BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
1. Sistem Akuntansi Manajemen Pada PTP. Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone
Sistem akuntansi Manajemen dan Sistem pengendalian atas tenaga kerja pada PTP. Pabrik gula Camming Kabupaten Bone yaitu dilakukan dalam 3 komponen pengendalian Sistem akuntansi manajemen yaitu tujuan Kualitas, Umpan Balik Kualitas, dan Kualitas Insentif. Tujuan kualitas dipahami sebagai langkah perusahaandalam menyediakan suatu dokumen berisi informasi jumlah tenaga kerja baik tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap pada PTP. Pabrik Gula Camming, untuk diketahui oleh setiap stakeholder, baik pihak ekternal maupun pihak internal perusahaan.
Umpan balik kualitas dipahami sebagai langkah memastikan bahwa perusahaan telah menerapkan jenis manajemen terbuka dalam proses pemberian feedback atas kuantitas tenaga kerja dalam kaintannya dengan kinerja setiap tenga kerja. Sedangkan Kualitas Insentif dipahami sebagai adanya ukuran kinerja keuangan dalam pemberian insentifagar dapat meningkatkan motivasi bekerja oleh setiap tenaga kerja.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa Sistem Akuntansi manajemen dan sistem pengendalian atas tenaga kerja pada PTP. Pabrik gula Camming Kabupaten Bone berjalan dengan baik.Hal tersebut berarti bahwa manajemen perusahaan telah menerapkan sistem akuntansi manajemen dan sistem pengendalian secara baik dalam pengendalian jumlah tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja. Pengendalian jumlah tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja pada PTP. Pabrik gula Camming Kabupaten Bone dilakukan dalam tigatahapan Sistem akuntansi
manajemen dan sistem pengendalian yaitu dalam rangkamematikan tujuan Kualitas, Umpan Balik Kualitas, Kualitas Insentif dan kualitas tenaga kerja pada tenaga kerja bagian Bahan Baku, bagian produksi sampai bagian produk jadi.
Hasil penelitian ini didukung oleh temuan Prawiranegara (2017) bahwa Sistem Akuntansi manajemen dan sistem pengendalian dikatakan berjalan baik apabila perusahaan telah melaksanakan seluruh tahapan Sistem akuntansi manajemen dan pegendalian kualitas Tenaga Kerja.
2. Biaya Tenaga Kerja Pada PTP. Pabrik Gula Camming Bone
Berdasarkan uraian hasil penelitian diketahui bahwa PTP. Pabrik Gula Camming membagi biaya tenaga kerja dalam dua jenis tenaga kerja yaitu biaya tenaga kerja tetap dan biaya tenaga kerja tidak tetap. Biaya tenaga kerja tetap terbagi dalam lima jenis golongan I sampai dengan golongan V. Sedangkan biaya tenaga kerja tidak tetap terbagi dalam biaya tenaga kerja honorer, biaya tenaga kerja KKWT, biaya tenaga kerja harian Lepas, Harian Kontrak dan biaya tanaga kerja Musiman.
Anggaran untuk tenaga kerja tetap yang di estimasikan untuk lima gologan periode 2016 yaitu 13,4 ratus juta rupiah dengan realisasi anggaran sebesar 10,4 ratus juta rupiah. Atau dengan persentase 77,6%. Sedangkan pada periode 2017 yaitu 14,5 ratus juta rupiah dengan realisasi anggaran sebesar 12,98 juta rupiah. Atau dengan persentase 85,5%. Sementara itu, diketahui bahwa anggaran untuk tenaga kerja tidak tetap yang di estimasikan untuk lima jenis tenaga kerja tidak tetap periode 2016 yaitu 4,9 ratus juta rupiah dengan realisasi anggaran sebesar 3,96 puluh juta rupiah. Atau dengan persentase 80,8%. Sedangkan pada periode 2017
yaitu 5,7ratus juta rupiah dengan realisasi anggaran sebesar 4,67 juta rupiah. Atau dengan persentase 81,9%.
Terjadi peningkatan pada estimasi anggaran tahun 2016 ke tahun 2017.Sementara untuk realisasi anggaran tenaga kerja dikatakan belum efisien hal tersebut dikarenakan realisasai biaya tenaga kerja cukup rendah dibandingkan dengan anggaran yang direncanakan. Rendahnya realiasi biaya tersebut jika dikaitkan dengan penyerapan biaya yang dominan pada tenaga kerja tidak tetap akan bermakna terjadi fluktuasi pada laba perusahaan.
