• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konseptualisasi Berita

BAB II LANDASAN TEORI

E. Konseptualisasi Berita

Cahrles A. Dana mengungkapkan sebuah pameo yang terkenal mengenai berita. Dia mengatakan “ When a dog bites a man, that is not news, but when a man bites a dog, that news” (“Bila seekor anjing menggigit orang, itu bukan berita, tetapi bila orang menggigit anjing, itu baru berita”).64

Pameo tersebut ternyata tidak bisa dikatakan benar seutuhnya. Seekor anjing yang menggigit orang-orang penting/

61

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, h.180.

62

Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, h.179-180.

63

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2006), Cet ke-I, h. 94.

64

Mondry, M.Sos, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. 130.

berpengaruh atau karna gigitan anjing tersebut banyak korban yeng terifeksi virus mematikan tentulah merupakan hal yang layak untuk diinformasikan kepada khalayak.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa berita ialah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang

hangat.65

Adapun dalam buku Leksikon komunikasi, berita didefinisikan sebagai berikut:

a) Fakta atau gagasan yang dapat menarik perhatian orang banyak

dan tepat waktunya disiarkan.

b) Pernyataan yang bertujuan untuk memeberitahu.

c) Laporan tentang peristiwa atau pendapat yang disiarkan atau

untuk diketahui umum. 66

Definisi lainnya menyatakan bahwa berita ialah pernyataan yang bersifat umum dan aktuil, dibuat oleh wartawan dan disiarkan oleh surat kabar untuk dihidangkan kepada para pembaca. Disini ada macam-macam berita. Ada berita yang benar, ada berita sensasi dan ada berita yang obyektif. Selain daripada berita, surat kabar diisi oleh komentar, tajuk rencana, pokok, tinjauan, renungan, analisa dan sebagainya yang pada

pokonya mengambil berita sebagai landasan.67

Definisi berita dari beberapa pakar jurnalistik.

- Willard C. Bleyer: Berita aalah suatu kejadian aktual yang diperoleh wartawan untu dimat dalam surat kabar karena menarik

65

http://kbbi.web.id/berita, diakses pada 30 April 2014, pkl. 09.49 wib. 66

Hari Mukti Kridalaksana, Leksikon Komunikasi (Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1984), h.20.

67Dr. H. Hamzah Ya‟qub, Publistik Islam- Teknik Da,wah dan Leadership (Bandung: CV Dipenogoro, 1981), h. 84.

atau mempunyai makna bagi pembaca (Newspaper Writing and Editing)

- William S. Maulsby: Berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-faktayang mempunyai arti penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca surat

kabar yang memuat berita tersebut. (Getting The News)

- Chilton R. Bush: Berita adalah laporan menegenai peristiwa yng penting diketahui masyarakat dan juga laporan peristiwa yang semata-mata menarik karena berhubungan dengan hal yang menarik dari seseorang atau sesuatu dalam situasi yang meneari (Newspaper Reporting of Public Affairs, 1940).

- Djafar H. Assegaf: Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang terkini, yang dipilih oleh wartawan untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya atau karena akiabt yang ditimbulkannya, atau karena mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi

dan ketegangan. (Jurnalistik Masa Kini).68

Dari beberapa definisi berita yang telah dikemukakan, jelas bahwa berita merupakan segala informasi aktual yang sedang terjadi dan penting untuk diketahui oleh khalayak. Karena penting untuk diketahui oleh khalayak, maka informasi ini harus disiarkan lewat media, baik secara lisan, cetak, ataupun elektronik.

2. Nilai-nilai Berita

Suatu kejadian memiliki nilai berita jika memiliki unsur-unsur:

- Penting (Significance): mempunyai pengaruh yang besar terhadap

kehidupan orang banyak atau kejadiannya mempunyai akibat atau dampak yang luas terhadap kehidupan khalayak pembaca.

- Besaran (Magnitude): sesuatu yang besar dari segi jumlah, nilai,

atau angka yang besar hitungannya sehinga pasti menjadi sesuatu yang berarti dan menarik untuk diketahui oleh orang banyak.

- Kebaruan (Timeliness): memuat peristiwa yang baru saja terjadi.

Karena kejadiannya belum lama, hal ini menjadi aktual atau masih hangat dibicarakan umum. Aktual (terkini) berkaitan dengan

68

Sedia Willing Barus, Jurnalstik Petunjuk Teknis Menulis Berita (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010), h. 26.

tenggat waktu bahwa kejadian tersebut bukan berita basi atau terlamabtt memenuhi waktu pemuatan yang sudah ditetapkan pemimpin redaksi.

