sistem pinjam yang dianut oleh suatu perpustakaan, dengan sistem pinjam terbuka (open access) atau sistem pinjam tertutup (closed access). Perpustakaan Pusat UNY menggunakan sistem pinjam terbuka (open access) dimana pengunjung dapat mengambil sendiri buku yang akan dipinjam lalu dicatatkan oleh/dilaporkan oleh petugas, selanjutnya petugaslah yang akan mengembalikan ke rak semula. Perpustakaan Pusat UNY menganut sistem tata sekat dan tata parak. Berikut adalah gambar pengaturan ruang koleksi dan meja katalog di Lantai 1 dengan menerapkan sistem tata sekat.

Gambar 25: Ruang Koleksi dan Meja Katalog di Lantai 1 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa sistem tata sekat yakni cara pengaturan ruangan perpustakaan yang menempatkan koleksi terpisah dari ruang

baca pengunjung. Dalam sistem ini, pengunjung tidak diperkenankan masuk ke ruang koleksi dan petugaslah yang akan mengambilkan dan mengembalikan koleksi yang dipinjam atau dibaca di tempat itu. Namun demikian sistem ini bisa juga diterapkan pada sistem terbuka, yakni pemakai mengambil sendiri lalu dicatatkan/dilaporkan kepada petugas, selanjutnya petugaslah yang mengembalikan ke rak semula. Sistem tata sekat ini juga di terapkan di Perpustakaan Pusat UNY. Di Lantai 1 dari utara ke selatan ruangan terdiri dari ruang layanan peminjaman/sirkulasi R.1.14, ruang penitipan tas dan barang-barang lain yang tidak boleh dibawa masuk ke ruangan/Lantai atas, Lobby untuk istirahat. Di lobby utara ini ditempatkan almari katalog yang berisi daftar semua koleksi milik perpustakaan, ruang layanan administrasi keanggotaan perpustakaan, ruang koleksi cadangan sirkulasi, kamar kecil untuk pengunjung, ruang pengolahan, dan gudang.

Sistem tata parak sendiri yakni suatu sistem pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi terpisah dari ruang baca. Hanya saja dalam sistem ini, pembaca dimungkinkan untuk mengambil koleksi sendiri, lalu dicatat dan/atau dibaca di ruang lain yang tersedia. Cara ini lebih cocok untuk perpustakaan yang menganut sistem pinjam terbuka seperti di Perpustakaan Pusat UNY. Berikut ruang baca di Perpustakaan Pusat UNY dengan menerapkan sistem tata parak.

Gambar 26: Ruang Baca di Lantai 3 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar 27: Ruang Koleksi dan Ruang Baca di Lantai 2 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar di atas adalah ruang koleksi buku dan ruang baca yang terdapat di Lantai 2. Di Lantai 2 dari ke utara ke selatan terdiri dari ruang baca dan koleksi tentang bahasa dan satra, sains dan teknologi, seni dan olahraga, geografi, dan sejarah (golongan 4-9) – R.2.10, ruang kerja kepala perpustakaan dan tata usaha – 2.09, lobby untuk istirahat, juga tersedia fotokopi untuk keperluan pengunjung, ruang scanning dokumen dan koleksi elektronik – 2.06, ruang pelayanan referensi/informasi –

R.2.08, dapur/pantry– R.205, ruang ATK – R.202, kamar kecil untuk pengunjung dan karyawan, dan ruang majalah/terbitan berkala – R.203.

Gambar 28: Ruang Koleksi dan Ruang Baca di Lantai 3 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar di atas adalah ruang koleksi buku dan ruang baca yang terdapat di Lantai 3. Di Lantai 3 dari utara ke selatan terdiri dari ruang baca dan koleksi karya-karya umum, filsafat dan psikologi, agama dan ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan, kependudukan, politik, ekonomi, hukum, hankam, etnografi (golongan 0-3) – R.3.12,

ruang digital library– R.3.11, ruang koleksi khusus ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi – R.3.08, ruang baca – R.3.06, ruang baca – R.3.05, ruang pertemuan/diskusi – R.3.10, lobby untuk istirahat, mushola – R.3.09, kamar kecil dan tempat wudlu untuk pengunjung dan karyawan – R.3.04, dan koleksi skripsi/tesis/disertasi dan laporan penelitian – R.3.03.

