BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
B. Konsep Biaya
1. Pengertian Biaya
Biaya memiliki pengertian yang beragam karena telah mengalami proses perkembangan dari dahulu hingga saat ini. Istilah biaya (cost) sering di salah artikan dengan istilah beban (expense). Istilah biaya ini berbeda dengan beban. Biaya (cost) adalah pengorbanan ekonomi yang diperlukan untuk memperoleh barang atau jasa, sedangkan beban (expense) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam suatu periode tertentu, tetapi sudah tidak memberikan manfaat ekonomi untuk kegiatan ekonomi periode selanjutnya.
Pengertian biaya menurut Mulyadi (2015:11) adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur daalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Soemarso (2005) dalam Handayani (2014:23), mengartikan cost sebagai beban yang terjadi karena suatu pengeluaran sudah tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan masa berikutnya. Dengan kata lain beban harus dihubungkan dengan usaha memperoleh pendapatan. Warren, et all (2005:621) berpendapat bahwa biaya (cost) adalah pembayaran tunai atau komitmen untuk membayar tunai di masa datang yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi atau juga pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan untuk tujuan tertentu.
Pengertian biaya “Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang depan bagi organisasi” (Hansen dan
Mowen, 2017:47).
Menurut Masyhudi (2008) dalam Bahaswan (2016:6), biaya adalah penggunaan sumber-sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk objek atau tujuan tertentu. Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan dapat atau tidaknya biaya tersebut diidentifikasi terhadap objek biaya.Objek yang dimaksud disini adalah produk, jasa, fasilitas dan lain-lain.Bustami dan Nurlela (2006) dalam Bahaswan (2016:6), menyatakab bahwa pengertian biaya dalam akuntansi mengandung dua pengertian yang berbeda yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian beban (expense). Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukan dalam neraca.
Sedangkan beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang akan memberikan manfaat di masa yang akan datang dikelompokan sebagai harga. Beban ini dimasukan ke dalam laba rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan.
Committee on Cost Consepts and Standarts of the American Accounting Association, memberikan batasan bahwa biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang, yang dilakukan atau harus
dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam Tentative set of board Accounting Prinsiple for Business Enperprises, biaya dinyatakan sebagai harga penukaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat (Kartadinata, 2000, dalam Bahaswan, 2016:7).
Untuk menghasilkan suatu produk (output) tertentu diperlukan sejumlah input. Biaya adalah nilai dari sejumlah input (faktor produksi) yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk (output). Output atau produk dapat berupa jasa pelayanan maupun barang.Di sektor kesehatan misalnya Rumah Sakit dan Puskesmas, produk yang dihasilkan berupa jasa pelayanan kesehatan. Untuk menghasilkan pelayanan pengobatan di Rumah Sakit, diperlukan sejumlah input (faktor produksi) yang antara lain berupa obat, alat kedokteran, tenaga dokter, perawat, gedung dan sebagainya. Dengan demikian biaya pelayanan kesehatan di Rumah sakit dapat dihitung dari nilai (jumlah unit X harga) obat, alat kedokteran, tenaga dokter, perawat, listrik, gedung dan sebagainya yang digunakan untuk menghasilkan pelayanan kesehatan (Gani, 1993, dalam Bahaswan, 2016:7).
2. Klasifikasi Biaya
Dalam akuntansi biaya, penggolongan biaya dilakukan untuk membantu pihak manajemen dalam mencapai tujuannya.Umumnya penggolongan biaya ditentukan berdasarkan tujuan atau yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya
dikenal dengan konsep “different cost for different purposes.”
Pengklasifikasian biaya atau penggolongan biaya dilakukan sesuai dengan tujuan biaya itu sendiri. Untuk tujuan yang berbeda, diperlukan cara penggolongan biaya yang berbeda pula. Berkaitan dengan hal tersebut di
atas, Supriyono (1999) dalam Bahaswan (2016:8),menggolongkan biaya sebagai berikut:
a. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan, biaya dapat dikelompokkan menjadi:
1) Fungsi produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual.
2) Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kejadian penjualan produk selesai yang siap untuk dijual dengan cara memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.
3) Administrasi dan umum adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
4) Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan. b. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya
akan dibebankan untuk dapat menggolongkan pengeluaran
(expenditures) akan berhubungan dengan kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya. Penggolongan pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengeluaran Modal (Capita Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat (benefit) pada beberapa periode
akuntansi atau pengeluaran yang akan datang. Pada saat terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi kedalam harga perolehan aktual dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
2) Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures) yaitu
pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi. Umumnya pada saat terjadinya pengeluaran langsung diperlakukan ke dalam biaya, atau tidak dikapitalisasi sebagai aktiva.
c. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau kegiatan volume, terutama untuk tujuan perencanaan dan
pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Dapat
dikelompokkan menjadi:
1) Biaya Tetap Biaya tetap memilki karakteristik sebagai berikut:
a) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
b) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. 2) Biaya Variabel Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya
variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.
b) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan.
3) Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah biaya total, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding.
b) Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin, rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2017:52) dan Trisnanto (2009) biaya dapat dibedakan menjadi:
a. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tetap sama ketika keluaran berubah. Lebih formalnya, biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam rentan yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas bertambah.
b. Biaya Variabel (variabel cost) adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara proporsional terhadap perubahan
keluaran. Jadi, biaya variabel naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika keluaran turun.
c. Biaya Campuran adalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel.
Menurut Mulyadi (2015:12), mengemukakan tentang penggolongan biaya sebagai berikut:
a. Menurut objek pengeluaran
Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana yaitu berupa penjelasan singkat objek suatu pengeluaran, misalnya objek pengeluaran, misalnya objek pengeluaran adalah bahan bakar maka pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut sebagai biaya bahan bakar.
b. Menurut fungsi pokok dalam perusahaan (perusahaan industri). Fungsi ini dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu:
1) Biaya produksi adalah semua biaya yang berhubungan dengan fungsi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead produksi.
2) Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, dan biaya contoh (sample).
3) Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan pemasaran produk contohnya adalah gaji bagian akuntansi, personalia dan lain-lain.
c. Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.
Penggolongan biaya atas dasar ini dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1) Biaya langsung /direct cost adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah sesuatu yang dibiayai, jika tidak ada yang dibiayai berarti biaya langsung tidak akan pernah terjadi. Contohnya adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. 2) Biaya tidak langsung/ indirect cost adalah biaya yang terjadi tidak
hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Contohnya biaya overhead pabrik.
d. Menurut perilaku dalam kaitannya dengan volume kegiatan
Biaya berdasarkan tingkah lakunya terhadap volume kegiatan dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:
1) Biaya tetap adalah biaya yang totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi adannya perubahan volume kegiatan dalam batas-batas tertentu.
2) Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
3) Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
e. Menurut jangka waktunya
Berdasarkan manfaatnya biaya terbagi menjadi dua yaitu:
1) Pengeluaran modal (capital expenditure) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memberi manfaat pada masa yang akan datang.
Pada saat terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi dan diperlakukan sebagai biaya.
2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure) adalah biaya-biaya yang bermanfaat di dalam proses akuntansi pada saat biaya-biaya tersebut terjadi.
Menurut Jusup, (2005) dalam Tahir (2014:29), biaya dikelompokkan menjadi tiga golongan besar yaitu:
a. Bahan langsung
Bahan langsung yaitu bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari produk jadi.
b. Tenaga kerja langsung
Tenaga Kerja Langsung yaitu tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses mengubah bahan menjadi produk jadi.
c. Overhead pabrik
Overhead pabrik yaitu biaya-biaya produksi lain, selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Menurut Dunia dan Wasilah, 2018:246) Biaya overhead pabrik biasanya dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok utama yaitu:
1) Bahan tidak langsung dan perlengkapan. 2) Tenaga kerja tidak langsung.
3) Biaya tidak langsung lainnya
3. Objek biaya
Carter dan Usry (2014:30) mengemukakan bahwa objek biaya adalah suatu item aktivitas yang biayanya diakumulasi dan diukur. Selain itu Carter dan Usry (2014:42) menyebutkan terdapat empat jenis objek biaya yaitu:
a. Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan. b. Jasa.
c. Department (department tehnik, department sumber daya manusia). d. Proyek, seperti proyek penelitian, promosi pemasaran atau usaha jasa
komunikasi.
4. Pembebanan Biaya
Menurut Mulyadi (2015:13) Pembebanan biaya dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu:
a. Penelusuran langsung (direct tracing)
Penelusuran langsung yaitu suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisk dengan suatu object melalui pengamatan fisik.
b. Penelusuran penggerak (driver tracing)
Penelusuran Penggerak yaitu penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke objek biaya.Penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan sebab akibat dengan objekbiaya.
c. Alokasi (allocation)
Alokasi yaitu metode pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya. Menurut Hansen dan Mowen, (2017:50).tidak terdapat hubungan sebab akibat antara pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan.Pembebaban biaya tidak langsung ke objek biaya secara arbitrer mengurangi keakuratan pembebanan secara keseluruhan.