• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Umum Kota Kupang dan Kawasan Pesisir

Secara administrasi wilayah Kota Kupang memiliki luas wilayah 165,34 km² atau seluas 16.534 ha. Fungsi yang diemban oleh Kota Kupang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) berbasis Kota Tepi Pantai (Waterfront City) yang berkelanjutan. Kota Kupang memiliki batas-batas wilayah administrasi dengan : Teluk Kupang, di sebelah Utara, Kecamatan Nekamese dan Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, di sebelah Selatan, Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, di sebelah Timur, Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, di sebelah Barat.

Secara topografi, daerah tertinggi (bagian selatan) Kota Kupang terletak 100 – 300 m dari permukaan laut, sedangkan daerah terendah (bagian utara) terletak 0 – 50 m dari permukaan laut dengan elevasi = 15 %. Kota Kupang memiliki 6 wilayah kecamatan dan 51 wilayah kelurahan. Pembagian wilayah berdasarkan kecamatan dan luasannya disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Luas wilayah Kota Kupang Menurut Kecamatan.

Sumber: BPS Kota Kupang (2011)

Kawasan pesisir Kota Kupang sendiri terbagi dalam tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Alak, Kecamatan Kelapa Lima dan Kecamatan Kota Lama dan terdiri dari 27 kelurahan.namun tidak semua mencakup kelurahan pesisir. Kelurahan- kelurahan yang mencakup kawasan pesisir hanya terdiri atas 15 kelurahan. Adapun luas wilayah kelurahan-keluarahan pesisir Kota Kupang disajikan dalam Gambar 13.

Gambar 13 Luas Wilayah Kelurahan-kelurahan Pesisir Kota Kupang (km²) Tahun 2009 10.1 0.46 0.37 0.82 1.42 2.45 0.11 0.15 0.17 0.4 0.93 2.76 4.37 2.23 4.83 Alak Fatufeto Nunhila

Nun Baun Delha Nun Baun Sabu Namosain LLBK Solor Tode Kisar Fatubesi

No. Kecamatan Jumlah

Kelurahan

Luas wilayah

(km²)

Persentase terhadap luas Kota Kupang 1 Alak 12 70,40 42,58 2 Maulafa 9 55,67 33,67 3 Oebobo 7 14,72 8,90 4 Kota Raja 8 6,19 3,74 5 Kelapa Lima 5 15,31 9,26 6 Kota Lama 10 3,05 1,85 Kota Kupang 51 165,34 100,00

45 Berdasarkan data diatas, Kecamatan Alak memiliki total luas kelurahan pesisir yang terluas yaitu sebesar 15,62 Km², yang terdiri dari Kelurahan Alak, Fatufeto, Nunhila, Nun Baun Delha, Nun Baun Sabu dan Namosain. Kemudian kecamatan Kelapa Lima seluas 14,19 Km², yang terdiri dari Kelurahan Kelapa Lima, Oesapa, Oesapa Barat, dan Lasiana, sedangkan kecamatan Kota Lama memiliki luas kelurahan pesisir terkecil yaitu 1,76 Km², yang terdiri dari Kelurahan LLBK, Solor, Tode Kisar dan Fatubesi.

4.2.2Aspek Fisik Dasar Kawasan Pesisir Kota Kupang

Lingkup wilayah geografis dari penelitian ini berada pada wilayah pesisir Teluk Kupang yang terletak antara 9°91’LS-123°23’BT dan 1040 LS-12333 BT yang mencakup wilayah administratif Kota Kupang. Secara administrasi kawasan pesisir Kota Kupang ini terletak di 3 kecamatan dan terbagi dalam 15 kelurahan, dengan luas wilayah 31,57 Km² atau seluas 3.157 ha dan memiliki panjang garis pantainya 21,8 Km.

