• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Harga Nominal Jagung Provinsi Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Variabel

4.1.1 Perkembangan Harga Nominal Jagung Provinsi Sumatera Utara

Perkembangan harga jagung di Provinsi Sumatera Utara yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik (Gambar.6) menunjukkan bahwa harga jagung berfluktuasi dengan pola meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal pengamatan pada tahun 1999 harga kacang jagung adalah Rp. 700 per kg. Sedangkan pada akhir tahun pengamatan yaitu pada tahun 2013 harga jagung mencapai harga Rp.

3.052 per kg.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2013.

Gambar 6. Perkembangan Harga Jagung Provinsi Sumatera Utara 1999-2013

Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2006-2007, dimana harga jagung naik dari Rp.1.479 per kg menjadi Rp.1.807 per kg tahun 2007. Penurunan harga jagung juga pernah terjadi pada rentang waktu pengamatan yaitu pada tahun 2009-2010. Pada tahun 2009-2010 terjadi penurunan harga jagung sebesar Rp.

93,00.

Perkembangan jumlah penduduk di Provinsi Sumatera Utara yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara disajikan pada Gambar 7.

Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal pengamatan (tahun 1999) jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah 11.955.400 jiwa. Pada akhir pengamatan pada tahun 2013 jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah 13.326.307 jiwa.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2013

Gambar 7. Perkembangan Jumlah Penduduk Provinsi Sumatera Utara 1999-2013

Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara rata- rata meningkat 2% per tahun. Namun selama rentang waktu pengamatan dilakukan, penurunan jumlah penduduk pernah terjadi pada tahun 2000 dan tahun 2009. Pada tahun 2000, terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar 4% dimana jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara pada tahun 1999 adalah 11.955.400 jiwa, namun pada tahun 2000 jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara menurun menjadi 11.513.973 jiwa.

Pada tahun 2010, jumlah penduduk juga mengalami penurunan sebesar 2%

dimana pada tahun 2009 jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah 13.248.386 jiwa, sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara menurun menjadi 12.982.204 jiwa.

Utara

Perkembangan pendapatan per kapita penduduk Provinsi Sumatera Utara yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara disajikan pada Gambar 8. Perkembangan Pendapatan per kapita penduduk Provinsi Sumatera Utara berfluktuasi dengan pola meningkat dari tahun ke tahun.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2013

Gambar 8. Perkembangan Pendapatan per kapita Penduduk Provinsi Sumatera Utara 1999-2013

Pada awal pengamatan yaitu tahun 1999, Pendapatan per kapita penduduk Provinsi Sumatera Utara sebesar Rp.1.223.500. Pada akhir priode analisis yaitu tahun 2012 pendapatan per kapita penduduk Provinsi Sumatera Utara adalah Rp.5.935.000. Pada tahun 1999 ini merupakan Pendapatan per kapita penduduk Provinsi Sumatera Utara terendah selama periode analisis sedangkan pada tahun 2012 merupakan Pendapatan per kapita penduduk Provinsi Sumatera Utara merupakan pendapatan per kapita tertinggi.

Peningkatan Pendapatan per kapita penduduk Provinsi Sumatera Utara tertinggi terjadi pada tahun 2010-2011 sebesar 47% sedangkan peningkatan terendah terjadi pada tahun 1999-2000 yaitu sebesar 7%. Peningkatan rata-rata Pendapatan Per kapita jagung Provinsi Sumatera Utara mencapai 16 % pertahun.

Perkembangan luas areal panen jagung Provinsi Sumatera Utara yang dikumpulkan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara disajikan pada Gambar 9. Perkembangan luas areal panen jagung Provinsi Sumatera Utara berfluktuasi dengan pola menurun dari tahun ke tahun.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2013.

Gambar 9. Perkembangan Luas Panen Jagung Provinsi Sumatera Utara 1999-2013

Pada awal tahun pengamatan, pada tahun 1999 luas areal panen jagung seluas 201.196 ha. Pada akhir tahun pengamatan yaitu pada tahun 2013 luas panen jagung seluas 211.750 ha. Luas panen jagung tertinggi dalam rentang waktu 1999 hingga 2013 terjadi pada tahun 2010 seluas 274.882 ha. Sedangkan luas panen terendah terjadi pada tahun 2002 seluas 198.679 ha.

Peningkatan luas panen tertinggi terjadi pada tahun 2006-2007, dimana luas panen jagung meningkat sebesar 29.736 ha. Dimana luas panen jagung pada tahun 2006 seluas 200.146 ha menjadi 229.882 ha pada tahun 2007. Penurunan luas panen tertinggi pada priode pengamatan adalah pada awal tahun 2010-2011, dimana luas areal panen mengalami penurunan sebesar 49.596 ha. Dimana pada tahun 2010 luas panen seluas 274.882 ha menjadi 225.291 pada tahun 2011.

Perkembangan permintaan jagung di Provinsi Sumatera Utara pada tahun pengamatan tahun 1999-2013 berfluktuasi meningkat (Gambar 10). Pada awal pengamatan dilakukan, permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara pada tahun 1999 sebesar 749.251 ton. Pada tahun 2013 permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara sebesar 825.432 ton.

Permintaan tertinggi terjadi pada 2012, dimana permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara sebesar 862.140 ton sedangkan permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara terendah terjadi pada tahun 1999, dimana permintaan jagung sebesar 749.251 ton.

Pada perkembangannya, terjadi peningkatan maupun penurunan jumlah permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara. Peningkatan permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara tertinggi terjadi pada tahun 2011-2012, dimana permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011 adalah 836.113 ton meningkat menjadi 862.140 ton pada tahun 2012. Penurunan permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara tertinggi terjadi pada tahun 2012-2013, dimana permintaan jagung Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah 862.140 turun menjadi 825.432 ton pada tahun 2013.

Sumber : Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara 2013.

Gambar 10. Perkembangan Permintaan Jagung Provinsi Sumatera Utara 1999-2013

Perkembangan penawaran jagung di Provinsi Sumatera Utara pada tahun pengamatan tahun 1999-2013 berfluktuasi menurun (Gambar 11). Pada awal pengamatan dilakukan, penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara pada tahun 1999 sebesar 689.528 ton. Pada tahun 2013 penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara sebesar 1.183.011 ton.

Penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara tertinggi terjadi pada tahun 2010, dimana penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara sebesar 1.377.718 ton.

Sedangkan penawaran terendah terjadi pada 1999, dimana penawaran jagung sebesar 689.528 ton.

Pada perkembangannya, terjadi peningkatan maupun penurunan jumlah penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara. Peningkatan penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara tertinggi terjadi pada tahun 2009-2010, dimana penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009 adalah 1.166.548 ton meningkat menjadi 1.377.718 ton pada tahun 2010. Sedangkan penurunan penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara tertinggi terjadi pada 2012-2013, dimana penawaran jagung Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 sebesar 1.347.124 ton turun menjadi 1.183.011 ton pada tahun 2013.

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2013

Gambar 11. Perkembangan Penawaran Jagung Provinsi Sumatera Utara 1999-2013

Dokumen terkait