• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI

C. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Gamar Al Haddar yang berjudul :

“Evaluasi Pelaksanaan Model Pembelajaran aktif, kreatif, efektif Dan menyenangkan (PAKEM) Pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Lazuardi Global Islamic School, Depok”hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Lazuardi Global Islamic School, Depok berdasarkan Evaluasi Konteks, Input dan Proses telah memenuhi acuan standar yang ada dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pada pasal 19. Adapun pada Evaluasi Produk yakni pada bagian rubrik penilaian akhir untuk siswa yang digunakan oleh sekolah perlu adanya revisi terkait dengan skor persentase kognitif dan afektif. Seharusnya, aspek afektif memiliki persentase yang lebih tinggi karena penilaian akhir ini terkait dengan salah satu aspek kepuasan siswa terhadap hasil yang diperolehnya dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam.

2. Penelitian yang dilakukan oleh R. Andi Ahmad Gunadi yang berjudul

“Evaluasi Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif Dan Menyenangkan Dengan Model Context Input Process Product”hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pada evaluasi konteks, landasan yuridis dan studi

kelayakan, sudah memenuhi standar yang ditetapkan undang-undang.

Pada evaluasi masukan, pelaksanaan pembelajaran sudah sesuai peraturan pemerintah. Pada evaluasi Proses, kompetensi guru baik, proses pembelajaran baik. Pada evaluasi Produk, nilai hasil belajar baik, tingkat pencapaian perkembangan siswa baik, daya saing siswa ke sekolah lanjutan, baik.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rusydi Ikhsan yang berjudul :

“Penerapan Pembelajran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di” SMPN 1 PARIGI KABUPATEN GOA”hasil penelitian ini adalah pada umumnya pembelajaran aktif. inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) telah diterapkan di SMPN 1 Parigi pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Faktor pendukung dan kendala pada penerapan PAIKEM pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMPN 1 Parigi kabupaten Gowa, faktor pendukung diantaranya adalah lingkungan sekolah yang juga merupakan sumber belajar, motivasi dari pimpinan kepada guru untuk mengadakan pelatihan atau workshop, mengikutsertakan guru dalam kegiatan pelatihan dalam hal metode pembelajaran serta mengadakan supervise kepada para pendidik yang berkaitan dengan proses pembelajaran kelas, sedangkan faktor kendala diantaranya adalah motivasi peserta didik, kemampuan guru serta tersedianya fasilitas dan media pembelajaran.

4. Sedangkan aspek yang diteliti adalah “Pelaksanaan Model Pembelajran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) oleh Guru Pendidikan Agama Islam di MTs PPTI Simawang” hasil penelitian ini adalah model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektifdan menyenangkan (PAIKEM) olehguru Pendidikan Agama Islamdi MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) SimawangKabupaten Tanah Datar Kecamatan Rambatan, dapat disimpulkan bahwaguru sudah ada membuat perencanaan pembelajaran mulai dari pembuatan silabus dan RPP,kegiatan pembelajaran, alokasi

waktu, sumber belajar, dan penilaian. pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) sudah dilksanakan guru, namun dalam pelaksanaan masih ada guru yang belum menggunakan media yang bervariasi, seperti masih hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas, belum ada menerapkan metode diskusi dan demontrasi agar bisa menugunakan media yang bervariasi. Pada langkah evaluasi guru sudah melaksanakan, berupa evaluasi kognitif, afektif dan psikomotor.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (Field research) yang menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang mengungkapkan dan menggambarkan kenyataan yang terdapat dilapangan. Maka metode kualitatif deskriptif dianggap sangat cocok, karena metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah (Sugiyono,2011:9). Penelitian deskriptif kualitatif dianggap cocok karena jenis penelitian adalah sustu prosedur penelitian yang menghasilkan data-data bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dilapangan, yang mana penguraian atau penggambaran dengan kata-kata tanpa menggunakan angka-angka atau statistic. Penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berusaha membantu pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data dan juga menganalisis data-data (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,2004:44).

Penelitian deskriptif kualitatif menurut Suharsimi Arikunto yaitu: “ penelitian deskriptif kualitatif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatuvariabel, gejala atau keadaan (Suharsimi Arikunto, 2000: 100).

Jadi, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk memahami dan menjelaskan tentang gambaran dan fenomena yang terjadi dan kemudian disampaikan dalam bentuk kata-kata, dan juga bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan model pembelajaran

37

aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) oleh guru pendidikan agama Islam di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Adapun waktu dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data awal melalui observasi dan wawancara pada tanggal 13 November 2017, direncanakan akan melakukan penelitian sebanyak 3 kali penelitian dengan rincian :

1. Penelitian pertama bertujuan mengumpulkan data awal dalam penyususnan proposal.

2. Penelitian tahap kedua bertujuan mengambil data dari informan yang penulis teliti.

3. Penelitian ketiga bertujuan untuk melengkapi data yang masih diperlukan.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, karena peneliti langsung kelapangan untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan baik itu lisan ataupun tulisan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, analisis data dan sebagai hasil pelapor penelitian dari sumber yang didapatkan (Sugiyono,2007: 307).

