• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAKUL SEMANGGI GENDONG DAN ASPEK SOSIAL BUDAYA

A. Gambaran Umum Kota Surabaya

2. Kondisi Sosial Ekonomi Kendung

Aspek pertama yang perlu dikaji adalah di wilayah Kendung juga dilengkapi dengan beberapa faktor pendukung yang menunjang kinerja pemerintahan Lurah Sememi dan pengurus RW setempat, di antaranya sarana dan prasarana fisik Kelurahan, organisasi dan kelembangaan desa maupun personel pemerintahan Kelurahan, yang berupa kantor Kelurahan, pos kamling, Kamra, Majelis Taklim, dan Pengurus Masjid. Beberapa hal tersebut berperan sebagai alat pendukung demi mencapai stabilitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat secara umum di desa Sememi dan kampung Kendung khususnya.

Aspek kedua yang menarik untuk dikaji dalam gambaran umum lingkungan sosial ekonomi adalah aspek demografi Kelurahan Sememi, termasuk Kendung. Menurut data yang diperoleh dari kantor lurah setempat, jumlah penduduk pada tahun 2012 adalah 28.819 jiwa, terdiri dari 14.354 penduduk laki-laki dan 14.465 penduduk perempuan, Jumlah ini tersebar di enam RW dengan masing-masing jumlah penduduk yang berbeda, kampung Kendung sendiri memiliki jumlah penduduk 3.212 jiwa (Data Sekunder Kelurahan Sememi, Desember 2012).

Jumlah penduduk di desa ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah penduduk pada tahun 2010-2012, yang dapat diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 2. Pertambahan Penduduk Desa Sememi Tahun 2010-2012

Pemukiman warga jika diklasifikasikan dari jenis bangunannya maka akan terbagi dalam dua jenis, yaitu bangunan permanen dan semi permanen. Di tahun yang sama disebutkan bahwa jumlah bangunan permanen di Kendung yaitu 460 unit sedangkan bangunan semi permanen berjumlah 97 unit.

Sisi lain yang juga menarik untuk dikaji adalah aspek pendidikan. Aspek pendidikan di Kendung menjadi salah satu aspek penting dan mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat setempat. Hal itu terbukti dengan berbagai sarana

No Tahun Jumlah Penduduk Pertambahan Penduduk

1 2010 24933

2 2011 27289 9,45

3 2012 28819 5,61

pendidikan yang ada mulai dari tingkat pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). TK di desa ini berjumlah 2 unit yaitu TK Dharma Wanita, dan TK Nurul Huda, Sekolah Dasar ada 3 unit yakni SDN Kendung 1 dan Kendung 2, SD Al Islam, dan SMP sebanyak 1 unit yaitu SMP Islam , dan SMA 1 unit, yaitu SMAN 12 yang terletak berdekatan dengan kantor Kecamatan Benowo yang masing-masing tersebar di beberapa titik di kampung Kendung dan sekitarnya.

DesaSememi juga dapat digambarkan dari tingkat pendidikan penduduknya, seperti tabel berikut ini :

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sememi Tahun 2012

Melihat tabel tingkat pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa penduduk desa Sememi sudah melek huruf, bahkan sebagian besar penduduknya sudah mengenyam pendidikan SMA atau SMK. Dengan demikian, penduduk desa Sememi, terutama generasi mudanya sudah menyadari pentingnya pendidikan sebagai bekal kehidupannya kelak. Hal ini sangat penting untuk merubah pola berfikir yang lebih maju, khususnya dalam lingkungan keluarga dan masyarakat Kendung sebagai asal muasal

kuliner semanggi dan dapat memberi perubahan atau pembaharuan kepada bakul gendong semanggi sebagai aset budaya kuliner yang lebih menarik dan modern sesuai perkembangan jaman.

Aspek selanjutnya yang perlu diuraikan sebagai gambaran umum penduduk Kendung adalah matapencaharian. Dari aspek sosial ekonomi, mata pencaharian penduduk di wilayah Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, terdiri dari pegawai negeri, TNI, POLRI, wirausaha, nelayan, pedagang dan buruh. Rincian dari mata pencaharian penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4. Mata Pencaharian Penduduk Desa Sememi Tahun 2012

Melihat data mata pencaharian pada tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa penduduk Desa Sememi pada umumnya dan Kendung pada khususnya didominasi oleh buruh dan wirausaha. Dengan demikian, keberadaan bakul gendong semanggi di desa ini merupakan bagian dari penduduk yang bermata pencaharian wirausaha tersebut, walaupun kategori wirausahanya adalah usaha kecil di bidang kuliner tradisional.

Sisi lain yang menarik untuk ditelisik lebih jauh sebagai bagian dari lingkungan sosial masyarakat kampungKendung adalah aspek religi dan kepercayaan yang dianut masyarakat. Jadi dari aspek religi, tak banyak jenis agama yang dianut oleh masyarakat setempat. Mereka yang berdomisili di desa terebut sejak dahulu hingga saat ini adalah muslim yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama Islam yang diwariskan dari generasi ke generasi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan perhatian masyarakat setempat dalam mendirikan sarana dan prasarana keagamaan di desanya. Tidak hanya sarana fisik, penduduk di desa setempat juga mendirikan berbagai organisasi dan perkumpulan yang berbasis keagamaan untuk menunjang perkembangan Islam di wilayah mereka.