3. Jumlah Tenaga Kerja Pada PTP. Pabrik Gula Camming Bone
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PTP. Pabrik Gula Camming mempekerjakan 1117 tenaga kerja.Dengan uraian Tujuh Posisi yaitu Tenaga kerja Pada TUK, bagian Tanaman/Risbag, bagian tebang dan angkut, bagian Instalasi, bagian pengolahan, bagian Peltek 506 dan Peltek 507. Jumlah tenaga kerja baik tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja tidak tetap tetap dalam periode 2016 sampai 2017 yaitu berjumlah 1117 tenga kerja. Dengan pembagian 327 tenaga kerja tetap dan 790 tenaga kerja tidak tetap. Dimana, 100 orang tenaga kerja diposisikan pada bagian TUK, 203 orang tenaga kerja diposisikan pada bagian Tanaman/Risbag, 37 orang tenaga kerja diposisikan pada bagian tebang dan angkut, 202 orang tenaga kerja diposisikan pada bagia Instalasi, 165 orang tenaga kerja dibagian Pengolahan, 280 orang tenaga kerja diposisikan pada bagian Peltek 506, dan 130 orang tenaga kerja dibagian Peltek 507.
Dengan demikian dapat diketahui jumlah tenaga kerja pada PTP. Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone didominasi oleh tenaga kerja tidak
tetap sebanyak 790 orang atau 70,7% dari total tenaga kerja, dibandingkan tenaga kerja tetap yang hanya berjumlah 327 atau 29,2% dari total tenaga kerja yang dimiliki.
4. Audit Tenaga Kerja Pada PTP. Pabrik Gula Camming Bone
Prosedur audit biaya tenaga kerja merupakan bagian dari prosedur audit operasional umunnya dengan pengecualian prosedur tersebut hanya melingkupi biaya tenaga kerja. Menurut Bayangkara (2015:178) prosedur atau tahap audit oprasional meliput: Audit pendahuluan; Review dan pengendalian internal; Audit lanjutan; Pelaporan audit yang berisi temuan audit dan rekomendasi perbaikan serta tindak lanjut.
Berdasarkah hasil penelitian dinyatakan bahwa audit pendahuluan audit pendahuluan atas biaya tenaga kerja pada Pabrik gula Camming Kabupaten Bone dilakukan cukup ketat dalam rangka memastikan setiap item biaya tenaga kerja dialokasikan sesuai pos-pos biaya tenaga kerja yang telah ditetapkan. Audit pendahuluan juga memastikan penetapan standar materialitas dalam evaluasi efisiensi dan efektivitas biaya tenaga kerja pada Pabrik gula Camming Kabupaten Bone.
Berdasarkah hasil penelitian dinyatakan bahwa, dalam review dan pengujian terhadap pengendalian internal atas biaya tenaga kerja Pabrik Gula Camming Bone yaitu auditor menelusuri setiap pos yang berhubungan dengan penentuan biaya tenaga kerja pada Pabrik Gula Camming, dalam proses review tersebut auditor menemukan bahwa proses estimasi biaya tenaga kerja sesuai kebutuhan tenaga kerja perusahaan.
Selain itu, dalam review dan pengendalian internal, auditor menelusuri Sistem Akuntansi manajemen dan sistem pengendalian atas tenaga kerja pada PTP. Pabrik gula Camming Kabupaten Bone, dalam penelusuran tersebut auditor menemukan bahwa Sistem Akuntansi manajemen dan sistem pengendalian atas tenaga kerja pada PTP. Pabrik gula Camming Kabupaten Bone berjalan dengan baik PTP. Pabrik Gula
Camming menggunakan sistem akuntansi manajemen dalam
mengendalikan biaya tenaga kerja yaitu Tujuan Kualitas, Umpan Balik Kualitas, dan Kualitas Insentif.
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa tahap audit lanjutan, menurut keterangan kepala auditor internal bahwa Penggunaan bahan baku oleh bagian produksi PTP. Pabrik Gula Camming selama periode 2015-2018 dinilai belum efisien, karena realisasi produktivitas selama tahun 2015-2018 selalu lebih kecil dari target produktivitasnya. Efisiensi penggunaan tenaga kerja belum dikatakan berhasil karena peresentase setiap tahunnya hampir selalu menurun.Efisiensi terhadap pengolahan belum dapat dikatakan berhasil dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan kecilnya tingkat target realisasi atas produk yang dihasilkan perusahaan selama tahun 2015-2018. Dengan kata lain, dapat dikatakan terjadi inefisiensi pada penggunaan biaya tenaga kerja yang alokasikan oleh perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai selisih antara persentase realisasi produktivitas dan persentase target produktivitas biaya tenaga kerja bernilai negatif (-) sehingga dianggap belum efisien.
Hasil pelaporan audit menunjukan bahwa Analisis Perencanaan dan Pengendalian biaya Tenaga kerja yang dilakukan oleh pabrik Gula
Camming Kabupaten Bone terlihat belum efisien. Proses pengunaan biaya tenaga kerja dapat dikatakan belum sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja perusahaan.
