• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsepsi Pengembangan Kawasan

Konsep pengembangan kawasan permukiman Bentiring dirumuskan sebagai berikut : 1. Pemberlakukan KDB maksimum 60% sebagai kawasan permukiman dengan

kepadatan sedang.

2. Pengembangan bangunan rumah dan fasilitas pendukung diarahkan pada lahan pekarangan eksisting dengan tetap memperhatikan KDB maksimum kawasan. 3. Pemenuhan sarana dan prasarana dasar permukiman didasarkan atas pertimbangan

kebutuhan dalam konteks pengembangan kawasan secara utuh.

4. Pembangunan sarana dan prasana lingkungan permukiman harus mempertimbangkan permasalahan permukiman eksisting.

5. Pembangunan sarana dan prasarana harus mengikuti kaidah bangunan tahan gempa.

Prasarana dan sarana lingkungan permukiman merupakan bagian terpenting dalam lingkungan, dalam arti kelengkapan infrastruktur ini dapat dijadikan barometer tingkat kualitas lingkungan binaan. Konsepsi pengembangan prasarana dan sarana lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Konsep Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan

Konsep pengembangan jaringan jalan mengacu pada kebijakan pengembangan jaringan jalan yang sudah ada atau disesuaikan dengan permasalahan lingkungan permukiman bila tidak terakomodir dalam kebijakan jaringan jalan yang ada. Pembangunan jaringan jalan diarahkan:

 menciptakan sirkulasi pergerakan penduduk yang efisien sehingga berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian.

 pembangunan jalan diprioritaskan pada jaringan jalan yang memiliki peran strategis.

 mendukung interaksi antar kawasan permukiman dengan kawasan disekitarnya.

 pembangunan jaringan jalan harus terintegrasi dengan jaringan jalan yang sudah ada. Dengan demikian pola pergerakan penduduk dan barang dapat menciptakan akses internal dan eksternal.

2. Konsep Pengembangan Prasarana Lingkungan a. Drainase.

RPI2-JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 - 2019

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 5 - 78 Kebutuhan pembangunan drainase dirancang dengan mengacu pada pola jaringan jalan yang sudah ada serta memanfaatkan kontur kawasan sedangkan bentuk saluran dapat bervariasi terbuka,tertutup atau setengah tertutup sesuai dengan lokasi, kondisi lahan dan topografi. Pada daerah yang sering tergenang diarahkan melakukan metode biopori untuk mengurangi dampak genangan air. b. Persampahan.

Sistem pembuangan sampah diarahkan untuk menghindari terjadinya pembuangan sampah disembarang tempat oleh penduduk. Oleh karena itu sistem pembuangan sampah diarahkan sebagai berikut :

 skala kawasan direncanakan berupa TPS pada kawasan yang memiliki fasilitas dengan aktifitas cukup tinggi seperti sekolah, penyediaan prasarana sampah disiapkan pada tiap-tiap fasilitas tersebut.

 Penyediaan tempat sampah ditempatkan pada tempat-tempat tertentu sepanjang jalan atau tempat umum lainnya.

 Pada kawasan permukiman yang masih memiliki pekarangan yang cukup luas, sistem pengolahan sampah dapat dilakukan melalui penimbunan sampah anorganik atau pembakaran sampah organik.

 Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) merupakan tempat pengolahan sampah yang dikelola oleh suatu komunitas. TPST terdiri dari alat pencacah sampah organik dan komposting skala kawasan. Disamping itu penerapan prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle) juga menjadi salahsatu langkah dalam pengelolaan sampah yang mendukung TPST. Guna mendukung pengolahan sampah melalui TPST perlu didukung oleh pengumpulan sampah dari rumah ke rumah dengan menggunakan gerobak terutama pada kawasan perumahan seperti Korpri, Bentiring Indah, Griya Azzahra dan perumahan disekitar kawasan Bentiring. Lokasi TPST berada di perumahan Griya Azzahra.

c. Air Minum; pengembangan jaringan air minum lebih kepada penambahan jaringan air minum dalam kawasan, menekan kebocoran pipa air minum dibawah 20%, serta penambahan reservoir distribusi pada beberapa lokasi untuk lebih memudahkan distribusi (lihat Gambar).

RPI2-JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 - 2019

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 5 - 79 Pengembangan sarana umum seperti pendidikan, peribadatan, olahraga dan lain-lain dilihat berdasarkan daya layan masing-masing sarana tersebut. Berdasarkan hasil analisa terhadap tingkat pelayanan masing-masing sarana pada kawasan perencanaan, secara keseluruhan tingkat pelayanan sarana masih memadai. Strategi yang dapat dilakukan dalam penanganan permasalahan sarana adalah dengan meningkatkan skala pelayanan pada beberapa sarana atau membangun sarana baru bila belum tersedia. Dalam pembangunan sarana baru harus memperhatikan keandalan bangunan mengingat kawasan perencanaan adalah daerah rawan gempa. B. Masterplan Kawasan Bentiring

Mengacu pada fungsi dan peran kawasan sebagai kawasan permukiman dan pusat pemerintahan Kota Bengkulu. Kawasan pusat perkantoran seluas 70 ha. Sedangkan permukiman yang paling dominan, saat ini telah berkembang kawasan permukiman terencana, meliputi: Korpri, Perumahan Guru, Bentiring Indah, Belakang Pondok dan Griya Azzahra.