8) Penataan Ruang Administrasi

Ruang administrasi dilengkapi dengan meja berukuran panjang 120 cm, tinggi 75 cm, dan lebarnya 70 cm. Meja administrasi digunakan sebagai tempat absen pengunjung. Untuk kursi berukuran panjang 38 cm, tinggi 76 cm, dan lebarnya 38 cm. Di ruang administrasi dilengkapi dengan komputer, dan lemari berukuran 2×2 meter. Ruang administrasi ini berada di Lantai 1 bersebelahan dengan ruang koleksi bahan pustaka, di Lantai 2 dan Lantai 3 berada di dekat pintu masuk setiap ruang baca dan koleksi. Berikut adalah gambar ruang administrasi/pelayanan di ruang koleksi skripsi/tesis/disertasi Lantai 3.

Gambar 29: Ruang Administrasi/pelayanan di Lantai 3 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

a. Perabot

1) Jarak Tempat Duduk dan Perabot

Ukuran meja dan kursi di Perpustakaan Pusat UNY dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 25: Ukuran Meja dan Kursi di Perpustakaan Pusat UNY

Perabot Ukuran Meja dan Kursi

Panjang Tinggi Lebar

Meja Baca 1 150 cm 75 cm 100 cm Meja Baca 2 200 cm 74 cm 98 cm Meja Baca 3 150 cm 75 cm 75 cm Meja Belajar 90 cm 75 cm 60 cm Kursi Baca 1 38 cm 76 cm 38 cm Kursi Baca 2 45 cm 90 cm 46 cm Kursi Baca 3 43 cm 78 cm 47 cm

Gambar 30: Kursi baca dan Meja Belajar di Lantai 2 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Tempat duduk dan meja baca mempunyai jarak ± 80-100 cm dari rak buku, dan berjarak ± 40-50 cm dari tembok. Jarak setiap meja baca sekitar 2 meter. Tempat duduk dan perabot berada di Lantai 2 dan Lantai 3, berjajar dengan rak koleksi bahan

pustaka. Tempat duduk/kursi kebanyakan terbuat dari kayu jati, kerangka kursi terbuat dari besi, rak buku dan meja terbuat dari kayu jati dengan ketebalan berkisar antara 2 cm. Perabot tersebut belum pernah ada perbaikan, pengecatan, maupun pergantian.

2) Kondisi Perabot

Perabot (futniture) perpustakaan ialah barang-barang yang berfungsi sebagai wadah dan atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti: meja, kursi, rak buku, papan peragaan dan lain sebagainya. Perlengkapan dan perabot yang harus dimiliki oleh perpustakaan, sekurang-kurangnya rak, meja baca, kursi untuk pegawai, lemari penyimpanan bahan pustaka, dan meja katalog sehingga tugas-tugas dan fungsinya dapat berjalan. Berikut adalah gambar beberapa perabot di Perpustakaan Pusat UNY.

Gambar 31: Kondisi Kursi Baca di Ruang Majalah Lantai 2 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

3) Jumlah Meja dan Kursi

Perpustakaan Pusat UNY mempunyai beberapa jenis meja dan kursi yang digunakan. Di ruang baca meja belajar yang digunakan adalah meja yang terbuat dari kayu jati dengan panjang 90 cm, tinggi 75 cm, dan lebar 60 cm. Meja administrasi yang berada di ruang baca dengan panjang 120 cm, tinggi 75 cm, dan lebar 70 cm. Untuk kursi di ruang baca maupun di ruang administrasi ada yang terbuat dari kayu maupun dari besi. Ada 3 jenis kursi baca dengan ukuran yang berbeda. Kursi baca 1 berukuran panjang 38 cm, tinggi 76, dan lebarnya 38 cm. Kursi baca 2 berukuran panjang 45 cm, tinggi 90 cm, dan lebarnya 46 cm. Kursi baca 3 berukuran panjang 43 cm, tinggi 78 cm, dan lebarnya 47 cm. Kursi baca 1 dan 3 sebenarnya tidak sesuai dengan standar, namun sejauh ini kursi tersebut masih digunakan oleh para pengunjung dalam memanfaatkan fasilitas layanan perpustakan.

4) Penyusunan Koleksi Buku

Koleksi bahan pustaka adalah sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan sudah diolah (diproses) sehingga siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai. Jika standar minimal koleksi sudah ditentukan, tentu selanjutnya adalah bagaimana pengembangannya karena perpustakaan lebih dikenal sebagai pusat informasi, pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan rekreasi/hiburan. Koleksi bahan pustaka/buku dalam sebuah perpustakaan menempati posisi vital. Oleh sebab itu, jumlah koleksi harus memadai sesuai dengan jenjang atau prodi di setiap universitas. Dalam peyusunan koleksi pun harus diperhatikan. Penyusunan yang rapi dapat menimbulkan rasa senang, aman, dan

nyaman bagi para pengunjung yang datang di Perpustakaan Pusat UNY. Berikut adalah gambar penyusunan buku di rak buku.

