• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN

KETENTUAN HUKUM KORPORASI INDONESIA

A. Konsep dan Pengertian Good Corporate Governance (GCG)

Berbagai peristiwa dalam dasawarsa terakhir telah menjadikan corporate governance sebuah isu penting di kalangan para eksekutif, organisasi – organisasi NGO, para konsultan korporasi, akademis, dan regulator (pemerintah) di berbagai belahan dunia. Isu – isu yang terkait dengan corporate governance seperti insider trading, transparansi, akuntabilitas, independensi, etika bisnis, tanggung jawab social (corporate social responsibility)dan perlindungan investor telah menjadi ungkapan – ungkapan yang lazim diperbincangkan di kalangan para pelaku usaha. Corporate governance juga telah menjadi salah satu isu paling penting bagi para pelaku usaha di Negara kita21.

Dengan perkembangan – perkembangan di atas isu corporate governance yang tadinya hanya bersifat marginal kini telah menjadi isu sentral.Oleh sebab itu, dibutuhkan pemahaman yang memadai tentang corporate governance. Merupakan hal yang sia – sia bahkan berbahaya bila kita sekedar mengikuti trend atau kepatuhan terhadap regulasi tanpa memahami makna dan manfaat GCG. Tanpa

21

I Nyoman Tjager,S.H,M.A, Drs.F.Antonius Alijoyo,M.M,M.B.A, Humphrey R. Djemat,S.H,L.L.M, Mayjen TNI (Purn) Dr.Bambang Soembodo,M.M,M.B.A serta didukung oleh FCGI, Corporate Governace - Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia, 2003, PT.Prenhallindo, Jakarta, hal.18

pemahaman yang memadai akan makna dan manfaat GCG maka praktik dan sistem yang baik ini hanya akan menjadi retorika, slogan, atau aksesoris yang tidak berguna22.

Perkembangan konsep corporate governance sesungguhnya telah jauh dimulai sebelum isu corporate governance menjadi kosa kata yang paling hangat di kalangan eksekutif bisnis. Bersama dengan dikembangkannya sistem korporasi di Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat sekitar satu setengah abad lalu (1840-an), isu corporate governance telah muncul kepermukaan, meskipun berupa saran (exhortation) dan anekdot23.

Good Corporate Governance tercipta apabila terjadi keseimbangan

kepentingan antara semua pihak yang berkepentingan dengan bisnis kita. Identifikasi keseimbangan dalam keberadaannya memerlukan sebuah sistem pengukuran yang dapat menyerap setiap dimensi strategis dan operasional bisnis serta berbasis informasi24.

Pengukuran kinerja konsep GCG berdasarkan kepada lima dasar25, yaitu: 1) Perlindungan hak pemegang saham,

2) Persamaan perlakuan pemegang saham, 3) Peranan stakeholders terkait dengan bisnis, 4) Keterbukaan dan transparansi,

5) Akuntabilitas dewan komisaris.

22Ibid, Hal.23 23

Ibid

24“Good Corporate Governance”

http://www.bpkp.go.id/index.php?idunit=21&idpage=326 diakses tanggal 3 Juni 2009

Oleh sebab itu, pembicaraan tentang corporate governance tidak dapat dipisahkan dengan konsep dan sistem korporasi itu sendiri. Adapun tentang korporasi, defenisi Hunger dan Wheelen menyebutkan bahwa Korporasi adalah mekanisme yang dibangun agar berbagai pihak dapat memberikan kontribusi berupa modal, keahlian (expertise) dan tenaga demi manfaat bersama26”.

Secara umum istilah Good Corporate Governance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus perusahaan, maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari mekanisme pengelolaan itu sendiri27.

Untuk memperoleh gambaran tentang pengertian corporate governance dibawah ini dikutip dari berbagai sumber :

a) Pengertian menurut OCED ( Organization for economic co-operation and development )

Mendefenisikan corporate governance sebagai sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, board dan pemegang saham dan pihak lain yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Good corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur, perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja.

Good corporate governance yang baik dapat memberikan perangsangan atau

insentif yang baik bagi board dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingan perusahaan dan pemegang saham dan harus memfasilitasi

26 Ibid

27Tim Corporate Governance BPKP, “Good Corporate Governance”,

pemonitoran yang efektif, sehingga mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber daya dengan lebih baik dan efisien28.

b)Bank Dunia (World Bank)

Good corporate governance adalah kumpulan hukum, peraturan – peraturan

dan kaidah – kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja sumber – sumber perusahaan secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.

c) Tim GCG BPKP

Mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai berikut, yaitu:

Komitmen, aturan main, serta praktik penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika29.

d)Cadbury Committe of the United Kingdom (1999)

Definisi Corporate governance (CG) yakni:

Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan30.

28

Ibid.