Sesuai dengan fungsinya maka pengembangan kawasan Bentiring dibagi dalam 2 rencana induk pengembangan yakni kawasan permukiman dan kawasan perkantoran Kota Bengkulu.

1) Rencana Peruntukan Lahan Mikro

Kawasan Permukiman Korpri

Pada kawasan Permukiman Korpri secara detail penggunaan lahan memiliki beberapa fungsi yaitu:

a. Sub kawasan permukiman

Peruntukkan kawasan ini memiliki fungsi utama sebagai kawasan permukiman di Kelurahan Bentiring. Penataan bangunan dan lingkungan dengan tujuan meningkatkan kualitas permukiman yang layak huni dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana lingkungan melalui new development dan redevelopment.

b. Sub Ruang Terbuka Hijau Sungai Muara Bangkahulu

Salahsatu permasalahan kawasan permukiman Korpri adalah banjir yang diakibatkan meluapnya air sungai Muara Bangkahulu disamping buruknya sistem drainase kawasan. Untuk mengantisipasi degradasi lingkungan sekitar sungai Muara Bangkahulu adalah pembuatan RTH sempadan

RPI2-JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 - 2019

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 5 - 80 sungai Muara Bangkahulu dengan menggunakan vegetasi induk lokal. Berdasarkan Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan No 05/PRT/M/2008, ruang terbuka hijau untuk kawasan sempadan sungai sebesar 100 m di kanan kiri sungai.

Kawasan Perumahan Guru

Peruntukkan kawasan ini memiliki fungsi utama sebagai kawasan permukiman. Penataan bangunan dan lingkungan dengan tujuan meningkatkan kualitas permukiman yang layak huni dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana lingkungan melalui new development dan

redevelopment.

Kawasan Perumahan Bentiring Indah a. Sub Kawasan Perumahan

Penataan kawasan Perumahan Bentiring Indah ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan perumahan melalui konsep

redevelopment pada sarana dan prasarana yang menurun kualitas pelayanannya.

b. Sub Kawasan Perdagangan

Pada kawasan perumahan Bentiring Indah ini terdapat sebuah pasar yakni Pasar Tanjung Gemilang. Konsep penataan kawasan pasar ini adalah revitalisasi pasar dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana pendukung untuk mengaktifkan kembali pasar tersebut. Salahsatu langkah untuk menghidupkan kembali pasar Tanjung Gemilang adalah membuka trayek angkutan melewati pasar serta memberikan insentif kepada pedagang berupa keringanan sewa kios/los.

Kawasan Permukiman Belakang Pondok

Kawasan Belakang Pondok ini diperuntukkan untuk lahan permukiman, awalnya merupakan lahan relokasi bagi masyarakat Belakang Pondok sekitar Pasar Minggu. Penanganan kawasan permukiman ditujukan untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana lingkungan permukiman melalui new development dan redevelopment.

RPI2-JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 - 2019

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 5 - 81

Kawasan Perumahan Griya Azzahra

Guna mendukung fungsi utama kawasan sebagai salahsatu wilayah pengembangan permukiman Kota Bengkulu, perlu dukungan pembangunan sarana dan prasarana di perumahan Griya Azzahra. Penanganan sarana dan prasarana di perumahan Griya Azzahra melalui new development.

Kawasan Pusat Perkantoran Jl. WR Supratman

Salahasatu kebijakan pemerintah Kota Bengkulu adalah membangun pusat perkantoran di jalan WR Supratman. Guna mendukung kebijakan ini perlu dukungan terhadap sarana dan prasarana kawasan melalui peningkatan layanannya. Hal ini dilakukan melalui konsep redevelopment dan new developmant sarana dan prasarana kawasan pusat perkantoran tersebut. Skenario penangan kawasan dapat dilakukan dengan pengaturan intensitas peruntukan ruang sesuai dengan arahan masterplan kawasan pusat perkantoran yang telah disusun sebelumnya.

2) Rencana Sistem Pergerakan 1. Rencana Jaringan Jalan

a. Rencana Peningkatan Jaringan Jalan Kawasan Permukiman

 Jalan Korpri Raya

Rencana peningkatan jalan Korpri Raya yang diarahkan untuk memperlancar pergerakan masyarakat kawasan. Peningkatan jalan Korpri Raya ini juga harus dilengkapi dengan pembangunan saluran drainase yang terintegrasi dengan drainase induk.

 Pelebaran Simpang Korpri Raya

Salahsatu permasalahan sirkulasi saat ini adalah sempitnya simpang Korpri Raya yang mengakibatkan tingkat resiko kecelakaan menjadi tinggi pada simpul ini. Untuk itu perlu dilakukan pelebaran simpang ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.

