• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Diri Cosplayer pada Komunitas Japan Matsuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.2 Konsep Diri Cosplayer pada Komunitas Japan Matsuri

Pandangan atau persepsi, pikiran, perasaan, dan sikap individu mengenai dirinya dan hubungannya dengan orang lain, yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, yang akan mengarahkan serta mempengaruhi tingkah laku individu tersebut. Karena individu yang memiliki perilaku yang berbeda dengan perilaku yang berlaku pada umumnya, akan menjadi sebuah hal yang tabu akan bisa dimiliki atau ditampilkan dalam ben

tuk sifat, sikap ataupun sebuah karakter. Proses pembentukan self merupakan proses yang panjang dari sebuah proses pembentukan konsep

diri. Faktor mind dansocietyjelas menjadi sebuah alat pendukung dalam pembentukkan self dalam penelitian ini, pada cosplayer. Pembentukan selfmerupakan hal dimana mereka harus bisa menunjukan tentang sejauh mana mereka mampu untuk mendapatkan konsep self sebagai cosplayer yang ideal dalam versi mereka.

Pembentukan konsep self pada key infoman ketiga dapat dilihat dari mudahnya terpengaruh dengan orang lain yang selalu mengajak ia untuk menjadi cosplayer, kemudian ia pun semakin ingin mencoba dan mulai menyukai cosplay dari anime yang ia tonton hingga saat ini. pemberian kebiasaan untuk melakukan apapun oleh teman atau sahabat merupakan salah satu faktor pendukung untuk key infoman ketiga dapat membangun konsepself sebagai seorangcosplayer.Selain itu, pemberian dana dan dukungan dari keluarga untuk melakukan aktifitas sebagai seorang cosplayerpun dianggap key infoman ketiga sebagai sebuah dukungan yang diberikan kepadanya untuk terus mengaktualisasikan diri sebagai seorangcosplayer.

Sebagai seorang pelajar Akfindo yang memiliki hobi menggambar, membuat key informan kedua dapat dengan leluasa mengembangkan konsep self sebagai seorang cosplayer. Namun begitu keluarga selalu memberi dukungan dan kebebasan atas hobi yang ia jalankan selama ini.Key informan pertama merupakan seorang cosplayer yang sangat kreatif yang membuat kostum sendiri, tidak hanya itu selain menyukai anime, ia mengakuketika pertama suka dengan anime zainaru. Pada saat

penulis wawancara dengan key infoman pertama, dapat dilihat bahwa dia ingin menunjukan self sebagai seorang cosplayer dengan cara ia menggunakancostum playataucosplaysaat ada festival Jepang.

Pada penelitian ini, proses pembentukan self sebagai seorang

cosplayer telah banyak dilakukan oleh narasumber demi mendapatkan aktualisasi diri sebagai seorang cosplayer. Berikut penjelasan yang diberikan key informan pertama:

“Karena sekarang bukan anak-anak lagi, jadi semacam punya misi tersendiri untuk menyebarkan ke orang lain kalau cosplay ini adalah hobi keratif, positif, jadi enggak semua orang memandang cosplay hanya hobi buang-buang duit atau hanya sekedar badut doang dan juga punya tanggung jawab sendiri untuk membimbing junior-junior / kohai-kohai dari segi mental mereka sampai segi teknik untuk berbagi pengalaman dan membuat cosplay mereka

menjadi lebih baik dan bagus lagi dari pada yang sekarang.”

Hal serupa juga dilontarkan oleh key infoman kedua yang mengatakan:

“hal besarnya itu udah pasti temen-temen cosplayer lainnya, dan teman-teman komunitas aku, walaupun aku cosplay nya nggak cocok jadi itu karakter tapi mereka tetap saja have fun sama aku dan nggak bikin drama-drama nggak penting, hal keduanya itu aku seneng banget jadi karakter-karakter yang aku suka.”