Belum Efisiennya Produktifitas Tenaga Kerja dapat dimaknai sebagai jumlah produksi yang dihasilkan oleh pabrik gula Camming tidak sebanding dengan tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang digunakan. Dengan kata lain jumlah tenaga kerja dan jam kerja yang disediakan mampu menghasilkan lebih banyak jumlah produksi Pabrik gula Camming, akan tetapi perusahaan dalam aktivitas produksi belum mampu mengoptimalkan produktivitas kerja yang dimiliki jumlah kerja.
5. Prosedur Audit Biaya tenaga Kerja pada PTP. Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone
Prosedur audit biaya tenaga kerja merupakan bagian dari prosedur audit operasional umunnya dengan pengecualian prosedur tersebut hanya melingkupi biaya tenaga kerja. Menurut Bayangkara (2015:178) prosedur atau tahap audit oprasional meliput: Audit pendahuluan; Review dan pengendalian internal; Audit lanjutan; Pelaporan audit yang berisi temuan audit dan rekomendasi perbaikan serta tindak lanjut.
Berdasarkan uraian Audit Tenaga Kerja Pada PTP. Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone diatas, dapat dinyatakan bahwa temuan tersebut memberi sinyal positif bahwa prosedur audit biaya tenaga kerja yang diterapkan oleh Pabrik Gula Camming kabupaten Bone bekerja dengan baik. Dengan kata lain prosedur audit yang baik akan mampu mengidentifikasi kesalahan-kesalahan material yang dilakukan oleh manajemen yang dapat merugikan perusahan. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa Prosedur audit biaya tenaga kerja yang dilakukan pada PTP. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kabupaten Bone berjalan sangat baik. Sementara Prosedur audit biaya tenaga kerja yang dijalankan pada PTP. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming yaitu sesuai dengan prosedur-prosedur audit biaya tenaga kerja pada umumnya yaitu dimulai dengan audit pendahuluan, review dan pengendalian internal, setelah itu audit lanjutan dan diakhiri dengan Pelapuran audit dan tindak lanjut.
Hasil penelitian ini searah dengan temuan Intan (2015) dalam Analisis Audit Operasional Untuk Menilai Efisiensi Dan Efektivitas Produksi bahwa auditor internal perusahaan menemukan pengelolaan biaya tenaga kerja belum efisien.Meskipun demikian, hasil penelitian Aridani (2014) dalam Analisis Audit Operasional Dalam Upaya meningkatkan Efisiensi, Efektifitas, dan Ekonomisasi Bagian Produksi, menerangkan temuan yang berbeda bahwa auditor internal perusahaan menemukan pengelolaan biaya tenaga kerja telah efisien.
70 PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian hasil peneleitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka simpulan penelitian ini yaitu Prosedur audit biaya tenaga kerja yang dilakukan pada PTP.Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kabupatern Bone berjalan dengan baik. Sementara Prosedur audit biaya tenaga kerja yang dijalankan pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming yaitu sesuai dengan prosedur-prosedur audit biaya tenaga kerja pada umumnya yaitu dimulai dengan audit pendahuluan, review dan pengendalian internal, setelah itu audit lanjutan dan diakhiri dengan Pelapuran audit dan tindak lanjut.
B. Saran
Berdasarkan Simpulan penelitian yang telah dikemukakan, Saran yang dapat diajukan oleh penelitian ini yaitu:
1. Bagi pihak PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Camming Kabupatern Bone, diharapkan dapat berkomitme dalam menindaklanjuti temuan audit yaitu perbaikan pengelolaan biaya tenaga kerja, sehingga dapat menunjang produktivitas perusahaan.
2. Bagi pihak auditor yang bekerja pada PTP. Nusantara XVI (Persero) Pabrik Gula Camming Kabupatern Bone, agar konsistem menjaga kualitas prosedur audit biaya tenaga kerja yang telah ada sebab dapat menunjang produktivitas perusahaan.
3. Bagi Penelitian lanjutan, diharapakan dapat memperluar domain analisis prosedur audit yaitu audit biaya operasional perusahaan, sehingga hasil
penelitian dapat membantu memastikan kinerja audit internal bekerja efektif dan efesien.
72
Alfiah, Rusydina. 2018. Analisis Perencanaan Audit Laporan Keuangan Studi
Pada Kantor Akuntan Publik XYZ. Skripsi. UIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta.
Arens , A. A., Randal, E. J., & Beasley, M. S. 2015. Auditing dan Jasa Asurans
Pendekatan Terintegrasi Jilid 1 Edisi 15. Jakarta: Erlangga
Bahaswan, Sjafiq. 2016. Analisis Unit Cost Pelayanan Hemodialisis Dengan
Metode Activity Based Costing Dan Berbasis Clinical Pathway.