 Ruas jalan di perumahan Korpri Raya (Korpri 1 sampai dengan Korpri 17)

Peningkatan setiap ruas jalan Korpri ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan mempermudah aksesibilitas masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

RPI2-JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 - 2019

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 5 - 82

 Jalan Semarak Raya, Jalan Semarak I dan Semarak II

Pembangunan jalan Semarak dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hunian dan interaksi masyarakat dengan daerah sekitarnya. Jalan Semarak Raya disamping sebagai jalan poros juga sebagai salahsatu gerbang menuju kawasan pusat perkantoran di jalan WR Supratman. Kedepan perlu pengembangan lebar jalan dari ROW 4 m menjadi ROW 10m.

 Jalan Semarak dan Gang H.Samin

Pembangunan jaringan jalan ini mengikuti badan jalan yang sudah ada guna meningkatkan kualitas hunian masyarakat.

 Jalan Antara RT 17 Belakang Pondok

Pembangunan jalan Antara bertujuan untuk mempermudah akses jalan Pos Giro dan jalan Semarak Raya serta mendukung aksesibilitas menuju kawasan pusat perkantoran di jalan WR Supratman.

 Ruas jalan lainnya

Guna mendukung aksesibilitas kawasan secara utuh maka disamping rencana pembangunan ruas jalan diatas, peningkatan ruas jalan lainnya di dalam kawasan Bentiring perlu dilakukan untuk mendukung pola pergerakan secara menyeluruh. Beberapa ruas jalan yang perlu ditingkatkan pelayanannya adalah ruas-ruas jalan yang ada di perumahan Guru, perumahan Bentiring Indah dan permukiman yang menyebar secara kelompok mengikuti jairngan jalan yang ada.

3) Rencana Prasarana Lingkungan

Rencana prasarana lingkungan atau utilitas mencakup rencana drainase, air bersih dan persampahan.

1. Drainase

Rencana pengembangan jaringan drainase sekunder dan tersier harus mengikuti pola jaringan jalan yang sudah ada dan terhubung secara terpadu dengan sistem drainase primer. Bentuk saluran drainase diarahkan tipe terbuka sehingga lebih mudah dalam mengontrol dan membersihkan saluran.

RPI2-JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 - 2019

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 5 - 83 Pembangungan drainase diprioritaskan pada daerah rawan genangan air dan ruas jalan yang belum memiliki saluran drainase. Saluran drainase sekunder dan tersier direncanakan mengikuti kontur kawasan yang kemudian terintegrasi dengan drainase primer.

2. Air bersih

Saat ini kebutuhan air bersih sudah terlayani oleh PDAM Kota Bengkulu. Sebagian masyarakat masih menggunakan air tanah berupa sumur. Kendala yang dihadapi saat ini adalah kurang maksimalnya pelayanan PDAM yang mengaliri sampai ke rumah-rumah masyakarat. Ke depannya direncanakan penambahan debit air guna melayani rumah yang belum memiliki air bersih. Pembangunan jaringan pipa air bersih tetap mengacu pada pola jaringan jalan yang ada.

3. Persampahan

Sistem pengelolaan sampah direncanakan dengan sistem sebagai berikut: Pengumpulan sampah rumah tangga direncanakan dengan menempatkan bak-bak di depan tiap rumah atau kantong plastik sampah yang dapat menampung ± 0.02 m3 atau ± 20 liter sampah.

Untuk mengambil sampah di setiap rumah digunakan gerobak ukuran 1 m3/200 KK dan bak sampah komunal ukuran 1 m3/200 KK yang kemudian dibawa menuju TPST atau menuju TPA air sebakul. Gerobak mengangkut sampah-sampah disetiap rumah menuju bak sampah komunal 3 kali seminggu . Sampah yang terkumpul di bak sampah komunal dibawa oleh mobil pengangkut 3 kali seminggu yang dibuang di tempat pembuangan sampah akhir. Jarak bebas TPS (bak sampah komunal) dengan lingkungan hunian minimal 30 m.

4) Rencana Ruang Terbuka

Rencana ruang terbuka merupakan komponen berwawasan lingkungan yang mempunyai arti sebagai suatu lansekap, hardscape, taman atau ruang rekreasi. Fungsi ruang terbuka adalah sebagai penyangga dan areal belangsungnya fungsi ekologis. Rencana terbuka hijau diarahkan setiap 250 jiwa penduduk memiliki 1 taman sekaligus tempat bermain anak. Disepanjang sungai Air Bengkulu dengan jarak 100 m sisi kiri kanan sungai direncanakan dibangun jalur hijau sempadan

RPI2-JM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Tahun 2015 - 2019

Dinas Pekerjaan Umum Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2014 5 - 84 sungai guna menjaga kelestarian ekologis lingkungan dan penyangga meluapnya sungai Air Bengkulu.

Dokumen terkait