• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep Permintaan dan Penawaran

2.3.1 Konsep Permintaan

Menurut Swastika. D. (1999), permintaan masyarakat terhadap barang tertentu berarti ketersediaan masyarakat untuk membeli sejumlah barang tertentu, pada tingkat harga tertentu pula. Dengan demikian, kalau tingkat harga barang tertentu terlalu tinggi maka masyarakat hanya bersedia membeli barang tersebut relatif sedikit dibandingkan kesediaan masyarakat untuk membeli barang tersebut pada tingkat harga yang rendah. Hukum permintaan oleh Desmizar dan Kasir, (2003), menyebutkan bahwa bila harga turun jumlah barang akan bertambah dan sebaliknya bila harga naik, jumlah yang diminta berkurang dengan anggapan lainnya tetap. Hukum permintaan menurut Mankiw (2003), menyatakan bahwa bila harga barang naik/tinggi, maka jumlah barang yang dibeli akan menurun, sedangkan bila harga rendah/turun maka jumlah barang yang dibeli akan bertambah. Unit dasar dari teori permintaan adalah konsumen individu atau rumah tangga. Masing-masing individu dihadapkan pada sebuah pilihan dimana keinginan individu yang tidak terbatas dibatasi oleh sumber daya yang terbatas sehingga masing-masing individu melakukan pilihan untuk memaksimumkan kepuasan.

Menurut Chiang. A. (2005), kurva permintaan dapat dibuat grafik seperti yang ditunjukan gambar 3. Bentuk kurva permintaan di samping memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus).

Gambar 3. Kurva Permintaan

Gorman (2009), menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu harga barang itu sendiri, harga barang dan jasa lainnya, pendapatan, preferensi dan persepsi akan harga dimasa depan. Dalam teori permintaan dikemukakan Umar. H. (2008), bahwa tingkat permintaan suatu barang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, harga barang tersebut (relatif terhadap harga barang-barang lainnya), dan selera. Seperti di kemukakan sebelumnya, tingkat partisipasi konsumsi jagung menurun dengan meningkatnya pendapatan.

Sukirno Sudono (2005), menyebutkan permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat ke atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor.

Di antara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :

1. Harga barang itu sendiri: Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.

Q1 P1

Q2 Harga (P)

Jlh barang (Q) Kurva permintaan (D)

P2

0

2. Harga barang-barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut.

3. Pendapatan rumah tangga: Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa.

Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi, Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun.

4. Selera masyarakat: Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula.

5. Jumlah penduduk: Pertambahan penduduk akan mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

6. Perkiraan harga di masa depan: Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. (Sukirno, 2005).

Menurut Pratama & Mandala (2002), teori permintaan bertujuan menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pada tingkat harga yang tidak berubah adalah:

1. Adanya perubahan tingkat pendapatan konsumen dimana dengan meningkatnya pendapatan akan menyebabkan permintaan terhadap suatu

barang bertambah. Sebaliknya dengan menurunnya pendapatan konsumen maka permintaan untuk barang tersebut berkurang.

2. Peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan jumlah permintaan terhadap suatu komoditi akan meningkat.

3. Harga komoditi lain. Dilihat dari keeratan hubungan antar komoditi, komoditi dapat digolongkan menjadi dua yaitu komoditi subsitusi dan komoditi komplemen. Suatu kenaikan harga komoditi subsitusi dari suatu komoditi akan membuat permintaan terhadap komoditi tersebut meningkat, dan sebaliknya. Suatu penurunan harga komoditi komplemen dari suatu komoditi akan menyebabkan jumlah permintaan komoditi tersebut meningkat dan sebaliknya.

4. Selera konsumen terhadap suatu barang dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh berubahnya pendapatan, umur, lingkungan dan sebagainya.

Perubahan tersebut dapat berupa bertambahnya kegemaran konsumen akan suatu barang, sehingga permintaan meningkat, dapat pula berupa menurunnya kegemaran sehingga permintaan berkurang.

Menurut Desai (2010) terdapat empat faktor penting yang mempengaruhi permintaan untuk komoditas pertanian, yaitu:

1. Harga Komoditas

Permintaan untuk produk permintaan dipengaruhi oleh harga komoditas.

Secara umum semakin tinggi harga semakin rendah jumlah yang diminta.

2. Pendapatan

Pendapatan untuk komoditas pertanian juga dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga. Dalam banyak kasus semakin besar pendapatan akan semakin

besar jumlah yang diminta. Namun tidak selalu benar dalam komoditas-komoditas pertanian. Hal ini disebabkan sebagian besar produk pertanian merupakan kebutuhan hidup dan permintaan dibatasi oleh perut. Peningkatan pendapatan dapat saja tidak meningkatkan permintaan komoditas. Disisi lain, peningkatan pendapatan diatas tingkat tertentu akan membuat penurunan pada permintaan produk-produk pertanian.

3. Harga barang-barang terkait

Permintaan juga dipengaruhi oleh perubahan harga pada komoditas yang terkait. Pada beberapa kasus permintaan untuk suatu komoditas akan meningkat dikarenakan meningkatnya harga komoditas lain (pada kasus subsitusi yang dekat) pada kasus lain permintaan suatu komoditas dapat menurun disebabkan harga komoditas lain meningkat (pada kasus barang komplementer).

4. Rasa, kebiasaan, dan trend

Permintaan untuk barang-barang pertanian juga dipengaruhi oleh rasa, kebiasaan dan trend yang berkembang di masyarakat pada suatu waktu yang bersifat sementara.

Apabila dinyatakan dalam bentuk matematis menurut Dowling. E, (1980) dapat ditulis :

Qd = f (H, Hs, Hk, Y, t) ... ( 1) dimana :

Qd = Jumlah barang yang diminta.

H = Harga barang yang bersangkutan.

Hs = Harga barang substitusi.

Hk = Harga barang komplementer.

Y = Pendapatan konsumen.

t = Selera (taste), biasanya faktor ini dihilangkan karena sulit untuk mengukurnya secara kuantitatif.

Dalam sistem dinamis hubungan antara variabel-variabel relevan nilainya tidak berhubungan dengan waktu yang sama atau periode waktu yang sama.

Diasumsikan bahwa permintaan sebuah rumah tangga untuk barang tertentu pada periode yang akan datang (ceteris paribus), bukan saja tergantung dari harga barang tersebut pada periode yang akan datang, tetapi juga pada harga-harga yang dipekirakan pada periode-periode sebelum. Maka terdapat suatu hubungan antara variabel-variabel yang berhubungan dengan berbagai periode waktu (Winardi, 1976).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan komoditas yaitu harga komoditas itu sendiri, jumlah penduduk, dan pendapatan per kapita.

Dokumen terkait