• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konflik pada tahap perhitungan suara bagi pasangan calon terpilih

Dalam dokumen Bahtera pemilukada Konflik tak berujung (Halaman 72-77)

Dalam perhitungan suara, Senin Tanggal 5 November Tahun 2007, KPUD Maluku Utara (Malut) mengumumkan perolehan sementara pasangan Thaib Armain-Gani Kasuba menduduki urutan pertama dengan perolehan 39,26 persen atau 140.377 suara dari data yang diperoleh dari jumlah 357.596 suara sah masuk ke KPUD.

Bahtera Pemilukada – Konflik Tak Berujung 73 Posisi ke dua ditempati pasangan Abdul Gafur-Abdul Rahim Fabanyo dengan perolehan 36,29 persen atau 129.756 suara. Posisi ke tiga, diduduki pasangan Anthony Charles Sunaryo-Amin Drakel. Pasangan yang dijagokan PDIP ini memperoleh 14,70 % atau 52.560 surat suara. Sedangkan posisi juru kunci disandang pasangan Irvan Edison-Ati Achmad dengan perolehan 34.903 suara atau 9,76 % suara.

Dalam perhitungan suara tersebut, pasangan yang dinyatakan menang oleh KPUD yakni Thaib Armaiyn-Gani Kasuba mendapat protes dari kubu Abdul Gafur-Abdul Rahim Fabanyo.

Pasca pemungutan suara, konflik semakin meluas setelah KPUD menetapkan salah salah satu pasangan calon atau kandidat sebagai peraih suara terbanyak dan sekaligus dinyatakan sebagai pemenang Pemilukada. Dalam kondisi demikian, pertentangan demi pertentangan yang berujung pada sengketa dan konflik berkepanjangan melibatkan massa pendukung dari kandidat yang dinyatakan sebagai pemenang dengan massa pendukung dari kandidat yang tidak siap menerima kekalahan atau menolak keputusan KPUD. Rang-kaian atau rententan aksi-aksi pro dan kontra atas keputusan KPUD tersebut semakin meluas dan berlarut-berlarut sehingga mendorong KPU Pusat untuk mengambil alih perhitungan ulang/ rekapitulasi perhitungan suara.

Berikut data perolehan suara empat kandidat di delapan kabupaten kota Provinsi Maluku Utara Tahun 2007

N0. Daerah Pemilihan Jumlah Perolehan Suara KOTA TERNATE

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 8.024 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 35.440 3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad

Amin Drakel

2.493 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 3.713

74 Bahtera Pemilukada – Konflik Tak Berujung

Kabupaten Halmahera Utara

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 12.740 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 12.955 3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad

Amin Drakel

7.755 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 4.102 Kabupaten Halmahera Utara

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 29.104 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 14.356 3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad

Amin Drakel

24.168 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 16.951 Kota Tidore Kepulauan

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 17.699 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 26.966 3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad

Amin Drakel

1.395 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 2.840 Kabupaten Halmahera Timur

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 6.021 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 9.558 3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad

Amin Drakel

3.326 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 1.629 Kabupaten Halmahera Tengah

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 2.634 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 5.017 3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad

Amin Drakel

2.331 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 802 Kabupaten Halmahera Selatan

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 38.626 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 12.046 3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad

Amin Drakel

4.360 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 676 Kabupaten Kepulauan Sula

1 Thaib Parmain dan Gani Kasuba 5.129 2 Dr.Abdul Gafur dan Abdul Rahim Fabanyo 14.386

Bahtera Pemilukada – Konflik Tak Berujung 75

3 Anthony Charles Sunaryo dan Muhammad Amin Drakel

6.606 4 Irvan Eddyson dan Atti Ahmad 4.028 Sumber : KPUD Maluku Utara, Tanggal 5 November Tahun 2007

Isu permasalahan yang menimbulkan sengketa dan konflik sosial :

(1) Berita dari Radio Ternate (Hikmah FM), KPUD Halmahera Utara diduga kuat telah memanipulasi suara. Suara milik pasangan PDIP (A. Charles - A. Drakel) dipindahkan ke pasangan Golkar (A. Gafur - R. Fabanyo).