Secara topografi, merupakan pertemuan antara darat dan air, dataran landai, serta sering terjadi erosi, abrasi dan sedimentasi yang bisa menyebabkan pendangkalan badan perairan. Topografi lahan dapat dibedakan atas 3 (tiga) kategori, yaitu :

 Daerah perbukitan dengan kemiringan dataran 20 – 60% (di darat);

 Daerah relatif datar dengan kemiringan 0 – 3% (di darat, termasuk daerah pasangsurut);

 Daerah rawa atau di atas air;

Untuk kawasan pesisir Teluk Kupang secara topografi pada umumnya mempunyai topografi yang datar bergelombang dengan kelerengan berkisar antara 3 - 15 %. Secara hidrologi merupakan daerah pasang surut, mempunyai air tanah tinggi, terdapat tekanan air laut terhadap air tanah, serta merupakan daerah retensi sehingga run-off air rendah. Berdasarkan pasang surutnya air laut, maka kawasan Pesisir Kota Kupang dikatakan mempunyai tipe pasang surut tunggal, dengan tinggi muka air pada suhu rata-rata berkisar antara 1-3 meter. Kawasan Pesisir Kota Kupang ini juga mempunyai salinitas yang cukup tinggi, terutama pada musim kemarau. Hal ini diindikasikan dengan adanya air tanah dalam yang menjadi payau.

Secara Geologi, sebagian besar mempunyai struktur batuan lepas, tanah lunak, serta rawan bencana tsunami. Secara garis besar, keadaan geologi kawasan pesisir Kota Kupang mempunyai tipe batuan kompleks bobonaro, formasi noele, satuan batuan gamping koral dan satuan endapan alluvial. Keadaan iklim di kawasan pesisir tidak beda dengan keadaan iklim Kota Kupang secara umum yang mempunyai iklim panas, lembab dan berangin serta secara klimatologi dibagi menjadi 2 musim yaitu musim basah dan kering. Untuk musim basah berada pada bulan November sampai dengan Maret, suhu udara 20,16°C sampai dengan 31°C. sedangkan musim kering sekitar bulan April sampai dengan Oktober dengan suhu udara 29,1°C sampai dengan 33,4°C.

46

4.2.3 Rencana Tata Ruang Wilayah dan Penggunaan Lahan (Land Use)

Pola pemanfaatan ruang pada kawasan perlindungan setempat sebagaimana yang terdapat dalam konsep Perda Rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Kupang No. 11 tahun 2011 – 2031, menegaskan bahwa pemanfaatan ruang yang terdapat pada kawasan pesisir harus dikelola dengan baik, dan bebas dari segala bentuk gangguan terutama oleh kegiatan ruang terbangun yang cenderung meningkat, karena kawasan lindung maupun kawasan perlindungan setempat berfungsi untuk melindungi kelestarian suatu manfaat atau suatu fungsi tertentu, baik yang merupakan bentuk alami maupun buatan, disekitar wilayah perairan yaitu meliputi sempadan pantai, sempadan sungai, sekitar waduk/ danau, dan sekitar mata air. Kawasan sempadan pantai didefinisikan sebagai perlindungan kawasan sekitar pantai atau kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Kriteria kawasan sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi fisik minimal 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Rencana pengelolaan kawasan sempadan pantai Kota Kupang meliputi : a. Pencegahan kegiatan budidaya di sepanjang pantai yang dapat mengganggu

kelestarian fungsi pantai;

b. Pengendalian kegiatan di sekitar sempadan pantai;

c. Pengendalian fungsi lindung pantai yang telah mengalami kerusakan.

d. Pembangunan jalan di tepi pantai untuk membatasi pertumbuhan pemukiman di daerah pantai

Dalam hal ini, Pemerintah Kota Kupang memiliki kebijakan sebagai berikut:

a. Membatasi perkembangan kawasan terbangun di kawasan lindung maupun kawasan perlindungan setempat.

b. Menerapkan aturan dan pengendalian yang ketat bagi pengembangan di kawasan lindung.

Menurut RTRW Kota Kupang, telah diatur bahwa penggunaan lahan di Kota Kupang masih didominasi oleh penggunaan lahan tidak terbangun. Penggunaan lahan terbangun di Kota Kupang seluas 33.316 Km² atau 3.331,60 ha dan untuk penggunaan lahan tidak terbangun seluas 132.021 Km² atau 13.202,11 ha. Persentase perbandingan luasan antara lahan terbangun dan tidak terbangun adalah 20,15% berbanding 79,85%.