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian.Namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

E. Sumber Data

Untuk mengungkapkan mengenai penggunaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) oleh guru Pendidikan Agama Islam sumber data yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu :

1. Sumber data utama (primer) yaitu sumber data yang langsung dikumpulkan peneliti dari objek penelitian (Mahmud, 2011: 152). Dalam hal ini, data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari informan, dimana dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah guru Pendidikan Agama Islam di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

2. Sumber data tambahan (sekunder) merupakan sumber data tambahan yang menurut peneliti menunjang data pokok (Mahmud, 2011: 152). Atau dengan kata lain, sumber data sekunder adalah sumber data kedua.

Misalnya lewat orang lain, siswa, dokumentasi seperti silabus dan RRP, serta dokumentasi lain yang diperlukan mengenai pelaksanaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) oleh guru Pendidikan Agama Islam di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data terdiri dari 3 macam :

1. Wawancara

Menurut Moleong, interview atau teknik wawancara dilaksanakan dengan maksud untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan motivasi, tuntutan, kepedulian dan kebutuhan lain-lain. (Lexy J. Moleong. 2009: 186). Sedangkan M. Nazir, interview (wawancara) adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara sipenanya atau pewawancara dengan sipenjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara.

Wawancara yang dilakukan adalah wawacara terbuka di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang dengan salah seorang guru pendidikan agama Islam yaitu bapak Zaid Alfarisi, S.Ag.

adapun aspek-aspek yang di wawancarai adalah bagaimana pelaksanaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) yang dilaksanakan oleh guru pendidikan agama Islam di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang.

Secara umum dalam melakukan wawancara, terdapat dua macam pedoman wawancara yang digunakan, yaitu :

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.

b. Pedoman wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai checklist.

Pewawancara tinggal membubuhkan tanda (check) pada nomor yang sesuai.

c. Wawancara semi struktur dimana pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Dalam hal ini, mula-mula pewawancara menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian memperdalam satu per satu untuk mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian, jawaban yang diperoleh dapat meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. (Mahmud, 2011 : 175)

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.Tujuan dari jenis wawancara ini adalah unruk menemukan permasalahan secara

lebih terbuka terhadap pihak yang diajak wawancara untuk diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

2. Observasi

Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.Observasi dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan.

Agar hal tersebut tercapai, ada lima petunjuk yang dilakukan dalam observasi, yaitu :

a. Cari pengetahuan tentang hal yang akan diamait. Pengamat dapat melakukan observasi jika ia telah mempunyai pengetahuan terlebih dahulu tentang hal-hal yang akan diamatinya.

b. Pahami tujuan-tujuan umum dan khusus dan masalah-masalah penyelidikan untuk menentukan apa yang harus diamati.

c. Buat pencatatan-pencatatan sebagai berikut : (1) buat pencatatan dengan segera, (2) setiap gejala dicatat secara terpisah, (3) ketahuilah dan kuasailah alat-alat pencatat yang dipergunakan, (4) susunlah catatan secara sistematis.

d. Adakan dan batasi dengan tegas macam-macam tingkat kategori yang akan dilakukan.

e. Adakan observasi secermat dan sekritis mungkin. (Mamud, 2011 :168-172 )

Jadi, observasi ini dilakukan selama penelitian adalah untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena serta mengoptimalkan data mengenai pelaksanaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) oleh guru Pendidikan Agama Islam di MTsS PondokPesantrenTerpadu Istiqamah

(PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

Pelaksanaan observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan secara langsung tentang pelaksanaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) oleh guru Pendidikan Agama Islam di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian. Teknik pengumpulan data denga dokumentasi ini bertujuan untuk menguatkan data yang didapat melalui wawancara, dan juga dipergunkan untuk mengetahui apakah pelaksanaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, danmenyenangkan (PAIKEM) oleh guru pendidikan agama Islam di MTsS PondokPesantrenTerpaduIstiqamah (PPTI)Simawang ini sudah terlaksana dengan baik atau belum.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukansintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis.Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul.Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulsi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. (Sugiyono, 2013: 244-245)

Langkah-langkahteknikanalisis data model Miles and Huberman (1984) :

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi.

2. Data Display (penyajian data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

3. Conclusion (penarikan kesimpulan/verifikasi data)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan pengumpulan data, maka kesimpulan yang akan di kemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2010 :252).