Aktualisasi yang sering dilakukan oleh key informan dalam menampilkan diri sebagai cosplayer, dilakukan dengan berbagai cara mulai dari mengkoleksi barang-barang yang berhubungan dengan dunia cosplay seperti costum play. Aktivitas ber costum play yang dilakukan oleh key informan pertama dan kedua tidak hanya untuk menyalurkan

hobi mereka namun juga untuk mengajak atau mengajarkan junior-junior yang ingin ber cosplay juga, seperti yang dilontarkan oleh key infoman pertama. Dengan berkumpul bersama dengan para cosplayer lain dan menggunakan cosplay sebagai identitas sebagai sebuah karakter dalam dunia cosplaying, hal ini akan membawa cosplayer kedalam titik kepuasan dari kegiatan yang mereka lakukan.

Dengan mengaktualisasikan diri dimasa sekarang mungkin tidak terlalu sulit, karena Jakarta, Bekasi dan sekitarnya berupakan kota besar yang memiliki toleransi dan kebebasan berekspresi didalam masyarakat namun sudut pandang orang lain tetap berbeda-beda, sehingga hal ini akan membawa cosplayer kedalam kodisi yang nyaman atau tidaknya menjadi seorangcosplay. Dalam kondisi yang nyaman, berikut penuturan key informan kedua yang mengatakan bahwa memiliki sisi nyaman ketika mereka memilih untuk menjadi seorangcosplayer:

“hal besarnya yang membuat nyaman itu udah pasti temen-temen cosplayer lainnya, dan teman-teman komunitas aku, walaupun aku cosplay nya nggak cocok jadi itu karakter tapi mereka tetap saja have fun sama aku dan nggak bikin drama-drama nggak penting, hal keduanya itu aku seneng banget jadi karakter-karakter yang

aku suka.”

Hal senada pun diungkapkan oleh key infoman pertama yang menyatakan:

“hal yang membuat saya nyaman karena saya bisa mewujudkan

Nyaman atau tidaknya seorang cosplayer dalam menjalani aktivitasnya, ternyata tidak ditentukan dari kesenangan pribadi atas kegiatan yang dilakoninya, dari penuturan kedua key informan diatas dapat kita lihat bahwa dukungan dari teman-teman sesamacosplayer

lainnya ataupun teman-teman satu komunitas, ketika mereka menemukan wadah yang sesuai dengan mereka akan kebutuhan sosial mereka sebagai seorang individu atau sebagai seorang cosplayer. Konsep pembentukan self mereka sebagai seorang cosplayer akan lebih terbentuk disitu. Namun disisi lain, ada yang membuat mereka tidak nyaman ketika mereka menjadi seroangcosplayer.seperti yang dijelaskan oleh key infoman pertama berikut:

“Hal yang membuat saya tidak nyaman itu dari pandangan orang atau para pengunjung umumnya yang memandang cosplayer itu seperti sama halnya dengan badut atau para pengunjung yang kadang berlaku seenaknya kepada cosplayer-cosplayer.”

Hal senada juga diungkapkan oleh key informan kedua, yaitu:

“hal yang bikin nggak nyaman itu kalau temen-temen yang bukan cosplayer suka melihat cosplay sebelah mata, kadang ada juga yang menghina, dan ngata-ngatain badut.”

Pandangan negatif dari orang lain dan masyarakat tentang

cosplayer memang sulit untuk diluruskan, terlebih ketika tidak ada keterbukaan antara cosplayer dan masyarakat akan kegiatan yang dilakukan oleh cosplayer. Namun dengan adanya media yang menengahi dan menjelaskan suartu kegiatan cosplay tidak hanya bisa dipandang negatif oleh masyarakat, karena pada dasarnya menjadi seorang cosplayer

tidaklah mudah harus memiliki mental yang kuat dan dapat menerima kritikan dari orang lain. Padahal ketika ia mau dan mampu untuk mengatakan hal terdalam tentang banyaknya pelajaran yang ia dapat dari hobi cosplay, pastilah timbul pemahaman yang dimiliki oleh temannya tersebut.