29 “Good Corporate Governance”,

http:www.bpkp.go.id/index.php?idunit=21&idpage=326, diakses tanggal 3 Juni 2009

30

Muhammad Adrian Muluk (Contributor CIC – FCGI), “GCG di Lembaga Keuangan

Mikro–Kajian Kebutuhan Penerapan”, http://www.cic-fcgi.org/news/governance/GCGdiLembaga Keuangan Mikro - Kajian Kebutuhan Penerapannya.shtml di akses tanggal 4 Juni 2009

30

e) Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

Mendefenisikan corpotare governance sebagai berikut :

Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kerditor, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak – hak dan kewajiban atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan Corporarate Governance ialah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholder)31.

f) Cadbury Report

Istilah “corporate governance” sendiri pertama kali diperkenalkan oleh

Cadbury Committee ditahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut dalam

laporan mereka yang kemudian dikenal sebagai Cadbury Report. Laporan ini dipandang sebagai titik balik yang sangat menentukan bagi praktik corporate

governance di seluruh dunia. Cadbury Report mendefenisikan corporate governance sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan dan

mengendalikan organisasi32.

g) Prakarsa dari Universitas Indonesia (kalangan akademis)

Good corporate governace adalah mekanisme administratif yang mengatur

hubungan – hubungan antara menejemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham dan kelompok – kelompok kepentingan (stakeholder) yang lain. Hubungan – hubungan ini dimanifiestasikan dalam bentuk berbagai aturan

31 Op.cit, hal.50

permainan dan sistem intensif sebagai framework yang diperlukan untuk menentukan tujuan – tujuan serta pemantauan kinerja yang dihasilkan”33.

h)Good Corporate Governance Workship Kantor Meneg PM BUMN, Desember 1999

Good Corporate Governance berkaitan dengan pengambilan keputusan yang

efektif yang bersumber dari budaya perusahan, etika, nilai, sistem, proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi yang bertujuan untuk mendorong dan mendukung pengembangan perusahaan, peneglolaan sumber daya dan resiko secara lebih efisien dan efektif serta penenggung jawaban perusahaan kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya34.

i) IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance)

Good Corporate Governance adalah struktur, sistem dan proses dalam

mengelolaan perusahaan kearah peningkatan kemakmuran dan pertanggung jawaban perusahaan dengan tujuan akhir mewujudkan nilai jangka panjang pemegang saham dengan tetap menjaga kepentingan berbagai pihak yang terkait (stakeholder). Struktur merupakan satu kesatuan tatanan wewenangan dan tanggung jawab dalam hal pengambilan keputusan. Sistem adalah merupakan suatu landasan operasional yang menjadi dasar mekanisme check and balance kewenangan atas penggelolaan perusahaan yang dapat mengantisipasi peluang yang menyimpang. Proses merupakan cara untuk memastikan pelaksanaan prinsip

33 Ibid., hal. 28

34 Iman Sjahputra Tunggal, Membangun Good Corporate Governance, Jakarta,

– prinsip Good Corporate Governance dalam menentukan tujuan dan saran, pencapaian, pengukuran kinerja, dan evaluasi kinerja35.

j) Asian Development Bank

Good Corporate Governance adalah adanya unsur – unsur shareholder, right, equal treatment of shareholder, dan adanya disclosure (keterbukaan), dan transparency (transparansi)36.

k)Dr. Emil Salim

Good Corporate Governance adalah wilayah permasalahan yang menyangkut

dipisahnya pemilik dengan pengelola perusahaan, struktur kepemilikan yang beraneka ragam, pengawasan dari pemegang saham, monitoring dari kreditor, disiplin dan proteksi, pasar untuk kontrol perusahan, pengaturan pasar sekuritas, persaingan pasar dan keuangan korporasi.

l) Bank Indonesia

Good Corporate Governance adalah sebagai suatu sistem, proses, dan struktur organisasi yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola kegiatan bank sentral kearah peningkatan kinerja dan akuntabilitas. Tujuan akhirnya menaikan nilai (Value) bank sentral dalam jangka panjangdan mampu meyakinkan / memenuhi kepentingan stakeholder.

Definisi diatas menjelaskan bahwa Corporate Governance adalah sistem yang bisa digunakan untuk mengatur dan mengendalikan perusahaan. Good

Governance timbul dari kebutuhan usaha akan tata kelola perusahaan yang baik

35 Ibid. 36 Ibid.

(Good Corporate Governance), yang menegakkan prinsip-prinsip transparan, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan berkeadilan37.

Defenisi diatas hanyalah sebagian dari bermacam – macam defenisi corporate

governance karena corporate governance dapat didefenisikan dalam perspektif

yang luas atau dalam perspektif yang sempit38.

Sedangkan untuk keseragaman berdasarkan defenisi – defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwa corporate governance pada intinya adalah mengenai suatu sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi. Corporate governance dimaksudkan untuk mengatur hubungan - hubungan ini dan mencegah terjadinya kesalahan - kesalahan (mistake) signifikan dalam strategi korporasi dan untuk memastikan bahwa kesalahan – kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera39.