Pada penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan adalah pertama, mereduksi data yaitu merangkum hal-hal yang pokok dan yang penting, kemudian memberikan gambaran yang jelas tentang pelaksanaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) oleh guru pendidikan agama Islam di MTsS PondokPesantrenTerpaduIstiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Kedua, melakukan penyajian data yaitu denga cara membuat uraian singkat, dan dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan bagaimana penggunaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

(PAIKEM) oleh guru pendidikan agama Islam di MTsS PondokPesantrenTerpaduIstiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Ketiga, langkahnya adalah mengambil kesimpulan dan verifikasi data, yaitu dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan obyek yang pada mulanya belum pernah ada, masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dalam penelitian ini dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi data tentang penggunaan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) oleh guru Pendidikan Agama Islam di MTsS Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

H. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Untuk menguji keabshan data menurut Lexy J. Moleong dapat dilakukan dengan Tri Anggulasi yaitu dengan cara membandingkan dengan berbagai sumber metode atau teori.

Adapun langkah-langkah menguji keabsahan data adalh sebagai berikut :

1. Membandingkan hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitiandengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

5. membandingkanhasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan (Lexy J. Moleong, 2006 : 332).

Pada penelitian ini teknik penjaminan keabsahan data dilakukan dengan cara membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan yang dikatakan secara pribadi, membandingkan hasil wawancara

dengan isi dokumen yang berkaitan tentang pelaksanaan model pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) oleh Guru Pendidikan Agama Islam di MTsS PPTI SimawangKecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum

1. Sejarah Ringkas Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang

Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah Simawang, berlokasi di Jorong Pincuran Gadang Nagari Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar.Bangunan yang ditempati sekarang mempunyai sejarah yang panjang, di mana dahulunya adalah bangunan SMPN 2 Rambatan.Namun karena SMPN 2 Rambatan telah mendapatkan tanah yang baru dan kemudian membangun sekolah yang lokasinya berjarak ± 500 meter dari lokasi semula, maka bangunan ini pun tidak terpakai.

Atas dasar kesepakatan tokoh masyarakat yang tergabung dalam kepengurusan Yayasan Pembangunan Simawang, maka diambillah suatu kesepakatan untuk mempergunakan bangunan SMP guna kegiatan proses belajar mengajar tingkat SLTA (SMA yang pada waktu itu berstatus swasta).

Sesuai dengan perkembangan sekolah yang semakin baik dan diiringi pula dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, maka SMA ini pun mendapatkan lokasi baru yang lokasinya berjarak ± 1 km dari lokasi semula. Dengan pindahnya SMA ke tempat yang baru otomatis bangunan ini pun tidak dipergunakan lagi.

Pada tahun 1993, atas inisiatif salah seorang tokoh pendidikan Nagari Simawang yaitu Bapak Ali Mardius Dt. Panduko, BA (yang pada saat bersamaan menjabat sebagai Pengurus Yayasan Perguruan Thawalib Padang Panjang).Beliau berinisiatif untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan untuk anak Nagari Simawang, karena adanya bangunan yang tinggal atau sudah tidak dipakai lagi. Inisiatif beliau disambut dengan baik dan disetujui oleh pengurus Yayasan Pembangunan Simawang, maka bangunan yang sudah tidak terpakai tersebut mulai beliau bersihkan dan

46

kemudian dipergunakan sebagai tempat menuntut ilmu agama bagi anak Nagari Simawang dengan nama Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang. Dengan demikian maka tahun 1993 ditetapkan sebagai tahun berdirinya Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang ini, dan sampai sekarang masih tetap eksis menjalankan kegiatan Proses Belajar Mengajar.

Sejak tahun 1993 ditetapkan sebagai tahun berdirinya Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang yang di pimpin oleh salah seorang tokoh pendidikan Nagari Simawang yaitu Bapak Ali Mardius Dt.

Panduko, BA. Beliau menjabat selama 16 tahun (1993-2009), setelah beliau wafat digantikan oleh R. Editiawarman DT Pado Sati, S. Pd.I sebagai pimpina Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang pada tahun 2009 sampai sekarang. Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang melaksanakan pendidikan dengan 2 (dua) tingkatan, yaitu tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan tingkat Madrasah Aliyah (MA) menggunakan kurikulum Kementerian Agama dan kurikulum PPTI Simawang sendiri (Sumber: Wakil Pimpinan PPTI Simawang).

2. Profil Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang

Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah Simawang memilik profil sebagai berikut:

Nama Sekolah : Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah

(PPTI) Simawang

Alamat :Jorong Pincuran Gadang, Nagari Simawang Kec. Rambatan Kabupaten Tanah Datar.

