• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

3.5. Konsepsi Pengukuran

Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Kecamatan Sungai Bahar.

2. Jika t hitung < t tabel (α = 0,05) maka H0 diterima yang mempunyai arti H0 : Tidak terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan persepsi petani dalam peremajaan kelapa sawit rakyat yang menggunakan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Kecamatan Sungai Bahar.

(1999) menyatakan bahwa penyuluhan adalah suatu keterlibatan seseorang dalam melakukan komunikasi informasi dengan sadar yang mempunyai tujuan untuk membantu sesamanya dalam memberikan pendapat sehingga mampu membuat keputusan yang benar. Pendidikan non formal dapat diperoleh dari penyuluhan, pelatihan, dan seminar.

Kategori tinggi apabila skor : 16 – 25 Kategori rendah apabila skor : 5 – 15

b. Pengalaman usahatani petani kelapa sawit di Kecamatan Sungai Bahar.

Pengalaman dalam berusahatani kelapa sawit akan terbentuk melalui belajar serta kebiasaan yang didapatkan dalam lingkungan sosial di masyarakat. Oleh sebab itu, pengalaman yang cukup petani akan memiliki gambaran mengenai apa yang harus dilakukan serta bagaimana melakukannya yang dinyatakan dalam satuan (tahun).

Kategori tinggi apabila sama atau diatas rata-rata : 25 tahun Kategori rendah apabila dibawah rata-rata : 25 tahun c. Luas lahan yang dimaksud adalah luas usahatani kelapa sawit yang

belum diremajakan oleh petani sampel menggunakan dana BPDPKS yang dinyatakan dalam satuan (Ha).

Kategori tinggi apabila sama atau diatas rata-rata : 4 Ha Kategori rendah apabila dibawah rata-rata : 4 Ha

d. Tingkat pendapatan petani kelapa sawit dari penghasilan kebun kelapa sawit yang didapatkan oleh keluarga petani yang dinyatakan dalam satuan (Rp) yang berasal dari usahatani kelapa sawit dan pekerjaan

sampingan jika ada. Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan kotor (penerimaan) petani per bulan.

Kategori tinggi apabila sama atau diatas rata-rata : Rp. 8.875.000 Kategori rendah apabila dibawah rata-rata : Rp. 8.875.000 e. Modal merupakan kumpulan uang atau barang yang dimanfaatkan dalam menjalankan suatu usaha. Modal yang dimaksud dalam penelitian ini berupa tabungan atau saving petani dalam bentuk uang yang dinyatakan dalam bentuk rupiah (Rp) yang dipersiapkan untuk melakukan peremajaan diluar dana bantuan BPDPKS.

Kategori tinggi apabila sama atau diatas rata-rata : Rp. 4.468.750 Kategori rendah apabila dibawah rata-rata : Rp. 4.468.750 3. Persepsi petani merupakan sebuah proses pada individu dengan pemberian tanggapan, gambaran, arti, serta menginterpretasian terhadap hal yang didengar, dilihat, serta yang dirasakan inderanya yang berbentuk pendapat, sikap, serta tingkah laku atau juga disebut perilaku individu terhadap peremajaan kelapa sawit menggunakan dana BPDPKS. Indikator persepsi dibagi menjadi tiga yaitu karakteristik petani, situasi yang dipengaruhi, dan karakteristik objek yang diteliti. Persepsi petani dapat diukur menggunakan skor.

Kategori positif apabila skor : 85 – 140 Kategori negatif apabila skor : 28 – 84

1. Karakteristik petani diukur dari pengetahuan petani terhadap peremajaan menggunakan BPDPKS

Kategori positif apabila skor : 30 – 50

Kategori negatif apabila skor : 10 – 29

2. Situasi yang dipengaruhi diukur dari keadaan yang dialami oleh petani seperti modal yang tersedia, pendapatan, luas lahan, pengalaman, serta dampak positif dan dampak negatif yang dirasakan petani dengan adanya peremajaan kelapa sawit melalui BPDPKS.

Kategori positif apabila skor : 25 – 40 Kategori negatif apabila skor : 8 – 24

3. Karakteristik objek yang diteliti diukur dengan pengetahuan dan pandangan petani terhadap peremajaan kelapa sawit melalui BPDPKS.

Kategori positif apabila skor : 30 – 50 Kategori negatif apabila skor : 10 – 29

55

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1. Letak Batas dan Luas Wilayah

Kecamatan Sungai Bahar adalah salah satu dari 11 kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Sungai Bahar yang bertopografi dataran dengan luas wilayah ± 156,30 Km2. Kecamatan Sungai Bahar terdiri dari 11 desa, 28 dusun, dan 135 RT. Jarak pusat pemerintahan Kecamatan Sungai Bahar ke ibukota kabupaten kurang 135 KM. Kecamatan Sungai Bahar berada di 1059’53.2752”

Lintang Selatan dan 103026’35.9484 Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Mestong dan Kecamatan Bahar Utara Sebalah Selatan : Kecamatan Bahar Selatan

Sebelah Barat : Kabupaten Batanghari Sebelah Timur : Provinsi Sumatra Selatan 4.1.2. Keadaan Penduduk

Keadaan penduduk Kecamatan Sungai Bahar tahun 2021 tercatat dengan jumlah 25.747 jiwa yang terdiri dari penduduk perempuan 12.330 jiwa dan penduduk laki-laki 13.417 jiwa. Perbandingan penduduk perempuan dan laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan.