Tesis.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Yogyakarta.
Bayangkara. 2015. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta
Carter, William K dan Usry, Milton F. 2014.Akuntansi Biaya.Diterjemahkan oleh Krista.Buku 1. Edisi Keempat Belas. Jakarta: Salemba Empat.
Dunia, Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2018. Akuntansi Biaya. Ed.4. Jakarta: Salemba Empat.
Handayani, Riri. 2014. Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Arual, Dan
Leverage Terhadap Persistensi Laba (Suatu Studi pada Perusahaan Perbankan yang listing di BEI Periode 2008-2012). Skripsi. Fakultas Ekonomi Unpas.
Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen. 2017. Akuntansi Manajerial Buku 1. Edisi 8.Jakarta : Salemba Empat
Hijayati Roslia Aridani. 2014.Analisis Audit Operasional Dalam Upaya
meningkatkan Efisiensi, Efektifitas, dan Ekonomisasi Bagian Produksi (Studi pada PT. Semen Gresik (Persero).Publikasi
Jurnal Online Universitas Brawijaya.Diakses pada tanggal 14 Februari 2019.
IAPI. 2011. http://www.iapi.or.id/iapi/directory/korwil_indonesia_timur.php
Indriantoro, Nur.,danSupomo, 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi & Bisnis. Edisi Pertama.BPFE.Yogyakarta.
Liu, J., and Lin, B. 2012.Government Auditing and Corruption Control: Evidence from China’s Provincial Panel Data. China Journal of Accounting Research, vol. 5, pp. 163-186.
Lunenburg, F. C. 2012. Human Resource Planning: Forecasting Demand and
Supply. International Journal Of Management, Business, And
Messier, William F, Glover, Steven M, Prawitt, Douglas F. 2014 Jasa Audit dan
Assurance, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi. 2014. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
_________2015. AkuntansiBiaya. Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN
_________2016. Sistem Akuntansi, ed. Keempat, Salemba Empat, Jakarta Oktaviana dkk. 2016.Analisis Audit Operasional Bagian Produksi PG
Wonolangan. Publikasi Jurnal Online Universitas Brawijaya.Diakses pada tanggal 14 Februari 2019.
Prawiranegara, Benny. 2017. Analisis Peran Audit Operasional Dalam
Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan Pada PD. ACB Banjarasari. Jurnal Ilmiah Edukasi. Volume. 5 Nomor 2,
November 2017
Sahara Risky Intan.2015.Analisis Audit Operasional Untuk Menilai Efisiensi
Dan Efektivitas Produksi (Studi Pada Bagian Produksi PT Netania Kasih Kurnia, Pasuruan Jawa Timur).Publikasi Jurnal
Online Universitas Brawijaya.Diakses pada tanggal 14 Februari 2019.
Sari, Atika. 2018. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Untuk
Menentukan Harga Jual Dengan Metode Fullcosting (Studi Kasus Konfeksi Tijay Jeans Soreang Jawa Barat). Skripsi.
Universitas Pasundan. Bandung
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Combinasi (Mixed Methods). Cetakan Kelima. Alfabeta. Bandung.
Supriyono.2014. Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga
Pokok. Yogyakarta: BPFE.
Suryani, Irene Puspita. 2015. Audit Operasional Untuk Menilai Efisiensi,
Efektivitas, Dan Ekonomisasi Bagian Produksi (Studi pada PT. Sindu Amritha Pasuruan). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20
No. 1 Maret 2015.
Tahir, Indra Prawira. 2014. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Roti
Pada Perusahaan Pia Saronde. Skripsi. Universitas Negeri
Gorontalo.
Warren, Reeve, dan Fess. Dkk. 2015.Pengantar Akuntansi. Edisi
25.Diterjemahkan oleh Farahmita, Amanugraheni, Taufik
RIWAYAT HIDUP
HARTATI, Lahir diTomponPatu , Kecamatan Kahu, Kabupaten
Bone Provinsi Sulawesi Selatan Pada Tanggal 15 Mei 1993. Anak ke 3 dari 4 bersaudara, Buah hati dari bapak Baco dan ibu Hj. Sakka.
Penulis memulai dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2005 di SD 281Sanrego. Setelah tamat dari Sekolah Dasar penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMP) di Smp Negeri 3 Kahu dan tamat pada tahun 2008. Setelah tamat Sekolah Menengah Pertama kemudian penulis melanjutkan pendidikan dijenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Kahu dan tamat pada tahun 2011. Setelah Tamat dari Sekolah Menengah Atas penulis melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi . Kemudian Penulis menyelesaikan Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar selama 4 tahun 1 bulan dan selesai pada tahun 2020.