Masyarakat Kendung merupakam masyarakat yang didominasi kaum muslim yang taat, dan masih memegang teguh tradisi leluhurnya. Sampai saat ini tradisi tersebut masih dipertahankan, terutama bagi generasi tua. Tradisi tersebut adalah bakul gendong semanggi Surabaya. Adapun generasi muda Kendung saat ini ternyata sudah tidak berminat untuk melestarikan tradisi bakul gendong dari orang tuanya, terutama kaum perempuan. Mereka memilih bekerja di pabrik atau berjualan lain selain semanggi.

Beberapa sarana dan prasarana serta organisasi keagamaan yang telah didirikan antara lain: Masjid sebanyak dua buah yang memiliki pengurus Masjid masing-masing, antara lain, Masjid Ar-Rahman dan Masjid AN Nur. Selain itu, desa ini juga memiliki satu unit majelis taklim yaitu Majelis Taklim kampung Kendung serta memiliki kelompok seni keagamaan yang disebut “Qasidah”.

Secara umum sarana dan prasarana yang ada di Kelurahan Sememi dan Kendung khususnya sudah memadahi, terutama sarana dan prasarana vital yang dibutuhkan masyarakat, antara lain, listrik, PDAM, sekolah. rumah sakit, tempat ibadah, dan pasar baik tradisional maupun pasar modern, seperti mini market, jalan raya, bahkan keberadaan Kantor Kelurahan Sememi pun lokasinya ada di Kendung. Dengan demikian,

Kendung merupakan satu wilayah yang bisa dibilang semi modern, karena lokasinya mudah dijangkau dan tersedianya sarana angkutan baik mikrolet maupun ojek. Keberadaan rumah sakit PDH yang ada di sana lebih menggambarkan akan pentingnya masalah kesehatan untuk memudahkan masyarakat Kendung dan sekitarnya berobat dengan lebih dekat dan ditangani oleh tenaga ahli kesehatan secara profesional.

Selain rumah sakit PDH, keberadaan Kantor kelurahan Sememi juga menggambarkan betapa penting lokasi Kendung yang banyak dikunjungi oleh para warga baik dilingkungan Sememi maupun pejabat dari lingkungan Kecamatan Benowo bahkan pejabat dari lingkungan Kotamadya Surabaya, baik Walikota maupun stafnya, bahkan beberapa kali Kelurahan Sememi menjadi ajang kunjungan tamu dari propinsi Jawa Timur karena keberadaan bakul gendong semanggi Surabaya yang ada di desa ini.

Setiap ada acara kelurahan yang melibatkan pejabat kecamatan, daerah, baik kota maupun propinsi, desa ini akan memamerkan kuliner khasnya yaitu semanggi untuk dinikmati oleh para tamu. Oleh karena itu eksisnya bakul gendong semanggi juga memberi kontribusi yang positif terhadap desa Sememi bahkan menjadi andalan untuk menambah penghasilan dari bakul gendong sendiri yang biasanya bermigrasi ke Kota Surabaya.

Fasilitas lain yang juga sangat memudahkan penduduk untuk melakukan mobilitas adalah jalan raya yang menghubungkan Kota Surabaya ke Benowo dan Gresik. Dengan adanya jalan tersebut, penduduk Benowo, Sememi, maupun Kendung khususnya akan lebih mudah melakukan aktivitas kesehariannya di kota, terutama ke kota Surabaya seperti yang dilakukan oleh bakul gendong semanggi.

Aspek terakhir yang akan diuraikan dalam gambaran umum ini adalah bagaimana sisi kesehatan masyarakat setempat. Aspek kesehatan merupakan hal yang sangat urgen dan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah maupun

masyarakat secara umum. Hal itu disebabkan karena aspek kesehatan ini menjadi penunjang terciptanya generasi bangsa yang sehat dan mampu bertahan hidup dengan berbagai tantangan yang bisa saja mengancam kondisi fisik seseorang.

Membahas persoalan kesehatan di Kampung Kendung nampaknya aspek ini telah mendapat perhatian yang maksimal dari pihak yang terkait. Hal ini bisa dilihat dari didirikannya sebuah rumah sakit umum PDH oleh pihak swasta, serta sarana kesehatan yang ada di desa ini yaitu puskesmas yang dibangun oleh pemerintah Kota Surabaya. Tidak hanya itu, ketersediaan tenaga medis di wilayah ini pun bisa dikatakan cukup memadai dengan jumlah penduduk yang ada.

Satu hal yang menjadi point plus di kampung ini sebagai penunjang aspek kesehatan masyarakat adalah adanya posyandu. Masing-masing kampung memiliki lima orang kader tiap posyandu. Disinilah masyarakat Kendung tiap bulannya melakukan kegiatan yang bernafaskan kesehatan demi mewujudkan masyarakat yang sehat di masa mendatang.

C. Bakul Semanggi Gendong dan Aspek Sosial Budaya