Kategori penggunaan lahan terbangun didominasi oleh penggunaan lahan permukiman dengan luas mencapai 17,01 Km² atau 1.701,14 ha, dan mencakup 10,29% dari luas lahan keseluruhan atau 51% dari luas lahan terbangun. Untuk kategori penggunaan lahan tidak terbangun dominasi dibentuk oleh penggunaan ladang/tegalan yang mencapai luas 66,348 Km² atau 6.634,78 ha dan mencakup 40,13 % dari luas lahan keseluruhan.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pada kawasan lindung ataupun jalur hijau sempadan pantainya sebagian sudah terpenetrasi oleh kegiatan pembangunan menjadi kawasan terbangun, misalnya di kelurahan Namosain yang kini mengalami peningkatan ruang terbangun, bahkan sebagian lahan kosong yang berada pada kelurahan tersebut sudah dimiliki oleh pengembang atau investor untuk kemudian dijadikan permukiman, kegiatan tersebut nantinya akan mengalih fungsikan lahan dan merubah sebagian besar ciri khas kawasan tersebut

47 termasuk didalamnya perkebunan pohon lontar yang memiliki peran penting bagi penghijauan dan sumber mata pencaharian masyarakat sekitar. Pohon lontar bagi masyarakat lokal di Kupang pada umumnya merupakan salah satu pohon yang buahnya bisa dapat diolah secara tradisional menjadi gula baik berupa padat maupun cair, kegiatan pembuatan gula tersebut sudah berlangsung sejak lama dan secara turun-temurun. Rencana luas penggunaan lahan menurut penggunaannya di Kota Kupang tahun 2011 – 2031 disajikan pada Tabel 4

Tabel 4 Rencana Luas Penggunaan Lahan Menurut Jenis Penggunaannya Kota Kupang 2011 – 2031

Sumber: RTRW Kota Kupang 2011 – 2031

Di Kelurahan Pasir Panjang, konsentrasi pembangunannya juga terjadi pada kawasan pesisirnya, dimana pada wilayah tersebut telah terjadi peningkatan

No Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) % Kawasan Terbangun

1 Permukiman 1.701,14 10,29

2 Perkantoran 115,72 0,70

3 Perdagangan 116,77 0,71

5 Sekolah dan Perguruan Tinggi 164,70 1,00

6 Peribadatan 17,16 0,10

7 Kesehatan 2,84 0,02

8 Kawasan Polisi dan Militer 112,05 0,68 9 Industri dan Pergudangan 55,63 0,34 10 Lapangan Olah Raga 4,34 0,03

11 TPU 10,18 0,06

12 Terminal 2,61 0,02

13 Kawasan Bandara dan Landasan Pacu 373,33 2,26 14 Kawasan Pelabuhan dan Dermaga 86,33 0,52

15 Jaringan Jalan 568,51 3,44

Jumlah 3.331,60 20,15

Kawasan Tidak Terbangun

1 Sawah 415,72 2,51 2 Kebun 1.015,91 6,14 3 Ladang Tegalan 6.634,78 40,13 4 Tambak 5,55 0,03 5 Pertambangan 45,94 0,28 6 Hutan 2.549,78 15,42 7 Hutan Bakau 32,42 0,20 8 Semak Belukar 203,26 1,23 9 Padang Rumput 2.024,47 12,24 10 Tanah Kosong 210,47 1,27 11 Embung 8,86 0,05 12 Pasir Pasut 3,91 0,02 13 Pasir Pantai 51,06 0,31 Jumlah 13.202,11 79.85

48

pembangunan bagi sektor perdagangan dan jasa diantara pembangunan hotel dan restoran yang sebagian bangunan tersebut berada pada jalur hijau atau sempadan pantai. Pada saat penelitian ini dilaksanakan, pada wilayah tersebut sedang dilakukan pembangunan hotel. Adapun kondisi penggunaan lahan eksisting dan gambaran perubahan dalam pemanfaatan ruang yang terjadi pada kawasan pesisir Kota Kupang disajikan pada Gambar 14.

(a) (b)

(c) (d)

Sumber: Bappeda Kota Kupang (2009) dan Dokumen Pribadi (2013)

Gambar 14 (a,b) Permukiman dan Bangunan di Kelurahan Namosain dan Kelurahan Pasir Panjang Tahun 2008 dan 2013. (c,d) Penggunaan Lahan di Kelurahan Namosain Tahun 2009 dan 2013.