Jumlah penduduk Kecamatan Sungai Bahar berdasarkan jenis kelamin dan desa dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Desa di Kecamatan Sungai Bahar Tahun 2021

Desa/Kelurahan Jenis Kelamin

Jumlah Persentase (%) Laki-laki Perempuan

Tanjung Harapan 1.069 1.012 2.081 8,1

Marga Manunggal Jaya 1.491 1.414 2.905 11,3

Bukit Mas 711 681 1.392 5,4

Panca Bakti 999 925 1.924 7,5

Bukit Makmur 1.098 1.044 2.142 8,3

Suka Makmur 1.468 1.400 2.868 11,2

Marga Mulya 2.295 2.188 4.483 17,4

Berkah 961 918 1.879 7,3

Panca Mulya 911 616 1.527 5,9

Mekar Sari Makmur 1.157 962 2.119 8,2

Bhakti Mulia 1.257 1.170 2.427 9,4

Jumlah 13.417 12.330 25.747 100

Sumer: Kantor Kecamatan Sungai Bahar 2022

Tabel 7 menunjukkan bahwa penduduk Kecamatan Sungai Bahar sebanyak 25.747 jiwa dengan jumlah laki-laki 13.417 jiwa dan perempuan 12.330 jiwa.

Penduduk paling banyak berada di desa Marga Mulya yaitu 4.483 jiwa atau sama dengan 17,4%. Pada daerah penelitian yaitu Desa Mekar Sari Makmur sebanyak 2.119 jiwa dan Desa Berkah sebanyak 1.879 jiwa. Terdapat jumlah dusun dan rukun tetangga menurut desa di Kecamatan Sungai Bahar dapat dilihat pada tabel 18 berikut.

Tabel 8. Jumlah Dusun dan Rukun Tetangga (RT) Menurut Desa di Kecamatan Sungai Bahar Tahun 2020

Desa Dusun Rukun Tetangga (RT)

Tanjung Harapan 2 16

Marga Manunggal Jaya 2 10

Bukit Mas 3 13

Panca Bakti 2 9

Bukit Makmur 4 13

Suka Makmur 2 12

Marga Mulya 4 13

Berkah 3 13

Panca Mulya 2 13

Mekar Sari Makmur 2 13

Bhakti Mulya 2 10

Jumlah 28 135

Sumber: Kecamatan Sungai Bahar Dalam Angka 2021

4.1.3. Sarana dan Prasarana

Perkembangan sarana dan prasarana merupakan sebuah proses pembangunan yang penting dalam wilayah. Tujuan dari pembangunan sarana dan prasarana yaitu untuk meningkatkan nilai produktivitas fisik yang dapat menjadi nilai produktivitas ekonomi. Pembangunan sarana dan prasarana tidak terlepas dari keberhasilan pertanian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tersedianya sarana pendidikan, tempat ibadah, sarana kesehatan, serta berbagai sarana kegiatan sosial dan ekonomi. Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Sungai Bahar tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Sungai Bahar Tahun 2021 Sarana dan Prasarana Jumlah Persentase (%)

Apotek 9 4,18

Poliklinik 2 0,93

SD 19 8,83

SMP 8 3,72

SMA 2 0,93

SMK 3 1,39

Masjid 10 4,65

Rumah Sakit 1 0,46

Lembaga Pendidikan Agama 6 2,79

Puskesmas 2 0,93

Gereja 16 7,44

Mushola 137 63,72

Jumlah 215 100

Sumber: Kecamatan Sungai Bahar Dalam Angka 2021

Berdasarkan tabel 9 menunjukkan dapat diketahui keadaan sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Sungai Bahar dapat dikatakan cukup memadai.

Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Sungai Bahar yaitu rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dan apotek yang dapat membantu dibidang kesehatan bagi masyarakat sekitar. Sarana sosial yang ada di Kecamatan Sungai Bahar cukup memadai dengan adanya SD,SMP,SMA,SMK, dan lembaga pendidikan agarma

untuk kegiatan belajar. Sarana peribadatan yang terdapat di Kecamatan Sungai Bahar sudah cukup memadai antara lain adanya mushola, masjid, dan gereja yang dapat melancarkan masyarakat untuk beribadah. Kesejahteraan masyarakat menjadi bagian penting dalam perkembangan suatu kecamatan dengan adanya sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, serta sosial dan ekonomi yang mampu membantu masyarakat dalam membangun kualitas hidup yang lebih baik.

4.1.4. Mata Pencaharian

Jenis mata pencaharian dapat mempengaruhi langsung terhadap pendapatan penduduk yang pada akhirnya mampu mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Sungai Bahar memiliki variasi yang cukup beragam. Sebagian besar penduduk di Kecamatan Sungai Bahar memiliki mata pencaharian utama sebagai petani kelapa sawit dan sebagian lain di sektor lain. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 10 berikut.

Tabel 10. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Sungai Bahar

Jenis Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase (%)

Petani 21.885 85

PNS 1.030 4

Pedagang 1.287 5

Lain-lain 1.545 6

Jumlah 25.747 100

Sumber: Kecamatan Sungai Bahar Dalam Angka 2021

Tabel 10 menunjukkan bahwa mata pencaharian utama penduduk di Kecamatan Sungai Bahar adalah petani kelapa sawit sebanyak 85% dan sebagian lain sebagai PNS 4%, pedagang 5%, sebanyak 6% sebagai lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, serta ada penduduk yang belum bekerja dan masih belajar.

Dokumen terkait