- Kedekatan (Proximity): memiliki kedekatan jarak (geografis)

ataupun emosional dengan pembaca. Termasuk kedekatan karena profesi, minat, bakat, hobi dna perhatian pembaca.

- Ketermukaan (Prominence): hal-hal yang mencuat dari diri

seseorang atau sesuatu benda, tempat atau kejadian. Suatu peristiwa yang menyangkut orang terkenal atau sesuatu yang dikenal masyarakat menjadi berita penting untuk diketahui oleh pembaca. Cuatan ini adalah hal-hal yang menonjol dari sesuatu atau seseorang dan karenanya sesuatu atau seseorang itu menjadi dikenal oleh orang banyak, populer, sangat disukai, atau justru sangat dibenci.

- Sentuhan Manusiawi (Human Interest): sesuatu yang menyentuh

rasa kemanusiaan, menggugah hati dan minat. 69

Dja‟far H. Assegaf juga menyebutkan beberapa unsur yang harus ada dalam sebuah berita, yaitu:

1. Aktual (Terkini, Kebaruan).

2. Jarak.

3. Penting (Interest).

4. Luar biasa (Extraordinary).

5. Akiabat yang ditimbulkannya.

6. Ketegangan (Suspence).

7. Mengandung konflik.

8. Seks.

9. Kemajuan-kemajuan yang dimiliki (progress).

10.Emosi.

11.Humor.70

3. Jenis-jenis Berita

Berdasarkan sifat kejadiannya, Dja‟fat Assegaf dalam buku Jurnalistik Masa Kini (1985) membagi berita menjadi dua hal pokok.

1. Berita yang dapat diduga: peristiwa atau kejadian yang dapat

diperkirakan sebelumnya, seperti perayaan HUT RI, munas organisasi politik, konferensi, seminar, dan sebagainya

69

Sedia Willing Barus, Jurnalstik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h. 31. 70

2. Berita yang tidak dapat diduga: peristiwa atau kejadian yang memnag sulit dan tidak dpaat dipekirakan kapan terjadinya (happening), seperti bencana alam, kecelakaan, pembunuhan,

kematian orang-orang penting, dan sebagainya.71

Adapun pembagian berita berdasarkan jarak geografisnya meliputi berita lokal, regional, nasional, dan internasional. Sedangkan berita yang didasarkan pada topik masalah mencakup berbagai bidnag yanga sanagt kompleks. Secara besarnya biasa dikelompokkan menjadi berita politik, ekonomi, sosila budaya, hukum olahraga, militer, kriminal atau kejahatan,

pendidikan, kesehatan, dan sebagainya. 72

4. Sumber Berita

Sumber-sumber berita dapat dikategorikan kedalam tiga bentuk :

1. Sumber Berita Atas Nama Pribadi: mencakup orang-orang biasa

(Ordinary Man) yangjuga biasa disebut dengan man in the street (seperti pengunjung pameran, preman terminal, orang berlalu-lalang di pasar, petugas parkir, dan lainnya); pakar di bidang keahlian masing-masing (seperti pakar hukum, olahraga, politik,

ekonom, musisi, kriminolog, sastrawan/budayawan); atau

berdasarkan profesi seperti polisi, pegawai kantor pengadilan, sopir, penjaga kamar mayat, dna sebagainya.

2. Sumber Berita Pribadi Atas Nama Kelompok atau Golongan:

mencakup tokoh masyarakat (Opinion Leader), pimpinan

organisasi bisnis, anggota parlemen, pemuka agama, dan para pemimpin yang mewakili komunitas tertentu (suku, bangsa, pemuda, anak, remaja, kaum ibu, dan lainnya).

3. Sumber Berita Organisasi/Lembaga/Instansi: mencakup partai

politik, pejabat pemerintahan atau lembaga publik (pejabat humas-PR), anggota parlemen, lembaga swasta, lembaga swadaya masyarakat (organisasi nonpemerintah), asosiasi dagang, asosiasi

industri, dinas penerangan polisi, dan dinas penerangan militer. 73

71

Sedia Willing Barus, Jurnalstik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h. 39. 72

Sedia Willing Barus, Jurnalstik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h. 40-41. 73

Dokumen terkait