Gambar 32: Rak Buku di Lantai 1 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

c. Warna dan Elemen Pembentuk Ruang

Warna memegang peranan penting dalam menciptakan kesan umum pada sebuah ruang perpustakaan. Penggunaan warna pada perpustakaan harus dapat memberikan perasaan yang menyenangkan bagi para penggunanya. Penggunaan warna di perpustakaan juga mempengaruhi emosi dan persepsi pengunjung. Pemilihan warna-warna untuk mebeler, dinding, eternit, dan Lantai hendaknya disesuaikan dengan keadaan perpustakaan yang memerlukan suasan tenang dan terang. Oleh karena itu, hendaknya dihindari penggunaan warna gelap. Karena warna ini menimbulkan kesan sempit dan sesak pada suatu ruangan. Berikut adalah gambar

ruangan di Perpustakaan Pusat UNY dengan dominan warna putih pada plafon dan krem pada dinding.

Gambar 33: Warna Pada Dinding, Lantai, dan Plafon di Ruang Baca (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Berdasarkan gambar di atas terlihat jelas bahwa di Perpustakaan Pusat UNY penerapan warna yang digunakan pada dinding, Lantai dan plafon dominan berwarna putih dengan sedikit campuran warna krem dengan intensitas cahaya 71% yang menandakan kehangatan ruang dan kesan luas. Untuk perabot sendiri dominan berwarna coklat. Hanya untuk beberapa ruang baca terutama di Lantai 2 dan 3 pewarnaannya sudah mulai pudar dan ada beberapa tembok yang sudah mulai berjamur akibat terkena air baik akibat dari plafon yang sudah berlubang maupun AC yang bocor.

Gambar 34: Kondisi Tembok di Lantai 2 dan Plafon di Lantai 3 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

d. Tata Kondisi Ruang 1) Tata Suara

Kenyamanan ruangan dipengaruhi oleh kenyamanan suara, baik dari dalam ruangan atau dari luar ruangan. Suara dari dalam Perpustakaan Pusat UNY mungkin ditimbulkan oleh bunyi (mesin ketik, komputer, TV, fotokopi, penjilidan, AC, kipas angin) suara orang, langkah orang, dan lainnya. Oleh karena itu, dalam mendesain ruang perpustakaan perlu diperhatikan adanya suara/bunyi yang dapat menentukan tingkat gangguan bagi manusia, yakni; lama suara, frekuensi, dan intensitas.

Gambar 35: Ventilasi dan AC di Ruang Baca (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Gambar 36: Ruang Pelayanan Fotokopi di Lantai 2 (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

2) Pencahayaan

Pencahayaan dalam ruang baca di Perpustakaan Pusat UNY menggunakan dua pencahayaan, yaitu pencahayaan alami berupa cahaya yang dihasilkan dari jendela yang membiarkan cahaya dari luar perpustakaan masuk ke dalam ruang baca. Ruang baca koleksi dilengkapi pula dengan pencahayaan buatan yaitu lampu neon. Pencahayaan buatan ditambahkan karena dibeberapa sudut ruangan dalam ruang baca tidak bisa ditembus oleh cahaya dari luar, begitu juga dalam kondisi lain misalnya mendung pencahayaan buatan sangat diperlukan dalam kondisi tersebut.

Gambar 37: Pencahayaan Pada Ruang Baca (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

3) Penghawaan

Keadaan suhu normal bagi manusia adalah bekisar kurang lebih 24 ºC. Tingkat pengkondisian kelembaban ruang berkisar antara 45-55%. Dengan kesesuaian temperatur ruangan dengan kebutuhan suhu tubuh manusia akan memberikan dampak positif bagi seseorang dalam aktivitasnya di dalam ruangan.

Menurut pengunjung ventilasi dan pendingin ruangan/AC mengalirkan udara dengan baik, 70 responden menyatakan bahwa ventilasi dan pendingin ruangan/AC mengalirkan udara dengan baik di setiap ruang perpustakaan. Di Perpustakaan Pusat UNY penghawaan memanfaatkan ventilasi dari jendela, namun di ruang baca koleksi lebih banyak memanfaatkan pendingin ruangan/AC dengan kisaran suhu ± 20-25 ºC.

Gambar 38: Pendingin Ruangan/AC Pada Ruang Baca (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 16 Maret 2015)

Dokumen terkait