Provinsi : Sumatera Barat Tahun didirikan : 1993

Tahun beroperasi : 1993

Sama halnya dengan sekolah swasta lainnya, Pondok Pesantren Terpadu (PPTI) Simawang juga dipimpin oleh kepala sekolah yang dalam

pelaksanaan administrasi di seklolah ini berada di bawah pimpinan seorang kepala sekolah dengan bantuan,kepala tata usaha (TU) beserta jajarannya, dan juga para staf pengajar dilingkup Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah Simawang (Sumber: Wakil Pimpinan PPTI Simawang).

3. Susunan Pengurusan Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang

Kepengurusan Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah Simawang, dijelaskan berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Kepengurusan Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah Simawang

No Nama Jabatan Pendidikan

1 R. Editiawarman DT Pado Sati, S. Pd. I

Pimpinan PPTI/

Kepala MTs

S.1

2 Zaid Alfarisi, S. Ag Wakil Pimpinan

S.1

3 Hildayanti, S. Pd Kepala MA S.1

4 Miza Indriani, SS Waka MA S.1

5 Desmawita, S. Pd Wakakur MTs S.1

6 Novi Afriyanti, S. Pd Wakasis MTs S.1 7 Elfarasi Susanti, S. Pd Kaur TU S.1

8 Yuniati, SE Ka. Pustaka S.1

9 Marianti, BA Kepala Asrama Sarmud

Sumber: Data dari Wakil Pimpinan.

4. Visi, Misi Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang a. Visi

Menjadikan Pusat Pendidikan Insan yang Istiqamah dalam Beragama, Berakhlak Mulia dalam Bersikap, Unggul dalam Pembelajaran.

a. Misi

1) Melaksanakan pendidikan Imtaq dan Iptek sesuai tuntutan zaman 2) Menerapkan nilai-nilai akhlakul kharimah dan keteladanan dalam

PBM.

3) Menumbuhkan kembangkan bakat dan minat santri dalam koridor Islami.

4) Meningkatkan profesionalitas guru secara berkelanjutan.

Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak secara islami. (Sumber:

Data dari Wakil Pimpinan Pondok Pesantran Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang).

b. Kegiatan PBM di Pondok Pesantran Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang

a) Kegiatan PBM

Kegiatan PBM di Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang dimulai jam 07.20 s.d 14.30 WIB

b) Kegiatan Eskul

Kegiatan eskul di Pondok Pesantren Terpadu Istiqamah (PPTI) Simawang dilaksanakan pada hari-hari tertentu sesuai dengan kesediaan waktu pembinaan/pertanggungjawaban bidang pembinaan, di antaranya:

1) Olahraga MTsS dilaksanakan pada hari Kamis 2) Olahraga MAS dilaksanakan pada hari Senin 3) Pramuka dilaksanakan pada Jum’at sore

4) Drumband dilaksanakan pada hari yang tidak ditentukan /tergantung situasi

5) Kegiatan keagamaan dilaksanakan pada hari Jum’at pagi.

(Sumber: Data dari Wakil Pimpinan PPTI Simawang).

B. Temuan Khusus

1. Perencanaan Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)

a. Rancangan / Pembuatan Silabus

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan I tentang merancang dan membuat silabus dalam proses pembelajaran sudah ada terlakasana dengan baik dalam proses rancangan serta pembuatannya, mulai dari KI, KD, Indikator, kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, sumber belajar dan penilaian. Semua guru yang mengajar telah merancang dan membuat silabus. Karena manfaat dari silabus itu sebagai kompas (arahan) dalam pembelajaran, tanpa silabus maka pembelajaran tidak terarah, sementara dalam pembelajaran dibutuhkan RPP detail/rincian dari silabus. Kalau RPP merupakan pedoman dan juga langkah-langkah pembelajaran yang harus dikerjakan dilokal (Zaid Alfarisi, S.Ag, Wawancara Pribadi, 11 Agustus 2018).

Pernyataan yang sama juga dilontarkan kepada informan II bahwasanya sebelum merancang RPP terlebih dahulu dirancnag Program Tahunan (PROTA)/ Program Semester (PROSEM), kemudian diiringi dengan silabus. Silabus berguna untuk mengarahkan supaya kelancaran dalam membuat RPP itu menjadi baik, walaupun dalam pembelajaran menggunakan RPP, tetapi sebelum merancang RPP itu silabus juga harus dirancang (Yusrita, S.Pd.I, Wawancara Pribadi, 15 Agustus 2018).

Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat diketahui bahwa merancang dan membuat silabus dalam proses pembelajaran sudah ada terlakasana dengan baik. Semua guru yang mengajar telah merancang dan membuat silabus, karna silabus merupakan arahan atau pedoman dalam pembelajaran. Dengan adanya silabus dapat mengarahkan guru supaya lancar dalam membuat RPP.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan I tentang

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan I tentang