Dilain pihak ada dukungan yang diberikan oleh teman kepada narasumber. Dukungan yang diberikan pun bermacam-macam seperti dukungan penilain positif untuk key infoman kedua dan temannya selalu menemani saat ia datang ke event Jepang saat memakai cosplay, seperti yang dikatakan oleh key informan kedua berikut:

“biasanya compliments dari diri mereka kayak “cocok banget tuh” “lucu deh” atau “keren banget tuh” dan ada dukungan dari

sahabat aku yang mau nemenin aku cosplay ke even segala.” Adanya dukungan positif yang diberikan teman dan keluarga membuat aktualisasi sebagai seorang cosplayer akan semakin berkembang. Seperti yang dialami oleh key infoman kedua yang menyebutkan bahwa dukungan mereka yang memberikan pujian membuat ia lebih semangat untuk terus berkembang menjadi cosplayer yang lebih baik lagi, karena dengan adanya dukungan tersebut bisa mematahkan pandangan negatif oleh orang lain terhadap key infoman kedua.

Berbicara mengenai cosplay memang memiliki daya tarik yang membuat pelaku cosplay ingin sekali menjadi karakter yang ia sukai pada film anime maupun video game, di film anime sendiri menyajikan

berbagai karakter dengan model rambut yang tertata rapi dengan bergaya Harajuku, mata besar yang menarik, lekuk tubuh yang sempurna sehingga membuat penikmatnya menjadi tertarik terhadap sebuah karakter dalam film animasi. Berikut karakter yang diidolakan oleh key informan pertama: “saya suka mengenakan beberapa karakter seperti Masamune Date (sengoku bashara), Zhao Yun (Dinasty Warrior 8), Yasumori (Kekaishi), Kagami (Kuruko no Basket), Syaoran (Tsubasa reseervoir chronicle), Sasuke Sarutobi (Sengoku Basara), and many more.tapi paling sering bnaget itu dari karakter yang memiliki style nya, pembawaannya yang keren, costum nya keren, bawa pedang, bawa sejata, dan kebanyakan karakter yang saya coslpay kan sih cowok-cowok keren enggak ada cowok yang macho atau apa gitu kebnayakan ya dari tampilan nya dulu sih.” Sedangkan karakter yang disukai oleh key informan kedua adalah sebagai berikut:

“karakter yang menjadi krikteria aku itu, kostumnya unik-unik dari karakter anime, dan make upnya juga tapi sebagian besarnya itu

kostumnya.”

Key informan ketiga juga memiliki karakter yang ia idolakan, yaitu: “saya suka alur cerita dari anime tersebut dan saya sangat suka

dengan sifat dingin yang dimiliki karakternya, dan juga penampilannya yang keren yang membuat saya semakin tertarik untuk mengcosplaykan karakter tersebut yaitu Kirishima Touka dari anime Tokyo Ghoul.”

Dari setiap karakter favorit yang dimiliki oleh para key informan ini memang berbeda-beda. Faktor yang membuat perbedaan ini kembali lagi kepada sifat yang dimiliki oleh key informan tersebut. Key informan pertama menyukai karakter yang memiliki pembawaan yang keren

misalnya dari segi costum karakter anime yang membawa senjata seperti pedang.

Pada key infoman kedua yang menyukai karakter dengan kostumnya yang unik-unik dari karakteranime, dan make-upnya juga tapi sebagian besarnya itu karena kostumnya. Sedangkan key informan ketiga menyukai dari alur cerita anime itu sendiri seperti film anime dari

Kirishima Touka dari anime Tokyo Ghoul. Touka Kirishima merupakan salah satu tokoh protagonis utama: ghoul pemakan manusia, seorang siswi sekolah tinggi, dan pekerja sambilan di Cafe Anteiku, berdasarkan pemeran Touka, Shimizu harus memotong pendek rambutnya untuk pertama kalinya setelah 12 tahun memiliki rambut panjang. “Aku sangat

beruntung mendapat kesempatan bermain sebagai Touka Kirishima di Movie Tokyo Ghoul, Jadi, aku harus melakukannya (red: Rambut)tanpa berpikir panjang”. Untuk sebagian cosplayer,ada banyak hal positif yang bisa diraih ketika mereka menjadi seorang cosplayer. Hal ini tentunya terjadi ketika mereka tahu akan bakat dan potensi yang mereka miliki. Kebanggaan atau bahkan prestasi yang dicapai dalam dunia cosplay pun dapat dibilang sebagai sebuah hal yang mengagumkan. Dibalik pandangan negatif tentang cosplay, timbul juga sesuatu positif yang telah mereka capai. Antara lain penuturan yang diucapkan oleh key informan pertama:

“Kalau prestasi, haduhh… masih minim banget kayanya, untuk

sampai saat ini pun masin minim banget, Cuman saya jadikan sebagai hobi saja, hanya untukbersenang-senang, buat seru-seruan saja. Kalau untuk prestasi masih kosong, tapi aku pernah beberapa kali jadi gues stars di beberapa event-event entah itu

event jejepangan atau event di luar jejepangan sering banget jadi bintang tamu buat meriahkan buat acara tersebut.”

Selain key informan pertama, key infoman kedua pun mengungkapkan pencapaian yang pernah ia raih menjadi seorang

cosplayer, sebagai berikut:

“emm.. prestasi yah,hhe aku paling engga suka ikut kompetisi,

malu banget aku orangnya kalau udah diliatin banyak orang diatas panggung, jadi kau nggak pernah dapet apa-apa. Karena sering photo shoot jadi udah seneng banget berasa sudah menjadi

model,hhe.”

Dari pencapaian yang telah diraih oleh kedua key infoman diatas menggambarkan adanya potensi yang dimiliki konsep diri yang positif. Karena kedua key informan diatas telah mengetahui apa saja yang menjadi kelebihan dari dirinya. Seperti key informan pertama yang menjelaskan bahwa dia pernah beberapa kali jadi gues stars di beberapa event-event entah itu event Jepang atau event di luar tentang Jepang sering menjadi bintang tamu buat meriahkan untuk acara tersebut. Selain skill yang terasah dan hobi yang dimiliki bisa berjalan beriringan, ada semacam kepuasan batin yang ia dapatkan. Karena pekerjaan terbaik yang bisa dimiliki oleh seseorang adalah pekerjaan yang lahir dari kesenangan yang ia suka.

Tidak jauh berbeda dengan ungkapan yang diberikan oleh key informan kedua juga sadar memiliki potensi yang ia miliki pada dirinya. Fakta penulis yang temukan dia seperti menjadi model karena sudah di

poto oleh photographer, dan membuat dirinya bangga walaupun belum pernah tampil diatas panggung. Kemampuan untuk mengenali potensi seperti yang dilakukan oleh key informan kedua ini merupakan perkembangan konsep diri yang positif. Terlepas dari orang lain pikirkan, key informan kedua juga mampu menjalankan hobi yang ia senangi sekali gus mengasahskilltentang modelcoswalk.

Beberapa harapan yang dilontarkan oleh para cosplayer sebagai sebuah keinginan yang akan dicapai. Harapan ini dijadikan sebagai tolak ukur untuk pribadi yang ideal untuk para cosplayer. Hal ini uangkapkan oleh key informan pertama:

“harapan saya, tidak ada pandangan yang aneh-aneh tentang cosplay dan bisa diterima di masyarakat karena sampai saat ini pun banyak orang awam yang memandang di sekitar saya merasa aneh, karena ya wajar lah cosplayer kan ketika cowok memakai make up itu udah kayaknya ada yang aneh nih, tapi ya semua menjadi terbiasa dan enggak terlalu dipikirin dan kebanyakan juga mulai sampai saat ini sih mulai di dukung, mulai di puji, apa karena saya sering bikin costum terlihat kan dan banyak orang suka dan berkomentar untuk sampai saat ini pun fine fine aja.” Harapan yang dimiliki oleh key informan pertama berusaha agar masyarakat bisa menerima dan tidak memandang sebelah mata. Dan mencoba menunjukan kepada teman atau keluarga bahwa dengan pandangan orang lain terhadap cosplay yang sangat aneh sekarang bisa berbanding terbalik, karena ia sudah menunjukan potensi yang ia miliki, bahkan untuk saat ini banyak orang di sekitarnya yang memuji karena bisa membuatcostumsendiri.

4.2.3 Konsep Pola Jaringan Cosplayerpada Komunitas Japan Matsuri