(2) KPUD Kab. Halmahera Utara di duga melakukan pengge-lembungan suara

(3) KPUD Kabupaten Halmahera Utara Maluku Utara di duga melakukan penggelembungan Suara yang mencapai sekitar 3.200 suara. Penggelembungan suara terjadi di Kecamatan Sahu Timur Kabupaten Halmahera Utara, dimana pasangan Antoni Carles- Amin Drakel meraih sekitar 1.200 suara, Thaib Armain - Gani Kasuba meraih 1.500 suara sementara pasangan Abdul Gafur - Abdurahim Fabanyo meraih 543 suara.

(4) Namun dalam pleno KPUD Halmahera Utara terjadi peru-bahan suara yaitu suara milik pasangan Antoni Carles dialihkan ke pasangan Abdul Gafur sementara suara yang diraih pasangan Abdul Gafur dialihkan ke pasangan Antoni Carles.

Menurut ketua KPUD Demisioner, Rahmi Husain, mengungkapkan bahwa perhitungan suara bermasalah, KPUD membuat suatu metode lewat sms sederhana yang diakses ke KPPS, hal ini tujuannya adalah menjawab tuntutan masyarakat tentang informasi perkembangan Pemilukada. Jadi hal ini tidak

76 Bahtera Pemilukada – Konflik Tak Berujung bisa dijadikan sebagai dasar hukum. Namun sayangnya Polda juga melakukan hal seperti itu tanpa ada dasar dan kompetensi.

Ketua Panwas Suratman Djafar melaporkan pihak KPUD yang dinilai bermasalah, khususnya KPUD Halsel dan Halbar diisukan melakukan penggelembungan suara. Atas dasar adanya laporan tersebut, KPUD Halsel dipanggil oleh Polda Maluku Utara untuk diperiksa, namun hasil pemeriksaan tersebut tidak terbukti. Sedangkan untuk KPUD Halbar ditemukan terindikasi kuat, karena berbagai kesepakatan yang dibuat telah dilanggar. Temuan tersebut juga sejalan dengan pelaporan data-data lewat pesan singkat (Short Messages atau Sms) yang memberitakan bahwa mereka tidak melakukan Pleno, sementara kabupaten dan kota yang lain telah melaku-kannya dan mengirim hasilnya.

Polda Maluku Utara menemukan berita acara peru-bahan dan penggelembungan suara di Jailolo, Sahu Timur, dan Keca-matan Ibu Selatan. Temuan berita acara tersebut dibuka di ruang kerja Bupati dan disaksikan oleh para ketua Pokja dan Panwas Syawal Abd Adjid dan didampingi pihak kepolisian, yang terindikasi melakukan perubahan suara dan penggelem-bungan pada tanggal 12 Oktober 2007. Dihadiri para Ketua Pokja dan Panwas Syawal Abd Adjid. Hal-hal ini tidak dimuat di media (tapi terdokumentasikan pada CD yang dapat dilihat secara jelas. Dasar ini selanjutnya mendasari pihak KPUD membekukan KPUD Halbar. Hal ini berimbas bersatunya kandidat yang kalah dan tidak menerima pembekuan KPUD Halbar ini. Rapat Pleno tanggal 14 November 2007 dipending dan KPUD Provinsi Malut pun dikurung. Selanjutnya pada tanggal 16 November hasil temuan dipublikasikan dengan mengambil dasar hasil perhitungan dari Rusli Djalil ketua KPUD Halbar.

Dalam kaitan tersebut, ketentuan Undang-Undang mengatur bahwa : 1) Jika ada protes dari saksi dari adanya berbeda angka, dan itu betul maka kewajiban penyelengara

Bahtera Pemilukada – Konflik Tak Berujung 77 adalah membetulkan, 2) jika ada perdebatan misalnya KPUD Provinsi maka turun memeriksa satu tingkat dibawahnya yakni PPK. Jadi dengan demikian semua sudah jelas. Dan setelah selesai. Karena KPUD kabupaten dan kota lain tidak ada masalah.

Keputusan KPU Pusat mengambil alih perhitungan suara tersebut, pada kenyataannya tidak menyelesaikan masalah bahkan cenderung semakin mempertajam konflik vertikal dan horizontal. Konflik vertikal kian menampakkan wajahnya setelah adanya intervensi Mendgari dan sejumlah elit politik partai di tingkat pusat dan aksi-aksi saling mengadukan persoalan ke aparat penegak hukum (Mahkamah Agung) dan DPR pun semakin tak terhindarkan.

4) Konflik pada tahap penentuan dan pengesahan

Dalam dokumen Bahtera pemilukada Konflik tak berujung (Halaman 72-77)